Labels

alam (8) amal (100) anak (293) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (18) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (564) islam (546) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (96) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (48) my books (2) orang tua (7) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (171) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (7) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

01 July, 2017

Rasulullah, Umat Islam, Toa, dan Tetangga



Assalamu’alaikum wr.wb., Saya sering lakukan dakwah dgn non-Muslim. Ketika saya dengar toa masjid nyala pada jam 2 pagi, saya memikirkan perasaan tetangga yang non-Muslim. Apa mereka terganggu? Bagaimana saya bisa ajak mrk masuk Islam, kl umat Islam senang mengganggu tetangga pd jam 2 pagi? Saya mencari pendapat Rasulullah SAW karena saya ingin ikuti beliau. Ini ajaran Rasulullah SAW ttg sikap kita terhadap tetangga:

Rasulullah SAW bersabda, “Barangsipa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaklah ia berbuat baik kepada tetangganya.” (HR Bukhari)

Rasulullah SAW bersabda, “Tidak demi Allah tidak beriman, tidak demi Allah tidak beriman, tidak demi Allah tidak beriman.” Mereka bertanya: “Siapakah itu wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Orang yang tetangganya tidak aman dari kejahatannya.” (HR. Bukhari)

Rasulullah SAW bersabda, "Jibril tidak henti-hentinya berwasiat kepadaku agar berbuat baik kepada tetangga, hingga aku beranggapan bahwa ia akan mewarisi." (Muttafaq Alaih).

Tapi ada orang Muslim yg berbeda pendapat. Mereka tidak suka pendapat orang asing. Tradisi lebih penting daripada ajaran Nabi Muhammad SAW. Semoga semua komentar ini ditujukan kepada saya (orang asing), dan tidak ditujukan kepada Rasulullah SAW (orang asing juga):

[Tidak Suka Pendapat Orang Asing]:
·         Lebay. Sangat tendensius. Apa misi anda di Negera kami ini?
·         Kenapa baru2 ini banyak orang asing mengusik ke bhinekaan kita sehingga kita semua terusik?
·         Sebaiknya sesama muslim saling menyemangati dan menghargai agar terbina kerukunan, bukannya memanas2i dan menjadi provokator.
·         Menyudutkan islam dan umatnya, apa dia sebenarnya orientalis yg menyusup untuk pecahkan umat islam ya.

[Pergi Dari Indonesia]:
·         Ini negeri kami pak...bapak suka silakan tinggal...kalo merasa terganggu silakan pergi sono jauhhhhh.
·         Kami rela kok kalo bapak pulang...hhhhh
·         Kalau tidak betah tinggal di Indonesia, tidak apa2 kok kembali ke Negara anda.
·         Ini Indonesia bung'...!!! Hal ini sudah menjadi tradisi puluhan tahun di negeri ini..,kalau anda tidak suka silahkan angkat kaki dari negeri ini..!!! Gitu aja ko' repot..

[Tradisi]:
·         Sudah tradisi pak, Lgi pula hanya sebulan dlm setahun, jd ya maklumi aj ya...
·         Ada pepatah: di mana bumi di pijak di situ langit di junjung....? Artinya di mana kita berada, suka ngga suka kita harus ikuti tradisi, peraturan di tempat tersebut.....
·         Pernah denger dulu ustad bilang hal yang sama.. Dan harusnya kita ibadah memang ngga boleh ganggu orang lain.. Tapi ini khan tradisi.. Dan bukan hal yang buruk [= Ustadz tidak usah didengarin?]

[Pindah Saja Kalau Tidak Suka]:
·         Jika kita ngga suka,....ya coba ubah pola pikirnya...atau pindah .....
·         Ya simpel aja,kalo ga pengen ke ganggu pindah aja, yang pasti anda salah milih tempat tinggal
·         Kl ada yg non muslim ngga suka ya satu2 nya jalan pindah tempat tinggal.

Semoga bermanfaat sebagai renungan. Dan semoga komentar ini ditujukan kepada saya. Saya berusaha mengikuti Rasulullah SAW (orang asing) yang suruh kita berbuat baik pada tetangga. Banyak orang Muslim tidak setuju, kalau bentrok dgn tradisi. Jadi ajaran Nabi perlu dikesampingkan? Wassalamu’alaikum wr.wb., -Gene Netto

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...