[Ada orang yg anggap saya berpikiran
negatif, karena menyatakan para pejabat melakukan korupsi dalam pembangunan
sekolah smp atap ambruk. Katanya]:
“Gene ini pikirannya kok negatif melulu.
Menuduh ini itu. Korupsi sana sini. Memberi stigma buruk kpd pejabat. Hoi Bung.
Coba lebih positif.”
[Gene]: Saya sudah bicara dgn insinyur sipil, arsitek, kontraktor, pejabat dan PNS di bbrp kementerian dan lembaga. SEMUANYA ceritakan KORUPSI dari proyek, yang diketahui semua, terjadi di semua bidang, dan tidak ada yang berani melawan. Soalnya berani melawan = potong leher sendiri katanya.
[Gene]: Saya sudah bicara dgn insinyur sipil, arsitek, kontraktor, pejabat dan PNS di bbrp kementerian dan lembaga. SEMUANYA ceritakan KORUPSI dari proyek, yang diketahui semua, terjadi di semua bidang, dan tidak ada yang berani melawan. Soalnya berani melawan = potong leher sendiri katanya.
Bagi org di dalam kementerian atau lembaga
lain (kapubaten, dsb) melawan = sama dgn minta dimutasi, atau dimusuhi bersama
karena korupsi dilakukan secara berjemaah, dan semua terima amplop (ada jatah
masing2). Bagi org di swasta, melawan = sama dgn minta di-blacklist, dan tidak
akan bisa dapat proyek lagi ke depan. Ini hanya sebagian dari pengakuan2 yang
saya dapat terus dari orang Pribumi yang Muslim. Mau saya tulis lebih banyak?
Berani membacanya? Tidak malu mengetahui kondisi nyata di negara ini?
Kalau berani utk mengetahui kenyataan, saya
punya banyak kisah:
Ada teman2 insinyur sipil yang bangun
gedung dan rumah. Diceritakan bagaimana caranya korupsi terjadi dalam semua
tahap pembangunan. Terutama yg libatkan pejabat atau unsur pemerintah nasional
dan lokal. Semua barang yang punya spesifikasi X ditukar dgn spesifikasi Y,
yang lebih murah. Jadi ambruk karena kecurangan itu. Kisah2 korupsi pembangunan
spt itu banyak. Kisah dari bidang2 lain juga banyak. Mau?
Seorang pejabat partai ceritakan bagaimana
semua teman di DPR dan DPRD “terpaksa” terima amplop saat pembagian di komisi.
Kalau tidak diterima, katanya akan dicap “sok suci” dan dimusuhi oleh semua yg
lain.
Seorang ibu yang suaminya di DPR bikin
pengajian di rumah, tapi tidak boleh bahas topik “korupsi”. Tersinggung.
Soalnya suami sering pulang dgn koper berisi uang tunai….
Seorang sopir ceritakan bos yg anggota DPR.
Di bagasi, si sopir temukan koper yg isinya dolar. Besoknya kosong, dan besoknya
ada lagi, isinya rupiah, dan seterusnya. Katanya, sering ada koper, dgn isi
Dolar Amerika, Rupiah, Dolar Singapura, Eruo, dll. Sang sopir juga ambil2
sendiri karena ingin dapat jatah. Bos itu dari partai Islam di DPR…
Seorang staf di Kementerian Sosial menyatakan
tidak tahan melihat korupsi yang terjadi secara massal di semua lapisan dan
wilayahnya. Karena merasa “terlibat” (disebabkan kerja di situ) nuraninya
terganggu, dan dia tidak mau teruskan jabatan di kementerian itu.
Seorang bapak yang sering kerja dgn
Kementerian Agama ceritakan bahwa sudah biasa kembalikan 30% dari anggaran. Seorang
bapak yang kerja di dalam Kementerian Agama cuma ketawa ketika saya tanyakan
program2 yang kurang bermanfaat, dan selalu ganti2 yayasan. Dia jelaskan bahwa
mereka pusing cari yayasan2 baru yang belum dipakai. Katanya kl pakai yayasan
yg sama terus, bisa ditolak krn ada yg curiga dipakai utk korupsi. Jadi mrk
selalu mencari program dan proyek baru, utk dijalankan dgn yayasan2 baru.
Program apa saja boleh, asal uang bisa dikeluarkan.
Dan masih ada banyak kisah yang lain. Saya
yang negatif? Atau anda yang ingin hidup di dunia mimpi terus? Bagaimana
caranya memberantas korupsi, dan belanjakan triliunan rupiah itu untuk
PENDIDIKAN anak Indonesia, kalau orang dewasa senang hidup di dunia mimpi? Ada
dua kemungkinan. 1) Semua ini nyata, dan anda tidak mau mengakuinya karena
lebih suka tinggal di dunia mimpi di mana semua perkara baik2 saja, dan tidak
ada yang rusak. Atau, 2) semua orang itu bohongi saya (tanpa manfaat). Kira2
mana yang benar?
Indonesia bisa menjadi pemimpin dunia.
Halangannya cuma satu: Orang Indonesia sendiri!
-Gene Netto
No comments:
Post a Comment