Labels

alam (8) amal (100) anak (293) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (18) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (564) islam (546) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (96) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (48) my books (2) orang tua (7) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (171) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (7) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

06 August, 2009

Mahfud MD: Kecurangan Memang Masif

Rabu, 05/08/2009 22:09 WIB
Sidang Sengketa Pilpres
Jakarta - Mahkamah Konstitusi (MK) menengarai kecurangan pilpres memang berlangsung secara masif. Namun untuk menyimpulkan apakah kecurangan itu bersifat terstruktur dan sistematis, masih perlu pembuktian lebih jauh.

"(Kecurangan) itu memang masif. Tapi kalau terstruktur dan sistematis belum, masih perlu dibuktikan," kata Ketua MK Mahfud MD yang menjadi Ketua Majelis Hakim dalam sidang di MK, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Rabu (5/8/2009).

Mahfud mengeluarkan pernyataan itu untuk mengomentari kasus beredarnya ribuan formulir C1 palsu buatan Tim SBY-Boediono di Kota Tangerang, Banten pada hari H pilpres. Formulir itu beredar di ribuan TPS di Kota Tangerang yang memiliki 2700 TPS.

Di formulir tersebut telah terdapat tanda tangan Ketua KPPS beserta cap stempel basah. KPU Provinsi Banten menegaskan formulir palsu tersebut tidak mereka gunakan dalam proses rekapitulasi hasil pilpres. Namun keterangan KPU Banten tidak diterima begitu saja oleh pemohon dan majelis hakim MK. Di Pilkada Jawa Timur beberapa waktu lalu, Mahkamah Konstitusi memutuskan dilakukan pemungutan suara ulang serta penghitungan ulang di beberapa kabupaten. Hal tersebut dilakukan karena telah terjadi kecurangan secara masif serta sistematis. (anw)

Sumber: detiknews.com

Israel secara rutin menangkap dan menganiaya anak Palestina

Mantan komandan di tentara Israel mengaku bahwa anak kecil dari Palestina ditangkap secara rutin, dan dalam tahanan mereka dianiaya (ditampar, dipukul, ditendang, dsb.). Mereka diborgol, dan mata mereka ditutup, seakan2 mereka kriminal kelas kakap, walaupun umurnya baru 13 tahun.

Mereka masih anak SD/SMP tetapi mereka disidangkan dalam persidangan militer di markas militer Israel tanpa orang tuanya hadir.

Lihat Video di sini (bahasa Inggris)

Israeli troops accused of abuse

A former Israeli military commander has told the BBC that Palestinian youngsters are routinely ill-treated by Israeli soldiers while in custody. Some human rights groups also support the claims, saying that, at times, brutal abuse of Palestinian children is widespread. Israel says it has to root out teenagers who pose a terrorist threat.

05 August, 2009

Sekolah Gratis Dipertanyakan

Rabu, 5 Agustus 2009 | 19:05 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Penurunan anggaran pendidikan nasional dalam RAPBN 2010 dinilai menunjukkan rendahnya komitmen pemerintah untuk membangun pendidikan. Meskipun persentase anggaran pendidikan nasional diklaim masih sebesar 20 persen dari APBN, anggaran pendidikan tersebut dinilai masih belum bermakna bagi peningkatan mutu pendidikan karena akal-akalan untuk sekadar memenuhi amanat konstitusi.

Sejumlah lembaga swadaya masyarakat pemerhati pendidikan yang tergabung dalam Koalisi Pendidikan di Jakarta menyatakan keprihatinan terhadap pendanaan pendidikan nasional yang masih belum sepenuh hati. Pemerintah menurunkan jumlah anggaran pendidikan dari Rp 207,41 triliun tahun ini menjadi Rp 201,93 triliun dalam RAPBN 2010.

Sementara itu, Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo seusai pembukaan Jambore Usaha Kesehatan Sekolah Nasional II di Jakarta, Rabu (5/8), mengatakan bahwa yang penting pemerintah tetap memenuhi amanat konstitusi 20 persen dari APBN dalam anggaran pendidikan. "Jumlahnya sangat bergantung volume anggaran, bisa naik atau turun," kata Bambang.

Fitri Susanto, Lembaga Advokasi Pendidikan Anak Marginal, mengatakan, jika pemerintah konsisten untuk mewujudkan rencana strategis pendidikan yang sudah dibuat, anggaran pendidikan mestinya tidak bisa dipotong seenaknya. "Dalam tahun 2010, targetnya kan semua sekolah punya perpustakaan. Sebanyak 50 persen sekolah setidaknya harus sudah mencapai standar nasional. Jika anggaran pendidikan tahun 2010 justru turun, bagaimana mutu pendidikan kita," kata Fitri.

Jumono dari Aliansi Orang Tua Peduli Transparansi Dana Pendidikan mengatakan bahwa kenaikan anggaran pendidikan saja belum berdampak banyak pada beban orangtua dalam beban biaya pendidikan. Sekolah gratis belum dirasakan semua anak. "Jika anggaran pendidikan turun, jangan-jangan sekolah punya alasan untuk memungut lagi ke siswa," kata Jumono.

Roy Salam, Peneliti dari Indonesia Budget Center, mengatakan, setelah menelaah dokumen nota keuangan RAPBN 2010 dan RUU APBN 2010 yang dikeluarkan Departemen Keuangan, ada beberapa kejanggalan yang perlu dicermati masyarakat. Dari alokasi anggaran pendidikan melalui transfer ke daerah yang disebutkan Rp 122,79 triliun, dari penelusuran ternyata hanya senilai Rp 28,28 triliun. Total alokasi di bagian belanja pemerintah pusat senilai Rp 79,13 triliun. "Jika temuan ini benar, anggaran pendidikan nasional hanya Rp 108,25 triliun atau sekitar 10,7 persen dari RAPBN 2010," kata Roy.

Kejanggalan lain yang ditemukan, kata Roy, dalam Bab IV halaman 119 dokumen Nota Keuangan tahun 2010 disebutkan, total anggaran Depdiknas sebesar Rp 51,79 triliun. Namun, di dalam penjelasan Pasal 21 ayat i RUU APBN 2010, total anggaran Depdiknas tahun 2010 hanya Rp 51,51 triliun.

Penurunan anggaran di Depdiknas yang tahun ini berjumlah Rp 61,52 triliun juga dinilai mengkhawatirkan. "Penuruan itu akan sangat berimplikasi pada penurunan belanja pendidikan yang berorientasi langsung pada peningkatan akses dan mutu pendidikan," kata Roy.
Ade Irawan, Koordinator Divisi Monitor Pelayanan Publik Indonesian Corruption Watch, mengatakan pemerintah jangan lagi menyiasati anggaran pendidikan supaya dianggap memenuhi amanat konstitusi. "Tetapi mesti serius membangun pendidikan dengan memenuhi kebutuhan anggaran untuk mencapai tujuan pendidikan," kata Ade.

Penurunan anggaran pendidikan bisa menyebabkan tidak tercapainya amanat konstitusi, terutama dalam merealisasikan sekolah gratis. Sebagai contoh, program wajib belajar tahun 2010, dana yang dialokasikan Rp 11 triliun untuk 27,6 juta siswa SD/setara, dan Rp 5,5 triliun untuk 9,6 juta siswa SMP/setara.

"Jika diasumsikan dana itu dibagikan kepada peserta didik, di tingkat SD hanya Rp 398.551/siswa/tahun, sedangkan di SMP Rp 572.917/siswa/tahun. Angka tersebut jauh dari kebutuhan faktual maupun ideal untuk merealisasikan sekolah gratis," kata Roy. ELN

Sumber: kompas.com

RS Omni Akan Cabut Gugatan Terhadap Prita

Rabu, 05/08/2009 17:40 WIB
Niken Widya Yunita - detikNews
Jakarta - Perselisihan Prita Mulyasari dengan RS Omni International akan segera berakhir. RS Omni akan mencabut gugatan terhadap ibu 2 anak tersebut.

