Assalamu'alaikum wr.wb.,
Hebat ya. Undang satu artis porno asal Jepang untuk bikin film di Indonesia, dan dvd pornonya langsung menjadi laris sekali di Glodok. (Sayangnya, setiap kali polisi datang untuk mencari dvd porno di Glodok, mereka tidak bisa temukan, makanya masih ada.)
Dan kata pemerintah, “Kita tidak bisa melarang dia untuk datang….”
Emang pemerintah buat apa? Bukannya punya tanggung jawab untuk menjaga masyarakat dari hal-hal yang tidak baik? Ternyata tidak. Pajak kita digunakan untuk bayar pejabat yang tidak bisa melindungi ummat Islam dari pornografi.
Wassalamu'alaikum wr.wb.,
Gene
********
Demam Miyabi (2): Mereguk Untung dari Keping Bajakan
Jumat, 9 Oktober 2009 | 11:18 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Rencana kedatangan Miyabi ke Indonesia mengubah top chart" DVD film dewasa paling dicari di Glodok, Jakarta Barat. Artis kelahiran Hokkaido, 8 Januari 1986, ini pun langsung menggeser posisi puncak sejumlah bintang porno kenamaan lainnya.
[…] Seorang penjual lain, Edi, bukan nama sebenarnya, mengatakan mampu menjual DVD Miyabi lebih dari 100 keping pada hari Sabtu dan Minggu. Sementara pada hari biasa dirinya mampu menjual minimal 50 keping. "Omzet dari penjualan DVD Miyabi saja bisa mencapai Rp 1 juta per hari," ujar Edi yang ditemui Kompas.com, di Glodok, Kamis.
[…] Berdasarkan perhitungan konservatif, dari DVD Miyabi saja para pedagang dapat menikmati laba sekitar Rp 3,6 juta pada bulan ini.
Ah, Miyabi...
Sumber: kompas.com
Lihat juga:
Demam Miyabi (1): Memburu "Miyabi" di Glodok...
Search This Blog
Labels
alam
(8)
amal
(100)
anak
(299)
anak yatim
(118)
bilingual
(22)
bisnis dan pelayanan
(6)
budaya
(8)
dakwah
(87)
dhuafa
(18)
for fun
(12)
Gene
(222)
guru
(61)
hadiths
(9)
halal-haram
(24)
Hoax dan Rekayasa
(34)
hukum
(68)
hukum islam
(52)
indonesia
(570)
islam
(557)
jakarta
(34)
kekerasan terhadap anak
(357)
kesehatan
(97)
Kisah Dakwah
(10)
Kisah Sedekah
(11)
konsultasi
(11)
kontroversi
(5)
korupsi
(27)
KPK
(16)
Kristen
(14)
lingkungan
(19)
mohon bantuan
(40)
muallaf
(52)
my books
(2)
orang tua
(8)
palestina
(34)
pemerintah
(136)
Pemilu 2009
(63)
pendidikan
(503)
pengumuman
(27)
perang
(10)
perbandingan agama
(11)
pernikahan
(11)
pesantren
(34)
politik
(127)
Politik Indonesia
(53)
Progam Sosial
(60)
puasa
(38)
renungan
(179)
Sejarah
(5)
sekolah
(79)
shalat
(9)
sosial
(321)
tanya-jawab
(15)
taubat
(6)
umum
(13)
Virus Corona
(24)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
>>>>ada yang berkomentar konyol ketika diwawancara tv ttg miyabi: "bagus ya, kan buat mengenalkan dan memajukan perfilman indonesia agar semakin dikenal di luar....whatttt!!!!@_@
ReplyDelete>>>Kalau mau memajukan perfilm-an itu setuju kalau yang datangnya itu: julia robert, kevin costner, robert de niro etc yang ketahuan kualitas nya....,
Aduh udah semakin 'sakit' aja nih bangsa....
makanya MUI dan ormas-ormas islam jangan banyak komentar mengenai miyabi karena hanya bikin orang-orang awam jadi penasaran sama miyabi.
ReplyDeletekontroversi malah bikin miyabi tambah populer di indonesia... :p
Assalamu'alaikum
ReplyDeletewah kalau mengomentari masalah Miyabi, jadi gondok sendiri deh.
Waktu nonton TV dan mendengar pendapat calon produsen pembuat film Miyabi rasanya pingin bgt ngejawab peryataan dia. Begini pernyataannya," bahwa film yang mau dibuat kan bukan film porno, jadi kenapa Miyabi dilarang datang dan main film di Indonesia?".
Ada komentar senada dari seorang aktris gaek," yah kalau ngga main film porno sih ya ngga apa-apa,".
Masya Allah, masalahnyakan bukan terletak pada Miyabi mau main film porno atau bukan, tapi SUBSTANSI masalah adalah bahwa Miyabi itu BINTANG FILM PORNO jadi dia tidak layak datang ke Indonesia dalam kapasitas sebagai undangan ( sebagai pemain film or lainnya), tapi kalau datang sendiri sebagai turis ya terserah dia.
FPI sangat keras menantang kedatangan Miyabi, apresiasi yang tinggi untuk FPI.
Seandainya Pemerintah RI melarang kedatangan Miyabi sebagai undangan, seharusnya ada lembaga resmi Pemerintah sebagai wakil pemerintah yang mengeluarkan larangan.
Afwan kalau salah
Miyabi itu diekspor dari Jepang ya makanya jadi mahal dan heboh, ngomong-ngomong miyabi itu makanan apa ya...? Maklum ga suka makanan aneh,hehe...Indonesia Indonesia...kok ya ga kapok-kapok...
ReplyDeleteAssalamu'alaikum.
ReplyDeleteKepada iman95 : duh... kalo MUI dan ormas-ormas Islam lainnya tidak berkomentar dan protes keras terhadap kedatangan miyabi, apakah ini malahan tidak berarti sebagai pertanda lebih buruknya kondisi kita, pertanda semakin bejat dan terpuruknya kita ?????
Negara berpenduduk mayoritas muslim tapi ada bintang film porno yang datang untuk bikin fim terlepas apakah film porno atau bukan dan semua pihak memilih untuk diam-diam saja, no comment, dan welcome2 saja termasuk para ulama dan ormas Islamnya. Kondisi seperti itukah yang iman95 lebih harapkan ????
Saya benar-benar tidak yakin kalo komentar dan protes para ulama yang membuat miyabi tambah populer dan DVD porno-nya makin laku di pasaran. Tidak usah mengkambing hitamkan para ulama dan ormas Islam kalo pada dasarnya memang diri sendiri yang ingin dan hobi menyaksikan tontonan seperti itu (sebenarnya kasian juga sih, mayoritas hanya orang-orang yang mengalami penyimpangan dan masalah dengan kemampuan sexualnya saja yang hobi dengan tontonan seperti itu...ck...ck....KASIAN BANGET YAAAAA).
Setuju dengan Nit, salut dengan FPI yang menentang keras dan bahkan berencana menggerebek kantor produser yang akan memproduksi film miyabi.
Bahkan saya sangat menghimbau bagi para pembaca yang berjihad, para pelaku bom bunuh diri yang siap jihad, tidak usah terlalu jauh dan muluk-muluk mau mengacaukan america, australia, dan lainnya.
Ini ada sasaran jihad yang sangat dekat di depan mata, silakan di bom saja tuh kantor produksi film ini. Biar jadi contoh buat yang lain.
Kia bener-bener berada dalam kondisi mengkhawatirkan, duh... mau melihat dan mengalami azab dalam bentuk seperti apa lagi yaaa, supaya kita bisa punya rasa takut untuk melakukan pengkhianatan terhadap aturan Allah ????
Kita seolah-olah sudah bertindak seakan-akan menantang Allah.
Wassalamu'alaikum.
*maaf, kalo tidak berkenan*
to irma:
ReplyDeletekontroversi model ginian dengan makin banyak diprotes atau dikomentarin akan menjadi bumerang karena mereka tambah populer.
justru itulah tujuan utamanya supaya film dan artisnya makin terkenal hehe.
sama saja dengan kasus film perempuan berkalung sorban, manohara, putri indonesia pakai bikini, gosip artis, dll.
Menurut saya gak masalah Miyabi masuk ke indo. Yang masalah, kok banyak yang tau dia pemain ...?
ReplyDeletemasyarakat kita seneng banget di alihkan perhatiannya dari masalah yg benar2 berat spt korupsi, lumpur lapindo, pengadaan dana untuk bencana alam?
always sweat the small stuff, makanya yg masalah besar gak selesai2.
heheh komentarnya anonymous and iman..menggelitik juga..
ReplyDeleteyup begitulah..
toh kita juga ga bisa menutup mata, jangankan cerita tentang si miyabi2an itu, video adegan porn anak sekolahan saja sampai menjamur di siniT_T
Dan 'mudah'nya mendapatkan video bajakan di mana2, kita juga ga bisa nyalahkan si miyabi sepenuhnya, kalo sistem negaranya ga berantakan...situs2 porn di blokir, pembajakan video di berantas,mungkin hanya segelintir orang yang tahu siapa toh miyabi....
dan lagi2 saya hobby mengkritik media disini: TERLALU..
mungkin maksudnya menayangkan video penolakan kedatangan si miyabi itu, eh lagi2 diputer video ttg si miyabi lagi adegan seksi..ya ampunnn KPIIIIII dimana sih!!! etika jurnalistik udah ditabrakkk semua:(
heheh komentarnya anonymous and iman..menggelitik juga..
ReplyDeleteyup begitulah..
toh kita juga ga bisa menutup mata, jangankan cerita tentang si miyabi2an itu, video adegan porn anak sekolahan saja sampai menjamur di siniT_T
Dan 'mudah'nya mendapatkan video bajakan di mana2, kita juga ga bisa nyalahkan si miyabi sepenuhnya, kalo sistem negaranya ga berantakan...situs2 porn di blokir, pembajakan video di berantas,mungkin hanya segelintir orang yang tahu siapa toh miyabi....
dan lagi2 saya hobby mengkritik media disini: TERLALU..
mungkin maksudnya menayangkan video penolakan kedatangan si miyabi itu, eh lagi2 diputer video ttg si miyabi lagi adegan seksi..ya ampunnn KPIIIIII dimana sih!!! etika jurnalistik udah ditabrakkk semua:(