Assalamu'alaikum wr.wb. Saya diminta bertemu dengan orang Eropa yang sudah masuk Islam dan menetap di sini bersama istrinya (WNI) selama beberapa tahun. Pada awalnya, dia mulai belajar tentang Islam karena berniat menikah, lalu dia menjadi serius dan rajin shalat. Pada waktu adzan, dia langsung pergi ke masjid karena tidak mau ada shalat yang telat. Sayangnya, setelah menetap di tengah komunitas Muslim, kondisinya berubah. Dia berhenti shalat, menjadi depresi, dan bahkan ingin bunuh diri. Dari pengalamannya dengan saudara istrinya, tetangga, dan teman bisnis, dia merasa bahwa apa yang "diajarkan oleh Islam" dan apa yang "dilakukan oleh orang Muslim" di Indonesia bertolak belakang.
Pertanyaan dia: "Kalau Islam memang benar, kenapa umat Islam seperti ini?"
Kalau ada yang mengatakan "insya Allah" kepadanya, dia marah. Bagi dia, artinya adalah: "Saya sedang bohongi anda, dan saya tidak akan melakukannya." Mendengar komentar itu, saya menjelaskan budaya Indonesia. Banyak orang tidak enak menolak, jadi mengatakan "insya Allah" tanpa niat penuhi janjinya. Dia menolak kebiasaan itu, karena dianggap kebohongan dan kemunafikan.
Katanya, kebanyakan orang yang ketemu dia seolah-olah bermuka dua. Dia bertanya, apa Islam mengajarkan kita untuk bermuka dua? Kalau tidak, kenapa begitu umum?
Dalam bisnis, semua orang Muslim juga begitu, katanya. Berbohong, munafik, dan bermuka dua. Dia menunggu berbulan-bulan: Ada kontrak yang disetujui dan "insya Allah siap berjalan". Ternyata tidak. Janjinya seorang Muslim tidak bisa dipercayai. Dia datang ke sini sebagai orang kaya, tapi dalam waktu singkat, seluruh hartanya dihabiskan oleh saudara dan teman dari istrinya, yang ajak dia berbisnis, pinjam uang untuk "investasi", lalu mengaku "bangkrut" dan tidak bisa bayar kembali. Karena merasakan hal-hal seperti itu terus, akhirnya dia putus asa. Buat apa beragama Islam terus kalau kualitas Muslim seperti ini? Menyesal bergabung dengan "mereka".
Dia mencari penjelasan yang logis tentang hal-hal yang berkaitan dengan Islam, tapi tidak dapat. Kebanyakan orang menjawab, "disuruh orang tua" atau "ustadz bilang begitu". Contohnya, dia bertanya kenapa Shalat Jumat 2 rakaat dan bukan 4? Alasan logisnya? Dikasih jawaban, "Karena disuruh begitu." Dia bertanya kenapa tidak boleh bunuh diri? Alasan logisnya? Semua orang Muslim hanya menjawab, "Tidak boleh," tanpa penjelasan. Dia bilang, "Katanya Allah Maha Kuasa! Kalau iya, kenapa Allah tidak halangi saya dari bunuh diri? Kenapa Allah tidak hilangkan semua kejahatan? Kenapa Allah izinkan Setan mengganggu kita?" Dia mencari penjelasan yang logis, tapi semua orang Muslim, termasuk ustadz, tidak bisa jelaskan. Dia tambah bingung dan depresi.
Karena tidak lancar dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris, dia sulit belajar. Dia sudah tua, tidak pakai internet, jadi sulit cari info online. Dan setelah melihat umat Islam dan perilakunya secara umum, dia hanya merasa makin depresi, makin tidak paham Islam, dan tidak mau hidup lagi, jadi shalat menjadi tidak penting. Ketika saya menjawab semua pertanyaannya, dan jawaban saya sederhana dan logis, alhamdulillah dia berubah. Saat masuk dzuhur, dia tiba-tiba dia mengatakan, "Ayo, kita harus shalat dzuhur!" (Malah dia yang ajak saya! Hehe). Saya suruh dia duduk lagi, dan tanya KENAPA dia mau shalat, dan dia harus berikan penjelasan logis. Alhamdulillah, dalam 3 jam dia sudah berubah secara total.
Kesulitan utama bagi dia adalah betapa sedikitnya orang Muslim yang bisa menjelaskan Islam secara logis, dan betapa sedikitnya ustadz yang bisa menjelaskan Islam secara logis dalam Bahasa Inggris. Banyak ustadz berilmu tinggi, tapi ilmu mereka tidak bisa keluar dari Indonesia. Dia ingin memahami Islam lewat pertanyaan dan penjelasan yang logis karena hal itu yang membuat dia masuk Islam. Sayangnya, sebagian Muslim menjadi emosi, dan menghina dia karena tidak mau "asal nurut saja, tanpa berpikir". Hasilnya, dia menjadi malas belajar.
Berkali-kali saya menegaskan, kalau mau yakin pada Islam, harus pelajari dasar-dasar Islam dari Al Qur'an, hadits, dan buku (dan butuh guru juga). Kalau menilai Islam dari perilaku orang Muslim, maka dijamin akan kecewa. Dalam kata lain, "KALAU MAU MENGENAL ISLAM, JANGAN MELIHAT ORANG MUSLIM". Sekarang, alhamdulillah, si bule muallaf itu sudah shalat 5 waktu lagi. Sudah berkali-kali saya bertemu dengan calon muallaf, dan diskusinya selalu mirip. Mereka selalu bertanya, "Kalau Islam memang benar, kenapa umat Islam seperti ini?"
Alhamdulillah satu orang berhasil diselamatkan (untuk saat ini). Insya Allah tidak jadi murtad, tidak bunuh diri, sudah kembali shalat, dan insya Allah bisa dapat ketenangan setelah dia pindah ke negara lain dan tidak lagi tinggal di tengah umat Islam yang mengganggu hatinya di Indonesia. Saya ingin sekali mengatakan kepada muallaf, "Kalau mau merasakan contoh nyata dari Rasulullah SAW, tinggal di tengah umatnya." Tapi sayangnya, banyak orang bule yang tinggal di tengah umat Islam malah merasakan yang sebaliknya, karena justru umat Islam yang membuat mereka ingin kabur jauh dari Islam!
Semoga bermanfaat sebagai renungan.
Wabillahi taufik walhidayah,
Wassalamu'alaikum wr.wb.,
-Gene Netto
Labels
alam
(8)
amal
(100)
anak
(293)
anak yatim
(118)
bilingual
(22)
bisnis dan pelayanan
(6)
budaya
(7)
dakwah
(84)
dhuafa
(18)
for fun
(12)
Gene
(218)
guru
(57)
hadiths
(10)
halal-haram
(24)
Hoax dan Rekayasa
(34)
hukum
(68)
hukum islam
(53)
indonesia
(564)
islam
(546)
jakarta
(34)
kekerasan terhadap anak
(351)
kesehatan
(96)
Kisah Dakwah
(10)
Kisah Sedekah
(11)
konsultasi
(11)
kontroversi
(5)
korupsi
(27)
KPK
(16)
Kristen
(14)
lingkungan
(19)
mohon bantuan
(40)
muallaf
(48)
my books
(2)
orang tua
(7)
palestina
(34)
pemerintah
(136)
Pemilu 2009
(63)
pendidikan
(497)
pengumuman
(27)
perang
(10)
perbandingan agama
(11)
pernikahan
(10)
pesantren
(32)
politik
(127)
Politik Indonesia
(53)
Progam Sosial
(60)
puasa
(38)
renungan
(171)
Sejarah
(5)
sekolah
(74)
shalat
(7)
sosial
(321)
tanya-jawab
(15)
taubat
(6)
umum
(13)
Virus Corona
(24)
Showing posts with label muallaf. Show all posts
Showing posts with label muallaf. Show all posts
01 March, 2014
14 July, 2013
Bagaimana Bisa Memahami Islam Kalau Tidak Setuju dengan Islam?
[Ada komentar ini dari seseorang yang ingin memahami Islam,
tapi hatinya penuh dengan protes terhadap Islam karena tidak setuju dengan
banyak hal. Lalu saya berusaha menjelaskan di bawah]:
“Saya lahir di keluarga muslim, tapi saya sekarang meragukan
kebenaran ajaran Islam, untuk sementara saya belum memilih agama manapun.. Saya
akan senang sekali jika saya disini bisa belajar mengenai Islam dan menemukan
keyakinan saya…”
Assalamu’alaikum wr.wb.,
Silahkan saja bertanya. Bertanya sepuasnya. Tetapi kalau mau
belajar Islam dengan baik dan benar, ada beberapa catatan yang perlu dipahami
kalau ingin berhasil (mendapatkan hasil yang terbaik).
PERTAMA, anda harus kosongkan pikiran dan hati anda. Jangan
datang dengan hati penuh kemarahan, kebencian, kejenuhan, rasa kesal pada orang
tua, kesal pada saudara dan tetangga, kesal pada pacar lama yang pernah sakiti
hati dan sebagainya. Seringkali ada orang yang mengalami hal2 yang buruk
seperti itu, dan dia anggap sebagian orang Muslim disekitarnya sebagai orang
munafik yang pura2 beragama dengan baik, tapi akhlaknya malah buruk. Mungkin
dia merasa bahwa Islam dicerminkan di dalam perbuatan orang2 itu. Lalu dia
meragukan kebenaran Islam karena perbuatan orang2 itu. (Kalau Islam benar,
mereka tidak mungkin seperti itu!!)
26 April, 2013
Politisi Belanda Arnoud Van Doorn Masuk Islam
[FYI, ini berita benar insya Allah dan bukan rekayasa. Saya
sudah konfirmasi langsung dengan teman saya, yang juga warga asli Belanda dan
beragama Islam. Katanya info tentang Arnoud Van Doorn, yang dulu sangat anti-Islam,
sudah diberitakan dalam situs dan koran lokal di Belanda. Saat saya periksa
akun Twitter resminya, ada banyak komentar dan foto Van Doorn di Mekkah pada
saat melakukan Umrah minggu kemarin.
Sekian. Wassalam, Gene Netto]
Jum'at, 15 Jumadil Akhir 1434 H / 26 April 2013
Arnoud Van Doorn, seorang petinggi dari partai milik
politisi Belanda ekstrim anti-Islam, Geert Wilders, telah masuk Islam setelah
mempelajari agama Islam dan kaum Muslim secara mendalam. “Saya bisa mengerti sikap skeptis
orang-orang, karena ini sangat tidak terduga bagi mereka,” Arnoud Van Doorn
mengatakan pada Al-Jazeera. “Ini adalah keputusan besar, saya tidak menganggap
remeh.”
