Labels

alam (8) amal (101) anak (294) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (20) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (563) islam (544) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (98) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (41) muallaf (48) my books (2) orang tua (6) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (61) puasa (38) renungan (170) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (7) sosial (323) tanya-jawab (14) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

18 February, 2021

Berita Kekerasan Seks Terhadap Anak Bikin Resah!

[Komentar]: Pak Gene, berita kekerasan seks terhadap anak selalu itu2 saja, bikin miris, bikin kita takut akan anak2 kita nantinya, bikin resah, gk usahlah spt itu terus, minta beritanya yg manfaat.

[Gene]: Komentar anda sangat umum di sini. Mari kita masuk ke ranah berita yang lain, sebagai renungan. Contoh Berita Yang Lain: Seorang anak diculik dari jalan; Beberapa anak tenggelam di sungai saat ikut Pramuka; Banyak anak keracunan makanan dari kaki lima depan sekolah; Banyak anak di suatu wilayah kena demam berdarah; dan sebagainya.

Apakah terhadap masalah2 lain seperti itu, banyak orang tua bersikap begini: "Walaupun bahaya itu nyata, saya tidak mau tahu! Selama anak saya masih aman, kenapa saya harus peduli? Biarkan saja anaknya orang lain jadi korban terus. Jangan suruh saya peduli pada anak tetangga. Biarkan mereka menderita sendiri tanpa saya harus memikirkannya. Bukan anak saya, jadi bukan urusan saya!"

Apa begitu sikapnya para orang tua dalam semua kasus buruk yang menimpa anak Indonesia? Ternyata tidak. Ketika ada berita "bahaya terhadap anak" yang umum, kebanyakan orang tua malah perhatikan dan prihatin, dan takut bahaya itu bisa menimpa anaknya sendiri. Ketika satu anak diculik, atau beberapa anak tenggelam dalam kegiatan sekolah, atau beberapa anak keracunan makanan, atau banyak anak kena demam berdarah, banyak orang tua bagikan info itu dan ingatkan semua temannya untuk waspada.

TETAPI ketika ada berita tentang anak Indonesia yang diperkosa, disodomi, atau menjadi korban kekerasan, tiba-tiba banyak orang tua menjadi marah… terhadap saya (karena saya sebarkan berita itu). Sikap ini beda sekali dengan semua kondisi yg lain. Kalau anaknya orang lain menjadi korban dalam semua kasus yang lain, banyak orang tua siap PEDULI. Mereka prihatin dengan anak itu, dan memikirkan anaknya sendiri dan anak teman yang juga bisa menjadi korban kapan saja.

Tetapi dalam kasus pencabulan terhadap anak, sikap aneh muncul: "Jangan ganggu saya dengan informasi tentang penderitaan anak kecil, atau informasi tentang bahaya terhadap anak saya! Saya tidak mau tahu!"

Mohon maaf, tapi saya tidak akan berhenti memberikan peringatan kepada semua orang tua di Indonesia bahwa ada bahaya terhadap anak mereka, setiap hari, di mana saja, dari siapa saja. Kalau anda tidak suka, silahkan tinggalkan saya. Dan semoga tidak terjadi anak anda menjadi korban, lalu anda menyatakan, "Saya tidak menyangka!" padahal saya sudah memberi tahu anda setiap hari. Saya mau berusaha selamatkan anak anda, dan 80 juta anak Indonesia yang lain, agar tidak pernah menjadi korban. Kenapa anda malah kesal dengan saya? Begitu kecil kepedulian anda terhadap masa depan anak Indonesia?
-Gene Netto

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...