Labels

alam (8) amal (100) anak (293) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (18) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (564) islam (546) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (96) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (48) my books (2) orang tua (7) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (171) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (7) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)
Showing posts with label dakwah. Show all posts
Showing posts with label dakwah. Show all posts

19 September, 2019

Sulitnya Membahas Agama di Indonesia

Assalamu’alaikum wr.wb. Saya balas seorang pesan dari seorang pemuda Muslim yang bermimpi "melihat Yesus" lalu dia jadi malas shalat, dan meragukan Islam. Juga ada perasaan sakit hati dengan berbagai orang Muslim, yang menjadi landasan kenapa dia punya perasaan "anti-Islam". Lalu mimpi itu memperkuat keraguannya. Saya jelaskan kedudukan mimpi dalam Islam, dan ajaran Islam bahwa mimpi bisa berasal dari Setan. Hampir saja saya post di Facebook, tapi tiba2 ingat UU ITE dan UU Penistaan Agama. Di negara ini, SATU kalimat saja, yang diucapkan tanpa niat menghinakan kaum lain bisa dicap "penistaan agama".

Perbedaan antara ajaran agama selalu ada sejak ada manusia. Tapi di Indonesia, ada kriminalisasi terhadap cara bicara rakyat. Ketika kita mau jelaskan ajaran agama kita, dan ajaran itu mewajibkan kita menyalahkan semua agama lain, maka pemerintah tidak mengizinkan kita ucapkan kalimat yang dinilai sebagai "penghinaan". Tanpa berikan definisi penghinaan itu apa. Kita harus menunggu ditangkap dulu, baru bisa tahu batasnya antara boleh dan tidak boleh ada di mana.

Banyak orang merasa tidak ada masalah. Yang penting rakyat rukun. Tapi mereka salah paham. Rakyat tidak rukun. Rakyat takut bicara. Itu kerukunan PALSU, karena tidak ada landasan saling menghormati, tapi ada landasan saling takut masuk penjara. Dan yang paling aneh, para pemimpin yang Muslim yang membuat UU itu, merugikan umat Islam kalau kita berniat jelaskan dengan jujur kenapa seorang anak muda yang meragukan Islam tidak boleh meyakini agama lain. Kalau kita jelaskan "kesalahan dan kelemahan" dalam ajaran agama lain, menurut keyakinan kita sebagai Muslim, dan pendapat kita dalam bentuk tulisan atau video disebarkan, maka penjara menanti kita!

Jangan ditulis di sini, tapi coba berpikir sendiri, dari sisi ajaran Islam. Coba menjelaskan dua konsep "mimpi melihat Yesus" dan "mimpi dari Setan yang menyesatkan", TANPA risiko dianggap menistakan agama Kristen! Apakah bisa? Dalam Islam, semua mimpi yang membuat kita menjauhi Allah dan Islam harus dianggap tidak benar, dan pengaruh dari Setan. Sedangkan bagi orang Kristen, mimpi melihat Yesus akan dianggap suatu kemuliaan. Bagaimana orang Muslim bisa terangkan ajaran agamanya sendiri, tanpa risiko masuk penjara?

Kasihan umat Islam di Indonesia. Bangga sebagai rakyat Muslim terbesar di dunia, dengan pemerintah penuh pemimpin Muslim, tapi hak kita untuk membahas ajaran agama kita, yang tentu saja menyalahkan semua ajaran agama lain, diancam dengan penjara!
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto


25 February, 2019

Dokumen Tentang Pelecehan Seksual Anak Di Gereja Katolik Sengaja Dihancurkan

Ketika gereja Katolik tahu ada ribuan pastor yang cabuli anak kecil, sampai ada puluhan atau ratusan korban masing2, Gereja malah bertindak secara aktif untuk menyembunyikan info itu, melindungi pelaku, hancurkan bukti, dan menjaga nama baik Gereja. Tugas melindungi kelangsungan Gereja (dan milyaran dolar yang dihasilkan dari sumbangan) lebih diutamakan daripada peduli pada anak kecil yang tidak berdosa, yang menjadi korban bertahun-tahun.

Di banyak negara barat, gereja makin sepi dan bahkan gedungnya dijual di banyak kota karena banyak orang dewasa sudah sadar ttg perilaku Gereja seperti ini, dan tinggalkan organisasi itu. Mereka masih ingin percaya pada Tuhan, tapi tidak mau percaya pada Gereja. Mungkin sebagian dari mereka bisa tertarik pada Islam, sebagai agama penuh kebenaran dari Tuhan Yang Maha Esa, kalau tidak dipersulit oleh peran media barat dan tokoh2 di sana yang selalu sebarkan kebencian terhadap orang Muslim.

Banyak orang barat sudah mulai menggunakan daya berpikir logis yang Allah berikan kepadanya sejak lahir, sehingga mereka akhirnya menjadi sanggup tinggalkan Gereja. Tapi jalan bagi mereka untuk menuju kebenaran Islam tidak mudah karena penuh halangan. Yang paling dibutuhkan di barat adalah dakwah yang bisa diterima secara umum, sehingga orang biasa bisa melihat perbedaan yang sebenarnya antara ajaran Kristen dan Islam.
-Gene Netto

'Dokumen Tentang Pelecehan Seksual Anak Di Gereja Katolik Sengaja Dihancurkan'
24 Februari 2019, Seorang Kardinal senior Gereja Katolik Roma mengatakan dokumen-dokumen yang mencatat pelecehan seksual anak sudah dihancurkan dan tindakan ini memungkinkan pelanggaran untuk terus berlanjut.
"Data yang seharusnya bisa mendokumentasikan tindakan-tindakan mengerikan dan menunjukkan siapa saja yang bertanggung jawab dihancurkan, atau bahkan tidak pernah dibuat," kata Kardinal Marx pada hari ketiga konferensi Vatikan.
https://www.bbc.com

19 November, 2018

Diskusi Agama dengan Orang Buddha

Assalamu’alaikum wr.wb., Hari Minggu saya bertemu dengan orang Buddha dari Sri Lanka yang ingin belajar ttg Islam. Saya minta dia jelaskan agamanya, lalu saya jelaskan Islam kepadanya. Ketika dia jelaskan ajaran agama Buddha (tidak mencuri, tidak berbohong, tidak mencintai dunia ini, menahan hawa nafsu, tidak berzina, tidak menyakiti orang lain, dan seterusnya), saya senyum dan bilang, “Dalam Islam juga.”

Kami membahas apa mungkin Buddha seorang Nabi Allah, karena ajarannya mirip dengan isi Al-Qur’an dan ajaran Nabi Muhammad SAW. Dia berusaha jelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW ambil ajaran agama Buddha dan kemasnya menjadi Islam! Tapi setahu saya, tidak ada orang Buddha di sekitar Nabi, jadi dari mana bisa belajar? Menurut saya, lebih logis kalau Buddha dan Nabi Muhammad SAW dapat ajaran agama dari Tuhan Yang Maha Esa, lalu agama Buddha diubah setelah Buddha wafat (hilang). Dalam Al-Qur’an, dikatakan Allah kirim seorang nabi terhadap setiap kaum, jadi mungkin Buddha seorang nabi. Tetapi ajaran setiap nabi diubah setelah dia wafat. Hanya Islam yg tetap mengikuti kebenaran Al-Qur’an yg tidak pernah berubah.

Sayangnya, dia tidak percaya ada “Tuhan”, atau surga dan neraka. Ada reinkarnasi, yaitu pernah dilahirkan ribuan kali. Disebabkan dosa atau kebaikan di masa lalu, “karma” akan memberikan kebaikan atau keburukan sekarang. Kalau menjadi manusia sempurna, akan mencapai “nirwana” dan berhenti hidup (menjadi tidak ada). Saya tanya, apa lebih enak penderitan hidup berakhir dgn menjadi “tidak ada” atau hidup secara kekal dalam kebahagiaan? Dia setuju lebih enak hidup kekal dalam kebahagiaan. Saya minta dia menggunakan pemikiran logis karena saya yakin Islam adalah agama logis, karena berasal dari Tuhan, jadi bagaimana dengan ajaran agama Buddha?

Dia jelaskan bahwa karma adalah sebuah kekuatan abadi. Saya tanya, “kekuatan” seperti gravitasi, daya tarik magnet, cinta, dll.? Katanya kurang lebih begitu. Saya bertanya: Kalau karma tidak diketahui asal usulnya dan “ada” secara abadi, apa karma punya “kesadaran”? Manusia punya kesadaran, tapi daya gravitasi atau batu tidak punya. Kalau karma tidak punya kesadaran, bagaimana karma bisa memutuskan antara baik dan buruk? Gravitasi tidak bisa.

Secara logis, hanya suatu zat atau mahluk dgn “kesadaran” bisa menentukan. Apa yang menjadi dasarnya bagi “karma” untuk menentukan A baik dan B buruk? Kalau karma tidak punya kesadaran, kenapa karma peduli pada perbuatan manusia? Bagaimana karma bisa “maha tahu” ttg apa yang dilalukan dalam ribuan kehidupan seseorang, tanpa kesadaraan, lalu memutuskan bahwa dia perlu dihukum? Bagaimana karma bisa “memantaunya”, tanpa kesadaran? Saya minta penjelasan logis.

Kalau dia percaya ada kesadaran pada suatu “kekuataan abadi”, yang maha tahu ttg masa lalu dan masa depan, yang menentukan benar dan salah, yg mengirim seorang pembawa berita untuk jelaskan kita akan dihukum kalau salah dan dapat kebaikan kalau benar, maka saya SETUJU. Bedanya, dia sebutkan “karma” dan orang Muslim sebutkan “Tuhan”. Dan sebaliknya, kalau kekuataan itu setara dgn gravitasi dan tidak punya kesadaran, maka bagaimana “kekuatan” itu bisa maha tahu ttg manusia, dan bisa menentukan benar dan salah? Dan kenapa karma peduli? Dan kenapa dia mau berserah diri kepada kekuatan itu, kalau “karma” tidak punya kesadaran? Dia mengaku bingung dan tidak bisa berikan jawaban logis.

Saya tanya, KALAU bisa “bicara dengan karma”, mohon ampun atas dosa masa lalu, dan mohon kebaikan untuk masa depan, apakah dia mau bicara dengan karma? Dia bilang MAU. Lebih enak diampuni dan tidak dihukum. Saya jelaskan, orang Muslim bisa “bicara dengan karma” tetapi kami sebutkan “Tuhan” dan Tuhan punya kesadaran untuk mendengarkan kami. Jadi kalau mau “bicara dengan karma” yg punya kesadsaran, maka bisa dengan menjadi Muslim. Tidak perlu tunduk pada “keputusan karma” (yg tidak punya kesadaran), dan malah boleh MENGUBAH keputusan tentang masa depan dengan berdoa kepada Tuhan (yang punya kesadaran). Mau pilih yang mana?

Semoga Allah membuka akalnya, dan memberikan petunjuk dan hidayah kepadanya, dan menolongnya untuk menemukan kebenaran dalam Islam. Amin.
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene Netto

13 November, 2018

Bagaimana Saya Bisa Shalat Lima Kali Per Hari?

Assalamu’alaikum. Melakukan shalat 5x per hari sangat mudah. Caranya: Jangan dipikirkan terus dan laksanakan saja. (Just Do It). Jika anda perlu toilet, apakah anda: A) mencari toilet? Atau B) mengabaikan perasaan perlu kencing itu berjam-jam? Kebanyakan orang akan mencari toilet ketika mereka membutuhkannya. Jadi, kalau anda bisa buang air kecil 5x per hari maka anda juga bisa shalat 5x per hari.

Allah membuat shalat 5 waktu itu wajib. Secara logis, hanya ada dua kemungkinan: A) shalat TIDAK penting dan Allah hanya mau buang waktu kita saja; atau B) shalat SANGAT PENTING dan itulah sebabnya Allah membuatnya wajib! Sepertinya tidak logis kalau Allah mau habiskan waktu kita tanpa alasan apapun. Jadi shalat harus dianggap sangat penting bagi kita, walaupun kita kurang paham kenapa.

Banyak pekerjaan punya aturan wajib. Dokter harus melakukan persiapan yang lengkap sebelum operasi. Bagaimana kalau persiapan itu merupakan "pilihan"? Apakah anda mau izinkan dokter lakukan operasi pada tubuh anda kalau dia terlalu malas untuk melakukan semua hal yang wajib itu? Ada sebuah pihak yang berkuasa yg memutuskan bahwa persiapan itu wajib. Para dokter harus taat pada aturan.

Pilot dapat aturan wajib. Mereka harus periksa banyak hal sebelum tinggal landas. Bagaimana kalau persiapan itu merupakan "pilihan"? Apakah anda mau izinkan pilot menerbangkan pesawat anda jika ia terlalu malas untuk melakukan semua hal yang wajib itu? Ada sebuah pihak yang berkuasa yg memutuskan bahwa persiapan itu wajib. Para pilot harus taat pada aturan.

Kalau dokter abaikan aturan wajib, pasien bisa jatuh sakit atau mati. Kalau pilot abaikan aturan wajib, pesawat bisa alami keadaan darurat, atau kecelakaan. Jadi, apa yang kira-kira terjadi kalau seorang Muslim abaikan Aturan Wajib dari Allah, terutama shalat 5 waktu? Allah juga merupakan "Pihak Yang Berkuasa" atas umat manusia, dan Dia membuat Aturan-Nya itu wajib karena suatu alasan!

Untuk dokter atau pilot, hal-hal buruk akan terjadi kalau mereka abaikan aturan yang wajib. Kalau orang Muslim abaikan shalat wajib, maka mungkin keimanannya akan menjadi "sakit" dan juga bisa alami "kecelakaan". Misalnya, kita terkena kanker, atau bercerai, atau dipecat dari pekerjaan kita. Kemudian, daripada berdoa kepada Allah, kita akan abaikan Dia karena keimanan kita "sakit", dan kita mungkin akan alami "kecelakaan" dengan menjadi depresi. Tapi kalau keimanan kita kuat dan sehat, maka kita akan berpegang teguh pada Allah dan mohon Bantuan-Nya untuk mengatasi semua masalah kita.

Kita harus pilih: TAATI Allah, atau ABAIKAN Allah. Dan kalau kita tidak taat kepada-Nya, dan abaikan shalat wajib 5x per hari, maka itu setara dengan mengatakan kita tidak mau buang waktu kita untuk berdoa kepada-Nya! Lalu, mungkin pada suatu hari, kita akan teriak, "Allah, tolong bantu aku!!" Bagaimana kalau Allah menjawab: "AKU TIDAK MAU BUANG WAKTU AKU UNTUK MENOLONG KAMU!" (Sama dengan sikap kita ketika kita tidak mau "buang waktu kita" untuk berdoa kepada Allah.)

Kita harus memilih hubungan yang kita inginkan dengan Allah. Apakah kita ingin menjadi hamba-Nya yang setia, yang mengikuti semua Aturan-Nya? Apakah kita mau lakukan shalat wajib 5x per hari agar Dia selalu memperhatikan kita? Atau apakah kita ingin taat kepada Allah hanya pada saat kita lagi peduli? Kita harus memilih sendiri. Namun, kalau kita tidak mau izinkan seorang dokter yang abaikan aturan wajib untuk lakukan operasi pada tubuh kita, dan tidak mau izinkan seorang pilot yang mengabaikan aturan wajib untuk menerbangkan pesawat kita, maka seharusnya kita juga tidak menjadi Muslim yang abaikan Aturan Wajib Allah. Jika kita abaikan Aturan Allah, maka keimanan kita akan menjadi "sakit" dan alami "kecelakaan", pas pada saat kita paling membutuhkan Allah!

Jika anda sulit melakukan shalat wajib 5 waktu, maka anda hanya perlu BERDOA KEPADA ALLAH DAN MOHON BANTUANNYA!!! Pakai kata sendiri, misalnya: "Allah, tolong bantu saya untuk shalat wajib 5x per hari dan menjadi seorang Muslim yang baik. Amin." Semudah itu saja. Allah tidak pernah mau berpaling dari kita. Hanya kita yang selalu berpaling dari Dia!

Semoga tulisan ini bermanfaat untuk anda. Wassalamu’alaikum.
Gene Netto

On Facebook:
English: How Can I Pray Five Times Per Day?
https://bit.ly/2DieB57
Bahasa Indonesia: Bagaimana Saya Bisa Shalat Lima Kali Per Hari?
https://bit.ly/2Dj57qc

On Blog:
English: How Can I Pray Five Times Per Day? 

https://bit.ly/2ODkYSI
Bahasa Indonesia: Bagaimana Saya Bisa Shalat Lima Kali Per Hari?
https://bit.ly/2OH2xwu

How Can I Pray Five Times Per Day?

Assalamu’alaikum. Doing salat 5x per day is easy. The best method is: Stop thinking about it and just do it. If you need a toilet, do you: A) find a toilet? Or B) ignore that feeling for several hours? Most people find a toilet when they need one. So, if you have time to pee 5x per day then you also have time to pray 5x per day.

Allah made the 5 daily prayers compulsory for us. Logically, there are only two possible reasons: A) salat is NOT important and Allah likes wasting our time; or B) salat is VERY IMPORTANT and that’s why Allah made it compulsory! It seems illogical that Allah would want waste our time for no reason. So, salat must be important, even if we do not understand why.

Many people have compulsory rules in their jobs. A doctor must do careful preparations before an operation. What if that was “optional”? Would you allow a doctor to operate on you if he was too lazy to do all of those compulsory things? A governing authority made those preparations compulsory. Doctors must obey the rules. Pilots have similar compulsory rules. They must check dozens of things before takeoff. What if that was “optional”? Would you fly with a pilot if he was too lazy to do all of those compulsory things? A governing authority made those preparations compulsory. Pilots must obey the rules.

If a doctor ignores the compulsory rules, then maybe the patient will get sick or die. If a pilot ignores the compulsory rules, then maybe the plane will have an emergency and possibly even crash. So, what will happen when a Muslim ignores the Compulsory Rules from Allah, especially salat 5 times per day? Allah is a “Governing Authority” over mankind, and He made His Rules for a reason!

If a doctor or a pilot ignores the compulsory rules, then bad things will happen. And if we ignore the compulsory prayers (salat), then in the same way, maybe our faith in Islam will “get sick” and possibly even “crash”. For example, we might get cancer, or divorced, or fired from our job. Then, instead of praying to Allah, we will ignore Him because our faith is “sick”, and then we might “crash” and get very depressed. However, if our faith is strong and healthy, then we will hold onto Allah and ask for His Help with all of our problems.

