"Dari riset yang kita lakukan, sebanyak 1,7 ton/bulan heroin masuk ke Indonesia. Kalau ini kita biarkan terjadi terus menerus mau jadi apa negeri kita ini, sehingga menjadi tugas kita bersama untuk menyelamatkan generasi muda (dari ancaman penyalahgunaan Narkoba) itu," kata Supandi SH, dari bagian Pusat Dukungan Penegakan Hukum (Pusduk Gakkum) Pelaksana Harian (Lakhar) BNN.
Menurut keterangan pers Kantor Humas Institut Pertanian Bogor (IPB), Sabtu, data itu diungkapkan pada penyuluhan dengan topik "Pengetahuan Narkoba dan Bahayanya" serta menyosialisasikan penggunaan tes urine kepada mahasiswa maupun kepada dosen-dosen di IPB, pekan ini.
Kegiatan yang dibuka Wakil Rektor (WR) III IPB Prof Dr Ir Yusuf Sudo Hadi, M.Agr itu berlangsung di Auditorium Rektorat, Kampus IPB Darmaga itu diprakarsai oleh Direktorat Kemahasiswaan IPB bekerjasama dengan bagian Pusduk Gakkum Lakhar BNN.
Pada kesempatan itu, Supandi juga menceritakan pengalaman timnya di Propinsi Nangroe Aceh Darussalam, dimana ditemukan 7-9 titik yang dijadikan perkebunan ganja dengan total luas 37,9 hektar dan yang sudah berhasil dimusnahkan oleh BNN sebanyak 20 ton ganja.
Ia menjelaskan, untuk tahun 2005 tercatat sebanyak 16.225 kasus mengenai Narkoba di Indonesia, dimana jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya.Menurut Supandi, sebanyak 15 ribu pecandu Indonesia mati sia-sia setiap tahunnya. Data yang dihasilkan dari prevalensi antara BNN dan UI, sebanyak 1,5 persen (3,2 juta) dari 200 juta penduduk Indonesia menjadi pelaku penyalahgunaan Narkoba.
Sebanyak 63 persen penyalahguna Narkoba pertama kali mencoba pada usia 15-24 tahun, dan satu di antara 10 responden mengaku menggunakan/mengonsumsi Narkoba pertama kali pada usia berusia kurang dari 15 tahun. Dari semua fakta yang terjadi itu, Supandi menyimpulkan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi penyalahgunaan Narkoba salah satunya adalah faktor ekonomi.
"Faktor dimana kondisi perekonomian kita yang semakin memburuk dan berkepanjangan serta permasalahan hidup yang semakin ruwet menjadikan penyalahgunaan Narkoba sebagai salah satu pelarian dan didukung dengan bisnis Narkoba yang menggiurkan serta mendatangkan keuntungan yang besar," katanya.
Sementara itu, menurut WR III IPB Yusuf Sudo Hadi, terkait dengan bahaya tersebut, IPB secara rutin melakukan tes urine kepada setiap mahasiswa baru IPB pada saat regristrasi mahasiswa untuk pencegahan dini.antara/mim (RioL)
Sumber: Suaramuslim.com
######
Assalamu’alaikum wr.wb.,
Siapa kira-kira yang menggunakan begitu banyak heroin di negara yang miskin ini (atau mungkin ini bukan negara miskin lagi)?
Sulit dibayangkan berapa banyak orang yang menggunakan narkoba ini setiap hari. Teman kantor kita, teman kuliah, saudara, tetangga, dll.
Pasti sebagian dari mereka telah menjadi idola anak muda karena mereka penyanyi terkenal atau artis sinetron. Tetapi mungkin juga ada polisi, pemimpin perusahaan, pejabat, anggota DPR, dan sebagainya.
Ada tes urin untuk mahasiswa. Bagaimana kalau suatu hari, secara tiba-tiba dan tanpa ada pemberitahuan sebelumnya, BNN masuk ke DPR dan memberikan tes urin secara acak terhadap anggota DPR.
Kira-kira hasilnya apa ya?
Penasaran saja!
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene
maaf pak, ini sumber nya Suaramuslim.net benar?
ReplyDeletesaya buka link nya, tp kok aneh ya isi nya.
yg saya tahu, ada situs: swaramuslim.net
apa ini yg dimaksud ?
Sorry, mesti Swaramuslim.com. Waktu ketik post ini kemarin, saya salah ketik. Dan ada masalah pada blogger waktu itu jadi saya tidak lihat alamatnya salah. Sekarang sudah diperbiaki.
ReplyDeleteswaramuslim ganti jadi swaramuslim.com lagi ya?hehe..sudah biasa, itu biasanya krn ada netter tdk bertanggung jawab yg 'attack' lagi. saya sendiri member-nya sering bingung. kadang2 pake alamat swaramuslim.net kadang2 swaramuslim.com
ReplyDeleteNAKULA