"Dalam pertemuan tadi dikatakan akan mencabut. Tapi kita belum pastikan karena belum tandatangan draf (perdamaian)," kata pengacara Prita, Slamet Yuwono, kepada detikcom, Rabu (5/8/2009).

Menurut Slamet, dalam satu-dua hari ke depan Prita dan Direktur RS Omni akan kembali bertemu. Pertemuan seperti pertemuan siang tadi akan kembali difasilitasi Pjs Walikota Tangerang Selatan, M Saleh. "Saya tahu kabar ini dari Bu Prita, kita terus kontak-kontakan," imbuh dia.

Slamet berharap draf perdamaian menguntungkan kedua belah pihak. "Dengan adanya akte perdamaian yang disaksikan walikota itu menjadi suatu bukti untuk diperlihatkan kepada hakim," imbuh dia.

Sementara itu pengacara RS Omni Risma Situmorang mengatakan, pihaknya masih menyusun rumusan perdamaian dengan Prita. "Rumusannya masih diupayakan dan masih dalam proses," kata Risma. (nik/iy)

Sumber: detiknews.com

Saksi Ahli: Kasus DPT Tak Ada Presedennya di Seluruh Dunia

Rabu, 05/08/2009 19:37 WIB
Sidang Gugatan Pilpres

Shohib Masykur - detikPemilu
Jakarta - Ahli sosialogi politik Yudi Latif dihadirkan sebagai saksi ahli dalam persidangan gugatan hasil pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK). Yudi yang datang atas permintaan Tim JK-Wiranto itu mengatakan permasalahan Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Indonesia hanya satu-satunya di Indonesia.

"Ini kasus khas Indonesia dan tak ada presedennya di negara lain," kata Yudi persidangan di MK, Jl Medan Merdeka Barat, Rabu (5/8/2009). Karena belum ada presedennya, menurut Yudi, belum pernah ada pemilu di sebuah negara demokratis yang dibatalkan lantaran persoalan DPT. Meski begitu, dia berpendapat hasil pilpres di Indonesia seharusnya dibatalkan karena diwarnai dengan pelanggaran prosedur.

Salah satu pelanggaran yang paling berat, kata Yudi, adalah persoalan DPT. Carut marut DPT yang selama ini menyertai pemilu menyebabkan cacat besar dalam pemilu. Sebab basis demokrasi adalah diakuinya hak konstitusional setiap warga negara. Persoalan DPT telah membuat sekian banyak warga negara kehilangan hak pilihnya.

"DPT yang baik adalah basis pemilu yang baik. Itulah yang jadi basis legalitas. Tanpa legalitas, pemilu cacat," kata Yudi.

Dan penghilangan hak warga negara ini menurut Yudi adalah sebuah pelanggaran HAM berat. "Satu penghilangan hak konstitusional saja sudah merupakan kejahatan, apalagi penghilangan yang dilakukan secara massif. Itu merupakan pelanggaran HAM berat," kata Yudi.

Selain kasus DPT, Yudi juga menyinggung kecurangan lain, misalnya penggunaan fasilitas negara untuk pasangan calon tertentu. Kecurangan yang dilakukan oleh elite secara terstruktur semacam ini jauh lebih berbahaya daripada kerusuhan pemilu yang diakibatkan grassroot.

"Selama ini pemilu dikatakan damai dan baik. Tapi kriteria yang dipakai hanya tidak adanya makar. Padahal harus dilihat apakah terjadi pelanggaran serius atau tidak. Pelanggaran oleh institusi lebih berbahaya dibanding rioting (kekisruhan)," kata Yudi.

Dari pengalaman negara-negara demokrasi, terang Yudi, pemilu merupakan kunci kemajuan dan kemunduran demokrasi. Jika pemilu baik, maka demokrasi akan tumbuh baik. Sebaliknya, jika pemilu buruk, maka demokrasi pun akan mengalami kemunduran.

Karena itu, untuk menjaga konsolidasi demokrasi di Indonesia, Yudi mengusulkan agar hasil pilpres dibatalkan dan dilaksanakan pilpres ulang. "Kalau tidak memenuhi prinsip konstitusional, pemilu itu harus dibatalkan. Pemilu presiden kemarin cacat hukum," tandas Yudi. ( sho / anw )

Sumber: detiknews.com

04 August, 2009

Australia Gagalkan Plot Serangan Bom, Tangkap 4 Orang

Assalamu'alaikum wr.wb.,

Beda sekali ya, polisi Australia dan Indonesia. Ternyata ada teroris di Australia juga. Di sana, polisi melakukan penyelidikan dan akhirnya terbongkar rencana melakukan serangan teroris ke sebuah markas militer. Polisi Australia dikatakan menggerakkan 400 personel dalam sebuah operasi yang menangkap 4 orang, dan serangan yang direncanakan tidak terjadi.

Beda dengan Indonesia. Di sini, polisi tunggu sampai penyerangan sudah selesai, hotel sudah dibom, dan baru setelah itu mereka menggerakkan 400 personel untuk mengamankan lokasi supaya Presiden bisa berkunjung ke sana untuk lihat kerusakannya. Hehe.

Sayang sekali Polisi di sini tidak bisa bertindak sebelum penyerangan terjadi, dan selalu menjadi aktif sesudahnya. Kalau anggaran polisi lebih besar, seperti di Australia, mungkin polisi Indonesia bisa menggerakkan personel untuk bertindak dan menyelediki sebelum terjadi serangan. Dan kalau gaji polisi sini lebih besar, seperti di Australia, mungkin polisi akan lebih semangat untuk keluar dari kantor dan mencari para kriminal sebelum mereka melakukan kejahatan, daripada menunggu laporan masuk dulu.

Di Australia, polisi tidak pernah kelihatan di lampu merah untuk mengatur lalu lintas dan tilang sekian banyak mobil yang lewat. Mungkin kalau polisi tidak disuruh mengatur lalu lintas (diberikan ke lembaga lain), mereka bisa lebih berfokus pada penangkapan para teroris dan kriminal, dan berhenti nongkrong di lampu merah saja sepanjang hari.

Wassalamu'alaikum wr.wb.,
Gene

********

Australia Gagalkan Plot Serangan Bom, Tangkap 4 Orang

Selasa, 04/08/2009 09:53 WIB
Muhammad Taufiqqurahman – detikNews
Melbourne - Perang melawan teroris juga terjadi di Australia. Polisi setempat menahan empat orang yang berasal dari jaringan Somalia. Komplotan ini diduga akan melakukan serangan bom bunuh diri ke sebuah pangkalan militer di Australia.

Keempat orang tersebut merupakan keturunan Somalia dan Libanon. Mereka ditangkap di bagian tenggara negara bagian Victoria dalam sebuah operasi yang melibatkan sekitar 400 personel kepolisian Australia.

"Para pria tersebut berniat untuk pergi ke barak tentara dan membunuh sebanyak mungkin orang. Jika telah dapat dilakukan, serangan ini menjadi yang paling serius di tanah Australia," ujar Pjs Komisioner Polisi Federal Australia Tony Negus yang dilansir dari AFP, Selasa (4/8/2009).

Negus menambahkan, serangan yang akan dilakukan tersebut akan menggunakan bahan peledak dan kelompok ini mencari sebuah 'fatwa' untuk membenarkan aksinya.

"Anggota kelompok tersebut mencari fatwa agama untuk membenarkan serangan teror di Australia," ungkap Negus, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Anggota kelompok ini memiliki hubungan dengan Somalia dari Al-Qaeda dan terinspirasi dari kelompok Shibab yang berjuang melawan pemberontakan dari pemerintah negara itu.

"Orang-orang ini berencana untuk melakukan serangan teroris yang bunuh diri di Australia yang melibatkan serangan bersenjata dengan menggunakan senjata otomatis," pungkasnya. (fiq/nrl)

Sumber: detiknews.com

02 August, 2009

11 jenis manusia yang didoakan malaikat

Bersama Mohd Zawawi Yusoh
PERCAYA kepada malaikat adalah antara rukun iman. Ada malaikat yang ditugaskan berdoa kepada makhluk manusia dan sudah tentu seseorang yang didoakan malaikat mendapat keistimewaan.

Dalam hidup, kita sangat memerlukan bantuan rohani dalam menghadapi ujian yang kian mencabar. Bantuan dan sokongan malaikat sangat diperlukan.
Kali ini penulis ingin menyenaraikan antara jenis manusia yang akan menerima doa malaikat.

Ketika kita menghadapi masalah, kerumitan, keperluan dan bimbingan, bukan saja kita perlukan kekuatan doa dari lidah, tetapi juga sokongan malaikat.

Antara orang yang mendapat doa malaikat ialah:

  • 1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci.

Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya: "Sesiapa yang tidur dalam keadaan suci, malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa: "Ya Allah, ampunilah hamba-Mu si fulan karena tidur dalam keadaan suci."

  • 2. Orang yang sedang duduk menunggu waktu solat.

Rasulullah s.a.w bersabda maksudnya: "Tidaklah salah seorang antara kalian yang duduk menunggu solat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali kalangan malaikat akan mendoakannya: 'Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia.'"

  • 3. Orang yang berada di saf depan solat berjemaah.

Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya: "Sesungguhnya Allah dan kalangan malaikat-Nya berselawat ke atas (orang) yang berada pada saf depan."

  • 4. Orang yang menyambung saf pada solat berjemaah (tidak membiarkan kekosongan di dalam saf).

Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya: "Sesungguhnya Allah dan kalangan malaikat selalu berselawat kepada orang yang menyambung saf."

  • 5. Kalangan malaikat mengucapkan 'amin' ketika seorang imam selesai membaca al-Fatihah.

Rasulullah s.a.w bersabda maksudnya: "Jika seorang imam membaca...(ayat terakhir al-Fatihah sehingga selesai), ucapkanlah oleh kamu 'aamiin' kerana sesiapa yang ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, dia akan diampuni dosanya yang lalu."

  • 6. Orang yang duduk di tempat solatnya selepas melakukan solat.

Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya: "Kalangan malaikat akan selalu berselawat kepada satu antara kalian selama ia ada di dalam tempat solat, di mana ia melakukan solat."

  • 7. Orang yang melakukan solat Subuh dan Asar secara berjemaah.

Rasulullah s.a.w bersabda maksudnya: "Kalangan malaikat berkumpul pada saat solat Subuh lalu malaikat (yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga Subuh) naik (ke langit) dan malaikat pada siang hari tetap tinggal.

"Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu solat Asar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga solat Asar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal lalu Allah bertanya kepada mereka: "Bagaimana kalian meninggalkan hamba-Ku?"

Mereka menjawab: 'Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan solat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan solat, ampunilah mereka pada hari kiamat.'"

  • 8. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa pengetahuan orang yang didoakan.

Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya: "Doa seorang Muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa pengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, malaikat itu berkata 'aamiin dan engkau pun mendapatkan apa yang ia dapatkan.'"

  • 9. Orang yang membelanjakan harta (infak).

Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya: "Tidak satu hari pun di mana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali dua malaikat turun kepadanya, satu antara kedua-duanya berkata: 'Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak...'"

  • 10. Orang yang sedang makan sahur.
Rasulullah s.a.w bersabda maksudnya: "Sesungguhnya Allah dan kalangan malaikat-Nya berselawat kepada orang yang sedang makan sahur."

  • 11. Orang yang sedang menjenguk (melawat) orang sakit.

Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya: "Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70,000 malaikat untuknya yang akan berselawat kepadanya di waktu siang hingga petang dan di waktu malam hingga Subuh."

Itulah antara mereka yang mendapat doa malaikat. Semoga kita termasuk dan tersenarai sama.

Sumber: hmetro.com.my

Belanja Rokok, Alkohol Masyarakat Bogor Lampaui Kesehatan, Pendidikan

Assalamu'alaikum wr.wb.,

Info dari Dinas Kesehatan Bogor menunjukkan bahwa warga miskin di Bogor menghabiskan lebih banyak uang untuk rokok dan alkohol dibandingkan pengeluaran untuk kesehatan atau pendidikan. “Dikemukakannya bahwa untuk belanja rokok/alkohol mencapai 6,9 persen, sedangkan belanja untuk pendidikan 6,4 persen dan kesehatan hanya 2 persen.”

"Sementara pengeluaran belanja rokok KK (kepala keluarga) miskin dari jumlah 41.349 KK miskin per tahunnya lebih dari Rp20 miliar," katanya.

Sangat disayangkan bahwa segitu banyak orang miskin di negara ini bisa menghabiskan begitu banyak uang untuk hal yang sia-sia, tetapi pada saat yang sama anak mereka mungkin saja putus sekolah atau tidak bisa berobat pada saat sakit, karena bapaknya “tidak punya uang”.

Wassalamu'alaikum wr.wb.,
Gene

Baca artikel selengkapnya di sini:
Belanja Rokok, Alkohol Masyarakat Bogor Lampaui Kesehatan, Pendidikan
Sumber: Antaranews.com

30 July, 2009

Wow! 70% Pengguna Narkoba Anak Sekolah

Rabu, 29/07/2009 13:00 WIB
Reza Yunanto – detikNews
Jakarta - Jumlah pengguna narkoba di Indonesia hingga akhir tahun 2008 mencapai angka 4 juta orang. Dari angka itu 70 persennya adalah anak sekolah. Demikian disampaikan Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan, Budihardja dalam seminar Hari Anak Nasional di Gedung SMESCO, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (29/7/2009).

Tingginya angka penggunaan narkoba di kalangan anak sekolah ini, menurut Budihardja, juga sejalan dengan survei yang dilakukan Depkes pada tahun 2007 lalu. Dalam survei tersebut diketahui lebih dari 22 ribu kasus narkoba terjadi di kalangan murid SMA, 6 ribu kasus tingkat SMP, dan 3 ribu kasus di tingkat SD.

"Keterlibatan pelajar dalam penyalahgunaan narkoba cukup tinggi. Intinya itu. SD pun sudah terkena," terangnya. Merespons tingginya angka penggunaan narkoba di kalangan pelajar itu, kata Budihardja, Depkes telah membentuk fasilitator khusus dalam pelayanan kesehatan remaja. Yakni pemberdayaan remaja sebagai konselor sebaya.

"Diharapkan penanganan sesama teman sebayanya lebih efektif," harapnya. Dikatakan Budihardja, kontribusi terbesar penyebaran HIV/AIDS bukan lagi perilaku seks bebas, tapi dari penggunaan narkoba suntik. 46 Persen penderita HIV/AIDS di Indonesia ditularkan melalui penggunaan narkoba suntik.

Budihardja menambahkan, cepatnya penyebaran virus mematikan itu lewat narkoba suntik karena penggunaan jarum suntik langsung menyentuh darah yang membuat HIV/AIDS lebih cepat menyebar. "Apalagi jika alat-alat itu digunakan bergantian saling pinjam," paparnya (Rez/irw)

Sumber: Detik.com

29 July, 2009

Amina Wadud berada di Indonesia

Assalamu'alaikum wr.wb.,

Amina Wadud, orang sesat yang menjadi terkenal karena memimpin shalat jumat di New York beberapa tahun yang lalu, telah kembali ke Indonesia dan memberikan kuliah di sini. Dia seorang perempuan, tetapi menjadi Imam shalat jumat waktu itu, dan berdiri di depan laki-laki. Para jemaah, laki dan perempuan berdiri bersebelahan (jadi juga ada perempuan di barisan paling depan), dan banyak perempuan tidak menutup auratnya. Menurut Amina, perempuan juga boleh menjadi Imam bagi kaum pria!

Setelah mendapat info dari teman bahwa dia ada di sini, saya mencari namanya di internet, dan dapat info bahwa dia telah memberikan kuliah di beberapa tempat, termasuk UIN Ciputat. Katanya dia sedang berada di indonesia untuk melakukan riset (dan juga memberikan ceramah).

Saya belum lihat info ini di berita nasional (Kompas, Republika), dan juga belum lihat tanggapan dari ormas Islam. UIN Ciputat sungguh rusak sekarang. Rektornya orang liberal, dan tamu pembicara juga orang liberal dan sesat.

Berapa lama lagi sampai lulusan UIN harus daftar sebagai anggota JIL sebelum boleh dapat gelar sarjana? Sudah ada cukup banyak orang sesat di Indonesia, kenapa harus mengimpor lebih banyak lagi?

Wassalamu'alaikum wr.wb.,
Gene

********

Kuliah Umum "Jender, Seni dan Tasauf" oleh Dr. Amina Wadud
KAMIS, JULI 23 , 2009

Dr. Amina Wadud menjadi muslim berdasarkan pilihan, mengikrarkan syahadat pada tahun 1972. Lahir dan besar di Maryland, Amerika Serikat, ayahnya seorang pendeta Kristen Metodis, dan ibunya merupakan keturunan kalangan budak yang beragama Islam. Selama menempuh pendidikan doktor, Amina belajar bahasa Arab dan studi Quran di Kairo. Dia meraih gelar master dan doktor dalam Studi Quran dan Bahasa Arab dari Universitas Michigan spesialisasi studi dan tafsir Quran.

Amina telah menekuni karir intelektualnya selama tiga dekade di empat puluh negara; periset tamu di Harvard University's Divinity School, dosen di International Islamic University di Malaysia, sarjana tamu di Starr King School di Kementrian di Berkeley California, konsultan tamu di International Center for Islam and Pluralism (ICIP) di mana ia melakukan riset tentang Tradisi-tradisi Etik Islam dan Jender. Ia menulis tiga buku termasuk Qur'an and Woman: Re-Reading the Qur'an from a Woman's Perspective—telah diterjemahkan lebih dari setengah lusin bahasa dunia termasuk bahasa Indonesia. Buku terakhirnya: Inside the Gender Jihad: Women's Reform in Islam.

Dalam Festival Salihara 2009, Amina Wadud akan membawakan tema "Jamal", Keindahan Feminin dari Ilahi: Jender, Seni dan Tasauf. Dia akan mengulas dua artibut Ketuhanan: yang maskulin (jalal) dan yang feminin (jamal) dalam ranah Tauhid: konsep keesaan Tuhan. Bagi Amina, tradisi Tasawuf Islam lebih menekankan pada aspek keindahan Allah atau atribut-atribut yang feminin, seperti Mahapenyayang, Mahapengasih, Mahapengampun, dan Mahaindah. Sedangkan tradisi Fiqh dan Kalam lebih fokus pada aspek keperkasaan Allah seperti Mahakuasa, Mahapemarah, Mahapenghakim.

Di tengah kerumitan aspek spiritualitas dan identitas saat ini, kuliah ini akan mengajak pemeluk beragama untuk menanggalkan atribut-atribut itu dan menggantinya dengan atribut yang membuat kita aman dan memberikan manfaat bagi kemanusiaan dan planet ini. Lebih-lebih bagi kaum muslim dan agama Islam yang tengah menerima citra negatif melalui tindakan-tindakan destruktif dari “muslim-teroris”; mereka yang kehilangan ruh kasih-sayang, cinta dan ampunan dalam pemahaman dan perbuatan mereka.

Dr. Amina Wadud akan menyampaikan kuliah umumnya dalam bahasa Inggris, dengan terjemahan langsung dalam Bahasa Indonesia. Acara ini akan diselenggarakan pada hari Minggu 26 Juli 2009 pukul 19:00 WIB di Teater Salihara. Terbuka untuk umum dan gratis! Untuk keterangan lebih lanjut, silakan hubungi Guntur di 0815-1319-1313 atau kunjungi www.salihara.org.

Sumber: salihara.org

********
Lihat juga:

Amina Wadud: Perempuan Miliki Peran dalam Islam Progresif
Reporter: Irma Wahyuni

Syahida Inn, UINJKT Online – Aktivis Gender Berkeley USA Prof Dr Amina Wadud menyatakan tentang persamaan derajat kaum perempuan dan laki-laki di mata Tuhan sebagai seorang manusia. Ia mengatakan perempuan miliki peran yang sama dalam membangun Islam progresif.

“Perempuan dan laki-laki memiliki persamaan dalam perspektif sosial. Perempuan juga punya peran penting dalam membangun islam yang lebih progresif,” ujarnya kepada UINJKT Online di sela acara International Conference, Debating Progressive Islam: A Global Perspective yang digelar UIN Jakarta di Gedung Syahida Inn pada hari ketiga, Senin (27/7).

Sumber: uinjkt.ac.id

27 July, 2009

49 Juta Pemilih Tidak Menggunakan Hak Suaranya

Assalamu'alaikum wr.wb.,
Saat saya baca ini, hanya ada 1 pikiran: Apakah 49 juta orang tidak menggunakan hak pilihnya, atau apakah 49 juta orang itu TIDAK DAPAT KESEMPATAN untuk menggunakan hak pilihannya?
Hmmm…. Mana yang benar ya? Kecurangan DPT, orang yang tidak didaftarkan, nama yang dihilangkan, nama yang digandakan, nama yang dipindahkan ke TPS yang lain, dan semuanya bisa terjadi tanpa ada yang mau bertanggungjawab.
Sangat menarik melihat perkembangan “demokrasi” di sini. Sudah ada beberapa tuntutan yang diajukan kepada MK, tetapi jauh hari sebelum diambil keputusan oleh MK, ketua KPU sudah mutlak menolak pemilihan ulang. Tidak akan dilakukan, katanya.
Mungkin sebaiknya bubarkan MK sekaligus, biar KPU tidak diganggu dengan kewajiban menjawab tuntutan atas semua tindakannya yang jauh dari sikap profesional.
Ditunggu perkembangan berikutnya…
Wassalamu'alaikum wr.wb.,
Gene

********

27,77% Pemilih Tak Gunakan Hak Pilih, 300 Ribu Orang Pakai KTP

Kamis, 23/07/2009 21:10 WIB
Shohib Masykur – detikPemilu
Jakarta - Dari 176 juta pemilih, 27,77 persen atau 49 juta pemilih tidak menggunakan hak suaranya. Sebaliknya, 300 ribu orang yang tidak terdaftar menggunakan KTP untuk nyontreng.

Data yang disampaikan KPU, Kamis (23/7/2009), total jumlah pemilih yang menggunakan hak suaranya 137.999.965 orang (72,23 persen). Sedangkan yang tidak menggunakan hak suara ada 49.212.158 orang (27,77). Jumlah pemilih yang menggunakan KTP sebanyak 382.393 orang. Sementara suara tidak sah mencapai 6.479.179.

Seperti diketahui, hasil rekapitulasi perolehan suara capres-cawapres secara nasional menunjukkan pasangan SBY-Boediono sebagai pemenang dengan 73.874.562 suara atau 60,80 persen. Berikutnya menyusul Megawati-Prabowo 32.548.105 suara (26,79 persen) dan JK-Wiranto 15.081.814 atau (12,41 persen). Adapun total suara sah dalam Pilpres 2009 adalah 121.504.481. ( sho / irw )

Sumber: detiknews.com

Pernikahan 'Gila' Tuai Sensasi di YouTube

Lucu banget orang bule ini. Coba lihat.
Pernikahan yang biasanya serius amat menjadi lucu. Saat saya cek di You Tube, sudah 7 juta orang sudah nonton. Hebat.

JK Wedding Entrance Dance

Fino Yurio Kristo – detikinet
Senin, 27/07/2009 07:58 WIB
Washington - Sebuah video pernikahan pasangan asal Minnesota, Amerika Serikat, menuai sensasi di YouTube dan laris diakses jutaan user. Ya, lain daripada yang lain, prosesi pernikahan yang biasanya tenang dan sakral malah jadi ajang disko gila-gilaan oleh pasangan Kevin Heinz dan Jill Peterson itu.

Tampak dalam video tersebut, para pengiring calon pengantin berdansa menuju altar pernikahan di gereja. Bermacam gaya tarian yang mengundang tawa mereka tampilkan sehingga meraih tepuk tangan meriah dari para pengunjung.

Peterson dan Heinz mengaku upacara pernikahan nyeleneh itu adalah ide mereka. Dikutip detikINET dari AFP, Senin (27/7/2009), para pengunjung tidak ada yang tahu bahwa mereka bakal menari tak karuan seperti itu. Peterson, si pengantin wanita mengaku memang suka dansa untuk ekspresi diri dan juga berbagi kesenangan. Sedangkan suaminya juga merasa senang dengan aksi unik yang mereka rancang itu.

"Aku senang tidak sampai melukai diriku," tukasnya ketika menanggapi aksi jungkir balik yang dilakukannya. Pengantin baru ini mengaku hanya berlatih sekali sebelum upacara pernikahan selama satu setengah jam bersama para pengiring pengantin. Tak dinyana, video YouTube yang mereka posting malah menimbulkan sensasi. ( fyk / ash )

Sumber: detikinet.com

25 July, 2009

Mohon Bantuan Cari Pengacara Untuk Mengurus Bintang Olahraga

Assalamu'alaikum wr.wb.,

Ada anak teman saya yang sudah menjadi jagoan di bidang olahraganya. Dia masih anak SD tetapi sudah dapat ranking nomor satu di propinsi, termasuk paling baik se-Indonesia pada umur itu, dan sudah berberapa kali mengikuti tur di luar negeri. (Saya sengaja tidak mau sebutkan namanya dulu).

Saya sudah bicara dengan orang tua tentang masa depan dia, dan mereka mendukung kalau ada kemungkinan dia masuk tim nasional nanti dan menjadikan olahraga sebagai karir dia nanti. Pada saat ini, sudah mulai datang beberapa undangan dan tawaran bagi dia. Salah satu perusahaan perlataan olahraga internasional (misalnya, seperti Nike, Reebok, dll). sudah menjadi tertarik pada dia dan ingin menggunakan dia untuk iklan olahraganya.

Oleh karena itu, saya ingin membantu orang tuanya mencari seorang pengacara yang bisa membantu mereka membuat kontrak iklan dan lain-lain yang sepertinya akan muncul secara cepat nanti. Pada umur kecil ini, sudah ada perusahaan olahraga yang tertarik, ditambah lagi perusahaan lain yang ingin jual makanan, minuman isotonik, pakaian, peralatan dll. Lalu juga mungkin ada undangan masuk televisi, majalah, dan sebagainya. Mungkin suatu saat nanti ada juga tawaran untuk masuk tim nasional Indonesia, atau main untuk tim asing di luar negeri.

Orang tuanya tidak tahu banyak tentang hukum dan kontrak yang biasanya dibuat untuk mengurus iklan, royalti, honorarium dsb. Jadi yang dibutuhkan sekarang ada seorang pengacara yang mengerti hukum2 yang terkait, bisa membantu dan mendampingi orang tua saat ada tawaran dari perusahaan untuk membuat iklan, dan bantu mengatur masa depan anak ini secara baik, adil dan bijaksana.

Saya kuatir kalau mereka tidak dibantu dari sekarang (pada saat anaknya belum menjadi terkenal sekali), orang tua akan ditipu nanti dan akan dapat kontrak yang sangat menguntungkan perusahaan dan kurang bermanfaat bagi si anak.

Orang tua tersebut bukan orang kaya dan oleh karena itu, untuk sementara ini, mereka tidak bisa bayar fee mahal untuk mendapatkan nasehat pengacara. Jadi, sangat dibutuhkan seorang pengacara yang baik hati, yang bersedia membantu mereka secara serius untuk jangka panjang. Kalau sama-sama cocok, insya Allah mereka akan tetap menggunakan pengacara yang sama untuk jangka panjang karena sudah terbukti dia ingin membantu anak mereka, dan tidak sekedar mencari bayaran tinggi untuk memberikan nasehat hukumnya.

Kalau anda punya teman atau kenalan yang kira-kira cocok dan bersedia membantu keluarga ini, silahkan hubungi saya di email genenetto [at] gmail.com. Saya akan bertindak atas nama orang tua dulu, dan bantu mereka mencari pengacara yang bisa membantu mereka membuat kontrak untuk anaknya.

Dengan melihat bakat yang tinggi yang sudah jelas pada anak ini, insya Allah dia akan menjadi terkenal di seluruh negara nanti, dan dia akan menjadi contoh yang baik bagi anak yang lain. Walaupun masih anak kecil, dia sudah rajin shalat, bersikap mulia, sangat rendah hati, dan walaupun dipuji terus oleh orang lain, dia tetap tidak menjadi sombong dan selalu bersedia membantu orang lain, bahkan dengan uangnya yang sudah dikumpulkan. (Kata Ibunya, sudah ada fans-nya yang selalu datang dan teriak nama dia saat latihan.)

Semoga kita bisa dapat seorang pengacara yang baik hati, yang bersedia membantu orang tua dan anak ini mengatur masa depan yang baik bagi semua.

Terima kasih atas bantuannya.

Wassalamu'alaikum wr.wb.,
Gene Netto

email saya di genenetto [at] gmail.com

24 July, 2009

Mualaf Butuh Dukungan Umat

Jumat, 24 Juli 2009 pukul 01:58:00
LAPORAN UTAMA
Penguatan akidah menjadi penting agar keimanan para mualaf tidak mudah terombang ambing.
Tiga juta jiwa. Itulah data jumlah mualaf dari Persatuan Tionghoa Indonesia atau Pembina Iman Tauhid Islam (PTI-PITI) tahun 2008. Dari angka itu, 55 persen berasal dari warga Indonesia pribumi seperti dari suku Batak, Menado, Melayu, Jawa dan sebagainya, 35 persen dari warga Cina Indonesia dan sisanya 10 persen adalah ekspatriat.

Di satu sisi, umat patut bangga dengan catatan angka tersebut, yang menunjukkan bahwa syiar Islam telah menjangkau banyak orang. Namun di sisi lain, hal itu menjadi pekerjaan rumah terkait langkah pembinaan yang mesti dilaksanakan.
Mereka yang baru saja berhijrah ke dalam Islam itu tentu butuh teman, dukungan, bimbingan, bantuan, baik dari aspek keagamaan maupun kehidupan sehari-hari.

Pembinaan ataupun pembelajaran agama bagi para mualaf, sebenarnya sudah sejak lama mendapatkan perhatian khusus. Beberapa organisasi keagamaan serta lembaga dakwah sudah membentuk divisi pembinaan itu, dan telah berperan aktif.
Meski demikian, masih ada beberapa hal yang perlu dicarikan solusi, semisal keterbatasan sarana dan prasarana, tenaga pembimbing, pendanaan, dan lainnya. Hal itu membutuhkan dukungan dari segenap umat.

Diakui oleh Steven Indra Widjaya, Humas PITI, menjadi tugas berat semua pihak dalam upaya pembinaan mualaf. Kini, pihaknya sedang menggencarkan program itu melalui berbagai cara, seperti pembinaan langsung, melalui website, brosur dan sebagainya.
Menurutnya, yang paling penting ditekankan adalah penguatan dasar akidah. Kalau dasar akidahnya sudah kuat, mereka tak akan mudah terombang-ambing.

Ada tiga kategori mualaf yang selama ini dibina PITI. Pertama, mereka yang menjadi mualaf karena alasan pernikahan, kedua karena alasan mencari agama dan Tuhan, sedangkan ketiga adalah mereka yang menjadi mualaf karena hidayah berupa mendapat mimpi atau karena sakit.

Perlunya penguatan akidah juga diamini Hj Diana Dewi, mualaf yang dikenal sebagai pengusaha. Setelah mantap akidahnya, tahap berikutnya adalah belajar shalat, puasa, Alquran dan amalan-amalan lain.
"Mereka perlu selalu sharing dengan ustadz, kiai atau ahli-ahli agama supaya pengetahuan tentang Islam-nya bertambah," ungkap dia.

Hanya saja, sebelum pembinaan dan pembelajaran itu diberikan, hendaknya para pembimbing harus mengetahui dua hal lebih dahulu terkait sang mualaf, seperti diuraikan Ustadz Koko Liem, mualaf yang kini aktif sebagai mubaligh.
Pertama, latar belakang pendidikannya. "Dari sini, maka bisa diberikan apa yang benar-benar menjadi kebutuhan mereka," tegasnya.
Yang kedua, apa alasan mereka memeluk agama Islam. Menurut dia, dengan mengetahui alasan dan niat ini, para mualaf akan mudah dibentuk dan diarahkan.

Setelah itu, perlu langkah lanjutan, dan ini mencakup tiga hal. Pertama, berikan pelajaran tentang shalat. Kedua, berikan bimbingan cara membaca Alquran, dan ketiga, usahakan agar mereka bisa memperbanyak menghadiri kajian dan pengajian Islam.
"Harapannya, agar para mualaf memiliki pengetahuan keislaman yang luas baik dari segi akidah, fiqh, bahasa Arab dan pemahaman yang benar terhadap Alquran dan alhadis," papar Koko Liem.

Lebih jauh, dia mengingatkan, supaya pembinaan dan bimbingan diberikan secara berkelanjutan, sekaligus dukungan dari saudara seiman. Jangan lantaran akibat kurang pembinaan, mereka menjadi berpikir bahwa Islam adalah agama yang sulit, sehingga banyak yang keluar kembali dari Islam. Tentu bukan seperti itu yang diinginkan. dam

Minimnya Sarana Pembinaan di Papua

Bumi Cendrawasih tak hanya menyimpan potensi sumber alam yang besar, namun juga aspek penyebaran agama Islam. Salah satu buktinya adalah banyaknya mualaf yang ada di Papua.
Al Faatih Kaaffah Nusantara (AFKN) pimpinan Ustadz Fadzlan al Gharamatan, lembaga yang selama ini aktif berdakwah di Papua, misalnya, saat ini membina ratusan mualaf.

Dari penjelasan Ustadz Fadzlan, pendekatan dakwah yang dilakukan bahkan hingga ke kawasan terpencil, telah berhasil menarik simpati warga setempat kepada Islam. Banyak di antara mereka lantas menjadi mualaf.
Selama ini, ada dua strategi pembinaan mualaf yang dilakukan AFKN. Bagi
para orangtua, mereka diberikan pembelajaran aspek ibadah praktis, semisal shalat, wudlu, baca Alquran dan berbagai keterampilan lainnya.

Adapun bagi yang masih berusia remaja dan dewasa, mereka dikirimkan untuk belajar agama di luar kampung mereka di Papua. Mereka kemudian mondok di sejumlah pesantren di Jawa.
"Ini adalah bagian dari upaya pencerdasan kepada para mualaf. Kita mendorong mereka masuk Islam secara kaffah," tegas Ustadz Fadzlan.

Namun, mereka bukan tanpa kendala. Minimnya sarana dan prasarana pembinaan adalah persoalan utama yang perlu segera diatasi. Dia mencontohkan, untuk fasilitas asrama di pusat pembinaan mualaf AFKN, baik di Papua maupun di Bekasi, Jawa Barat.
"Terus terang, sarana yang dimiliki AFKN sudah sangat tidak layak. Kita perlu lokasi khusus untuk membina para muallaf yang nantinya akan menjadi kader dakwah jika kelak mereka kembali ke kampung halaman mereka," papar dia.

Sumber: Republika.co.id

Kepsek Segel Sekolah, Siswa Belajar di Bekas Pasar

Assalamu'alaikum wr.wb.,

Ini sebuah peringatan bagi semua orang tua yang anaknya masuk sekolah swasta. Secara sepihak pemilik sekolah atau yayasan yang mengelola sekolah swasta bisa bertindak sendiri dan menutupi sekolahnya. Kalau hal seperti ini terjadi, kayanya tidak ada hak bagi para orang tua untuk memaksa pemilik sekolah tersebut buka pintu sekolah. Orang tua benar2 bergantung pada sikap baik dari pemilik sekolah. Kalau dia baik, semuanya baik. Tetapi kalau dia mau jahat, orang tua bisa sangat direpotkan. Uangnya bisa hangus, dan anak tidak bisa masuk kelas. Hati-hati ya, saat memilih sekolah swasta untuk anak anda.

Wassalamu'alaikum wr.wb.,
Gene

********

Waduh... Kepsek Segel Sekolah, Siswa Belajar di Bekas Pasar

Kamis, 23 Juli 2009 | 15:08 WIB
GORONTALO, KOMPAS.com — Gara-gara sekolahnya disegel oleh Ketua Yayasan, semua siswa di Madrasah Aliyah Miftahul Huda, Kabupaten Gorontalo Utara, terpaksa belajar di lokasi bekas pasar tradisional.

Sebanyak 64 siswa yang terdiri atas kelas I, II, dan III belajar hanya dengan fasilitas kursi dan papan tulis. Peralatan-peralatan itu dibawa sendiri oleh orangtua siswa.
Kepala Sekolah MA Miftahul Huda Mansur Yusuf mengungkapkan, penyegelan dilakukan karena Ketua Yayasan Irvan Mbuinga kesal dengan protes yang disampaikan oleh sejumlah guru dan siswa melalui media massa.

"Ada seorang oknum dari keluarga Ketua Yayasan yang memukul salah seorang siswa. Kami para guru memprotes hal itu dan itu membuatnya kesal hingga dewan guru disegel," ujarnya, Kamis (23/7).

Ketua Yayasan akhirnya memecat para guru dan tak mengizinkan siswa untuk belajar lagi di gedung sekolah tersebut sejak penyegelan yang terjadi tiga minggu lalu.
Tak hanya itu, kata dia, Ketua Yayasan juga melaporkan Kepala Sekolah dan Ketua OSIS kepada pihak kepolisian karena dianggap telah mencemarkan nama baiknya.

"Ketua Yayasan marah karena kami juga mempertanyakan mengenai bantuan untuk siswa dari pemerintah pusat yang tidak jelas penggunaannya," kata Ketua OSIS Hais Pomanto.
Menurut dia, karena kesal dengan perlakuan Ketua Yayasan selama bersekolah di Miftahul Huda, para siswa justru jauh merasa nyaman belajar di bekas pasar tersebut.
"Dia kerap mengeluarkan kata-kata kasar kepada siswa dan arogan. Kami tak tahan selalu ditindas seperti itu," tutur Hais.

Sementara itu, Ketua Yayasan hingga kini belum berhasil ditemui, sedangkan instansi terkait belum merespons keluhan siswa, guru, dan orangtua siswa sekolah tersebut.

Sumber: Kompas.com

Klub Malam Di Samping Al-Aqsha

Alam Islami
23/7/2009 | 01 Sya'ban 1430 H | Hits: 569
Oleh: Tim dakwatuna.com
dakwatuna.com – Gaza, Menteri Wakaf Palestina Dr. Thalib Abu Shaer mengutuk eskalasi “serangan” Zionis atas kota Al-Quds dan bahaya yang menyerbu sekitar tempat-tempat suci Islam, terutama masjid Al-Aqsha.

Hal tersebut disampaikan Abu Shaer dalam siaran pers Rabu (22/7) yang salinannya diterima koresponen Infopalestina. Dia mengatakan, “Tindakan penjajah Zionis Israel yang menyetujui pendirian “Klub Malam Yahudi” di samping Masjid Al-Aqsha dan tindakan penanggung jawab klub yang meletakkan foto Dome of Rock (Kubah Shakhra) di samping para penari wanita pada kartu undangan yang mereka bagikan; adalah hal yang patut dikutuk dan harus dilawan dengan tegas.”

Dia menyatakan bahwa ada bahaya besar melingkupi Masjid Al-Aqsha. Yaitu dengan dimulainya pembangunam ratusan rumah-rumah ibadah Yahudi. Dan persetujuan pembangunan “Desa Wisata Yahudi ” di bawah Al-Aqsha ini semua merupakan bahaya besar yang mengancam Al-Aqsha.

Abu Sher menyerukan negara-negara Arab dan Islam untuk berdiri di samping Masjid Al-Aqsha dan kota Al-Quds, melawan aksi koloni permukiman yang dilakukan otoritas penjajah Zionis Israel.
Jangan sampai permasalahan internal negara-negara Islam di seluruh dunia, melupakan problematika utama umat Islam dunia, yaitu terkait dengan nasib Masjid Al-Aqsha, Kota Al-Quds, dan Palestina. (seto/ip)

Sumber: Dakwatuna.com

22 July, 2009

Waduh, Bahasa Inggris 600 Guru RSBI Ternyata "Memble"!

Rabu, 24 Juni 2009 | 17:41 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Berdasarkan Test of English for International Communication (ToEIC), dari sekitar 600 guru sekolah rintisan sekolah berstandar internasional (RSBI) SMP, SMA, dan SMK di seluruh Indonesia, terungkap bahwa penguasaan bahasa Inggris guru dan kepala sekolahnya rendah.

Data tersebut diungkapkan oleh Direktur Tenaga Kependidikan Direktorat Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PMPTK) Depdiknas Surya Dharma, MPA, Ph D, di Jakarta, Selasa (23/6). Surya mengatakan, penetapan sebagai sekolah berstandar internasional (SBI) ternyata sering mengabaikan tuntutan berbahasa Inggris aktif.
Akibatnya, Surya melanjutkan, kemampuan bahasa Inggris guru dan kepala sekolah di sekolah rintisan SBI rendah.

"Hasil tes itu menunjukkan standar bahasa Inggris guru dan kepala sekolah RSBI pada umumnya rendah, sebanyak 60 persennya berada pada level paling rendah kemampuan berbahasa," tutur Surya. LTF

Sumber: Kompas.com

Roy Suryo: Video Porno Anak Merebak

Orang tua hati-hati ya! Jangan kasih HP canggih, komputer dan internet kepada anak, tanpa mengajarkan mereka untuk menggunakannya secara baik dan bijaksana.
Wassalam,
Gene

********

Roy Suryo: Video Porno Anak Merebak
Rabu, 22 Juli 2009 | 03:56 WIB
SERANG, KOMPAS.com--Pemerhati Telematika Roy Suryo mengatakan, penyebaran video porno anak semakin merebak di Indonesia, hal ini menurutnya jelas sangat mengkhawatirkan perkembangan anak di tanah air. "Dalam satu minggu saja, empat video porno anak terbit yang baru, ini jelas sangat mengkhawatirkan, " kata Roy, usai menjadi saksi pada sidang kasus penari telanjang di Pengadilan Negeri (PN) Serang, Banten, kepada ANTARA, Selasa. […]

Ia juga meminta agar masyarakat, khususnya orangtua yang memiliki anak yang masih remaja, agar mengawasinya dengan ketat di era teknologi yang serba canggih ini. Menurut Roy, benda-benda berteknologi tinggi seperti telepon seluler dan komputer kini sudah tidak asing lagi bagi anak-anak usia dini.

Apalagi sudah banyak Sekolah Dasar (SD) yang memperkenalkan teknologi ini kepada murid-muridnya. Tak heran jika anak-anak sekarang rata-rata tidak canggung lagi saat berhadapan dengan gadget modern seperti ponsel, VCD, komputer, bahkan internet. "Sayangnya kemajuan teknologi ini tidak selalu membawa dampak positif bagi perkembangan anak, dan orangtuanya lah yang perlu mengawsinya, " terangnya. […]

Sumber: Kompas.com

Anak "Punk" Harus Ditindak Tegas

Yang mau ditertibkan anak punk. Kenapa bukan orang tuanya? Setiap kali saya ketemu anak yang cukup melawan norma sosial (seperti sangat senang dengan kehidupan punk, dsb), hampir selalu didapatkan orang tua yang kurang bagus dalam membina anak, atau punya hubungan tidak baik dengan anak. Anak itu selalu disalahkan, padahal sebenarnya orang tua yang salah. Kenapa tidak pernah ada orang yang bicara tentang program penertiban orang tua bermasalah?
Wassalam,
Gene

*********
[Di-edit]

Walikota: Anak "Punk" Harus Ditindak Tegas
Rabu, 22 Juli 2009 | 03:41 WIB
JAMBI, KOMPAS.com--Semakin bertambahnya jumlah anak jalanan (anjal) atau biasa disebut anak "punk" di Kota Jambi akan menjadi permasalahan baru, untuk itu perlu disikapi dengan tindakan tegas dari instansi terkait, kata Walikota Jambi, R. Bambang Priyanto.
Ditemui di Jambi, Selasa, Bambang mengatakan, dirinya akan segera memanggil Kepala Dinas sosial dan tenaga kerja Kota Jambi Dra. Hj. Masturo MM. Bambang mengaku kaget mendapat laporan adanya komunitas anak "punk" sedang mengadakan acara pentas seni Anak Punk se-Indonesia yang bertempat di Aula Unja Telanaipura pada Senin (20/7). […]

Komunitas ini ternyata tidak hanya terdiri dari orang-orang kurang mampu, namun sebagian ada yang mengaku dari latar belakang keluarga mampu. "Orangtua kami di Jakarta bekerja di salah satu perusahaan ternama, kami hanya cari sensasi saja bagaimana rasanya menjadi orang susah," ujar salah seorang komunitas anak "punk" yang ditanya. […]

Secara terpisah, Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Jambi Dra. Hj. Masturo MM saat dihubungi juga mengaku kaget mendengar ada kegiatan anak "punk" di Kota Jambi. "Kami sebenarnya sudah jadwalkan penertiban anak ’punk’ di Kota Jambi, dan memang keberadaan mereka sudah cukup mengganggu," ujarnya.

Sumber: Kompas.com

19 July, 2009

Memperebutkan Mendiknas

Nanti Mendiknas sebaiknya orang yang memang mengerti pendidikan, biar tidak sama lagi dengan Mendiknas sekarang yang tidak tahu apa2, dan tidak bisa melakukan perubahan yang dibutuhkan. Time to create “A Reading Nation!”
Wassalam,
Gene

Memperebutkan Mendiknas

Oleh: Darmaningtyas
Aktivis Pendidikan, Tinggal di Jakarta

JAKARTA, KOMPAS.com — Hiruk-pikuk kampanye calon presiden dan calon wakil presiden juga diwarnai tarik-menarik kepentingan partai politik peserta koalisi. Peserta koalisi pendukung capres-cawapres mulai pasang ”tarif” terkait dengan jabatan sebagai imbalan.

Jabatan atau imbalan itu, salah satunya, adalah memperebutkan jabatan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas). Perebutan kursi Mendiknas ini merupakan berita menarik karena sebelumnya jabatan yang paling diperebutkan adalah di kementerian bidang perekonomian, terutama keuangan, BUMN, dan pertambangan.

Baru kali ini jabatan Mendiknas diperebutkan secara terbuka. Atau, mungkin karena setelah reformasi menteri pendidikan dijabat golongan tertentu terus, maka dianggap given sehingga tidak diperebutkan secara terbuka. Baru setelah peta politik berubah, perebutan terjadi.

Mengapa diperebutkan?

Mengapa jabatan Mendiknas diperebutkan?

Pertama, tiap tahun Departemen Pendidikan Nasional mengelola sekitar 35 juta siswa (TK sampai SMTA). Bila ditambah jumlah mahasiswa, guru, dan dosen, sekitar 40 juta jiwa. Ini potensi massa amat besar bagi parpol yang ingin memenangi pertarungan di masa mendatang.

Sejarah membuktikan, Orde Baru dapat bertahan lama salah satunya karena mampu ”mencuci otak” pelajar dan mahasiswa sehingga tiap lulusan tidak terbiasa menghadapi perbedaan pendapat. Para pengurus parpol tahu potensi itu, maka perlu direbut.

Kedua, Depdiknas memiliki anggaran paling besar dibandingkan dengan departemen lain. Dana pendidikan bukan hanya dari APBN, tetapi juga dari APBD dan iuran masyarakat. Secara akumulatif, dana yang terhimpun di dunia pendidikan, TK-perguruan tinggi, bisa mencapai lebih dari Rp 200 triliun per tahun dan dapat digunakan untuk apa saja.

Ketiga, menguasai Depdiknas berarti menguasai murid, mahasiswa, guru, dosen, dana, kurikulum, prasarana dan sarana, serta kebijakan. Semua itu dapat dipakai untuk apa saja, termasuk indoktrinasi nilai-nilai yang sesuai dengan garis politik penguasa.

Kata Althusser, institusi pendidikan itu bagian dari aparatus ideologi, yang mengajarkan know-how, tetapi dalam bentuk memastikan kepatuhan terhadap ideologi yang sedang berkuasa. Dengan demikian, tidak terelakkan kepentingan penguasa akan tersampaikan melalui sekolah/kampus dengan segala kebijakannya. Jabatan Mendiknas itu amat strategis.

Namun, sungguh tragis sekaligus hancur bangsa ini bila jabatan mendiknas dipegang oleh parpol/golongan tertentu sebagai imbalan mendukung capres-cawapres. Sebab, kebijakan pendidikan yang dibuat tidak akan terbebas dari kepentingan partai/golongan. Padahal, pendidikan seharusnya berpihak pada semua golongan, termasuk mereka yang tidak beragama dan tidak ikut parpol.

Untuk itu, perlu ditegaskan, siapa pun presiden terpilih, Mendiknas jangan dijadikan bagian dari dagang sapi. Presiden perlu memiliki visi bahwa pendidikan adalah bagian dari proses integrasi sosial dan bangsa sehingga harus dijaga netralitasnya dengan tidak menyerahkan kepada parpol atau golongan tertentu. Terlalu besar risikonya bagi bangsa ini bila Mendiknas diserahkan kepada parpol.

Mendiknas seperti apa yang diperlukan

Pertama, Mendiknas yang mampu berpikir luas, tidak hanya melihat pendidikan dari aspek pendanaan, tetapi juga dari perspektif filsafat manusia, peradaban, budaya, seni, sosial, dan keutuhan bangsa. Seorang Mendiknas yang mampu membuat kebijakan yang memanusiakan manusia, menjunjung tinggi peradaban dan budaya bangsa. Mendiknas hendaknya tidak memenjarakan jiwa manusia dan mengarahkan kita hidup dalam satu dimensi (teknologi informatika) belaka dengan corak budaya tunggal.

Kedua, Mendiknas yang mampu memahami bahwa pendidikan bukan sekadar masalah manajerial saja—sampai harus disertifikasi dengan ISO—tetapi bagian dari proses kebudayaan guna menumbuhkan kepercayaan dan integritas diri sebagai individu, warga, bangsa, dan negara. Dengan demikian, pendidikan akan melahirkan manusia yang memiliki kepercayaan diri tinggi untuk hidup merdeka.

Ketiga, Mendiknas harus mampu mengembalikan sekolah dan perguruan tinggi negeri (PTN) menjadi milik publik, bukan membiarkan kian elitis karena hanya dapat diakses kelompok berduit. Masyarakat miskin yang seharusnya menjadi tanggung jawab negara terpaksa ke sekolah swasta yang biasanya harus ditanggung sendiri.

Di negara-negara normal, sekolah negeri/PTN dibuka bagi semua, sedangkan yang mahal ada di sekolah-sekolah swasta. Konsekuensi dari pengembalian sekolah negeri/PTN menjadi milik publik adalah Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional dan Undang-Undang Badan Hukum Pendidikan yang liberalistik itu harus direvisi atau dicabut.

Keempat, Mendiknas harus mampu menjadikan pendidikan sebagai bagian dari proses integrasi sosial dan bangsa. Karena itu, berbagai kebijakan pendidikan yang mengarah pada eksklusivisme, termasuk melalui formalisasi agama di sekolah negeri hingga murid diketahui agamanya melalui seragam yang dipakai, pemisahan siswa laki-perempuan dalam kelas/kegiatan, dan menutup akses golongan minoritas ke sekolah negeri tertentu, tak boleh dibuat.

[Untuk poin yang keempat ini, saya tidak tahu maksud dan niat penulis. Mungkin dia agak liberal pikirannya. Selain dari poin ini, tulisan ini bagus. Kalau ada perempuan pakai jilbab di sekolah, nggak ada masalah selama ini, jadi tidak perlu menjadi persoalan. -Gene]

Kebijakan yang aneh-aneh itu hanya boleh dilakukan sekolah swasta, bukan sekolah negeri. Sekolah negeri harus terbuka bagi semua golongan tanpa membedakan agama, suku, etnis, dan ekonominya.

Kelima, Mendiknas harus bisa diajak berdialog, misalnya soal ujian nasional. Apakah ujian nasional akan dipertahankan sebagai standar kelulusan—meski penuh manipulasi dan kebohongan—atau sebagai pemetaan dan standardisasi mutu yang tidak berdampak pada kelulusan dan tidak harus dilakukan tiap tahun? Konsekuensinya, perlu revisi PP No 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Bila Anda profesor doktor yang merasa mampu memenuhi minimal kelima persyaratan itu, silakan mengajukan diri sebagai calon Mendiknas. Namun, bila Anda seorang profesor doktor yang sepaham dengan aneka kebijakan pendidikan yang liberalistik, diskriminatif, dan eksklusif, jangan bermimpi menjadi Mendiknas karena hanya akan memerosokkan bangsa Indonesia ke jurang kehancuran, secara ekonomi, politik, sosial, budaya, maupun peradaban.

Penolakan terhadap Mendiknas dari parpol juga didasarkan pada sikap pesimisme terhadap mereka yang tidak mungkin mampu menciptakan kebijakan pendidikan yang netral, terbebas dari kepentingan agenda politik internalnya. Untuk itu, dibutuhkan presiden yang sensitif terhadap aneka persoalan kebangsaan agar tidak salah dalam memilih Mendiknas.

Sumber: kompas.com
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...