We must choose: OBEY Allah, or DISOBEY Him. And if we disobey Him, and ignore salat 5 times per day, then that is like saying we do not want to waste our time praying to Him! Then, one day, we might have a problem and will call out, “Allah, please help me!!” What will we do if Allah replies: “I DO NOT WANT TO WASTE MY TIME HELPING YOU!” (Just as we did not want to waste our time praying to Him.)

We must choose the relationship that we want to have with Allah. Do we want to be His faithful servants, who follow His Rules and pray 5x per day so that He will always pay attention to us? Or do we want to worship and obey him only when we feel like it? We must choose. However, if we do not want a lazy doctor who ignores the rules to operate on us, and if we do not want a lazy pilot who ignores the rules to fly our plane, then we should not behave as lazy Muslims who ignore Allah’s Rules. If we do ignore His Rules, then our faith in Islam will get “sick” and maybe even “crash”, just when we need Allah the most!

If you have trouble praying every day, then just PRAY TO ALLAH AND ASK FOR HIS HELP!!!  Use your own words, for example: “Allah, please help me to pray 5x per day and be a good Muslim. Amin”. It’s that easy. Allah will never turn away from us. We are the only ones who will ever turn away from Him!

I hope this is helpful for you. Wassalamu’alaikum,
Gene Netto

On Facebook:
English: How Can I Pray Five Times Per Day?
https://bit.ly/2DieB57
Bahasa Indonesia: Bagaimana Saya Bisa Shalat Lima Kali Per Hari?
https://bit.ly/2Dj57qc

On Blog:
English: How Can I Pray Five Times Per Day?

https://bit.ly/2ODkYSI
Bahasa Indonesia: Bagaimana Saya Bisa Shalat Lima Kali Per Hari? 

https://bit.ly/2OH2xwu

25 January, 2018

Apa Semua Agama, Dan Semua Pemeluk Agama, Sama Di Mata Tuhan?

[Komentar]: Kita semua sama dimata Tuhan. Jangan merasa lebih agamawi sehingga merasa layak melecehkan agama lain.

[Gene]: Tidak mungkin "Kita semua sama dimata Tuhan". Kalau itu benar, berarti setiap Nabi baru yang diutus oleh Allah dari Adam sampai Muhammad hanya buang2 waktu saja menyampaikan “kebenaran”, karena Tuhan cuek saja kita ikuti agama dan aturan yang mana. Betul? Apakah Tuhan dan para Nabi hanya iseng saja memberikan agama? Atau apakah ada agama yang sah dan agama yang tidak sah di mata Tuhan? Silahkan pilih. Tidak mungkin kedua pendapat itu benar. Satu pasti benar, dan yang lain pasti salah.

85. Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.
(QS. Ali Imron 3:85)
[Ayat ini mirip dengan 3:19 - agama yg diridhoi di sisi Allah hanya Islam.]

Persatuan tidak berasal dari pengakuan atas agama yang salah dan tidak sah. Ketika orang Muslim menyatakan agama di luar Islam tidak sah, maka itu bukan keputusan kita sendiri, tapi keputusan Allah SWT. Jadi kita taat sama keputusan Allah itu, karena kita tidak berani menentukan sendiri. Dan persatuan didapatkan ketika kita ramah dan baik hati terhadap orang beda agama, walaupun pada dasarnya orang beda agama itu cuek pada Tuhan, dan ciptakan agama sendiri (dan mereka mengetahui hal itu, tapi tidak mau mengaku).

Mereka tidak peduli pada semua Nabi yang diutus dari Tuhan dalam kebenaran, tidak peduli apakah agama mereka dinilai sah atau tidak sah di mata Tuhan, dan hanya kebiasaan dan perasaan hati saja yang membimbing keputusan mereka untuk tetap pada agama itu. Mereka tidak berani bertanya kepada Tuhan tentang agama mana yang Dia terima, dan mohon petunjuk kepada agama yang benar dan diakui oleh Dia. Kalau mereka berani berdoa begitu kepada Tuhan, dan mohon Tuhan bawa mereka ke agama yang benar, maka mereka akan pindah agama dan masuk Islam karena Allah akan berikan petunjuk kepadanya. Tapi mereka tidak peduli pada pendapat Tuhan. Hanya pendapat mereka sendiri yang diagungkan.

170. Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apa pun, dan tidak mendapat petunjuk?"'
(QS. Al-Baqarah 2:170)

Kita yang Muslim tahu pemeluk agama itu salah, tapi kita biarkan mereka menjalankan agama mereka, dan berikan perlindungan kepada mereka, walaupun tidak setuju dengan mereka. Persatuan berasal dari pengakuan hak mereka untuk berbeda agama, bukan dari pengakuan palsu bahwa semua agama sama dan semua pemeluk agama sama di mata Tuhan. Kalau seandainya semua agama dan semua pemeluk agama “SAMA” di mata Tuhan, maka Tuhan Sendiri dan para Nabi-Nya yang pertama kali bicara begitu, agar jelas.

Ternyata Tuhan dan para Nabi tidak pernah menyatakan demikian. Hanya manusia saja yang berani, karena tidak suka kalau agama yang mereka rekayasa sendiri dilawan oleh kebenaran dari Tuhan dalam bentuk agama Islam yang sah. Silahkan berpikir secara dalam, dengan menggunakan akal yang Tuhan berikan kepada anda, kalau berani mencari kebenaran dari Tuhan. Atau silahkan ikuti pendapat anda sendiri kalau tidak peduli pada pendapat Tuhan. Itu hak anda sebagai manusia. Dan nanti di akhirat, Allah akan memisahkan antara pemeluk agama yang sah, dan tidak sah. Itu hak Dia sebagai Tuhan yang menciptakan manusia.
Semoga bermanfaat sebagai renungan.
-Gene Netto

19 September, 2017

Apa Allah Maha Adil, Kalau Orang Kafir Tidak Dapat Hidayah Lalu Masuk Neraka?

[Pertanyaan]: Saya sering mendapat saran untuk jangan pakai logika dalam memahami Islam. Ada orang yang dapat hidayah dan menjadi Muslim, tapi yang lain tidak dapat hidayah, menjadi non-Muslim, dan masuk neraka? Bagaimana Allah bisa menjadi Maha Adil kalau takdir masuk neraka sudah ditentukan dari awalnya?

[Gene]: Assalamu’alaikum wr.wb., Mohon maaf, tapi teman2 anda salah. Logika tetap dipakai dalam Islam. Tapi mungkin mereka tidak biasa pakai logika dalam berikan argumen dan pelajaran, jadi mereka hanya bisa suruh anda jangan pakai logika dalam memahami Islam. Saya katakan sebaliknya: logika harus dipakai.

Allah adalah Tuhan Yang Maha Kuasa. Allah yang ciptakan alam semesta. Allah yang ciptakan manusia. Allah yang ciptakan Surga dan Neraka. Allah yang menjadi pemilik terhadap segala sesuatu yang ada. Allah menciptakan ujian di bumi ini bagi manusia. Allah yang membuat aturannya utk ujian ini. Allah yang berhak menilai siapa yang lulus dan siapa yang gagal. Sudah jelas? Semuanya logis, insya Allah.

05 September, 2017

Anak Muslim Yang Tidak Dididik Dengan Baik Bisa Murtad



Assalamu’alaikum wr.wb., Kemarin saya bertemu seorang anak muda yang sudah murtad. Latar belakang dan cara berpikirnya sama spt dalam kasus2 sebelumnya. Hampir semua anak spt itu tidak tahu banyak ttg Rasulullah SAW (jadi tidak bisa sayanginya karena tidak kenal), tidak tahu ttg mujizat Nabi Muhammad SAW (sebagai bukti dia Nabi Allah), tidak biasa baca dan memahami Al Quran (apalagi mengamalkannya), tidak paham banyak ttg ajaran Islam, dsb. Jadi oleh karena itu, setelah ada pancingan utk melirik agama lain (biasanya dari pacar atau teman dekat yang non-Muslim), dgn sangat mudah bisa pindah agama.

Saya jelaskan kepadanya: Dunia ini adalah ujian. Tempat kita diuji. Dan setelah ujian ini berlalu, hanya ada dua hasil: lulus ujian atau gagal. Yang lulus ditempatkan di Sorga. Yang gagal ditempatkan di Neraka. Dan sorga sama neraka itu ada Pemiliknya. Bukan kita yang ciptakan, atau jadi pemiliknya, atau punya hak utk maksa masuk didasari asumsi kita sendiri.

"Umat Islam Paling Munafik Di Dunia!"



Assalamu’alaikum wr.wb., Kemarin saya bertemu dengan orang Belanda yang tertarik pada Islam. Thomas (nama samaran) mulai belajar dari buku ttg Islam karena mau ke sini. Dari ajaran dasar Islam itu, ada perasaan tertarik. Masuk akal, mulia, dan bisa diterima. Jadi dia datang dgn sikap “hati terbuka” untuk mengenal “orang Muslim” yg sifatnya digambarkan dalam buku. Di sini dia dapat realitas yang bertolak belakang.

