Assalamu’alaikum wr.wb.,
Menurut saya, sudah waktunya untuk Presiden mengeluarkan perintah terhadap semua organisasi pendidikan (sekolah, universitas, IPDN, dan lain lain) untuk menghentikan semua kegiatan Ospek! Yang melanggar, kena sangsi.
Kapan penganiayaan seperti ini akan berakhir? Setiap tahun ada lagi, ada lagi, ada lagi kasusnya. Yang berbeda tahun ini, belum ada kabar tentang orang yang wafat! Itu saja.
Kapan ini akan berahkir?
Selama 12 tahun masuk sekolah di Selandia Baru dan Australia, serta 4 tahun kuliah, tidak pernah ada kegiatan “Ospek” di mana para senior dipersilahkan mengganggu, menganiaya dan menghinakan para junior. (Maksud saya, tidak ada Ospek sama sekali.)
Kenapa di Indonesia tidak bisa hilang? Siapa yang berjuang untuk melestarikan kegiatan yang tidak bermafaat ini?
Setiap kali terjadi kasus seperti ini, seharusnya kepala sekolah langsung dipecat!!!
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene Netto
########
Siswa Disuruh Telanjang dan Dicabuli
Senin, 03/11/2008 18:20 WIB
Ospek Ekskul SMA 26 Tebet
Andi Saputra - detikNews
Jakarta - Sungguh kurang ajar syarat untuk masuk tim futsal di SMA 26 Tebet, Jakarta. Siswa yang ingin ikut ekstra kurikuler (ekskul) tersebut disuruh telanjang, bahkan juga dicabuli.
Salah seorang siswa yang menjadi korban acara cabul itu melaporkan ke Polres Jakarta Selatan, Jalan Wijaya II, Jaksel, Senin (3/11/2008) sore ini.
"Saya disuruh telanjang bulat. Kalau tidak, saya tidak boleh masuk tim futsal," ujar korban yang juga siswa kelas 10, Satria (bukan nama sebenarny) kepada detikcom di Mapolres Jaksel.
Tindakan pencabulan tersebut dilakukan di rumah pelatih futsal, Joe, 30, Jumat (31/10/2008) di daerah Tebet. Ikut bersama pelatih, 3 orang senior lain yang semua berjenis kelamin laki-laki.
"Setelah telanjang, alat kelamin saya dimain-mainkan. Kurang lebih satu menitan," tambahnya.
Untuk meramaikan acara, mereka bermain kartu. Jika salah seorang kalah, harus mau telanjang bulat. "Katanya biar masuk tim futsal sekolah," kisah ABG yang memakai topi ini.
Atas tindakan ini. Orang tua korban, DH, melaporkan pelatih tim futsal tersebut ke polisi. Pelatih diadukan dengan pasal 281 tentang Pencabulan.
"Saya serahkan kasus ini ke kepolisian. Biar diselesaikan secara hukum," ujar orang tua korban yang tinggal di Pasar Minggu, Jakarta Selatan.(asp/iy)
Sumber: Detiknews.com
Lihat juga:
Pengamat Pendidikan: SMA 26 Harus Usut Penelanjangan Siswa
Dikmenti: Pelaku Sudah Ditangkap
Diperiksa Polisi, Korban Dijenguk Kak Seto
Search This Blog
Labels
alam
(8)
amal
(100)
anak
(299)
anak yatim
(118)
bilingual
(22)
bisnis dan pelayanan
(6)
budaya
(8)
dakwah
(87)
dhuafa
(18)
for fun
(12)
Gene
(222)
guru
(61)
hadiths
(9)
halal-haram
(24)
Hoax dan Rekayasa
(34)
hukum
(68)
hukum islam
(52)
indonesia
(570)
islam
(556)
jakarta
(34)
kekerasan terhadap anak
(357)
kesehatan
(97)
Kisah Dakwah
(10)
Kisah Sedekah
(11)
konsultasi
(11)
kontroversi
(5)
korupsi
(27)
KPK
(16)
Kristen
(14)
lingkungan
(19)
mohon bantuan
(40)
muallaf
(52)
my books
(2)
orang tua
(8)
palestina
(34)
pemerintah
(136)
Pemilu 2009
(63)
pendidikan
(503)
pengumuman
(27)
perang
(10)
perbandingan agama
(11)
pernikahan
(11)
pesantren
(34)
politik
(127)
Politik Indonesia
(53)
Progam Sosial
(60)
puasa
(38)
renungan
(178)
Sejarah
(5)
sekolah
(79)
shalat
(9)
sosial
(321)
tanya-jawab
(15)
taubat
(6)
umum
(13)
Virus Corona
(24)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Salam,
ReplyDeleteOspek yg populer di sekolahku dulu diwarnai dengan kekerasan dan penganiayaan....
Pengalaman Ber-OSPEK ria selama +- 4tahun hanya menimbulkan penyesalan...perasaan dendam dan rasa bersalah.
Setelah berjatuhan korban, akhirnya sekolah memutuskan mengubah sistim OSPEK namun ada saja oknum yg merasa OSPEK dengan kekerasan dan aniaya diperlukan.
Semoga pihak sekolah mengubah total sistem OSPEk atau bahkan menghilangkannya. dan semoga tidak "kecolongan" lagi..
Wassalam,
Raf
(dari teman)
ReplyDeleteketika saya masuk SMP, nggak ada ospek. Eh, sekarang sejak smp sudah ada
ospeknya. Ikut2an SMA
ketika saya masuk SMA, ada ospek. Yg ini saya yakin krn ikut2an anak
kuliah-an.
ketika saya masuk kuliah, ada lebih dari ospek. Padahal dulu2nya gak ada.
Entah setan mana yg merasuki utk memberikan ide tolol ini.
Intinya, semasa ospek, semuanya sengsara.
Setelah ospek, semuanya bahagia krn sudah merdeka dan ingin melakukan hal yg
sama. Anehnya bukan kpd si pelakunya tapi kepada juniornya yg gak pernah
salah kpd dia. Seolah2 bilang begini, "lha kok enak, saya dulu waktu masuk
pertama kali diinjak2 kok kamu nggak"
Memang sangat beda dg sekolah di luar negri. Ketika sudah ditrima di kampus,
yg ada itu pesta. Pesta penyambutan mahasiswa baru. Di indonesia, malah
dilecehkan. Pantas saja kalo negri ini kacau balau krn bibitnya itu sudah
kelihatan.
Jadi teringat kata2 ibnu taimiyah (CMIIW), "Allah lebih membenci kedzaliman
meskipun negri itu muslim dan menyukai keadilan meskipun negri itu kafir"