Search This Blog
Labels
alam
(8)
amal
(97)
anak
(318)
anak yatim
(117)
bilingual
(22)
bisnis dan pelayanan
(6)
budaya
(8)
dakwah
(87)
dhuafa
(18)
for fun
(12)
Gene
(222)
guru
(64)
hadiths
(9)
halal-haram
(24)
Hoax dan Rekayasa
(34)
hukum
(69)
hukum islam
(51)
indonesia
(587)
islam
(559)
jakarta
(34)
kekerasan terhadap anak
(373)
kesehatan
(97)
Kisah Dakwah
(11)
Kisah Sedekah
(11)
konsultasi
(13)
kontroversi
(5)
korupsi
(28)
KPK
(16)
Kristen
(14)
lingkungan
(19)
mohon bantuan
(40)
muallaf
(53)
my books
(2)
orang tua
(10)
palestina
(34)
pemerintah
(138)
Pemilu 2009
(63)
pendidikan
(519)
pengumuman
(27)
perang
(10)
perbandingan agama
(11)
pernikahan
(11)
pesantren
(46)
politik
(127)
Politik Indonesia
(53)
Progam Sosial
(60)
puasa
(37)
renungan
(192)
Sejarah
(5)
sekolah
(90)
shalat
(10)
sosial
(324)
tanya-jawab
(15)
taubat
(6)
umum
(13)
Virus Corona
(24)
Popular Posts
-
[Kisah dari teman]: Kemarin di rumah ustadz ana yang punya ponpes. Katanya belum lama mengeluarkan belasan santri yang terlibat dalam kegiat...
-
Salah satu kata kesukaan orang Indonesia adalah: “Oknum”. Kalau ada orang-orang yang bercerita bahwa mereka mengalami suatu “masalah” di sek...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Ada berita tentang peringkat Indonesia di FIFA: Hanya bisa mencapai urutan 122 pada bulan Oktober 2025, dan tidak ...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Pada tahun 2024, tercatat 1,8 juta orang Indonesia melakukan Umrah dan 241 ribu orang melakukan Haji. Jadi totalnya ...
-
Assalamu’alaikum wr.wb., Seperti biasa, ini kisah rekayasa, dengan menggunakan nama orang yang benar. Prof. Fidelma O'Leary mema...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Pada tanggal 29 September, 2025, gedung baru dalam sebuah pesantren di Sidoarjo ambruk pada saat banyak anak melakuk...
-
Pertanyaan Assalamu'alaikum wr.wb., Saya mau bertanya kalau orang Muslim boleh mendoakan orang non-Muslim? Kalau ada teman atau sauda...
-
Banyak orang yang kerja sebagai “guru” hanyalah orang dewasa yang berdiri di kelas dan memberikan tugas kepada anak, TANPA memiliki ilmu yan...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Mohon maaf, apa pantas disebut “Tragedi Maut”? Bukannya itu kasus “kematian yang disebabkan oleh kelalaian” (yang bi...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Mohon maaf Pak Menteri, tetapi apakah bapak sudah pegang data yang akurat, sehingga berani bilang jumlahnya sedikit?...
15 October, 2025
Usai Tragedi Maut, KBM di Ponpes Al Khoziny Dimulai 2-3 Minggu Lagi
Assalamu’alaikum wr.wb. Mohon maaf, apa pantas disebut “Tragedi Maut”? Bukannya itu kasus “kematian yang disebabkan oleh kelalaian” (yang biasanya juga kena pasal)? Setelah terbukti para pengurus pesantren telah gagal mengutamakan perlindungan dan keselamatan bagi 200 anak kecil, ternyata sanksinya adalah: Segera mulai kegiatan belajar mengajar di lokasi baru, sambil menunggu pemerintah bangun kembali gedung yang ambruk dengan uang rakyat?? Enak sekali sanksi itu!
Jadi, kegiatan belajar ilmu agama di pesantren akan dimulai lagi, tetapi hanya bagi para santri yang belum mati. (Mungkin anak yang sudah mati bisa dapat surat izin tidak hadir di kelas baru, agar nyawanya tidak dibahayakan lagi.) Ternyata, masih banyak orang tua berani titip anaknya kepada orang yang tidak mengerti cara melindungi anak. (Kalau cari babysitter untuk anak, apa mau memilih orang yang di tempat kerjanya yang lama, anak majikan mati??) Totalnya, sudah ada 63 anak yang mati dan puluhan lain yang kena luka berat, seperti tangan atau kaki diamputasi.
Banyak orang anggap bahwa yang terjadi kemarin bukan kesalahan atau kelalaian dari orang dewasa yang tidak mengutamakan perlindungan anak. Katanya, itu musibah, dan takdir Allah, dan orang dewasa di situ tidak menyangka bahwa tempat berbahaya bisa berbahaya. Masih banyak santri yang belum mati, jadi para pengurus mau dikasih kesempatan mengurus 200 anak lagi. Semoga mereka bisa bertahan hidup sampai lulus!!
Sepertinya lebih bijaksana kalau dicabut izinnya mengurus tempat pendidikan bagi para pendidik yang gagal melindungi ratusan anak. Tetapi itu hanya akan terjadi kalau nyawa anak punya harga. Ternyata, di Indonesia, harganya nyawa anak sangat murah sekali. Dan karena begitu yakin Kyai selalu dalam kebenaran, banyak orang tua tetap tidak berani menyalahkan kyai, walaupun ratusan anak sudah menjadi korban dari kelalaiannya.
Seharusnya dari awalnya, semua santri dilarang keras mendekati tempat proyek yang berbahaya itu! Karena orang dewasa yang akalnya sehat akan lihat tempat berbahaya dan sadar bahwa tempat itu berbahaya. Tetapi karena tidak dilakukan, hasilnya adalah 63 anak telah mati secara sia-sia. Sayangnya, daripada marah, banyak orang tua malah segera maafkan sang kyai, kembalikan santunan kepadanya, anggap takdir saja, dan minta doanya dari kyai. Kalau pelakunya bukan kyai, hampir pasti langsung ditangkap dan dipenjarakan puluhan tahun.
Semoga bermanfaat bagi orang dewasa yang punya akal sehat dan ingin merenung. Atau silahkan cuek saja dan baca Bismillah, karena bagi banyak orang Muslim di Indonesia, itu sudah cukup sebagai perlindungan bagi anak! Dan akal yang Allah berikan dibuang ke laut! Wa billahi taufiq wal hidayah,
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto
Usai Tragedi Maut, KBM di Ponpes Al Khoziny Dimulai 2-3 Minggu Lagi
https://news.detik.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)

No comments:
Post a Comment