Search This Blog

Labels

alam (8) amal (100) anak (299) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (8) dakwah (87) dhuafa (18) for fun (12) Gene (222) guru (61) hadiths (9) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (52) indonesia (570) islam (556) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (357) kesehatan (97) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (52) my books (2) orang tua (8) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (503) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (11) pesantren (34) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (178) Sejarah (5) sekolah (79) shalat (9) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

21 October, 2021

11 Siswa MTs Harapan Baru Ciamis Tewas Saat Susur Sungai Kegiatan Pramuka

Hal yang sama terulang terus karena satu sebab: Banyak orang tua di Indonesia tidak peduli pada anaknya orang lain! Kenapa saya katakan begitu? Di banyak negara lain, kalau anak mati terus dalam kegiatan sekolah, banyak orang tua akan bersatu dan menuntut harus terjadi perubahan. Mereka berpikir, "Bagaimana kalau anak saya menjadi korban besok?" Tapi di Indonesia beda. Seratus juta orang tua teriak keras dengan satu suara, "Bukan tanggung jawab saya! Dan saya hanya satu orang, jadi saya tidak bisa berbuat apa-apa!"

Jadi anak Indonesia mati terus, dan guru mengatakan "musibah" terus, padahal itu kelalaian yang jelas. Di negara maju, guru seperti itu akan ditangkap polisi dan diselidiki. Anak adalah amanah dari Allah. Orang tua titipkan amanah itu kepada guru. Lalu ada guru yang lalai, dan biarkan anak mati, karena tidak mau belajar dan utamakan keselamatan anak sebagai prioritas tertinggi.

Selama anak mereka aman, banyak orang buang muka dan mengatakan "musibah" secara abadi, dan merasa tidak perlu peduli pada anak tetangga. Ini bukan prinsip hidup yang benar bagi seorang Muslim, seorang guru, atau orang tua. Tapi sangat umum di sini. Kalau para orang tua dan guru tidak mau perhatikan semua anak Indonesia, maka anak akan mati terus dalam kegiatan sekolah. Dan besok, mungkin seorang anak yang anda kenal yang akan mati. Tolong bangun dari dunia mimpi, bersatu dengan semua orang tua dan guru yang baik, dan utamakan keselamatan dan kesejahteraan bagi semua anak Indonesia, sebelum sebuah "musibah" yang bisa dicegah terjadi di sekitar anda!
-Gene Netto

11 Siswa MTs Harapan Baru Ciamis Tewas Saat Susur Sungai Kegiatan Pramuka
Penulis Kontributor Tasikmalaya, Irwan Nugraha, Kontributor Pangandaran, Candra Nugraha | Editor David Oliver Purba CIAMIS, KOMPAS.com - Sebanyak 11 siswa MTs Harapan Baru Cijantung, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, meninggal saat kegiatan pramuka susur sungai di Sungai Cileueur, tepatnya di Dusun Wetan RT 01/RW 01, Desa Utama, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat (15/10/2021) sore.
"Yang kena musibah dinyatakan meninggal dunia ada 11 orang. Terdiri dari delapan laki-laki dan tiga perempuan," ujar Bupati Ciamis Herdiat Sunarya, kepada wartawan di RSUD Ciamis, Jumat malam.
https://regional.kompas.com

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...