Anak yatim piatu, usia 6 tahun, diajak bermain oleh 3 teman
SD. Setelah telanjang, diperkosa bergilir oleh mereka. Terjadi di pelosok yang
sangat jauh, jadi wajar kl umat Islam tidak punya kekuasaan untuk melindungi
anak yatim di sana. Di tempat jauh dari pusat kota, bernama “Depok” nasib anak
yatim tidak bisa dijamin oleh siapapun. Hidup dalam kemiskinan, kesulitan dan
kelaparan, menjadi korban kekerasan seks, diabaikan oleh para pemimpin bangsa
dan umat Islam karena tinggal di pelosok yg jauh (dari hati mereka) di Depok. Welcome
to Indonesia. Neraka dunia bagi anak yatim. Tapi Alhamdulillah tidak ada masjid
yang terbakar dalam berita ini. Jadi umat Islam tidak perlu bersatu, bangkit
dan marah. Semua bangunan yang menjadi simbol umat Islam masih aman. Jadi cukup
ucapkan mantra nasional “Memprihatinkan ya” dan kembali nonton sinetron. Bukan anak
saya, jadi bukan urusan saya.
Wassalam,
Gene Netto
Anak Yatim Diperkosa 3 Murid SD
Rabu, 29 Juli 2015 22:24 WIB
POJOKSATU.id, DEPOK – Seorang anak yatim di Depok Jawa Barat
diperkosa 3 murid SD yang tak lain adalah kakak kelasnya sendiri. Korban
berinisial KS (6), digilir oleh bocah ingusan berinisial E (8), R (10) dan F
(10) di lahan kosong, dekat lapangan golf.
Kasus perkosaan itu telah dilaporkan keluarga korban ke
polisi. Selama ini, korban tinggal bersama neneknya karena orang tuanya sudah
meninggal.
Informasi yang dihimpun, pemerkosaan itu bermula ketika
korban diajak 3 murid SD main ke lahan kosong yang tak jauh dari lapangan golf.
Di tempat itu, korban diintimidasi oleh 3 pelaku. “Mereka bilang kalau enggak
mau (dicabuli), enggak diajak main,” ujar kerabat korban, Aminah saat
mendatangi Polresta Depok, Rabu (29/7/2015).
Aminah mengatakan, korban digilir oleh 3 bocah SD itu secara
bergiliran. Saat pulang ke rumahnya, korban menagis karena merasakan sakit di
bagian kemaluannya.
“Malam harinya dia nangis sakit. Terus dibawa ke klinik dan
hasilnya ada luka di bagian kemaluannya,” ujarnya. Menurut Aminah, peristiwa
itu terjadi awal Juli lalu. Ia langsung melamporkannya ke polisi pasca korban
diperiksa di klinik. Namun, sampai saat ini ia belum mendapat kabar dari polisi
terkait perkembangannya. Karena itu, Aminah mendatangi Kantor Polresta Depok
untuk menanyakan perkembangan kasus tersebut.
No comments:
Post a Comment