Search This Blog

Labels

alam (8) amal (97) anak (315) anak yatim (117) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (8) dakwah (87) dhuafa (18) for fun (12) Gene (222) guru (64) hadiths (9) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (69) hukum islam (51) indonesia (585) islam (559) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (369) kesehatan (97) Kisah Dakwah (11) Kisah Sedekah (11) konsultasi (13) kontroversi (5) korupsi (28) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (53) my books (2) orang tua (10) palestina (34) pemerintah (138) Pemilu 2009 (63) pendidikan (518) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (11) pesantren (44) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (37) renungan (192) Sejarah (5) sekolah (89) shalat (10) sosial (323) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

Popular Posts

26 October, 2025

Anak Yang “Bodoh” Mungkin Punya Masalah Dengan Matanya


Assalamu’alaikum wr.wb. Ada seorang anak SD yang cerdas dan cepat memahami sesuatu yang dijelaskan kepadanya, menurut anggota keluarganya. Tetapi anak laki-laki itu dicap “bodoh”, dan dianggap “lambat belajar” oleh guru kelasnya, jadi diyakini ada gangguan “cacat mental” yang membuatnya tidak bisa tangkap pelajaran di kelas. Guru itu suruh orang tuanya kirim anak itu ke SLB, karena dia dianggap beban bagi gurunya.

Saudaranya anak itu konsultasi dengan saya, lalu saya dapat kesan anak itu “normal” dan bisa berpikir dan diskusi secara baik. Yang menjadi masalah, dia tidak suka baca buku jadi belajar dan kerjakan PR menjadi sulit. Saya bertanya, apa pernah dicek matanya dan telinganya? Ternyata belum. Setelah dicek, diketahui MATANYA MINUS 5 !!! Jelas dia tidak akan bisa baca tulisan di papan tulis. Gurunya selalu tempatkan “anak bodoh” itu di belakang, agar tidak mengganggu, jadi anak dengan mata minus akan makin menderita. Apalagi dilarang pindah tempat duduk. 

Saya bertanya tentang guru itu. Dia PNS di SD negeri. Saya bisa paham kalau dia seorang guru honorer (dengan ilmu terbatas) di pelosok. Tetapi guru PNS yang profesional seharusnya punya ilmu pendidikan yang cukup, dan mau mencari akar masalah. Kalau ada anak “bermasalah” dan sulit belajar, selalu harus dimulai dengan pemeriksaan fisik. Guru tidak berikan petunjuk, orang tuanya tidak paham, dan anak itu tidak sanggup jelaskan apa yang dia rasakan. Hasilnya adalah anak cerdas malah dicap “bodoh” dan hanya bisa naik kelas karena pandai menghafal (daripada membaca). 

Berapa banyak anak mengalami gangguan serupa, dan menderita di kelas karena gurunya anggap anak itu “bodoh” dan tidak periksa matanya dulu? Jadi kalau ada orang lain yang menyatakan anak anda “bodoh” atau cacat mental, tetapi anda yakin tidak, tolong jangan percaya begitu saja. Ada banyak guru yang kurang profesional dan punya ilmu yang terbatas. Mereka dibayar untuk mendidik anak, tapi lebih inginkan yang mudah bagi dirinya. Jadi anak yang dianggap “tidak normal” dan sulit diatur mau dibuang dari kelasnya. Orang tualah yang harus protes dan cari informasi sendiri dari pihak lain.

Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...