Assalamu’alaikum wr.wb.,
Kemarin di blog, saya post berita dari Inggris yang menjelaskan praktek aborsi di sana. Saya bertanya berapa banyak aborsi terjadi di Indonesia sebagai bandingan. (Di Inggris, 193,737 aborsi pada tahun 2006 – data terakhir). Seorang pembaca kirim artikel dari Antara yang mengutip penelitian WHO di Indonesia. Diperkirakan tingkat aborsi di sini mencapai atau melebihi 2,5 juta kasus setiap tahun.
“Dari penelitian WHO, diperkirakan 20-60 persen aborsi di Indonesia adalah aborsi disengaja (induced abortion). Penelitian di 10 kota besar dan enam kabupaten di Indonesia memperkirakan sekitar 2 juta kasus aborsi, 50 persennya terjadi di perkotaan. Kasus aborsi di perkotaan dilakukan secara diam-diam oleh tenaga kesehatan (70%), sedangkan di pedesaan dilakukan oleh dukun (84%). Klien aborsi terbanyak berada pada kisaran usia 20-29 tahun.”
Jadi 2,5 juta itu perkiraan yang bisa jadi terlalu kecil karena barangkali jumlah kasusnya lebih besar lagi. Tetapi karena melanggar hukum, tidak ada yang kumpulkan data yang akurat. Alasan untuk melakukan aborsi yang diberikan di dalam penelitian tersebut termasuk, “hamil karena perkosaan, janin dideteksi punya cacat genetik, alasan sosial ekonomi, ganguan kesehatan, KB gagal dan lainnya.”
Dan ini sesuai dengan pengakukan teman saya (seorang dokter) yang juga menjelaskan berapa banyak kasus yang dia hadapi terus, bahkan dari keluarga Muslim yang sebatas tidak inginkan anak lagi.
Aborsi di Indonesia dilarang lewat Undang-undang (UU) RI Nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan dan juga untuk kalangan Muslim lewat Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 4 tahun 2005. (Tetapi fatwa membolehkan aborsi dalam keadaan darurat di mana nyawa ibu terancam).
Dengan demikian, sudah jelas bahwa aborsi terjadi pada skala yang cukup besar di sini, dan sepertinya tidak ada tindakan dari pemerintah untuk mencegahnya. Kalau 2,5 juta anak yang sudah hidup dibunuh setiap tahun dengan sengaja oleh orang tuanya sendiri, apakah mungkin pemerintah akan diam? Saya kira semua orang (yang akalnya sehat) pasti akan berprotes terus dan berusaha untuk mencegah kejadian ini. Tetapi kalau anak yang dibunuh itu belum punya suara sendiri, sepertinya lebih mudah diabaikan.
Saya ingin bertanya: anak yang dibunuh itu dibuang ke mana? Karena yang jelas, mereka tidak dimandikan dan dikuburkan di TPU. Juga tidak ada yang berdoa untuk mereka. Namapun tidak diberikan.
Apakah semuanya dibuang ke tempat sampah? Berarti pemulung ketemu terus. Apakah ditanam (dikuburkan) di belakang klinik? Apakah dibakar?
Dibuang ke mana 2,5 juta manusia kecil ini yang tidak mungkin punya kesalahan karena tidak diberi kesempatan untuk bernafas, apalagi berdosa?
Apakah ada yang peduli?
Sayang kalau para politikus terlalu sibuk dengan korupsinya untuk peduli pada 2,5 juta calon pemilih dan pembayar pajak yang “dihilangkan” setiap tahun…
Siapa yang lebih dzolim di negara ini? Pemerintah yang sewaktu-waktu dikatakan melanggar HAM? Atau 5 juta orang tua yang setiap tahun melanggar HAB (= Hak Asasi Bayi) dengan membunuh anaknya?
Siapa yang peduli?
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene Netto
Sumber dari Antara: Kasus Aborsi di Indonesia 2,5 Juta Setahun