Anak yang sakit jantung dihukum push-up oleh guru kesenian
karena lupa bawa buku? Nggak masalah. Jangan salahkan guru. Kalau siswa mati,
maka itu takdir, bukan kesalahan guru. Yang penting ada disiplin militer di
kelas utk anak kecil. Jangan sampai anak boleh lupa bawa barang, atau telat,
atau tidak kerjakan sesuatu sesuai perintah. Semua siswa harus berpikir ala
militer agar disiapkan menjadi gererasi yang siap taati perintah dari pihak
yang berkuasa. (Ketika menjadi PNS, diperintahkan utk korupsi berjemaah, kebanyakan
orang menjawab "Siap!" dan laksanakan sesuai perintah. Tidak berani
menolak. Siapa yang mengajarkan cara berpikir itu?)
Indonesia butuh anak yang percaya diri, berani membela yg
benar, menolak yg salah, sanggup berpikir mandiri dan kreatif, menjadi mulia,
bijaksana dan sanggup mengurus diri sendiri. Pemikiran militer yg digunakan
banyak guru tidak akan menghasilkan anak spt itu. Malah akan menghasilkan robot
yang siap korupsi berjemaah ketika diperintahkan karena takut melawan. Mau
lihat anak Indonesia menjadi pemimpin dunia, atau robot yang hanya bisa taat
pada perintah? Silahkan pilih sendiri!
-Gene Netto
Dihukum Guru, Siswa Pengidap Jantung Bocor Sakit
Minggu, 25 September 2016 | TEMPO.CO, Negara - Muhammad
Surya Pratama Harjo, 14 tahun, siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Negara, Jembrana,
Bali, yang menderita jantung bocor, jatuh sakit dan dirawat di Rumah Sakit
Sanglah, Denpasar, Bali, setelah dihukum push up oleh gurunya. Anak tersebut
mendapatkan hukuman dari guru kesenian di SMP pada Agustus lalu, karena lupa
membawa buku gambar. Sebelumnya, Pratama tidak masuk sekolah disebabkan sakit.
No comments:
Post a Comment