Berita ini mulai muncul bulan lalu, ketika ia menulis “new
beginning (permulaan baru)” pada akun Twitter-nya. Ia baru-baru ini juga
menulis Syahadah dalam bahasa Arab. Politisi tersebut kemudian mengumumkan
bahwa ia telah masuk Islam, tanpa memberi informasi apapun tentang alasan di
balik keputusannya itu. “Orang-orang terdekat saya tahu kalau saya belakangan
ini giat mempelajari al-Qur’an, Hadits, Sunnah, dan ilmu-ilmu lain. Ini sudah
berlangsung hampir satu tahun, katanya. Saya juga banyak berbincang dengan kaum
Muslim tentang Islam.”
20 March, 2013
Minta Doa Untuk Teman Yang Sakit Parah
Ass.wr.wb. Saya minta tolong sama teman2 untuk baca doa utk
teman saya Shane Dolan yg sedang sakit parah. Dia sudah masuk rumah sakit 50
hari di Kuala Lumpur dan 30 hari di Perth, Australia. Shane berusia 61 tahun. Secara
tiba2, saluran darah di samping jantung (aorta) pecah, dan harus operasi
darurat (saat libur di KL). Setelah itu, ada serangan jantung, dan beberapa
komplikasi lain, sehingga skg kedua kaki jadi lumpuh dan dia sedikit pikun. Sebelumnya
dia sehat2 saja. Sekarang masih berbaring di RS di Australia, dan dokter tidak
bisa menentukan masa depan dia. Mohon mendoakan Shane, dan sebarkan kepada
teman2 dan anak yatim yg mau bantu mendoakan.
Shane adalah org Australia, yg masuk Islam sama saya dulu,
menikah dan punya isteri dan anak di Jakarta. Dia belajar Islam secara aktif,
dan bantu anak2 yatim. Tidak ada saudara yang Muslim selain isterinya, jadi
selama ini tidak banyak yang mendoakan. Saya baru tahu dia sakit 3 bulan pada
hari ini, karena isterinya sibuk mengurus dia sendirian, jadi tidak sempat
kasih berita ke saya.
Semoga bisa cepat sembuh dan kembali ke keluarganya di Jakarta.
Terima kasih kl mau turut mendoakan teman saya Shane Dolan.
Wassalam, Gene Netto.
Calon Suami Yang Non-Muslim
Assalamualaikum, saya punya calon suami yg non islam dan
saya baru tahu itu karena ibu dia memberitahu ibu saya. Selama ini dia mengaku Muslim.
Sekarang ibu saya jadi tidak setuju dengan hubungan kita. Calon suami saya
berencana msuk Islam nanti tetapi saya takut kalau ibu saya masih tidak setuju
dan takut nantinya dia malah balik ke agama yang lama.
Saya bingung harus bagaimana. Calon suami saya sudah lama tidak mengikut ajaran
agamanya. Dia juga janji kepada saya untuk berubah dan meminta saya untuk
menuntun dia ke agama Islam. Mohon bantuan dan solusinya.
Jawaban:
Wa alaikum salam wr.wb.,
Saya lebih setuju dengan ibu anda untuk berhati-hati
terhadap dia. Kenapa dia mesti berbohong dan bilang Muslim padahal belum? Kalau
dia mau masuk Islam, apa yang menjadi halangan untuk masuk Islam dari tahun
kemarin? Kenapa masih belum masuk Islam dan hanya pura-pura Muslim? Apa dia
menunggu hari pernikahan dulu, baru bersedia masuk Islam kalau sudah dijamin
secara pasti boleh menikah dengan anda? Kalau iya, berarti dia masuk Islam sebagai
syarat saja untuk bisa menikah, dan bukan karena meyakini Islam sebagai
kebenaran.
Saya sudah sering dapat konsultasi dengan orang seperti itu,
baik yang laki yang mau menjadi muallaf, maupun yang perempuan yang yakin
suaminya akan menjadi Muslim yang baik kalau sudah menikah. Dari pengalaman
itu, mayoritas dari wanita yang menikah dengan pria yang masuk Islam pas mau
menikah malah menyesal di kemudian hari. Ternyata, kebanyakan dari pria itu
tidak pernah menjadi serius dan tidak shalat. Ada sebagian kecil saja yang
berubah dan menjadi orang Muslim yang baik di kemudian hari.
04 March, 2013
Sulitnya Mendapatkan Ustadz di Papua
Assalamu’alaikum wr.wb.,
Beberapa minggu yang lalu, saya dapat sms dari seorang ustadz di Papua yang melakukan dakwah di sana. Ustadz muda itu sms saya untuk konsultasi karena selama beberapa bulan di
sana, terasa banyak halangan dalam usahanya melakukan dakwah. Katanya hampir tidak ada “program dakwah” di
wilayah Papua. Ada
juga banyak wilayah lain di mana orang Muslim menjadi minoritas, atau karena tempatnya
terpencil, para ustadz tidak mau ditugaskan ke sana.
Teman
saya ceritakan bahwa dia bertemu dengan seorang warga Papua,
yang menjadi muallaf 5 tahun yang lalu, tetapi belum tahu Al Fatihah dan belum bisa shalat.
Alasannya? Belum pernah ada yang mengajarkannya! Mungkin dulu dia dengar ceramah,
atau diskusi dengan
seorang Muslim, sehingga merasa yakin bahwa Islam adalah
agama yang benar dan mau masuk Islam. Tapi setelah itu, dia tidak
ketemu seorang ustadz yang bisa membinanya, jadi hanya baca syahaddat saja. Setelah 5 tahun, dia merasa diabaikan dan tidak pernah ketemu ustadz, jadi akhirnya dia putus asa,
tinggalkan Islam dan kembali ke agama Kristen. (Jadi saat ketemu teman saya,
sudah menjadi
non-Muslim lagi).
Ustadz dan da’i sangat dibutuhkan di sana,
tapi juga harus ada dana untuk beli buku tuntutan shalat, buku iqra, Al Qur'an,
sejaddah, dll. Dana juga sangat penting untuk memberikan gaji yang baik dan biaya operasional bagi para ustadz di sana, karena mereka juga harus jalan ke kota kecil dan desa. Mungkin sebagian dari warga di sana tertarik untuk dengar tentang Islam, tapi yang bersedia datang kepada mereka hanyalah misionaris dari kalangan
Kristen. Kebanyakan orang Muslim tidak mau ditugaskan di sana. Kalau ada yang mengatakan “bersedia berdakwah di Papua” (dan tempat
terpencil yang lain) maka dianggap setara dengan mengatakan “siap menjadi
miskin dan hidup susah”.
21 September, 2012
Khutbah Jumat Yang Terasa Tidak Cocok
Assalamu’alaikum
wr.wb.,
Teman2, saya
merasa sangat tidak cocok dengan Khutbah Jumat pada hari ini. Saya kira seperti
biasa, akan penuh dengan ilmu agama yang bermanfaat sebagai renungan. Tapi hari
ini, malah terkesan sebagai serangan terhadap ummat Islam, terhadap orang non-Muslim,
dan usaha menyebarkan kebencian dan rasisme. Temanya berkaitan dengan Pilkada
DKI kemarin. Ternyata Jokowi menang. Tanpa menyebutkan nama para calon, khatib
menggunakan suara tegas dan seolah-olah ingin menegor ummat Islam yang
membiarkan Jokowi menang. Isi dari khutbah kurang lebih seperti yang berikut ini:
Ummat Islam dilarang
mengangkat pemimpin yang kafir. Ayat dikutip, dan dikatakan dengan kemenangan
gubenur baru kemarin, maka ummat Islam telah mengangkat orang kafir menjadi pemimpin.
Saya jadi bingung. Bukannya Jokowi yang Muslim yang menang?! Apa Jokowi orang
kafir? Kalau yang disindir Basuki, apa sang Gubenur Jokowi wajib
manggut-manggut dan nurut dengan kemauan Basuki??? Bukannya Basuki itu seorang
WAKIL saja, yang wajib nurut dengan Gubenur dan boleh diganti juga? Kok Khatib
bicara seolah-olah Jokowi tidak ada, seolah-olah yang menang dalam Pilkada DKI
adalah seorang misionaris yang punya cita-cita menyerang ummat Islam dan menghancurkan
Islam di Indonesia? Setahu belum pernah dengar ada pernyataan Basuki yang
demikian. Jadi kenapa dibenci dengan begitu besar? Buat saya semua yang dibahas
terkesan sangat berlebihan dan tidak tepat. Tapi ribuan orang Muslim menyimak
dan dengarkan terus. (Dan berapa banyak berubah pendapatnya dan menjadi
setuju?)
28 August, 2012
Kasihan Para Isteri Indonesia
Apakah bisa lewat satu minggu tanpa ada perempuan hubungi
saya untuk curhat, bahwa dia tidak bahagia dalam pernikahannya? Sepertinya ada
suatu masalah besar di negara ini, di antara para suami-isteri. Di dunia barat,
lebih mungkin mereka akan ribut dan cerai. Di sini, lebih mungkin mereka akan
pura-pura bahagia di depan umum, di depan keluarga dan teman, tapi di dalam
rumah ribut terus dan tidak bahagia. Tapi karena merasa harus “dirahasiakan”
supaya tidak “malu”, maka si perempuan menderita terus, tanpa bisa
berkomunikasi dengan banyak orang, termasuk keluarga kandungnya sendiri.
Ada suami yang selingkuh, tapi isteri tidak mau cerai. Ada suami
yang narkoba, tapi isteri tidak mau cerai. Ada suami yang mabuk-mabukan, tapi
isteri tidak mau cerai. Ada suami yang menikah lagi tanpa memberitahu isteri
pertama, lalu abaikan isteri pertama, tapi isteri tidak mau cerai. Ada suami
yang tinggalkan isteri bertahun2, lalu ditemukan kembali hidup dengan perempuan
baru di kota lain, tapi isteri tidak mau cerai. Ada suami yang berjudi, dan
uang keluarga habis terus, tapi isteri tidak mau cerai. Ada suami yang berubah
dan bersikap dingin, alias tidak mencintai isterinya lagi dan malas bicara, tapi
isteri tidak mau cerai. Ada suami yang mengancam dan memukuli isterinya secara
rutin, tapi isteri tidak mau cerai. Ada suami yang menghinakan dan mengancam isteri
secara psikologis terus, tapi isteri tidak mau cerai. Dan seterusnya.
18 August, 2012
Merasa Kehidupan Anda Berat? Coba Simak Ini.
Assalamu’alaikum wr.wb.,
Teman2, saya barusan ditelfon oleh seorang anak yang
muallaf, masih anak SMA. Dia sudah tertarik pada Islam dari beberapa bulan yang
lalu, dan bertanya2 terus di beberapa tempat. Akhirnya dia merasa yakin dan
masuk Islam secara lisan (baca syahaddat sendiri). Tapi karena kemudian
ketahuan oleh kakaknya, dia diancam akan dibunuh kalau berani main-main dengan Islam
lagi. Dikatakan sudah kena virus yang parah, yang merusak akal pikiran,
sehingga dia berani masuk Islam dan tinggalkan Tuhan Yesus. Untungnya, si kakak
belum memberitahu orang tuanya. Kalau orang tua tahu, dia tidak bisa bayangkan
reaksi mereka seperti apa, karena katanya, mereka orang yang keras dan fanatis terhadap
agama Kristen.
Walaupun sudah diancam dan takut dibunuh, dia masih nekat
saja mengucapkan syahaddat lagi secara formal dialam masjid di bulan puasa ini,
dibantu oleh para pengurus setempat. Dan sekarang dia jadi bingung. Shalat
tidak bisa, puasa tidak bisa. Kalau diusahakan, akan ketahuan oleh keluarga.
Dia bertanya kepada saya apa boleh menginap di rumah ustadz,
dan tinggalkan rumah keluarga? Tapi secara hukum, dia masih di bawah umur, jadi
saya bilang harus tanya dulu pada pengacara, untuk tahu dia punya hak apa. Dia sudah
memikirkan itu juga, dan tidak mau sampai orang tua laporkan ustadz ke polisi
sebagai “penculik”, dan nanti dia dipaksakan kembali ke rumah orang tua, di
mana dia merasa tidak aman.
Saya bilang mungkin bisa bawa pengacara ke pengadilan dan
laporkan bahwa kakak ancam akan membunuhnya. Tapi dia pintar sekali, dan
langsung menjawab bahwa tidak ada bukti, jadi kakak bisa berbohong dan
mengatakan tidak pernah mengancam. Jadi mesti bagaimana? Menunggu dibunuh? Atau
hidup sebagai seorang Muslim yang tidak bisa shalat dan puasa? Atau kabur dari
rumah, dan setelah itu putus sekolah? Apa solusi yang tepat kalau seorang anak
mau masuk Islam, dan orang tua tidak mungkin mengizinkan, dan kakak malah ancam
akan membunuh anak itu?
Kita Sibuk Sama Keluarga Saat Idul Fitri, Muallaf Sama Siapa?
Teman2, saya dapat sms dari seorang muallaf. Dia sudah
dewasa dan tinggal di rumah sendiri (mungkin kontrak). Dia mengeluh bahwa Idul
Fitri sudah mau datang lagi, tapi tidak membawa kebahagiaan. Dia baru setahun
menjadi muallaf, dan ini akan menjadi Idul Fitri kedua bagi dia.
Keluarga tidak mau mengenal dia sejak masuk Islam, dan semua
anggota keluarga putus hubungan. Jadi dia tinggal sendirian, tanpa keluarga,
dan siap menghadapi Idul Fitri sendirian. Saya bertanya kenapa tidak pergi ke
rumah teman, tapi dia bilang tidak ada. Mungkin semua “teman” lama yang non-Muslim
juga tidak mau kenal dia lagi, dan belum ada banyak teman baru, apalagi teman
dekat.
Saya bertanya lagi kenapa tidak ke rumah tetangga saja,
karena katanya semua tetangga dekat tahu bahwa dia muallaf dan tinggal
sendirian. Katanya, dia tidak enak mengganggu keluarga mereka yang sedang
kumpul, dan tidak enak kalau harus sampai minta izin datang (seolah agak memaksa).
Dia berharap mereka yang dengan senang hati akan mengundang dia, bukan dia yang
harus minta-minta. Katanya, dia merasa iri sekali dengan orang yang bisa
berkumpul sama keluarganya di saat Idul Fitri. Seperti apa rasanya? Tapi dia
bertanya apa mungkin ini bagian dari ujian keimanan bagi dia, agar harus
bertahan sendirian tanpa ada teman atau keluarga?
10 July, 2012
Apa Bagus Kalau Membina Muallaf Dengan Pandangan Islam Yang Keras?
Assalamu’alaikum
wr.wb.,
Teman2, saya dapat message dari Admin lain di Facebook
Muallaf Indonesia (MI), yang mengatakan ada
beberapa member yang komplain tentang saya. Diantara lain, dikatakan bahwa saya
“tidak sopan”, “bertindak seenaknya”, “bersikap kaya preman”, dan sering
“menghinakan orang Indonesia” (tapi saya
tidak diberikan buktinya). Para member itu juga
mendirikan group Facebook yang baru untuk muallaf, supaya dapat kebebasan
bicara di situ.
Mungkin sebagian dari orang itu tidak suka kalau saya
tegas. Apa saya tegas? Iya, mungkin saja saya sering
tegas, tetapi hanya terhadap orang yang mau bicara dengan muallaf tanpa punya “ilmu pembinaan muallaf”. Komentar mereka, yang
mereka anggap “bagus” atau “ilmu Islam yang benar”, bisa sangat mengganggu hatinya seorang muallaf. Sebagian
member menulis komentar di group MI tanpa paham kondisi muallaf
sama sekali. Tetapi kalau saya lawan di awalnya (dengan sikap dan kata2
yang baik) kadang mereka malah naik darah dan
menyerang dengan menanyakan dari mana saya dapat
hak untuk menolak post atau komentar mereka (terutama kalau ada ayat dan hadiths dalam teks yang juga dihapus). Dan ini tidak terjadi
sekali, atau dua kali, tetapi terjadi secara rutin setiap beberapa bulan dengan masuknya member-member baru yang punya pandangan
keras dalam agama.
Orang Muslim dengan sangat mudah bisa menulis (misalnya),
“Wajib shalat di masjid bagi pria. Haram dan berdosa kalau shalat sendirian di
rumah.” Atau, “Haram dan berdosa kalau tidak pakai jilbab setelah masuk Islam.”
Atau, “Wajib potong celana setinggi betis (cingkrang).” Atau, “Wajib
panjangkan jenggot.” Atau, “Sekali tidak shalat, kafirlah!”
Tetapi orang yang menulis itu tidak paham ada sebagian muallaf yang takut
ketahuan sebagai muallaf karena tidak tahu apa yang akan terjadi kalau rahasia
mereka terbongkar di tengah keluarga yang benci orang Muslim. (Misalnya, di
rumahnya, orang Muslim disindir sebagai
“teroris” dan dikatakan “bodoh” karena tidak mengenal kasih sayangnya Yesus.)
Ada muallaf yang
ceritakan kepada saya bahwa dia bawa sebotol
Aqua ke kamar, kunci pintu, taruh handuk di lantai, dan tuangkan air ke tangan dengan
pelan untuk melakukan wudhu. Dia tidak berani
wudhu di kamar mandi, karena takut suara air kedengaran Ibunya. Lalu dia ambil
sejaddah dari tempat penyimpanan rahasia di lemari, dan shalat subuh tanpa
pakai suara. Ini bukan cerita rekayasa dari saya. Ini cerita nyata dari seorang
muallaf yang tinggal di Jakarta. Dia takut sekali
keluarganya akan tahu dia sudah masuk Islam. Dia
takut dipukuli, diusir dari rumah, dan tentu saja uang kuliah akan dihentikan
karena dia dinilai “bukan anak lagi”. Bagaimana nasib dia setelah itu? Dia
takut dan sedih setiap hari. Lalu dia cari bantuan lewat internet, ketemu blog saya dan kirim email. Alhamdulillah saya bisa membantunya sebelum niat bunuh diri
terwujud.
09 June, 2012
Bahayanya Belajar Agama Islam Dengan Membaca Teks Sendiri
Assalamu’alaikum wr.wb.,
Di dalam sebuah Facebook group yang saya ikuti, seringkali
ada orang yang mengutip hadiths atau ayat. Dengan jelas dan tegas, mereka
mengatakan “Ada hadithsnya!” lalu dikutip hadithsnya untuk mendukung
argumentasi mereka. Atau “Ada ayatnya” lalu dikutip ayatnya.
Biasanya,
apa yang disampaikan memang sangat benar sekali, dan penjelasan juga bagus dan
benar. Ayat itu benar ada, dan memang bisa digunakan untuk memperkuat suatu
pendapat atau argumentasi karena memang sesuai dengan apa yang diajarkan oleh
ulama dan ahli tafsir. Begitu juga hadithsnya karena hadiths itu memang ada,
sahih dan sangat bisa digunakan dengan cara tersebut. Ini merupakan ilmu Islam
yang benar, yang kalau ditanyakan kepada para ustadz dan kyai akan dibenarkan
juga karena sesuai dengan apa yang mereka ajarkan.
Tetapi kadang juga, ada orang yang menyampaikan pendapat
yang belum tentu disetujui semua orang, atau pendapat yang tidak diyakini
secara umum oleh ummat Islam. Orang
itu mengatakan kita semua harus meyakini bahwa X itu wajib, atau X itu haram atau makna dari suatu keadaan adalah X.
Lalu dikutip ayat atau hadiths. Setelah dibaca, kalau dari isi teksnya,
sepertinya memang betul. Ayat dan hadiths tersebut tidak diragukan
kebenarannya, dan teks sudah jelas di depan mata dengan pernyataan yang sepertinya
sederhana.
Masalahnya cuma satu. Ayat atau hadiths tersebut punya
makna yang lain, yang tidak bisa dipahami dari sekedar membaca teksnya saja. Kalau
sebatas baca terjemahan dalam bahasa Indonesia, “sepertinya” jelas dan mudah
dipahami. Tetapi kalau bertanya kepada seorang ustadz yang punya ilmu yang baik,
maka dia mungkin akan senyum dan mengatakan, “Mohon maaf, tetapi anda salah
paham.”
01 June, 2012
Pembinaan Terhadap Muallaf
[Di dalam group muallaf, ada yang merasa saya
terlalu tegas dalam membatasi pembahasan dari orang2 yang bukan muallaf, tetapi
masuk ke group dengan niat “membina muallaf”. Karena sepertinya banyak orang
yang bukan muallaf tidak begitu paham, maka saya kasih penjelasan di bawah ini,
agar mereka bisa menyadari bahwa membina muallaf tidak sama dengan membina
orang dewasa yang Muslim dari lahir tetapi masih awam. Mungkin ada manfaatnya kalau
dibaca teman2 yang lain juga.]
Assalamu’alaikum wr.wb.,
Saya
pernah bicara 8 jam non-stop (kecuali shalat) dengan seorang muallaf yang mau
murtad. Dia merasa semua yang dia alami sebagai seorang Muslim terlalu berat,
jadi dia mau murtad saja. Setelah bicara lama dengan saya, akhirnya dia banyak
menangis dan memilih sendiri untuk tetap sebagai seorang Muslim. Dalam diskusi
itu, saya sengaja kasih dia dua pilihan, menjadi Muslim terus atau kembali
Kristen, dan menjelaskan hasil yang baik dan buruk dari kedua pilihan itu. Hal itu
sengaja dilakukan untuk memancing logika dia jalan. Karena keputusan murtad
(setelah dia jelaskan semua alasannya) adalah keputusan dari emosi. Jadi saya
harus memaksa dia untuk menganalisa keadaannya. Dan hal itu sangat mudah bagi
saya karena setiap kali saya bertanya kepada dia, sebelum dia sempat berfikir
dan buka mulut, saya sudah tahu jawabannya akan seperti apa, dan sudah siapkan
pertanyaan susulan. Jadi dalam proses diskusi lama itu, saya bisa mengarahkan
pikiran dia dari kondisi bingung dan mau putus asa menjadi yakin dan kuat untuk
menghadapi semua ujian yang Allah berikan kepadanya.
30 May, 2012
Pendapat Yang Paling Benar
Di dalam group muallaf, ada post berjudul “hanya
intermezzo...” dengan gambar komik superhero sedang shalat. Sempat dibahas
beberapa orang dengan sikap ringan dan bercanda, tetapi tiba2 ditegor oleh satu
orang yang merasa tidak boleh membicarakan superhero shalat, lalu post itu
dihapus. Kenapa harus dihapus? Karena satu orang tidak suka? Karena satu orang
merasa tidak benar melihat superhero shalat (walapun semuanya tidak nyata)? Karena
satu orang merasa dengan melihat gambar yang lucu itu sama dengan “memperolok islam”?
Kenapa hanya satu pendapat itu yang boleh benar?
Begitulah ummat Islam sekarang. Satu orang ingin
mengendalikan semua, dengan merasa paling benar sendiri. Lalu yang komentari
gambar itu disuruh bertaubat, karena satu orang merasa paling benar
pengertiannya pada Islam, dan tugasnya adalah salahkan dan tegor semua orang
lain, sampai mereka setuju dengan pendapat dia. Ini pelajaran yang bagus untuk
muallaf dan orang awam. Di dalam ummat Islam ada komunitas kecil yang merasa
paling mengerti agama Islam, dan merasa paling benar dalam semua perkara. Mereka
merasa hanya mereka yang akan menjadi golongan yang selamat di akhirat karena
semua orang lain tidak mengerti Islam dengan benar. Dan mereka merasa tugas
mereka adalah untuk menyalahkan dan menegor semua orang Muslim yang lain,
bahkan termasuk menegor ustadz dan kyai, sehingga mau nurut dengan pendapat komunitas
mereka. Pendapat selain mereka automatis salah, dan mereka akan sembunyikan
ilmu dan pendapat yang tidak berasal dari komunitas mereka seolah-olah tidak
ada pendapat yang berbeda.
21 February, 2012
HOAX: Prof. Fidelma O’leary dan Sujud
Assalamu’alaikum wr.wb.,
Seperti biasa, ini kisah rekayasa, dengan
menggunakan nama orang yang benar.
Prof.
Fidelma O'Leary memang masuk Islam 25 tahun yang lalu. Tetapi itu
disebabkan dia sudah merasa tidak percaya lagi dengan agama Katolik yang dianut
keluarganya, dan ada teman Muslim yang memberikan dia Al Qur'an. Setelah membacanya,
dia merasa memahami dan setuju dengan isinya, dan menjadi seorang Muslim.
Dia tidak menemukan “fakta ajaib” berkaitan
dengan sujud. Seluruh kisah itu adalah rekayasa.
Kisah kehidupan yang benar tentang Prof.
Fidelma O'Leary bisa dilihat di You Tube.
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene Netto
Professor Fidelma O'Leary is an Irish
former Catholic who embraced Islam.
[Ini kisah rekayasa yang sedang
disebarkan]:
20 January, 2012
Undangan tablig akbar & itikaf tokoh2 Muallaf
Assalamu'alaikum...
Undangan tablig akbar & itikaf dgn tema "bagaimana tokoh mualaf menjawab hujatan terhadap alquran & nabi Muhammad SAW" insya Allah akan diadakan pada :
Undangan tablig akbar & itikaf dgn tema "bagaimana tokoh mualaf menjawab hujatan terhadap alquran & nabi Muhammad SAW" insya Allah akan diadakan pada :
Hari : Sabtu, malam minggu - 04 feb 2012
Waktu : Ba'da Isya, jam 20.00-selesai
Tempat : Aula Masjid agung sunda kelapa, Menteng - jakarta selatan
Pembicara : Ustdjah. Irene Handono, Ustad. Ikhsan Mokoginta, Ustad. Nababan
Kami harapkan kedatangan teman² semuanya yah, Semoga kita selalu diberikan kesehatan dan kekuatan utk menjadi Muslim yg Sejati,amiin.
CP :
Akhwat bisa dengan:
Ibu Fianne (0818159899)
Dina (085211555900)
Ikhwan bisa dengan:
steven indra (08179105900)
Penyelenggara : Paguyuban Muallaf MASK :)
27 December, 2011
Temu Akbar Bersama Para Tokoh Muallaf
Assalamualaikum..
Hadiri Momen Fenomenal akhir tahun bersama 3 tokoh nasional :
Irena
handono, Insan Mokoginta dan Arifin Nababan.
Dalam acara: TEMU AKBAR BERSAMA PARA TOKOH MUALLAF.
Tema : "Mengapa Kita Harus Islam"
Waktu: Ba'da Isya
Tanggal: Rabu 28 Desember 2011
Tempat:Masjid
Biru Raya Pondok Indah Jakarta Selatan.
GRATIS & UNTUK UMUM
wassalamualaikum...
