Search This Blog

Labels

alam (8) amal (100) anak (299) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (8) dakwah (87) dhuafa (18) for fun (12) Gene (222) guru (61) hadiths (9) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (52) indonesia (570) islam (556) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (357) kesehatan (97) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (52) my books (2) orang tua (8) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (503) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (11) pesantren (34) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (178) Sejarah (5) sekolah (79) shalat (9) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

22 July, 2009

Anak "Punk" Harus Ditindak Tegas

Yang mau ditertibkan anak punk. Kenapa bukan orang tuanya? Setiap kali saya ketemu anak yang cukup melawan norma sosial (seperti sangat senang dengan kehidupan punk, dsb), hampir selalu didapatkan orang tua yang kurang bagus dalam membina anak, atau punya hubungan tidak baik dengan anak. Anak itu selalu disalahkan, padahal sebenarnya orang tua yang salah. Kenapa tidak pernah ada orang yang bicara tentang program penertiban orang tua bermasalah?
Wassalam,
Gene

*********
[Di-edit]

Walikota: Anak "Punk" Harus Ditindak Tegas
Rabu, 22 Juli 2009 | 03:41 WIB
JAMBI, KOMPAS.com--Semakin bertambahnya jumlah anak jalanan (anjal) atau biasa disebut anak "punk" di Kota Jambi akan menjadi permasalahan baru, untuk itu perlu disikapi dengan tindakan tegas dari instansi terkait, kata Walikota Jambi, R. Bambang Priyanto.
Ditemui di Jambi, Selasa, Bambang mengatakan, dirinya akan segera memanggil Kepala Dinas sosial dan tenaga kerja Kota Jambi Dra. Hj. Masturo MM. Bambang mengaku kaget mendapat laporan adanya komunitas anak "punk" sedang mengadakan acara pentas seni Anak Punk se-Indonesia yang bertempat di Aula Unja Telanaipura pada Senin (20/7). […]

Komunitas ini ternyata tidak hanya terdiri dari orang-orang kurang mampu, namun sebagian ada yang mengaku dari latar belakang keluarga mampu. "Orangtua kami di Jakarta bekerja di salah satu perusahaan ternama, kami hanya cari sensasi saja bagaimana rasanya menjadi orang susah," ujar salah seorang komunitas anak "punk" yang ditanya. […]

Secara terpisah, Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Jambi Dra. Hj. Masturo MM saat dihubungi juga mengaku kaget mendengar ada kegiatan anak "punk" di Kota Jambi. "Kami sebenarnya sudah jadwalkan penertiban anak ’punk’ di Kota Jambi, dan memang keberadaan mereka sudah cukup mengganggu," ujarnya.

Sumber: Kompas.com

1 comment:

  1. Years of being told you ain't as good as us
    Join the line, sign your name
    And they all said that our country's going bust
    But no-one's fooling us again

    CHORUS:
    England belongs to me
    A nation's pride the dirty water on the rivers
    No one can take away our memory
    England belongs to me

    We'll show the world that the boys are back to stay
    And you all know what we can do
    Heads held high, fighting all the way, for the red, white, and blue.

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...