Search This Blog

Labels

alam (8) amal (100) anak (299) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (8) dakwah (87) dhuafa (18) for fun (12) Gene (222) guru (61) hadiths (9) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (52) indonesia (570) islam (557) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (357) kesehatan (97) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (52) my books (2) orang tua (8) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (503) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (11) pesantren (34) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (179) Sejarah (5) sekolah (79) shalat (9) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

16 April, 2017

Lantai Sekolah Ambruk

Di semua negara tetangga, tidak ada berita rutin ttg sekolah yang ambruk. Tapi terjadi di sini setiap minggu. Anehnya, tidak pernah ada yang ditangkap, dikenakan pasal, apalagi masuk penjara, atau kena sanksi hukum yg lain. Bebas bas bas.
Di Indonesia, kalau melakukan korupsi terhadap anggaran bangunan gedung sekolah dijamin kebal hukum. Tidak ada yang mau lakukan penyelidikan, tidak ada yang mau sebutkan nama2 semua pihak yg terima dana. Aman. Bebas. Kebal hukum.
Anaknya orang lain yg harus siap2 menjadi korban, dan para pejabat pastikan anak mrk saja yang bisa dapat fasilitas sekolah berkualitas di sekolah2 swasta… Dan rakyat diam saja dan nrimo…
Welcome to Indonesia.
-Gene Netto

Lantai Sekolah Ambruk
Jumat, 14 April 2017 22:06

 

14 April, 2017

Bocah Kelas VI Cabuli Teman karena Sering Nonton Video Porno di Ponsel


Setelah menjadi kasus, dan anak diperiksa, ketahuan bahwa perilakunya terjadi sejak dulu. Dan sudah banyak korban. Dan ada korban yg sudah menjadi pelaku.
Ke mana para orang tua dan guru selama ini? Kenapa anak kecil bisa menjadi korban bertahun2 tapi orang tua dan guru tidak tahu? Kenapa korban pertama tidak langsung lapor pada orang tua, atau guru?
Banyak orang tua dan guru tidak “dekat” dgn anak, sehingga ketika anak alami masalah, mereka tidak mau ceritakan dgn orang tua atau guru. Dan pola yang sama terulang ribuan kali di banyak lokasi, tanpa ada yang mau lakukan perubahan dalam sistem pendidikan atau parenting.
-Gene Netto

Anak Yatim Jalanan

Teman saya ketemu kedua anak yatim ini di jalan. Yang satu, tidur di jalan, sendirian. Yang satu lagi tinggal dgn kakaknya. (Mungkin di kamar tripleks di pinggir rel). Teman saya ajak mereka makan di warung. (Dia seorang ustadz yang sering bantu yatim dan dhuafa). Kedua anak itu minta indomie, karena sudah terbiasa makan itu. Dia mau beli apa saja bagi mereka (ayam, telor, dll) tapi mereka minta indomie.


Ketika selesai makan, dia suruh mereka makan lagi, pesan yg lain. Mereka bertanya apa boleh dapat indomie lagi? Ketika ditanya kenapa tidak makan yg lain, dan hanya mau indomie (makanan pokok mereka), satu anak menjawab: “Kapan lagi bisa makan indomie dua mangkok!!”

13 April, 2017

Gara-Gara Nonton Film Porno, 23 Murid SD Pernah Bersetubuh



Editor:Dinda Chairina Feb 17, 2017 KRIMINALITAS.COM, Bengkayang – Hubungan seksual ternyata tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa. Mirisnya, di sebuah Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Lembah Bawang, Kabupaten Bengkayang ada 23 murid SD pernah melakukan hubungan intim. Hubungan layaknya suami istri itu dilakukan sesama anak-anak atau yang lebih tua terhadap anak di bawah umur. Penyebabnya adalah pelaku menonton video porno di ponsel.

Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DSP3APMD) Kabupaten Bengkayang, Clement mengatakan, terungkapkan kasus tersebut saat ia mengunjungi sekolah tersebut beberapa waktu yang lalu. “Kami mendapat laporan secara lisan dari warga bahwa diduga banyak siswa SD melakukan tindakan asusila terhadap siswi saat bermain di hutan,” kata Clement.

Pelatih Sepakbola Diduga Cabuli Puluhan Bocah Laki-laki di Karawang



Rabu 08 Mar 2017, Luthfiana Awaluddin – detikNews, Karawang - Polisi menangkap seorang pelaku pencabulan berinisial OMA di Kampung Munjul Kidul, Desa Curug, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang Jawa Barat. Pemuda berusia 27 tahun itu diduga mencabuli 24 bocah laki - laki di lingkungan tempat tinggalnya.
Kapolres Karawang, Andi Herindra mengatakan pelaku ditangkap kemarin. Sementara saksi yang diperiksa sembilan orang. Berdasarkan hasil pemeriksaan, modus OMA merayu korbannya dengan cara melatih sepakbola. "Pelaku membuat klub sepakbola khusus anak-anak. Ketika tidak dilayani, pelaku mengancam mengeluarkan korban dari klub sepakbola itu," kata Andi saat ditemui detik di Karawang, Rabu (8/4/2017).
Warga kampung Munjul tidak menduga jika OMA adalah seorang predator seks. Nandang (48) seorang warga kampung Munjul mengatakan, sejak kedatangannya dua tahun lalu, pemuda itu dielu-elukan masyarakat lantaran sering mengarahkan anak-anak pada kegiatan positif.
"Selain melatih sepakbola, dia juga sering mengajak anak ke masjid. Baik untuk shalawatan atau pengajian setelah magrib," ungkap Nandang saat ditemui detik di kediamannya, Rabu (8/4/2017).
https://news.detik.com

Cabuli 7 Siswi, Guru SD Ini Ditangkap



Belum pernah dengar nama “Desa Bangun Sari”? Saya juga belum! Di Kecamatan Babat Toman, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Kenapa tiba2 menjadi terkenal desa itu? Keindahan alamnya? Anak yang berprestasi? Tidak. Karena ada guru cabul. Dan besok2 akan ada berita lagi yang serupa, dari DESA yang lain. Tapi syukurnya bukan anak pejabat yang dicabuli. Jadi para pemimpin bangsa tidak perlu membahas topik ini.
-Gene Netto

Cabuli 7 Siswi, Guru SD Ini Ditangkap

Amarullah Diansyah, Selasa,  14 Maret 2017, EKAYU - Alhabdullah (58) oknum guru SDN 1 Desa Bangun Sari, warga Desa Bangun Sari Kecamatan Babat Toman ditangkap pihak kepolisian lantaran diduga melakukan pencabulan terhadap sejumlah siswinya. Dari informasi yang dihimpun KORAN SINDO, terbongkarnya aksi bejat sang oknum guru berawal dari masuknya laporan korban AN (11) dan orang tuanya yang melapor ke Polsek Babat Toman, pada Senin 13 Maret kemarin, lantaran tidak terima telah dicabuli sang oknum guru.

Anak Desa dan Kota Sama-Sama Mahir Mengakses Konten Pornografi



Ahad , 19 Maret 2017, Rep: Dian Erika/ Red: Angga Indrawan, Antara
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Bidang Perlindungan Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPP-PA), Pribudiarta Nur Sitepu, mengatakan  kemampuan anak-anak di desa  dalam mengakses konten pornografi sama baiknya dengan anak yang tinggal di perkotaan. Hal tersebut terungkap dari penelitian yang dilakukan KemenPP-PA baru-baru ini.
Menurut dia, hasil penelitian menunjukkan bahwa terpaan konten pornografi yang diterima anak desa dan anak kota sama besarnya. Terpaan tersebut paling berpengaruh terhadap anak di usia remaja awal.

"Sekitar usia kelas VI SD dan SMP paling banyak menerima pengaruh dari informasi tentang konten pornografi dari dunia maya. Anak-anak yang tinggal di perkotaan dan pedesaan memiliki kemampuan yang sama baiknya dalam mengakses informasi tersebut dari internet," jelas Pribudiarta ketika dihubungi Republika, Ahad (19/3).

Bocah 15 Tahun Diperkosa 7 Pria, Tubuhnya Dibuang di Bantaran Sungai



Selasa, 11 Apr 2017 JawaPos.com – Polisi menangkap tujuh pria yang diduga pelaku pemerkosaaan Mawar (nama samaran) bocah 15 tahun. Mereka berinisial FH, RN, AR, FS, AM, HA, dan AP, warga, Kampung Sukajadi, Kelurahan Bondongan, Kecamatan Bogor Selatan.
 
Tindak asusila itu terungkap ketika warga menemukan tubuh Mawar di pinggir sungai Pakancilan Kampung Sukajadi, Kelurahan Bondongan dengan kondisi sedang tak sadarkan diri. Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, Kompol Condro Sasongko menjelaskan peristiwa nahas tersebut terjadi sekitar pukul 01.00, Minggu (9/4) dini hari. Saat itu korban ditemukan oleh warga setempat. 

Pelaku FH dan HA mengajak korban ke bantaran Sungai Pakancilan, kemudian dicekoki minuman jenis ciu terlebih dahulu sebelum dicabuli. Ketika korban sudah dalam kondisi mabuk, korban kemudian dicabuli oleh tujuh orang pelaku.  Tak berhenti sampai di situ, para pelaku juga memperkosa korban pasca melakukan pencabulan.

Rusuhnya Paripurna DPD


“Selamat pagi, anak2 di kelas TK Kecil. Bapak guru minta anak2 duduk dgn tenang. Bapak mau ceritakan. Nanti kl kamu besar, kamu bisa menjadi anggota DPD yang terhormat dan mulia. Bapak akan kasih lihat video. Begini para pemimpin bangsa. Coba kamu nonton dan meniru mereka… Budi, duduk dengan tenang. Jangan dorong Fikri. Duduk bersama sebagai sahabat di TK. Tidak boleh dorong2 orang lain di kelas kita ini. Mari kita menyaksikan bagaimana caranya menjadi pemimpin yang terhormat. Siap nonton semua? Bapak pencet Play ya…”

Video sidang anggota DPD yang mulia yang terhormat:

Rusuhnya Paripurna DPD, Anggota Dorong-dorongan Sampai Jatuh



Daftar Panjang Penerima Uang Korupsi e-KTP hingga Jutaan USD


Sidang Korupsi E-KTP, Kamis 09 Mar 2017, Haris Fadhil, Rina Atriana - detikNews
Jakarta - Jaksa KPK menguraikan satu per satu para pihak yang disebut menerima aliran dana haram terkait dengan proyek e-KTP. Para pihak itu berasal dari 3 klaster, yaitu birokrat, politikus, dan korporasi.
Di antara pihak-pihak itu, ada beberapa nama-nama besar, seperti Gamawan Fauzi, Agun Gunandjar, dan Marzuki Ali. Bukan hanya itu, perusahaan-perusahaan yang mengikuti pengadaan proyek tersebut juga kecipratan uang.

Kematian Siswa: Video Sadis Tawuran Pelajar di Pasarrebo


Assalamu’alaikum wr.wb., Satu lagi anak Indonesia mati dgn sia-sia. Ternyata banyak anak Indonesia siap bunuh sesama anak. Setan, dan orang yg ingin melihat Indonesia rusak, tinggal diam di rumah saja, ketawa sendiri.
Ketika anak tawuran, kl ditangkap polisi, kadang disuruh baca Pancasila (dianggap obat bagi semua penyakit), atau pushup, lalu dibiarkan pulang. Anak2 itu berusaha melakukan pembunuhan, tapi tidak ada sanksi yang berat. Dikembalikan ke orang tuanya, bebas utk melakukan tawuran lagi besok.
Ketika ada anak yang mati di jalan, tidak banyak yang peduli. Para pejabat sibuk hitung kekayaan sendiri, sibuk cari kekuasaan, dan sibuk cari kesempatan bagi anaknya sendiri utk dapat pendidikan berkualitas (bebas tawuran) di luar negeri. Kl anaknya orang lain yang mati dgn sia-sia, sikap umum adalah "bukan anak saya, jadi bukan urusan saya!"
Kasihan Sukarno dan para pejuang kemerdekaan. Mereka dulu siap korbankan nyawa sendiri agar anak Indonesia aman dari kejahatan penjajah. Sekarang malah anak Indonesia yang menjadi pembunuh terhadap anak yg lain. Dan pemerintah, pejabat, tokoh politik, ulama dan tokoh masyarakat diam saja. Tidak ada saran atau solusi dari mereka (karena bukan anak mereka yang dibunuh). Dan tidak ada pembahasan ttg topik spt ini dalam pengajian atau khutbah Jumat. Anak yang mau tawuran dipersilahkan menjadi pembunuh terhadap anaknya orang lain. Para pemimpin tidak akan peduli.
Wassalamu’alaikum wr.wb., Gene Netto

Kematian Siswa: Video Sadis Tawuran Pelajar di Pasarrebo

Assalamu’alaikum wr.wb., Satu lagi anak Indonesia mati dgn sia-sia. Ternyata banyak anak Indonesia siap bunuh sesama anak. Setan, dan orang yg ingin melihat Indonesia rusak, tinggal diam di rumah saja, ketawa sendiri.
Ketika anak tawuran, kl ditangkap polisi, kadang disuruh baca Pancasila (dianggap obat bagi semua penyakit), atau pushup, lalu dibiarkan pulang. Anak2 itu berusaha melakukan pembunuhan, tapi tidak ada sanksi yang berat. Dikembalikan ke orang tuanya, bebas utk melakukan tawuran lagi besok.
Ketika ada anak yang mati di jalan, tidak banyak yang peduli. Para pejabat sibuk hitung kekayaan sendiri, sibuk cari kekuasaan, dan sibuk cari kesempatan bagi anaknya sendiri utk dapat pendidikan berkualitas (bebas tawuran) di luar negeri. Kl anaknya orang lain yang mati dgn sia-sia, sikap umum adalah "bukan anak saya, jadi bukan urusan saya!"
Kasihan Sukarno dan para pejuang kemerdekaan. Mereka dulu siap korbankan nyawa sendiri agar anak Indonesia aman dari kejahatan penjajah. Sekarang malah anak Indonesia yang menjadi pembunuh terhadap anak yg lain. Dan pemerintah, pejabat, tokoh politik, ulama dan tokoh masyarakat diam saja. Tidak ada saran atau solusi dari mereka (karena bukan anak mereka yang dibunuh). Dan tidak ada pembahasan ttg topik spt ini dalam pengajian atau khutbah Jumat. Anak yang mau tawuran dipersilahkan menjadi pembunuh terhadap anaknya orang lain. Para pemimpin tidak akan peduli.
Wassalamu’alaikum wr.wb., Gene Netto

Kematian Siswa: Video Sadis Tawuran Pelajar di Pasarrebo

Assalamu’alaikum wr.wb., Satu lagi anak Indonesia mati dgn sia-sia. Ternyata banyak anak Indonesia siap bunuh sesama anak. Setan, dan orang yg ingin melihat Indonesia rusak, tinggal diam di rumah saja, ketawa sendiri.
Ketika anak tawuran, kl ditangkap polisi, kadang disuruh baca Pancasila (dianggap obat bagi semua penyakit), atau pushup, lalu dibiarkan pulang. Anak2 itu berusaha melakukan pembunuhan, tapi tidak ada sanksi yang berat. Dikembalikan ke orang tuanya, bebas utk melakukan tawuran lagi besok.
Ketika ada anak yang mati di jalan, tidak banyak yang peduli. Para pejabat sibuk hitung kekayaan sendiri, sibuk cari kekuasaan, dan sibuk cari kesempatan bagi anaknya sendiri utk dapat pendidikan berkualitas (bebas tawuran) di luar negeri. Kl anaknya orang lain yang mati dgn sia-sia, sikap umum adalah "bukan anak saya, jadi bukan urusan saya!"
Kasihan Sukarno dan para pejuang kemerdekaan. Mereka dulu siap korbankan nyawa sendiri agar anak Indonesia aman dari kejahatan penjajah. Sekarang malah anak Indonesia yang menjadi pembunuh terhadap anak yg lain. Dan pemerintah, pejabat, tokoh politik, ulama dan tokoh masyarakat diam saja. Tidak ada saran atau solusi dari mereka (karena bukan anak mereka yang dibunuh). Dan tidak ada pembahasan ttg topik spt ini dalam pengajian atau khutbah Jumat. Anak yang mau tawuran dipersilahkan menjadi pembunuh terhadap anaknya orang lain. Para pemimpin tidak akan peduli.
Wassalamu’alaikum wr.wb., Gene Netto

Kematian Siswa: Video Sadis Tawuran Pelajar di Pasarrebo

Assalamu’alaikum wr.wb., Satu lagi anak Indonesia mati dgn sia-sia. Ternyata banyak anak Indonesia siap bunuh sesama anak. Setan, dan orang yg ingin melihat Indonesia rusak, tinggal diam di rumah saja, ketawa sendiri.
Ketika anak tawuran, kl ditangkap polisi, kadang disuruh baca Pancasila (dianggap obat bagi semua penyakit), atau pushup, lalu dibiarkan pulang. Anak2 itu berusaha melakukan pembunuhan, tapi tidak ada sanksi yang berat. Dikembalikan ke orang tuanya, bebas utk melakukan tawuran lagi besok.
Ketika ada anak yang mati di jalan, tidak banyak yang peduli. Para pejabat sibuk hitung kekayaan sendiri, sibuk cari kekuasaan, dan sibuk cari kesempatan bagi anaknya sendiri utk dapat pendidikan berkualitas (bebas tawuran) di luar negeri. Kl anaknya orang lain yang mati dgn sia-sia, sikap umum adalah "bukan anak saya, jadi bukan urusan saya!"
Kasihan Sukarno dan para pejuang kemerdekaan. Mereka dulu siap korbankan nyawa sendiri agar anak Indonesia aman dari kejahatan penjajah. Sekarang malah anak Indonesia yang menjadi pembunuh terhadap anak yg lain. Dan pemerintah, pejabat, tokoh politik, ulama dan tokoh masyarakat diam saja. Tidak ada saran atau solusi dari mereka (karena bukan anak mereka yang dibunuh). Dan tidak ada pembahasan ttg topik spt ini dalam pengajian atau khutbah Jumat. Anak yang mau tawuran dipersilahkan menjadi pembunuh terhadap anaknya orang lain. Para pemimpin tidak akan peduli.
Wassalamu’alaikum wr.wb., Gene Netto

Politikus Malaysia: Tak Ada Salahnya Pemerkosa Nikahi Korbannya



Rabu 05 Apr 2017, Novi Christiastuti - detikNews
Kuala Lumpur - Seorang anggota parlemen Malaysia menyebut tidak ada salahnya korban pemerkosaan menikah dengan pemerkosanya. Dia bahkan menyebut bocah perempuan 9 tahun sudah siap secara fisik dan rohani untuk menikah.
Seperti dilansir media lokal Malaysia, The Star, Rabu (5/4/2017), ucapan itu disampaikan Shabudin Yahaya yang merupakan anggota parlemen dari Barisan Nasional untuk Tasek Gelugor, Penang. Shabudin berdebat dengan anggota parlemen lain soal rencana amandemen Rancangan Undang-undang Kekerasan Seksual terhadap Anak Tahun 2017. Kelompok oposisi menyarankan agar RUU itu memasukkan praktik pernikahan anak sebagai pelanggaran hukum.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...