Search This Blog

Labels

alam (8) amal (97) anak (315) anak yatim (117) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (8) dakwah (87) dhuafa (18) for fun (12) Gene (222) guru (64) hadiths (9) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (69) hukum islam (51) indonesia (585) islam (559) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (369) kesehatan (97) Kisah Dakwah (11) Kisah Sedekah (11) konsultasi (13) kontroversi (5) korupsi (28) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (53) my books (2) orang tua (10) palestina (34) pemerintah (138) Pemilu 2009 (63) pendidikan (518) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (11) pesantren (44) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (37) renungan (192) Sejarah (5) sekolah (89) shalat (10) sosial (323) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

Popular Posts

26 October, 2025

6 Pelajar SMP Karawang Perkosa Temannya: Direkam-Dilihatkan ke Orang Tua Korban

Sudah ada banyak tulisan di media tentang “generasi emas” dan “bonus demografi”. Katanya, jumlah pemuda di Indonesia sangat besar, jadi hal itu bisa membawa masa depan yang berjaya. Jumlah pemuda yang besar mungkin bermanfaat. Tetapi bagaimana kalau otaknya rusak? Berapa persen dari anak Indonesia punya IQ yang tinggi dan hati yang baik? Mayoritas? Kalau 70% dari 100 juta anak baik, berarti ada 30 juta anak yang rusak. Dan bagaimana kalau SEBALIKNYA?! Yaitu, ada 30 juta anak yang baik, tetapi ada 70 juta anak yang ber-IQ rendah, dan hatinya juga rusak?! Mereka akan melakukan apa di masa depan? Sekarang saja di usia remaja sudah jelas ada banyak remaja yang rusak, apalagi menjadi dewasa dan lebih bebas nanti. 

Berapa banyak anak yang bodoh, dan akhlaknya juga rusak? Berapa banyak yang sadis? Saya sudah baca ribuan artikel tentang kasus pemerkosaan bergilir. Dari semua remaja dan pemuda yang dapat tawaran “ikut perkosa anak perempuan”, ternyata 100% SETUJU. Tidak ada SATUPUN anak dalam puluhan tahun terakhir yang menolak tawaran itu, dan kabur cari bantuan, atau berusaha selamatkan korban. 

Dalam berita di atas, 6 anak remaja itu melakukan kejahatan secara bersamaan, merekam kejahatan itu, sebarkan ke medsos, sampai dikasih lihat kepada orang tua korban. Apa mereka tidak berpikir akan ditangkap dan masuk penjara? Akalnya tidak ada? Bagaimana mau menjadi generasi emas kalau otaknya rusak seperti ini? Dan siapa yang mau berusaha memperbaiki keadaan ini? Tidak cukup menambahkan ujian di sekolah, atau ganti buku teks. Masalah seperti ini hanya bisa diatasi kalau 100 juta orang tua bersatu dan menuntut perubahan pendidikan yang membangun generasi yang berakhlak baik dan juga cerdas. Diam saja, dan berharap “semoga bukan anak saya yang diperkosa”, bukan solusi. 
-Gene Netto 

6 Pelajar SMP Karawang Perkosa Temannya: Direkam-Dilihatkan ke Orang Tua Korban
https://kumparan.com
 


No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...