Search This Blog

Labels

alam (8) amal (100) anak (299) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (8) dakwah (87) dhuafa (18) for fun (12) Gene (222) guru (61) hadiths (9) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (52) indonesia (570) islam (556) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (357) kesehatan (97) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (52) my books (2) orang tua (8) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (503) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (11) pesantren (34) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (178) Sejarah (5) sekolah (79) shalat (9) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

13 October, 2021

Anak Indonesia Menjadi Yatim Piatu Karena Covid-19, Kenapa Pemerintah Mau Peduli?

Pertanyaan serius: Kenapa harus ada yang peduli pada anak yatim yang orang tuanya menjadi korban Covid? Selama puluhan, tidak ada kepedulian terhadap ratusan ribu, atau jutaan (?) anak yatim di Indonesia. Saya tidak bisa sebutkan jumlah tepatnya karena tidak punya data. Dulu saya pernah hubungi beberapa kementerian, beberapa politikus, anggota DPR, dan mantan pejabat yang saya kenal. SEMUANYA mengaku tidak ada yang punya data tentang jumlah anak yatim di seluruh Indonesia. Artinya, selama ini, anak yatim tidak pernah merupakan prioritas pemerintah. Dibiarkan cari nafkah hidup sendiri, tanpa kepedulian dari para pemimpin negara.

Syukur kalau mereka dapat bantuan saudara. Syukur kalau masuk pesantren atau panti asuhan. Syukur kalau ada lembaga seperti Muhammadiyah, NU, universitas, atau masjid besar yang salurkan bantuan secara rutin. Dan kalau tidak? Buat apa mereka dipikirkan? Kalau mereka hidup dalam kemiskinan, kesulitan, putus sekolah, menjadi kuli atau tukang, diperalat orang dewasa, dipaksa kerja tanpa gaji yang benar, diancam, disiksa, dianiaya, diperkosa, disodomi, atau dibunuh, buat apa pemerintah perlu peduli?
Mereka hanya anak yatim, bukan anaknya orang elite!!

Sekarang, secara tiba-tiba, sudah muncul suatu "kepedulian" di berbagai daerah. Tapi hanya dari pejabat lokal atau pemda, dan belum terlihat kepedulian nasional. Walaupun Wakil Presiden seorang mantan Ketua MUI, walaupun ada 200 juta Muslim di negara ini, walaupun banyak Muslim kaya menjadi pejabat, tetap tidak terlihat kepedulian yang benar terhadap nasibnya anak yatim. Apalagi anak dhuafa. Jadi kalau para pemimpin Indonesia bisa hidup selama puluhan tahun, dan memperkaya diri, dan mengejar kekuasaan bagi mereka dan saudaranya, tanpa pernah peduli pada jutaan (?) anak yatim di seluruh negara, kenapa mau peduli sekarang, hanya karena ada Pandemi Corona?

Sejak dulu ada ratusan ribu, atau jutaan (?) anak yatim di Indonesia, yang hidup tanpa bantuan jelas dari pemerintah. Sudah merdeka 70 tahun, tapi masih belum dipedulikan. Tapi setelah beberapa anak jadi yatim disebabkan Pandemi Corona, simsalabim, pemerintah berubah dan siap kasih bantuan. Dan bagi anak yang menjadi yatim tahun 2019 sebelum pandemi? Ternyata, mereka tidak usah dibahas…!
-Gene Netto

Anak-Anak Yatim Piatu Korban Covid-19, Siapa Peduli?
https://news.detik.com

Pemerintah Siapkan Bantuan Sosial Untuk Yatim Piatu Akibat COVID-19
https://www.voaindonesia.com

Kemensos Siapkan Bansos Yatim Piatu Covid Rp300 Ribu Sebulan
https://www.cnnindonesia.com

4 Ribu Anak DKI Yatim Piatu Akibat COVID-19, Pemprov Siapkan Bantuan
https://news.detik.com

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...