Ada temannya, Max (nama samaran) yang baru selesai keliling Indonesia selama 3 bulan. Thomas bertemu Max di Jakarta dan jelaskan tertarik utk pelajari Islam lebih dalam. Max ketawa. Katanya, apa tidak sadar bahwa umat Islam adalah kaum yang paling munafik di dunia! Max sudah ke beberapa kota, bertemu banyak orang Muslim dan berusaha mengenalnya. Perasaannya setelah 3 bulan saja adalah kebanyakan orang Muslim di sini munafik. Kata Max, kl tertarik belajar Islam utk bergabung dgn kaum spt itu, berarti Thomas gila.

02 July, 2017

Diskusi dengan Anak Pesantren yang Mau Menjadi Hafiz Qur’an



Assalamu’alaikum wr.wb., Di bulan Ramadhan, saya buka puasa dan diskusi dgn anak2 pesantren yg sedang belajar untuk menjadi Hafiz Quran. Saya tanya, tujuannya menjadi Hafiz Qur’an apa? Dan tidak ada satupun yg bisa langsung jawab. Mereka bingung. Saya jelaskan, saya belum jadi Hafiz, tapi insya Allah saya sudah bisa mengamalkan Al Qur’an. Sudah ratusan orang yang masuk islam dgn saya, kembali dari murtad, tidak jadi murtad, mulai shalat setelah 30 tahun tidak shalat, dan mulai santuni anak yatim karena saya ajarkan, dan sebagainya. Saya tidak bisa ingat semua orang (mungkin ribuan) yang pernah konsultasi agama dgn saya, dan mereka mengaku dapat solusi lewat diskusi dgn saya.

Anak2 pesantren itu belum bisa lakukan yang setara. Mereka ingin hafalkan Al Qur’an, tapi saya yg mengamalkan langsung dgn umat Islam. Jadi kondisi mereka dan saya sebagai "pelengkap" atau saling melengkapi, karena orang Muslim punya tugas beda2. Mereka yang jaga Al Qur’an dgn menghafalnya, dan saya menolong umat Islam dengan menyebarkan kandungan Al Qur’an kepada orang yang perlu bantuan. 

01 July, 2017

Rasulullah, Umat Islam, Toa, dan Tetangga



Assalamu’alaikum wr.wb., Saya sering lakukan dakwah dgn non-Muslim. Ketika saya dengar toa masjid nyala pada jam 2 pagi, saya memikirkan perasaan tetangga yang non-Muslim. Apa mereka terganggu? Bagaimana saya bisa ajak mrk masuk Islam, kl umat Islam senang mengganggu tetangga pd jam 2 pagi? Saya mencari pendapat Rasulullah SAW karena saya ingin ikuti beliau. Ini ajaran Rasulullah SAW ttg sikap kita terhadap tetangga:

Rasulullah SAW bersabda, “Barangsipa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaklah ia berbuat baik kepada tetangganya.” (HR Bukhari)

Rasulullah SAW bersabda, “Tidak demi Allah tidak beriman, tidak demi Allah tidak beriman, tidak demi Allah tidak beriman.” Mereka bertanya: “Siapakah itu wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Orang yang tetangganya tidak aman dari kejahatannya.” (HR. Bukhari)

Rasulullah SAW bersabda, "Jibril tidak henti-hentinya berwasiat kepadaku agar berbuat baik kepada tetangga, hingga aku beranggapan bahwa ia akan mewarisi." (Muttafaq Alaih).

Tapi ada orang Muslim yg berbeda pendapat. Mereka tidak suka pendapat orang asing. Tradisi lebih penting daripada ajaran Nabi Muhammad SAW. Semoga semua komentar ini ditujukan kepada saya (orang asing), dan tidak ditujukan kepada Rasulullah SAW (orang asing juga):

31 January, 2017

Hamil Di Luar Nikah Dan Murtad

Ada seorang perempuan Muslim yg menjadi hamil di luar nikah, dgn pacar Kristen. Pacar itu diajak masuk Islam utk menikah. Mereka menikah siri saja, dan setelah menikah, perempuan itu malah diajak masuk agama Kristen. Dia tinggalkan suami itu krn tidak mau murtad, tapi anaknya menangis tanpa ada bapak, jadi akhirnya perempuan itu kembali pada suami, dan murtad supaya rukun. Jadi sekarang punya anak di luar nikah, dan murtad, padahal di dalam hati menjadi Kristen karena "terpaksa". Dia minta pendapat saya ttg kondisinya. Ini jawaban saya:

[Gene]: Assalamu’alaikum wr.wb., Mbak, anda sudah berbuat kesalahan di atas kesalahan, dan sangat merugikan diri. Anda punya pola pikir yg hanya lihat bbrp minggu ke depan, dan berpikir selama anak bahagia bersama bapaknya, dan semuanya menjadi Kristen lalu simsalabim semuanya akan bahagia sampai puluhan tahun mendatang. Anda keliru sekali.

