Laporan baru membuka data tentang ribuan pastor yang menjadi pedofil di Perancis. Tetapi hal yang sama masih terjadi di tengah umat Islam. Ustadz dan guru ngaji yang cabuli anak belum tentu dilaporkan ke polisi. Banyak yang dilindungi, dan kasus pencabulan diselesaikan secara kekeluargaan. Artinya, ustadz itu dipersilahkan pergi ke tempat lain dan cabuli anak di sana! Yang penting jangan cabuli anak saya! Kalau cabuli anak Muslim lain, EGP!
Banyak pesantren bertindak cepat untuk larang semua murid dan ustadz membahas kasus pencabulan ketika terjadi. Nama baik pesantren lebih utama bagi mereka daripada perlindungan anak. Bahkan korban disuruh ikut tutupi pencabulan itu karena dikatakan "aibnya" sang ustadz. Dan korban disuruh maafkan saja, tanpa berhak mendapat keadilan. Banyak pengurus pesantren gagal paham (atau tidak mau tahu) bedanya antara "aib" atau perbuatan buruk yang dilakukan sendiri tanpa efek ke orang lain, dan "pelanggaran hukum" yang timbulkan korban. Kalau ada korban, berarti ada orang Muslim yang berhak dapat keadilan, jadi bukan "aib" lagi tapi pelanggaran hukum.
Tapi banyak pesantren tidak mau tahu. Nama baik pesantren lebih utama. Usaha menutupi suatu kejahatan terhadap anak kecil demi menjaga nama baik lembaga itu sudah dicoba oleh Gereja Katolik selama puluhan (atau ratusan?) tahun, dan setiap pastor yang cabuli anak dilindungi, tanpa investigasi. Hasilnya, ratusan ribu anak, bahkan jutaan anak dicabuli dan dapat kehidupan penuh trauma. Dan sebagian dari korban menjadi pelaku ketika dewasa.
Sayangnya, banyak orang Muslim tidak mau belajar dari sejarah, dan tidak takut ulangi kesalahan yang sama. Mereka sibuk mengagungkan diri sendiri sebagai umat terbaik dan agama paling benar, sehingga kasus pencabulan membuat mereka malu, dan lebih enak buang muka dan pura-pura tidak tahu daripada dihadapi. Anak Muslim yang menjadi korban diabaikan saja. Yang penting bukan anak saya!!
-Gene Netto
3.200 Imam Gereja Katolik Prancis Paedofil, Lecehkan Anak
CNN Indonesia | Senin, 04/10/2021 Komisi investigasi independen melaporkan setidaknya sekitar 3.200 pastor dan pejabat Gereja Katolik Prancis lainnya paedofil dan melakukan pelecehan seksual terhadap anak-anak sejak 1950. Salah satu pegawai negeri sipil senior Prancis, Jean-Marc Sauve, menyatakan hasil penelitian komisi independen menemukan antara 2.900 dan 3.200 pendeta atau anggota gereja lain merupakan paedofil. Ia juga mengatakan, jumlah itu masih perkiraan minimum. Menurut Sauve, laporan tersebut berusaha menghitung jumlah pelaku dan korbannya.
https://www.cnnindonesia.com
Search This Blog
Labels
alam
(8)
amal
(100)
anak
(299)
anak yatim
(118)
bilingual
(22)
bisnis dan pelayanan
(6)
budaya
(8)
dakwah
(87)
dhuafa
(18)
for fun
(12)
Gene
(222)
guru
(61)
hadiths
(9)
halal-haram
(24)
Hoax dan Rekayasa
(34)
hukum
(68)
hukum islam
(52)
indonesia
(570)
islam
(557)
jakarta
(34)
kekerasan terhadap anak
(357)
kesehatan
(97)
Kisah Dakwah
(10)
Kisah Sedekah
(11)
konsultasi
(11)
kontroversi
(5)
korupsi
(27)
KPK
(16)
Kristen
(14)
lingkungan
(19)
mohon bantuan
(40)
muallaf
(52)
my books
(2)
orang tua
(8)
palestina
(34)
pemerintah
(136)
Pemilu 2009
(63)
pendidikan
(503)
pengumuman
(27)
perang
(10)
perbandingan agama
(11)
pernikahan
(11)
pesantren
(34)
politik
(127)
Politik Indonesia
(53)
Progam Sosial
(60)
puasa
(38)
renungan
(179)
Sejarah
(5)
sekolah
(79)
shalat
(9)
sosial
(321)
tanya-jawab
(15)
taubat
(6)
umum
(13)
Virus Corona
(24)
13 October, 2021
Gereja Katolik Penuh Kasus Pencabulan Anak Dalam Sejarahnya, Umat Islam Bagaimana?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment