[Pertanyaan]: Assamualaikum pak ustadz Gene Netto, Apakah saya berdosa jika saya melarang istri saya main ke rumah ortunya jika urusan rumah tangga seperti menyetrika dan memasak dalam satu hari belum tuntaskan. Kalau dituntaskan dahulu, saya tidak melarang istri saya main ke rumah ortunya.
[Jawaban]: Wa alaikum salam wr.wb. Apakah di dalam Akad Nikah dulu, ada janji bahwa istri wajib masak dan menyetrika baju? Apakah bapaknya mengatakan: "Saya nikahkan anak saya, dengan mas kawin 10gm emas, dan berikan jaminan anak saya akan masak, cuci baju, setrika, buang sampah, menyapu, mengepel, dan laksanakan semua tugas rumah tangga agar suami bisa duduk manis dan nonton bola sepuasnya, tanpa perlu kerja sedikitpun!"
Ada jaminan seperti itu dalam Akad Nikah? Tidak ada? Kenapa anda anggap semua itu "tugas istri dalam pernikahan"? Apa ada ayat Al-Qur'an yang menyatakan, "Masak adalah tugas istri"? Tidak ada? Kenapa anda anggap itu "tugas istri"? Koki-koki terkemuka di dunia adalah laki-laki semua! Di banyak negara, ada suami yang pulang dan masak bagi keluarganya karena istrinya capek setelah menjaga 3 anak balita. Banyak suami dan istri melakukan tugas rumah tangga secara bergantian atau dikerjakan berdua.
Mungkin ketika menikah, anda merasa sudah menikah dengan seorang "pembantu rumah tangga". Begitu rendah pandangan anda terhadap istri? Anda melihat istri yang mencintai anda, dan menjadi ibu dari anak anda, lalu berpikir, "Pembantu rumah tangga saya mau pergi ke rumah orang tuanya tetapi belum setrika baju! Kurang ajar!" Coba baca hadits di bawah ini tentang pembantu dan merenung.
Rasulullah SAW bersabda, "Pelayan-pelayanmu adalah saudara-saudaramu. Allah menjadikan mereka bernaung di bawah kekuasaanmu. Barangsiapa saudaranya yang berada di bawah naungan kekuasaannya hendaklah mereka diberi makan serupa dengan yang dia makan dan diberi pakaian serupa dengan yang dia pakai. Janganlah membebani mereka dengan pekerjaan yang tidak dapat mereka tunaikan. Jika kamu memaksakan suatu pekerjaan hendaklah kamu ikut membantu mereka." (HR. Bukhari)
Itu sikap seorang Muslim terhadap pembantunya!!! Pembantu saja harus dibantu ketika kerjakan tugas rumah tangga, apalagi istri!! Mohon maaf, tetapi pola pikir anda yang samakan istri dengan pembantu rumah tangga (karyawan yang dibayar) sangat keliru dan jauh dari contoh mulia Rasulullah SAW. Apakah istri anda tidak lebih dari itu dalam hati anda? Coba membangun komunikasi berkualitas dengan istri. Minta tolong kepadanya untuk masak dulu (kalau anda capek), tetapi jangan menuntut! Dan anda juga bisa belajar masak! Mungkin istri anda akan tambah sayang kepada anda, kalau anda juga masak, cuci piring, cuci baju, setrika, sapu lantai, dan kerjakan tugas rumah tangga yang lain.
Dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Kaum mukmin yang paling sempurna keimanannya ialah yang paling baik akhlaknya, dan sebaik-baik kalian ialah yang terbaik kepada istri-istrinya." (HR. At-Tirmidzi, Abu Daud dan Ahmad)
Dari Aisyah ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik kepada keluarganya, dan aku adalah orang yang terbaik di antara kalian kepada keluargaku." (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Dari al-Aswad, ia mengatakan, "Aku bertanya kepada 'Aisyah ra., 'Apa yang diperbuat Nabi SAW dalam keluarganya?' Ia menjawab, 'Beliau membantu istrinya lalu ketika waktu shalat telah tiba, maka beliau beranjak untuk menunaikan shalat.'" (HR. Bukhari At-Tirmidzi, dan Ahmad)
Dari 'Urwah, ia mengatakan: "Seseorang bertanya kepada 'Aisyah, 'Apakah Rasulullah SAW mengerjakan sesuatu di rumahnya?' Ia menjawab, 'Ya, beliau menambal sandalnya, menjahit bajunya, dan bekerja di rumahnya sebagaimana salah seorang dari kalian berbuat di rumahnya.'" (HR. Al-Bukhari, At-Tirmidzi, dan Ahmad)
Kalau berhenti melihat istri anda sebagai "karyawan" (pembantu), tetapi melihatnya sebagai pasangan idaman bagi anda, mungkin hubungan anda akan tambah baik. Dan melarang istri bertemu orang tuanya merupakan tindakan yang sangat tidak mulia dan tidak ada landasan agamanya. Coba sebaliknya, dan malah suruh dia sering ketemu orang tuanya. Insya Allah dari kemuliaan itu, pernikahan anda akan dilimpahkan rahmat Allah yang sangat luas. Tolong berpikir kembali.
Semoga bermanfaat.
Wa billahi taufiq wal hidayah,
Wassalamu'alaikum wr.wb.
-Gene Netto
Search This Blog
Labels
alam
(8)
amal
(97)
anak
(304)
anak yatim
(116)
bilingual
(22)
bisnis dan pelayanan
(6)
budaya
(8)
dakwah
(87)
dhuafa
(18)
for fun
(12)
Gene
(222)
guru
(61)
hadiths
(9)
halal-haram
(24)
Hoax dan Rekayasa
(34)
hukum
(68)
hukum islam
(51)
indonesia
(574)
islam
(558)
jakarta
(34)
kekerasan terhadap anak
(363)
kesehatan
(97)
Kisah Dakwah
(10)
Kisah Sedekah
(11)
konsultasi
(12)
kontroversi
(5)
korupsi
(27)
KPK
(16)
Kristen
(14)
lingkungan
(19)
mohon bantuan
(40)
muallaf
(52)
my books
(2)
orang tua
(10)
palestina
(34)
pemerintah
(136)
Pemilu 2009
(63)
pendidikan
(507)
pengumuman
(27)
perang
(10)
perbandingan agama
(11)
pernikahan
(11)
pesantren
(38)
politik
(127)
Politik Indonesia
(53)
Progam Sosial
(60)
puasa
(37)
renungan
(177)
Sejarah
(5)
sekolah
(81)
shalat
(9)
sosial
(321)
tanya-jawab
(15)
taubat
(6)
umum
(13)
Virus Corona
(24)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment