Labels

alam (8) amal (100) anak (293) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (18) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (564) islam (546) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (96) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (48) my books (2) orang tua (7) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (171) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (7) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

30 May, 2012

Pendapat Yang Paling Benar

Di dalam group muallaf, ada post berjudul “hanya intermezzo...” dengan gambar komik superhero sedang shalat. Sempat dibahas beberapa orang dengan sikap ringan dan bercanda, tetapi tiba2 ditegor oleh satu orang yang merasa tidak boleh membicarakan superhero shalat, lalu post itu dihapus. Kenapa harus dihapus? Karena satu orang tidak suka? Karena satu orang merasa tidak benar melihat superhero shalat (walapun semuanya tidak nyata)? Karena satu orang merasa dengan melihat gambar yang lucu itu sama dengan “memperolok islam”? Kenapa hanya satu pendapat itu yang boleh benar?

Begitulah ummat Islam sekarang. Satu orang ingin mengendalikan semua, dengan merasa paling benar sendiri. Lalu yang komentari gambar itu disuruh bertaubat, karena satu orang merasa paling benar pengertiannya pada Islam, dan tugasnya adalah salahkan dan tegor semua orang lain, sampai mereka setuju dengan pendapat dia. Ini pelajaran yang bagus untuk muallaf dan orang awam. Di dalam ummat Islam ada komunitas kecil yang merasa paling mengerti agama Islam, dan merasa paling benar dalam semua perkara. Mereka merasa hanya mereka yang akan menjadi golongan yang selamat di akhirat karena semua orang lain tidak mengerti Islam dengan benar. Dan mereka merasa tugas mereka adalah untuk menyalahkan dan menegor semua orang Muslim yang lain, bahkan termasuk menegor ustadz dan kyai, sehingga mau nurut dengan pendapat komunitas mereka. Pendapat selain mereka automatis salah, dan mereka akan sembunyikan ilmu dan pendapat yang tidak berasal dari komunitas mereka seolah-olah tidak ada pendapat yang berbeda.

Ke mana saja kita pergi, dari mana saja kita belajar, cepat atau lama kita akan berhadapan dengan orang2 seperti itu. Kalau mau memberikan pendapat yang berbeda percuma, karena mereka merasa sudah punya “tafsir yang paling benar” untuk semua perkara, jadi pendapat selain itu tidak akan diterima oleh mereka. Jadi muallaf dan orang awam hanya bisa berhati-hati. Kalau ketemu orang2 itu, dan mereka menyalahkan dan menegor, biarkan saja mereka bicara seperti itu, dan cek lagi dengan guru agama yang anda kenal. Lihat kalau penjelasannya sama atau berbeda. Jangan langsung terima bahwa orang yang bicara dengan tegas itu automatis benar, hanya karena dia bicara dengan tegas. Suara yang tegas dan cepat marah tidak sama dengan suara yang dijamin benar.  

Dan jangan heran kalau sebagian dari orang itu akan berusaha terus masuk ke group mullaf dan group Muslim yang lain, karena tujuan mereka adalah untuk menyebarkan pendapat mereka dan salahkan semua orang yang tidak setuju. Dan tentu saja itu menjadi tugas yang lebih mudah kalau dilakukan terhadap muallaf yang ilmunya sangat minim. Tetapi mereka tidak akan menjelaskan bahwa itu adalah tujuan mereka, dan mereka akan mengatakan bahwa mereka menegor dalam rangka “meluruskan kesalahan” atau untuk “menjaga kemurnian Islam”.
Kalau ditanya Islam yang murni seperti apa, mereka akan sampaikan pendapat mereka lagi, karena dianggap hanya pendapat mereka yang murni dan benar.
Jadi semua muallaf dan orang awam yang belajar dari internet sebaiknya berhati-hati, karena muallaf yang punya ilmu yang minim tidak akan mampu membedakan benar dan salah dari 2 pendapat yang bertentangan. Jadi perlu kesabaran dan waktu untuk belajar sebelum bisa memilih sendiri.
Semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...