Search This Blog

Labels

alam (8) amal (100) anak (299) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (8) dakwah (87) dhuafa (18) for fun (12) Gene (222) guru (61) hadiths (9) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (52) indonesia (570) islam (557) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (357) kesehatan (97) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (52) my books (2) orang tua (8) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (503) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (11) pesantren (34) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (179) Sejarah (5) sekolah (79) shalat (9) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

21 October, 2021

Poligami Seharusnya Dilarang, Dan Manusia Wajib Hidup "Berpasangan" Seperti Binatang Dalam Kisah Nabi Nuh?

40. Hingga apabila perintah Kami datang dan dapur telah memancarkan air, Kami berfirman, "Muatkanlah ke dalam bahtera itu dari masing-masing binatang sepasang (jantan dan betina) dan keluargamu, kecuali orang yang telah terdahulu ketetapan terhadapnya dan (muatkan pula) orang-orang yang beriman." Dan tidak beriman bersama dengan Nuḥ itu kecuali sedikit. (QS. Hud 11:40)

Assalamu’alaikum wr.wb. Ada orang yang belajar tentang Islam, tapi dia merasa ada yang salah yaitu: Poligami. Seharusnya dilarang. Alasannya? Kisah Nabi Nuh! Ditulis binatang masuk bahtera secara berpasangan, jadi "manusia harus sama" dan hidup berpasangan juga. Itu yang paling benar dan logis, katanya. Apa pemikiran itu masuk akal?

Ternyata, kebanyakan dari binatang main seks dengan pasangan mana saja yang lewat, dan hampir tidak ada yang "berpasangan seumur hidup". Binatang tidak perlu pernikahan. Binatang hidup telanjang dan tidak perlu aurat. Binatang tidak puasa di bulan Ramadhan. Binatang bisa bunuh dan makan anaknya. Dan seterusnya! Apa manusia harus sama?

Keadaan Darurat Dan Normal Berbeda

Dalam keadaan darurat, Nabi Nuh diperintahkan untuk bawa sejumlah binatang. Cukup sepasang karena tempatnya terbatas. Tapi kondisi darurat dan normal tidak sama. Jadi bagaimana dengan binatang dalam kondisi normal? Apa domba jantan (misalnya) hanya punya satu "istri" di tengah ratusan betina? Tidak! Dia kawin dengan semuanya. Tapi kalau ditaruh di kandang dengan 1 betina, dia hanya akan kawin dengan 1 betina itu (yang juga bukan istrinya!). Jadi agar manusia sama, maka dalam kondisi normal, para pria harus diizinkan main seks sepuasnya dengan perempuan mana saja yang lewat!

Domba jantan dalam kondisi normal, saat musim kawin sepanjang 34 hari, bisa kawin dengan minimal 5 betina per hari. Jadi dalam 34 hari, dia bisa kawin dengan minimal 170 betina. Betina itu menjadi hamil untuk 5 bulan. Lalu melahirkan 1-3 anak, atau 170-300 anak domba. Lalu domba jantan juga bisa kawin dengan anak betinanya sendiri.

Jadi, agar manusia sama, dalam kondisi normal, bukan darurat, seorang pria seharusnya boleh main seks dengan 5 perempuan per hari juga. Tapi manusia tidak punya masa kawin terbatas. Jadi 365 hari x 5 perempuan per hari = 1.825 perempuan setiap tahun. Dan setelah 1.825 anak lahir, dan 912 (separuhnya) adalah perempuan, maka pria itu juga boleh main seks dengan 912 anak perempuannya sendiri, ketika badannya cukup besar. Dan tahun berikutnya, hal yang sama terulang lagi, sampai pria itu sudah main seks dengan belasan ribu perempuan dewasa dan anak perempuan. Tetapi kalau ada kondisi darurat seperti gempa bumi, banjir, dsb., dan seorang pria terpaksa hidup dalam sebuah tenda dengan seorang perempuan, maka dia hanya bisa main seks dengan pasangan itu. Jadi pria hanya "berpasangan" dengan satu perempuan dalam "kondisi darurat" di mana akses ke ribuan perempuan lain dibatasi. Kalau kondisi hidup manusia begitu, baru bisa dikatakan "aturan binatang dan manusia sama".

Kalau orang non-Muslim mau menolak poligami dengan alasan "kisah Nabi Nuh", artinya cuma satu: Orang itu sengaja mencari alasan untuk salahkan Islam! Kalau mau memaksa manusia dan binatang hidup dengan aturan yang sama, kenapa sangat pilih-pilih dan hanya ambil aturan "sepasang" dari kisah Nabi Nuh? Ambil semua aturan lain terkait kehidupan binatang, dan wajibkan bagi manusia! Sayangnya, orang yang menolak poligami itu menggunakan "logika" yang tidak masuk akal. Hal yang tidak logis dipaksa terkesan logis. Kalau mau tolak Islam, silahkan tolak saja. Tidak perlu menciptakan "sebab" sendiri. Sebaiknya cari kebenaran Islam dengan bertanya dan belajar, bukan merekayasa alasan untuk menolak kebenaran Islam karena malas belajar.

Semoga bermanfaat. Wa billahi taufiq wal hidayah,
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
-Gene Netto

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...