Assalamu'alaikum wr.wb.,
Beda sekali ya, polisi Australia dan Indonesia. Ternyata ada teroris di Australia juga. Di sana, polisi melakukan penyelidikan dan akhirnya terbongkar rencana melakukan serangan teroris ke sebuah markas militer. Polisi Australia dikatakan menggerakkan 400 personel dalam sebuah operasi yang menangkap 4 orang, dan serangan yang direncanakan tidak terjadi.
Beda dengan Indonesia. Di sini, polisi tunggu sampai penyerangan sudah selesai, hotel sudah dibom, dan baru setelah itu mereka menggerakkan 400 personel untuk mengamankan lokasi supaya Presiden bisa berkunjung ke sana untuk lihat kerusakannya. Hehe.
Sayang sekali Polisi di sini tidak bisa bertindak sebelum penyerangan terjadi, dan selalu menjadi aktif sesudahnya. Kalau anggaran polisi lebih besar, seperti di Australia, mungkin polisi Indonesia bisa menggerakkan personel untuk bertindak dan menyelediki sebelum terjadi serangan. Dan kalau gaji polisi sini lebih besar, seperti di Australia, mungkin polisi akan lebih semangat untuk keluar dari kantor dan mencari para kriminal sebelum mereka melakukan kejahatan, daripada menunggu laporan masuk dulu.
Di Australia, polisi tidak pernah kelihatan di lampu merah untuk mengatur lalu lintas dan tilang sekian banyak mobil yang lewat. Mungkin kalau polisi tidak disuruh mengatur lalu lintas (diberikan ke lembaga lain), mereka bisa lebih berfokus pada penangkapan para teroris dan kriminal, dan berhenti nongkrong di lampu merah saja sepanjang hari.
Wassalamu'alaikum wr.wb.,
Gene
********
Australia Gagalkan Plot Serangan Bom, Tangkap 4 Orang
Selasa, 04/08/2009 09:53 WIB
Muhammad Taufiqqurahman – detikNews
Melbourne - Perang melawan teroris juga terjadi di Australia. Polisi setempat menahan empat orang yang berasal dari jaringan Somalia. Komplotan ini diduga akan melakukan serangan bom bunuh diri ke sebuah pangkalan militer di Australia.
Keempat orang tersebut merupakan keturunan Somalia dan Libanon. Mereka ditangkap di bagian tenggara negara bagian Victoria dalam sebuah operasi yang melibatkan sekitar 400 personel kepolisian Australia.
"Para pria tersebut berniat untuk pergi ke barak tentara dan membunuh sebanyak mungkin orang. Jika telah dapat dilakukan, serangan ini menjadi yang paling serius di tanah Australia," ujar Pjs Komisioner Polisi Federal Australia Tony Negus yang dilansir dari AFP, Selasa (4/8/2009).
Negus menambahkan, serangan yang akan dilakukan tersebut akan menggunakan bahan peledak dan kelompok ini mencari sebuah 'fatwa' untuk membenarkan aksinya.
"Anggota kelompok tersebut mencari fatwa agama untuk membenarkan serangan teror di Australia," ungkap Negus, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Anggota kelompok ini memiliki hubungan dengan Somalia dari Al-Qaeda dan terinspirasi dari kelompok Shibab yang berjuang melawan pemberontakan dari pemerintah negara itu.
"Orang-orang ini berencana untuk melakukan serangan teroris yang bunuh diri di Australia yang melibatkan serangan bersenjata dengan menggunakan senjata otomatis," pungkasnya. (fiq/nrl)
Sumber: detiknews.com
Search This Blog
Labels
alam
(8)
amal
(100)
anak
(299)
anak yatim
(118)
bilingual
(22)
bisnis dan pelayanan
(6)
budaya
(8)
dakwah
(87)
dhuafa
(18)
for fun
(12)
Gene
(222)
guru
(61)
hadiths
(9)
halal-haram
(24)
Hoax dan Rekayasa
(34)
hukum
(68)
hukum islam
(52)
indonesia
(570)
islam
(556)
jakarta
(34)
kekerasan terhadap anak
(357)
kesehatan
(97)
Kisah Dakwah
(10)
Kisah Sedekah
(11)
konsultasi
(11)
kontroversi
(5)
korupsi
(27)
KPK
(16)
Kristen
(14)
lingkungan
(19)
mohon bantuan
(40)
muallaf
(52)
my books
(2)
orang tua
(8)
palestina
(34)
pemerintah
(136)
Pemilu 2009
(63)
pendidikan
(503)
pengumuman
(27)
perang
(10)
perbandingan agama
(11)
pernikahan
(11)
pesantren
(34)
politik
(127)
Politik Indonesia
(53)
Progam Sosial
(60)
puasa
(38)
renungan
(178)
Sejarah
(5)
sekolah
(79)
shalat
(9)
sosial
(321)
tanya-jawab
(15)
taubat
(6)
umum
(13)
Virus Corona
(24)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
ya om masih ngebandingin indonesia australia...,
ReplyDeletesaya pikir polisi disini tidak bisa dibilang buruk untuk penanganan kasus teror, kalaupun akhirnya memang kecolongan..., Beberapa kasus bisa diungkap.
hmmmmm justru yg jadi pertanyaan, kenapa yg jadi korban selalu saja ada warga australia ya...??
Assalamualaikum
ReplyDeleteMembaca postingan ini cukup menarik untuk ditanggapi.
>>Di Australia, polisi tidak pernah kelihatan di lampu merah untuk mengatur lalu lintas dan tilang sekian banyak mobil yang lewat>>>
Mengomentari hal ini, analisis yang mungkin adalah bahwa kesadaran berlalulintas di Australia sudah cukup tinggi, sehingga pelanggaran lalulintas sangat minim. Untuk di Indonesia yang kebanyakan SIM nya nembak ya gitu deh, kalau ga ada polisi di lampu merah bisa terjadi kemacetan yang parah, saling serobot. Makanya masih perlu polisi untuk mengatur lalulintas.
Dan untuk komentar rahma:
>>>>>hmmmmm justru yg jadi pertanyaan, kenapa yg jadi korban selalu saja ada warga australia ya...??>>>>>>>>>>
Analisisnya adalah berarti banyak warga Australia yang berada di Indonesia, contohnya Gene F Netto (cinta banget ama Indonesia).he..he Peace.
Maaf kalau ada yang salah
nit
Wasalamualaikum
Assalamu'alaikum.
ReplyDeleteALHAMDULILLAH ternyata pekan ini, kepolisian Repubik Indonesia mampu juga membuktikan juga kalo bisa menggagalkan rangkaian rencana serangan pengeboman oleh teroris yang sedianya mau direalisasikan dalam beberapa minggu ke depan. Good Job !!! Hehehe.
Ngga mau membayangkan gimana jadinya kalo berkilo-kilo bahan peledak yang ditemukan di Bekasi itu dan rencananya akan diledakkan di Jakarta tidak terbongkar dan tidak ketahuan. Kalo ngga salah dengar, dampaknya bisa lebih gede dari bom di Bali.
Beberapa kejadian menunjukkan betapa Allah masih begitu sayang sama bangsa ini. Bom aktif di kamar 1808 hotel JW Marriott tidak jadi meledak, coba aja kalo jadi maka korban pasti akan lebih banyak lagi. Dan temuan akhir pekan ini juga sungguh melegakan. Ngeri banget melihat bahan2 bom sebanyak itu mendingan kalo bahan2 kue sebanyak itu yang disimpan.
Wassalam.
Kalau saya sih antara percaya dan tidak Mba Irma dengan berita-berita seperti ini, antara percaya dengan kenyataan atau rekayasa, entahlah...Islam distigmatisasi begitu hebat dalam membuat bom tapi kok ya perang dengan yahudi dan Amerika tidak pernah menang.Lihat saja begitu hebatnya sepak terjang Osama Bin Laden, Alqoida, Noordin M Top dan Azhari tapi kok Palestina di gempur habis-habisan tidak ada yang bisa bantu, bersuara saja tidak berani, mana bom-bom hebatnya saat kaum muslimin yang lain dianiaya ??? Pedahal rekayasanya Muslim bisa menembus Pentagon dan WTC ga habis pikir ini panggung drama atau nyata ya...
ReplyDeletetara
seharusnya alqaida, noordin m top, bikin ledakannya tuh di tel aviv (yg terkenal sbg syurganya homo..)atau bikin bom atom seperti dihiroshima tapi di israel di rumahnya netanyahu dan temen2nya.., biar hancur rata, dan israel hilang dari permukaan bumi..hmmmmm i agree, jangan di jakarta..hiks gara2 itu 'budi ga jadi main bola':(
ReplyDeletebuat rahma :
ReplyDeletecoba tanya dalam hatimu, kenapa israel masih tetap berdiri teguh? kenapa negara2 yg memusuhinya selalu jadi pecundang? dimana letak kekuasaan tuhan musuh israel?apa anda akan berkata, tunggu....tunggu...azab turun, sampai kapan? ketahuilah seorang pecundang hanya bisa ngebom negara yg di klaim sebagai negara muslim terbesar di dunia, ironis kan? :)
saya belum bisa mengerti isi otak yang mengklaim bahwa mereka jihadis yg di jalan Tuhan...
ReplyDelete-ketika korban penyergapan di jatiasih bekasi hendak dimakamkan, ada spanduk hitam bertuliskan 'selamat datang pejuang islam'??? islam yg mana yg mereka perjuangkan, sedang banyak yg menjadi korban saudaranya sendiri sesama muslim, Mereka yang tidak tahu apa2 dan hanya mencari nafkah, menjadi korban..lalu anak2nya menjadi yatim..,
Jihad kerjaannya ngerakit2 bom, bikin teror dengan kondisi negara yang sedang tidak perang..jihad kaum pengecut!
jihad akan jauh lebih bermakna di indonesia, dengan memberantas kemiskinan, buta huruf, dan pendidikan, wawasan islamnya dibangun lebih baik, akhlak generasi bangsanya semakin diperbaikin, itu tanggung jawab kita semua..ladang jihad yang jauh lebih bermakna dan limpahan pahala.
kita bisa berdiri sejajar dengan negara2 yg memushi islam dan tidak akan menjadi bangsa pengecut dan cuma bisa gertak sambal, kalau kita bisa berdiri sejajar dengan kemajuan yg mereka raih, kita bisa menekan dan hajar mereka balik...
salaam
Mungkin kita tidak bisa menjudge seperti itu juga Rahma, jangan sampai kita terjebak dalam suasana saling menyalahkan dan mencurigai sesama Muslim, karena kita tidak pernah tahu motivasi dan niat dalam hati dari ijtihad mereka.Kalau mereka melakukannya karena benar-benar ingin meneror Amerika karena telah berlaku sewenang-wenang terhadap umat Islam di belahan dunia lain ya hanya Allah yang bisa menilai hasil pekerjaan mereka Wallahu,alam.Walaupun kita pasti sangat tidak setuju dan tidak membenarkan cara dan ijtihad mereka, saya pernah membaca fatwa Ustadz Yusuf Qordhowi yang membolehkan bom syahid tapi dengan sekian persyaratan tentunya dan fatwa itu juga dibolehkan di Palestina yang memang darul harbi(negara yang memang nyata-nyata diperangi oleh Yahudi) dan bom syahid adalah cara terakhir yang dibolehkan untuk membalas serangan brutal dan semena-mena Israel ditengah segala keterbatasan pejuang Palestina, tapi kalau ijtihad itu delakukan di luar darul harbi ya Wallahuhu'alam.
ReplyDeletetara
Walaupun kesal juga sih, satu dua orang yang berbuat demikian tapi jadi semua gerakan dakwah dicurigai sekarang, stigma media Muslim taat adalah teroris dan harus dicurigai tampaknya mulai berhasil sekarang bahkan mulai ada pendapat-pendapat negara harus lebih represif terhadap gerakan dakwah seperti tahun 80an.
ReplyDeletetara
Assalamualikum Warohmatullahiwabarokatuh.
ReplyDeleteTo Bu Tara.
Bu, afwan aku mau nanya tapi tolong jangan disikapi dengan salah karena ini murni pertanyaan untuk pengetahuan saya.
Pertanyaannya adalah selain fatwa Ustadz Yusuf Qordhowi, "yang membolehkan bom syahid", apakah ada Ulama lain ( diluar ulama Ikhwanul Muslimin) yang juga berfatwa yang sama dengan beliau tentang "bolehnya bom bunuh diri"?.
Jaazakillah apabila mau menjawab, sekali lg afwan, ini hanya pertanyaan murni.
Wasalamualaikum warohmatullahiwabarokatuh
Pasti ada Bu Nit tapi saya belum punya banyak referensi tentang hal itu, Osama bin Laden tidak memakai fatwa Yusuf Qordhowi, coba Bu Nit baca buku-buku tentang itu dan JI juga bukan memakai fatwa Yusuf Qordhowi karena fatwa Yusuf Qordhowi yang saya tahu hanya berlaku untuk pejuang Pelestina.Kalau saya boleh berpendapat secara pribadi mudah-mudahan tidak ada yang sakit hati, pelaku bom diluar darul harbi kok ya egois, kalau memang mereka lakukan demi bela Islam untuk meneror Amerika sejauh mana keberhasilannya ? Mungkin saja niat mereka benar-benar suci dan bisa menghantarkan mereka syahid, masuk syurga sendiri tapi dengan mengorbankan keluarga, korban lain yang juga muslim, fasilitas umum, itu hanya pertanyaan dan lintasan-lintasan dipikiran saya, mudah-mudahan sih salah, Allah yang Maha Tahu.
ReplyDeletetara
http://backtogreen.blogspot.com
ReplyDeleteteroris terjadi dimana-mana ya ternyata, apa tidak bekerja sama saja antara negara-negara tetangga untuk memberikan informasi yang lengkap agar jaringan tersebut tidak semakin merajalela,