Search This Blog

Labels

alam (8) amal (100) anak (299) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (8) dakwah (87) dhuafa (18) for fun (12) Gene (222) guru (61) hadiths (9) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (52) indonesia (570) islam (556) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (357) kesehatan (97) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (52) my books (2) orang tua (8) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (503) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (11) pesantren (34) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (178) Sejarah (5) sekolah (79) shalat (9) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

25 July, 2015

Muallaf Yang Gelisah Di Saat Shalat Jumat



Assalamu’alaikum wr.wb.,
Seorang muallaf dari negara barat berkonsultasi dgn saya. Karena belum lama tinggal di sini, dia belum lancar dalam bahasa Indonesia. Dia ikut shalat Jumat, tapi tidak paham apa2 dari khutbahnya. Jadi dia duduk diam saja selama 30 menit, dan merasa ada beban hati. Katanya, dia sangat ingin mendapatkan ilmu yang bermanfaat saat shalat Jumat, tapi tidak bisa.

Bagi dia, shalat Jumat adalah waktu yang sangat berharga untuk menambahkan ilmu agama. Tetapi dia tidak bisa paham. Dan ternyata fakta itu menjadi beban yang terasa berat di dalam hatinya, sampai dia merasa “gelisah” dan malu hadiri shalat jumat.

Saya tidak tahan ketawa. Saya tanya apa dia sudah menyaksikan kebanyakan pria yg hadir, yg tundukkan kepalanya alias setengah sadar, atau bahkan tidur sampai mendengkur? Banyak pria yg Muslim dari lahir malah tidak begitu peduli pada isi khutbah itu, dan hanya sebagian kecil yg mau memperhatikannya. Jadi dia tidak perlu gelisah. Allah sudah tahu isi hatinya, dan dari itu saja dia dapat pahala dan rahmat. Bukan kesalahan dia dan bukan dosa kl belum lancar dalam bahasa Indonesia.

Saya sarankan dia baca terjemahan Al Qur'an dalam bahasa Inggris di HP. Dgn demikian, akan dapatkan ilmu sebagai penggantinya khutbah. Ternyata, dia sudah memikirkan itu, tapi dia sangat takut org lain akan menyangka dia ingin main game di HP daripada dengarkan khutbah. Dia sudah mengenal banyak org Muslim di Indonesia yg cepat menyalahkan org lain hanya karena kelihatan berbeda. Akhirnya dia tidak berani melihat HP saat khutbah Jumat karena takut dimarahi oleh orang Muslim lain yg salah paham, tapi bakalan marah dan menegor duluan daripada bertanya.

Akhirnya saya suruh dia tetap baca Al Qur'an di HP, dan tidak usah peduli kl ada org yang gelengkan kepala atau berkomentar negatif karena menyangka dia main game. Saya mengatakan, “Sangat mungkin nanti tidak ada yang peduli pada kamu, karena kebanyakan dari mereka juga ingin tidur. Jadi tidak usah takut pada persepsi (keliru) mereka. Allah Maha Tahu. Dan selama kamu berpengang pada Allah, maka tidak usah takut pada orang lain yg salah paham, termasuk orang Muslim!” Akhirnya dia merasa tenang.

Khutbah Jumat sangat ingin dipahami oleh muallaf itu. Tapi banyak sekali org Muslim yg sudah bisa pahaminya, malah tidak peduli dan lebih pilih utk tidur… Semoga bermanfaat bagi teman2 yg ingin merunung.
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene Netto

1 comment:

  1. Sedikit masukan pak Gene,
    Mungkin untuk bisa dapat illmu saat salat jumat nya, pak Gene bisa lebih menyarankan kepada bapak Mualaf tersebut untuk belajar bahasa indonesia selain menyarankan membaca terjemahan qurandlm bahasa inggris di HP.
    Menurut pribadi saya membaca quran lewat HP ada potensi melahirkan fitnah, jadi ada baiknya itu tidak dilakukan.Lebih baik diam saja selama khutbah walau tidak memahami isinya.
    Wassalam.

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...