Saya kira anda sudah paham sendiri bahwa menjadi hamil di luar nikah adalah dosa sangat besar dalam Islam. Lalu anda juga murtad, menjadi dosa lebih besar lagi. Dan hanya murtad demi "kebahagiaan anak"? Apakah ada paham kenapa Allah ciptakan anda di dunia ini? Untuk DIUJI. Anda sudah diuji, dan sedang gagal dalam ujian, dan terancam DO dari "sekolah". Dunia ini hanya sementara, dan akhirat yang kekal. Sebagai orang Muslim apakah anda meyakini itu?

Coba berpikir begini. Ada orang yang suruh anda bersabar utk sebulan di rumah kontrakan jelek 1 kamar, dalam kondisi yang sulit, tapi kl bersabar dan berbuat benar, anda akan menang hadiah pindah ke istana besar dgn 50 kamar, dikasih kekayaan besar, dan hidup secara tenang dan bahagia smp usia tua di istana itu. Tapi sabar dulu satu bulan, dalam kondisi sulit dan tidak bahagia. Atau bisa cuek pada janji istana itu, dan minta kontrakan lebih bagus yang punya 2 kamar sekarang saja. Anda mau pilih yang mana: Kehidupan lebih enak utk sebulan sekarang, dan habis itu cuek saja, atau kenikmatan sangat besar selama puluhan tahun nanti? Saat ini, anda memilih utk dapat "kenikmatan kecil satu bulan saja".  Dan tidak peduli ttg yang akan terjadi sesudahnya.

Dengan murtad, anda jamin diri anda dan anak anda akan masuk neraka (dalam ajaran Islam). Jadi tidak bisa anda menjadi kafir lalu menuntut tinggal di sorga bersama anak nanti, dalam istana besar. Anda akan dibuang ke dalam neraka, bersama semua orang kafir lain yg menolak utk beriman kepada Allah selama di dunia ini. Dan anak anda disiksa di situ juga. Tapi anda tidak mau peduli pada itu, asal bisa senang utk sementara di dunia ini. Anda sangat merugikan diri. Dan merugikan anak anda.

Kalau anda mau masuk sorga nanti bersama anak, maka lebih baik tinggalkan suami itu, yang jelas tidak sayang pada anda. Kembali ke orang tua dan minta tolong. Bertaubat sebanyak-banyaknya, dan jangan biarkan anak anda dibesarkan sebagai orang kafir, apalagi anda ikut juga. Dunia ini hanya tempat ujian. Dan anda sedang gagal. Tapi ujian belum selesai. Anda masih ada kesempatan utk bertaubat dan kembali kepada Allah.

Kalau "suami" itu benar2 peduli pada anda dan cintai anda, maka dari awalnya dia tidak akan berani membuat anda hamil di luar nikah. Tindakan itu buktikan tidak ada hormat dari diri dia kepada anda. Dia hanya inginkan nafsunya dipenuhi, dan cuek saja kl anda menderita sesudahnya dgn dpt anak di luar nikah dan dipermalukan di depan seluruh keluarga besar.

Coba berpikir secara dalam. Mau masuk neraka bersama anak anda, atau masuk sorga? Kalau mau ada harapan masuk sorga, maka anda harus berubah sekarang, dan kembali kepada Allah, Rasulullah SAW dan Al Qur'an. Tinggalkan suami itu dan tegas terhadap anak anda bahwa dia tidak boleh tinggal bersama bapaknya. Banyak anak alami hal yang jauh lebih buruk dari itu (misalnya di zona perang) dan mereka bisa beradaptasi dgn cepat. Sedangkan anda melihat anak anda menangis sekali dua kali saja, langsung siap murtad asal anak senyum. Tapi dia hanya senyum di dunia utk sementara, dan nanti akan menangis secara abadi di neraka! Bersama anda juga.

Silahkan pilih sendiri. Mau taubat, kembali kepada Allah dan dapat harapan masuk sorga bersama anak? Atau mau tetap kafir terhadap Allah, pura2 tidak kenal Rasulullah SAW dan Al Qur'an, dan nikmati dunia ini utk bbrp saat lagi, tanpa peduli pada hukuman dari Allah di akhirat? Silahkan pilih sendiri. Dunia ini adalah tempat ujian, dan anda sedang gagal. Masih ada kesempatan utk berubah. Tapi anda sendiri yang harus memilih jalan yg benar! Sekarang.

Semoga bermanfaat. 
Wassalamu’alaikum wr.wb., 
-Gene Netto

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...