Labels

alam (8) amal (100) anak (293) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (18) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (564) islam (546) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (96) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (48) my books (2) orang tua (7) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (171) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (7) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

07 March, 2021

Video Perpeloncoan Terhadap Mahasiswa Fakultas Pendidikan

Ada kegiatan perpeloncoan dari mahasiswa senior terhadap junior di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Halu Oleo (UHO), Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Pihak universitas sudah klarifikasi dan minta maaf. Tetapi juga ada mahasiswa junior yang menyatakan "berterima kasih" dibina mentalnya lewat kegiatan itu, dan tidak dianggap "kekerasan". Berarti tidak ada masalah? Kalau dipikirkan lebih dalam, yang melakukan perpeloncoan itu adalah CALON GURU alias mahasiswa senior yang akan segera lulus dan menjadi guru sekolah. Bagaimana pola pikir mereka?

•    Orang yang tidak berkuasa ("junior", siswa, orang tua) hendaknya DIAM DAN TAAT. Yang berkuasa selalu benar.
•     Kekerasan terhadap pihak yang lemah adalah bagian dari "pembinaan" dan "pendidikan".
•    Memalukan dan menghina manusia lain adalah cara membangun "mental" yang kuat.
•    Semua orang harus punya pola pikir yang sama, mental yang sama.
•    Tidak boleh ada yang "lemah" di tengah kaum yang kuat, tidak boleh ada yang berbeda, tidak boleh ada yang unik.
•    Semua manusia harus disamaratakan, dengan "pembinaan" yang sama agar semuanya belajar menjadi robot yang diam dan taat pada pihak yang berkuasa.

Dan dalam beberapa bulan, mahasiswa senior yang punya pola pikir begitu akan lulus, masuk sekolah, dan mulai "mendidik" anak anda. Ketika anak anda terlihat "lemah" dan tidak bisa melakukan sesuatu, apa yang akan terjadi? Apa para guru itu akan berikan belas kasihan, merangkul, motivasi dan berusaha menolongnya? Atau apa mereka akan memberikan "pembinaan mental" dengan kekerasan, penghinaan, dan kemarahan, agar anak anda berubah dan dapat "mental yang kuat" seperti anak yang lain? Dan kalau besok anak anda menjadi depresi dan trauma karena merasa sebagai korban bullying dari guru sekolah, apa sang guru akan merasa bersalah? Atau angkat tangan dan menyatakan, "Saya berniat mendidik!" Karena ternyata, selama menjadi mahasiswa, calon guru itu tidak dididik untuk punya pengertian yang luas tentang konsep "pendidikan", dan malah dididik untuk menjadi robot.
Bagaimana kita bisa mengharapkan kemajuan bangsa dari generasi guru yang pola pikirnya seperti itu?
-Gene Netto

Viral, Video Perpeloncoan dan Kekerasan Mahasiswa Universitas Halu Oleo Kendari di Pantai
https://www.youtube.com

Aksi Pelonco Mahasiswa di Pantai Nambo Viral, Polda Sultra Lakukan Penyelidikan
https://www.youtube.com

Video Viral Perpeloncoan Mahasiswa Baru, UHO Kendari Sebut Kegiatan LDK Tak Berizin
https://regional.kompas.com


No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...