Labels

alam (8) amal (101) anak (294) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (20) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (563) islam (544) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (98) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (41) muallaf (48) my books (2) orang tua (6) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (61) puasa (38) renungan (170) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (7) sosial (323) tanya-jawab (14) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

23 July, 2018

Tiga Juta Guru Bisa Mengubah Negara ini! Atau Bisa “Diam Dan Taat”!

Ada seorang guru yang menyatakan sudah 6 bulan tidak dapat gajinya. Saya jawab, kalau seandainya 3 juta guru di Indonesia siap bersatu, dan saling pedulikan satu sama lain, maka tidak akan terjadi lagi. Kalau 3 juta guru mau kompak, seluruh negara akan mau dengarkan aspirasi mereka. Contohnya:

- - Menteri Pendidikan wajib bergelar pendidikan dan pernah mengajar di sekolah, bukan asal dosen, bukan dari ormas Islam saja. (Menteri Kesehatan dari kedokteran. Menteri Pertahanan dari militer. Menteri Pendidikan kenapa boleh siapa saja?)
- - Jaminan semua guru termasuk honorer dapat gaji bulanan yg layak. Kalau gaji tidak cair, semua guru dan siswa di propinsi itu kompak dan mogok.
- - "Ganti menteri, ganti kurikulum" dihentikan. Dibuat lembaga independen yg menyusun kurikulum, sebarkan, terima masukan, direvisi, dan diimplementasikan utk 10 tahun.
- - Program renovasi sekolah dan pembangunan perpustakaan sekolah dan umum diutamakan di atas program2 lain.

Silahkan tambahkan terus. Kalau 3 juta guru kompak, banyak yg bisa dicapai demi kemajuan bangsa dan negara. Tapi selama ini, banyak orang hanya mau “diam dan taat” pada pihak2 yang berkuasa. (Kepsek, Dinas, Pemda, Dirjen, Menteri, dsb.) Dan mendidik siswa utk diam dan taat juga. Lalu kebanyakan dari 3 juta guru, 60 juta siswa, dan 100 juta orang tua, TIDAK BERANI bertindak. Sudah takut duluan: Takut dimarahi. Takut diancam. Takut dipersulit. Takut dimutasi. Takut dipecat. Katanya ini “negara demokrasi”….? Kenapa takut menyampaikan aspirasi ke pemimpin?

Mungkin di dalam kuburannya, puluhan ribu pejuang kemerdekaan yang rela MATI agar Indonesia bisa merdeka sedang teriak, “Buat apa nyawa saya dikorbankan kalau rakyat kita jadi penakut dan menderita terus? Siapa yang berani berjuang sekarang utk memajukan bangsa? Malu saya!”

Semoga bermanfaat bagi orang yang berani merenung. Tapi kalau takut karena belum ada Surat Izin Merenung dari dinas pendidikan, maka tidak usah! Diam saja dan berharap gaji masih dibayar terus. Dan kalau gaji dipotong, sebaiknya diam dan taat saja…! MERDEK!!

(Merdeka dipotong 15% menjadi “Merdek” saja. Anda tidak boleh merdeka dengan sepenuhnya! Jangan berani protes ya!)
-Gene Netto

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...