[Pertanyaan]: Bagaimana caranya membedakan antara sesuatu yang bisa merupakan teguran atau ujian dari Allah?
[Jawaban]: Assalamu’alaikum wr.wb. Orang Muslim yang sudah berada di jalan Allah yang benar tidak perlu dikasih "teguran" atau hukuman yang berat. Kalau sudah menjalankan ibadah dengan baik, sesuai kemampuan, dan ada dosa-dosa kecil, maka dosa itu dihapus lewat shalat, istighfar, sedekah, shalat taubat, puasa, umrah, dll. Jadi apabila dia alami suatu "musibah" maka itu ujian dari Allah. Dan sesudahnya, insya Allah pangkatnya di sisi Allah bisa naik. Ibaratnya, dari sersan, menjadi letnan. Setelah naik pangkat, dia akan merasakan doanya lebih cepat dikabulkan atau lebih banyak dikabulkan, di antara berbagai manfaat yang lain. Jadi orang itu diuji agar bisa naik pangkat, agar menuju jalannya menjadi orang saleh yang membawanya ke surga.
Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya besarnya pahala tergantung dengan besarnya ujian. Sesungguhnya, apabila Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan mengujinya. Siapa yang ridha dengan ujian itu, maka ia akan mendapat keridhaan-Nya. Siapa yang membencinya maka ia akan mendapatkan kemurkaan-Nya." (HR. At-Tirmidzi no. 2396 dan Ibnu Majah no. 4031)
Sebaliknya, ada orang Muslim yang lain yang hindari ibadah, melakukan dosa-dosa kecil dan besar tanpa peduli, lalu dia juga alami suatu musibah. Itu merupakan teguran atau hukuman untuk mengingatkan dia bahwa dunia ini tidak nyata, dan dia harus segera bertaubat, sebelum waktunya di sini habis. Jadi dia perlu introspeksi diri, dan minta bantuan dari guru agama untuk membantunya berubah dan menjadi Muslim yang baik. Atau dia bisa banyak mengeluh, marah terhadap Allah, menjauhi Allah, dan di saat itu Allah akan abaikan dia juga.
Jadi insya Allah jelas bedanya antara teguran dan ujian. Yang mengalaminya sudah tahu dirinya jadi bisa paham apa sekiranya Allah marah (teguran) atau Allah inginkan dia menjadi lebih baik dari sebelumnya (ujian). Kalau orang Muslim yang baik harus dikasih "teguran" maka tidak perlu musibah. Demam satu hari saja sudah mulai introspeksi diri. Jadi musibah sebagai teguran atau hukuman disimpan bagi orang yang banyak berdosa dan cuek terhadap Allah. Dan apabila orang saleh juga mengalami musibah, dia akan tetap bersabar dan makin dekat kepada Allah, sehingga jelas bahwa musibah itu hanyalah sebuah ujian (bukan teguran atau hukuman). Dia akan naik pangkat terus, hingga akhirnya menjadi jenderal (orang saleh). Sebaliknya, orang yang banyak berdosa dan tidak mau introspeksi malah akan melarikan diri dari markas tentara dan malas pakai seragam, jadi belum sanggup "naik pangkat". Harus bertaubat dulu dan memperbaiki diri.
Dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah berkata: 'Aku sesuai prasangka hamba-Ku pada-Ku dan Aku bersamanya apabila ia memohon kepada-Ku.'" (HR. Muslim)
Semoga jelas. Wa billahi taufiq wal hidayah,
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto
Search This Blog
Labels
alam
(8)
amal
(97)
anak
(317)
anak yatim
(117)
bilingual
(22)
bisnis dan pelayanan
(6)
budaya
(8)
dakwah
(87)
dhuafa
(18)
for fun
(12)
Gene
(222)
guru
(64)
hadiths
(9)
halal-haram
(24)
Hoax dan Rekayasa
(34)
hukum
(69)
hukum islam
(51)
indonesia
(586)
islam
(559)
jakarta
(34)
kekerasan terhadap anak
(372)
kesehatan
(97)
Kisah Dakwah
(11)
Kisah Sedekah
(11)
konsultasi
(13)
kontroversi
(5)
korupsi
(28)
KPK
(16)
Kristen
(14)
lingkungan
(19)
mohon bantuan
(40)
muallaf
(53)
my books
(2)
orang tua
(10)
palestina
(34)
pemerintah
(138)
Pemilu 2009
(63)
pendidikan
(519)
pengumuman
(27)
perang
(10)
perbandingan agama
(11)
pernikahan
(11)
pesantren
(46)
politik
(127)
Politik Indonesia
(53)
Progam Sosial
(60)
puasa
(37)
renungan
(192)
Sejarah
(5)
sekolah
(90)
shalat
(10)
sosial
(323)
tanya-jawab
(15)
taubat
(6)
umum
(13)
Virus Corona
(24)
Popular Posts
-
Salah satu kata kesukaan orang Indonesia adalah: “Oknum”. Kalau ada orang-orang yang bercerita bahwa mereka mengalami suatu “masalah” di sek...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Ada berita tentang peringkat Indonesia di FIFA: Hanya bisa mencapai urutan 122 pada bulan Oktober 2025, dan tidak ...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Pada tahun 2024, tercatat 1,8 juta orang Indonesia melakukan Umrah dan 241 ribu orang melakukan Haji. Jadi totalnya ...
-
Assalamu’alaikum wr.wb., Seperti biasa, ini kisah rekayasa, dengan menggunakan nama orang yang benar. Prof. Fidelma O'Leary mema...
-
[Kisah dari teman]: Kemarin di rumah ustadz ana yang punya ponpes. Katanya belum lama mengeluarkan belasan santri yang terlibat dalam kegiat...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Pada tanggal 29 September, 2025, gedung baru dalam sebuah pesantren di Sidoarjo ambruk pada saat banyak anak melakuk...
-
Banyak orang yang kerja sebagai “guru” hanyalah orang dewasa yang berdiri di kelas dan memberikan tugas kepada anak, TANPA memiliki ilmu yan...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Mohon maaf, apa pantas disebut “Tragedi Maut”? Bukannya itu kasus “kematian yang disebabkan oleh kelalaian” (yang bi...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Mohon maaf Pak Menteri, tetapi apakah bapak sudah pegang data yang akurat, sehingga berani bilang jumlahnya sedikit?...
-
Pertanyaan Assalamu'alaikum wr.wb., Saya mau bertanya kalau orang Muslim boleh mendoakan orang non-Muslim? Kalau ada teman atau sauda...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment