Search This Blog

Labels

alam (8) amal (100) anak (299) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (8) dakwah (87) dhuafa (18) for fun (12) Gene (222) guru (61) hadiths (9) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (52) indonesia (570) islam (557) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (357) kesehatan (97) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (52) my books (2) orang tua (8) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (503) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (11) pesantren (34) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (179) Sejarah (5) sekolah (79) shalat (9) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

18 May, 2008

Hemat listrik = hemat BBM?


Kemarin saya ke Plasa Senayan. Sambil mutar-mutar di dalam, saya perhatikan jumlah lampu yang begitu banyak. Di Sogo, saya lihat di setiap 1-2m ada lampu lagi.

Kalau PLN menggunakan BBM untuk menghasilkan listrik, berarti tindakan apapun yang mengurangi penggunaan listrik akan menghemat BBM juga. Betul?

Dan kalau terjadi penghematan BBM, berarti suplai akan bertambah banyak, dan kalau suplai banyak, bukannya berarti bisa lebih murah, alias tidak perlu kurangi subsudi (bila memang ada – kata Kwik Kian Gie tidak ada).

Jadi, kalau setiap mall, dan sesudahnya setiap kantor, dan setiap rumah, mengurangi penggunaan lampu yang berlebihan, bukannya akan berarti penghematan listrik yang besar, dan karena itu, penghematan BBM? (Setiap lampu yang kedua bisa dicabut. Kayanya tidak akan punya dampak besar dan masih akan terang).

Dan kalau jumlah BBM yang dihemat itu besar, bukannya berarti tidak perlu mengurangi subsidi? Kalau tidak salah, suatu prinsip dari sistem perdagangan yang berkiblat ke pasar adalah suatu barang yang suplainya besar pasti akan murah. Betul?

Dan sekaligus, ACnya di Sogo juga terlalu dingin = penggunaan listrik lagi. Lebih dingin lagi di Senayan City, kaya kulkas, jadi malas ke sana kecuali pakai baju tebal. Tapi anehnya, banyak perempuan di situ bisa pakai rok pendek dan baju pendek, alias hampir telanjang. Kok nggak kedinginan???

Dan kalau saya salah, setiap perusahaan tetap akan meninggikan profitnya karena menghemat listrik, dan tentu saja mereka mau salurkan tambahan profit itu kepada orang miskin dan anak yatim. Hmmmm…. Hehehe.

2 comments:

  1. Ini postingan lucu juga. Pak Guru kalau pergi ke Mall selain lihat2 lampu juga melihat perempuan hampir telanjang. Bener2 ngakak, sampe sakit perut. Beruntung banget itu perempuan ha ha. Kembali ke laptop, eh maksudnya kembali ke topik.

    Kalau BBM naik, kita bisa menghemat dengan jalan kaki atau naik sepeda kalau tempat yg dituju tdk terlalu jauh. Kita budayakan naik sepeda sekalian mengurangi polusi udara.

    Saya setuju kalau penggunaan listrik bisa dihemat, uang yg dialokasikan untuk listrik bisa untuk subsidi BBM. Itu kalau pemeintah kita bijaksana.

    ReplyDelete
  2. hehehe...siapa juga suruh cewe2 tampil seksi di muka umum??emang salah orang yg liat???

    kalo soal hemat BBM, saya paling suka jalan kaki ketimbang naik ojek ato naik mobil pribadi. kalo jarak jauh saya lebih suka jadi kenek ketimbang minta antar pake mobil pribadi. selain bikin badan sehat kantong juga lebih irit, dan suplai oksigen juga lebih bnyk soalnya ga terlalu banyak knalpot menyala...

    dlm hal listrik, saya belum bisa meninggalkan lampu sepenuhnya kalo lagi tidur. kadang2 lampu bisa mati kadang2 lampu harus tetap menyala terang, semua itu masih tergantung kondisi keamanan dan kenyamanan lingkungan...takut kalau2 peri gigi tiba2 datang hehehe...

    ya deh, para pengusaha pemilik Mall mending ikutan ngirit2 listrik-lah, jgn boros2

    NAKULA

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...