15 December, 2011
Pengalaman Saya Tahun 2011
Assalamu’alaikum wr.wb.,
Ada beberapa orang yang mengirim email, dan mengatakan tidak
percaya kalau saya tidak bisa dapat pekerjaan di sini dalam satu tahun. Ternyata
ada banyak yang tidak tahu apa yang saya alami tahun ini. Jadi saya mau
menjelaskan, kalau ada teman yang penasaran. Saya tidak tahu ada rahasia Allah
apa di belakang ini semua, tapi insya Allah ada ahkir yang baik.
Dari tahun 1996-2009 saya menggunakan visa kerja terus,
karena memang kerja sebagai guru bahasa Inggris.
Mulai tahun 2010, saya mulai mengunakan visa sosial budaya. Pada awalnya, saya ingin menyelesaikan buku saya yang membandingkan agama
Islam dan Kristen (judulnya Mencari Tuhan, Menemukan Allah) jadi tidak kerja,
dan lebih banyak editing buku di rumah saja.
Pada akhir 2010, buku belum selesai, tetapi saya harus kerja lagi karena butuh uangnya. Saya kurang berniat mengajar bahasa Inggris lagi seperti
dulu, karena saya ingin mengerjakan hal yang lebih besar, dan lebih bermanfaat
untuk ummat Islam dan bangsa Indonesia. Saya mulai menyusun program pelatihan
guru secara nasional, dan ide itu dikembangkan sambil juga mencari pekerjaan
tetap.
07 April, 2011
Selesai Dakwah dgn Orang Asing, Mulai Lagi dgn Sopir Taksi
Assalamu'alaikum wr.wb.,
Kemarin saya ada pertemuan dengan orang pada waktu siang, untuk membahas suatu kegiatan untuk bulan depan. Saya berangkat setelah dzuhur, dan rapatnya hanya 2 jam, jadi saya kira bisa pulang sekitar ashar, karena masih ada banyak kerjaan dan tugas di rumah yang belum selesai untuk membantu 3 yayasan yang sedang ditangani.
Setelah rapat itu, saya ketemu seorang teman yang memperkenalkan saya dengan seorang muallaf bule di kantornya. Dia sudah masuk Islam beberapa tahun, tetapi masih merasa ragu terhadap Islam, dan belum bisa shalat secara rajin. Saat saya melihat bahwa dia ingin bertanya banyak, saya memutuskan untuk berusaha menjawab semua pertanyaannya sampai dia merasa puas.
Kadang, dengan orang asing, mereka merasa dekat dengan Islam (sudah muallaf atau sudah memikirkannya) tetapi masih ada sesuatu di dalam hatinya yang menghalangi mereka untuk lepaskan kehidupan biasa mereka dan mengikuti Islam secara benar.
Kemarin saya ada pertemuan dengan orang pada waktu siang, untuk membahas suatu kegiatan untuk bulan depan. Saya berangkat setelah dzuhur, dan rapatnya hanya 2 jam, jadi saya kira bisa pulang sekitar ashar, karena masih ada banyak kerjaan dan tugas di rumah yang belum selesai untuk membantu 3 yayasan yang sedang ditangani.
Setelah rapat itu, saya ketemu seorang teman yang memperkenalkan saya dengan seorang muallaf bule di kantornya. Dia sudah masuk Islam beberapa tahun, tetapi masih merasa ragu terhadap Islam, dan belum bisa shalat secara rajin. Saat saya melihat bahwa dia ingin bertanya banyak, saya memutuskan untuk berusaha menjawab semua pertanyaannya sampai dia merasa puas.
Kadang, dengan orang asing, mereka merasa dekat dengan Islam (sudah muallaf atau sudah memikirkannya) tetapi masih ada sesuatu di dalam hatinya yang menghalangi mereka untuk lepaskan kehidupan biasa mereka dan mengikuti Islam secara benar.
06 April, 2011
Mencari Info Lembaga Pembinaan Muallaf Di Seluruh Indonesia
[MOHON SEGERA DISEBARKAN KE SEMUA MILIS ISLAM]
Assalamu'alaikum wr.wb.,
Teman-teman,
Saya bersama beberapa teman dari lembaga2 muallaf sedang membangun sebuah organisasi baru. Nama yayasan ini adalah PERSATUAN PEMBINA MUALLAF INDONESIA (PPMI).
Kami sudah berdiri secara aktual dengan Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan sedang menyiapkan launching nasional di Jakarta pada ahkir Mei 2011. PPMI akan kerja sama dengan Kemenag dalam semua program kami, Insya Allah sampai tingkat Kanwil (atau KUA) dan Kecamatan nanti di seluruh Indonesia. Bulan kemarin kami sudah rapat dengan Dirjen Bimas Islam dan stafnya yang sangat mendukung adanya PPMI.
Assalamu'alaikum wr.wb.,
Teman-teman,
Saya bersama beberapa teman dari lembaga2 muallaf sedang membangun sebuah organisasi baru. Nama yayasan ini adalah PERSATUAN PEMBINA MUALLAF INDONESIA (PPMI).
Kami sudah berdiri secara aktual dengan Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan sedang menyiapkan launching nasional di Jakarta pada ahkir Mei 2011. PPMI akan kerja sama dengan Kemenag dalam semua program kami, Insya Allah sampai tingkat Kanwil (atau KUA) dan Kecamatan nanti di seluruh Indonesia. Bulan kemarin kami sudah rapat dengan Dirjen Bimas Islam dan stafnya yang sangat mendukung adanya PPMI.
Subscribe to:
Posts (Atom)