Anak SMP dan SMA diajak main ke rumah dan
menginap, agar dikasih “motivasi”. Ternyata, yang didapatkan adalah sodomi.
Kasus ini hanya terbongkar karena seorang guru melihat siswaya berubah, dgn
perilaku tidak seperti biasa. Setelah dibujuk, akhirnya siswa2 itu mengakui
pengalaman pahitnya dan diantar ke polisi oleh gurunya. Guru yang peduli dan
perhatikan siswanya akan sadar kl siswa berubah tiba2 karena itu salah satu
tanda seorang anak sudah alami trauma. Seharusnya orang tua juga sadar. Tapi
dalam kasus ini, hanya guru yang perhatikan perubahan anak2 itu. Orang tuanya
kok tidak? Kalau ada orang tua yang kurang pandai menjalankan tugasnya sebagai
orang tua, peran guru menjadi sangat penting sebagai pelengkap utk menjaga dan
mendidik anak. Tidak semua orang tua sanggup membesarkan anaknya dgn baik.
Lebih baik kalau orang tua tidak
mengizinkan anaknya pergi begitu saja utk menginap di rumah pria dewasa yang
tidak dikenal baik oleh orang tua. Orang tua, guru, dan semua orang dewasa
harus bersatu utk menjaga semua anak, karena semua anak bisa menjadi korban.
Disebabkan seorang guru yang penuh
perhatian terhadap siswa, satu kriminal ditangkap, dan tidak akan ada korban
lagi dari pelaku itu.
-Gene Netto
Motivator Kelas Kampung Ini Ternyata
Serigala Berbulu Domba
Rabu, 09 Agustus 2017, WinNetNews.com - Pria
yang pilihan seksualnya menjadi gay berinisial AM (30) ini, kedapatan melakukan
pelanggaran pencabulan terhadap belasan remaja laki-laki yang masih duduk di
bangku SMP dan SMA.
"Pelaku mengaku telah melakukan
aksinya sejak 4 tahun terakhir dengan modus mengajak para korban menginap
kerumahnya dan memberikan motivasi-motivasi. Biasanya pelaku mengajak korban
usai pulang sekolah. Tapi
sesampainya di rumah, ia malah merayu para korbannya untuk kemudian
dicabuli," ungkap Kapolres Tuban,
AKBP Fadly Samad melalui keterangan resminya, Rabu (09/08/2017).
Pak Kapolres melanjutkan, kasus ini
terungkap berawal dari kecurigaan guru korban yang melihat perilaku siswanya
ini berubah tak seperti biasanya. Saat ditanya sang guru, para korban akhirnya
berani menceritakan dan diajak guru mereka untuk melapor ke pihak kepolisian.
"Pelaku melakukan akai bejatnya ini
dilatar belakangi karena ia juga pernah mengalami hal serupa pada saat SMP. Ia
akhirnya mengakui 12 nama yang sudah menjadi korbannya mulai dari anak SMP
hingga SMA," kata Kapolres.
No comments:
Post a Comment