Dafa, anak SD usia 7 tahun di Ciledug, Tengerang, telah
wafat. Ada dugaan kuat dia dianiaya oleh ibu tirinya yang jahat hingga tewas. Di
sekolah, guru lihat darah di kepala Dafa. Dafa tidak mau menjelaskan. Guru melakukan
pendekatan lembut, dan akhirnya Dafa mengaku kepalanya dipukul oleh ibu tiri
yang jahat. Sampai di sini, guru BENAR. Guru melihat anak yang trauma, dan
mencari penjelasan. Luka2 Dafa difoto oleh guru.
Tetapi kemudian, guru berubah menjadi SALAH. Guru panggil
ibu tiri yang jahat ke sekolah, dan tanya apakah dirinya jahat dan hajar kepala
Dafa. Ibu yang jahat itu mengaku bahwa dia tidak jahat. Sikap guru? Yowes,
silahkan bawa Dafa pulang saja! Guru tidak lapor ke polisi, tidak lapor ke
saudara anak yg lain, tidak bawa ke dokter, tidak melakukan tindakan
profesional untuk PASTIKAN ANAK ITU AMAN. Besok Dafa wafat. Mohon maaf, tapi guru
yang salah!
Seharusnya guru lapor ke polisi dan anak tidak dipulangkan karena
ada dugaan bahaya di rumah. Saudara yg lain bisa jaga dia sambil polisi
melakukan penyelidikan. Ketika kepala anak berdarah, dan dia mengaku dihajar oleh
ibu tiri, maka sangat tidak adil, tidak manusiawi, tidak logis dan tidak sesuai
dgn tanggung jawab moral profesi guru kl kemudian guru bersikap "Silahkan kamu
kembali ke rumah yang berbahaya dan semoga malam ini selamat." Dan ketika
anak malah mati, kok gurunya kaget? Ternyata guru tidak tahu bahwa anak yang
kepalanya dihajar terus dengan kayu bisa wafat!
Saat jenazah Dafa dimandikan, terlihat bekas sundutan rokok
di tubuhnya. Kalau dari awal guru sudah panggil polisi, maka polisi pasti visum
dan seluruh badan Dafa akan diperiksa. Tapi guru tidak mau bertanggung jawab
secara profesional, dgn cari bantuan dari polisi dan dokter. Guru lepaskan anak
ke tangan orang berbahaya begitu saja. Mohon maaf, tapi sering terlihat guru
sekolah di Indonesia tidak bisa atau tidak mau peduli untuk utamakan
keselamatan anak.
Anak tewas setelah dipakasakan lari lapangan dan sesak nafas,
dicap "musibah". Anak tewas karena tertimpa mading, dicap
"musibah". Anak tewas setelah diserahkan kembali ke ibu tiri yg jahat
juga dicap "musibah". Oleh para guru, semua kasus kematian anak
selalu dicap musibah. Bukan kelalaian guru. Keselamatan anak kecil ternyata bukan
urusan guru. Apa ini kualitas guru terbaik yang bisa kita berikan kepada anak
Indonesia? Satu lagi anak Indonesia mati dengan sia-sia. Semoga para guru mau
belajar dari kejadian ini. Semoga para guru mau berubah dan menjadi kaum
profesional, sebelum anak anda menjadi korban berikutnya.
-Gene Netto
Guru Panggil Ibu Tiri, Esoknya Murid SD di Ciledug Ini Tewas
No comments:
Post a Comment