Labels

alam (8) amal (100) anak (293) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (18) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (564) islam (546) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (96) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (48) my books (2) orang tua (7) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (171) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (7) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

05 September, 2017

"Umat Islam Paling Munafik Di Dunia!"



Assalamu’alaikum wr.wb., Kemarin saya bertemu dengan orang Belanda yang tertarik pada Islam. Thomas (nama samaran) mulai belajar dari buku ttg Islam karena mau ke sini. Dari ajaran dasar Islam itu, ada perasaan tertarik. Masuk akal, mulia, dan bisa diterima. Jadi dia datang dgn sikap “hati terbuka” untuk mengenal “orang Muslim” yg sifatnya digambarkan dalam buku. Di sini dia dapat realitas yang bertolak belakang.

Ada temannya, Max (nama samaran) yang baru selesai keliling Indonesia selama 3 bulan. Thomas bertemu Max di Jakarta dan jelaskan tertarik utk pelajari Islam lebih dalam. Max ketawa. Katanya, apa tidak sadar bahwa umat Islam adalah kaum yang paling munafik di dunia! Max sudah ke beberapa kota, bertemu banyak orang Muslim dan berusaha mengenalnya. Perasaannya setelah 3 bulan saja adalah kebanyakan orang Muslim di sini munafik. Kata Max, kl tertarik belajar Islam utk bergabung dgn kaum spt itu, berarti Thomas gila.

Ketika Thomas jelaskan percapakannya dgn Max, saya ketawa. Sudah ratusan kali saya dengar yg sama dari orang asing di sini. Saya selalu berpesan: kalau tertarik pada Islam, JANGAN MELIHAT UMAT ISLAM!! Belajar dari buku atau Al Qur’an saja. Kemuliaan yg ditulis dalam Al Qur’an sulit ditemukan di sini. Dari muallaf yang saya kenal, tidak ada yang menjadi Muslim karena terpesona dgn umat Islam. Sebaliknya. Mereka belajar dari buku dan Al Qur’an, dan setelah kenal umat Islam secara langsung, malah ingin kabur jauh. Tapi karena isi Al Qur’an dianggap kebenaran, mereka masuk Islam dgn berat hati, karena tidak ingin menjadi bagian dari umat Islam yang dinilai penuh kemunafikan, kerusakan, dan tidak berikan apa-apa untuk kemajuan dunia.

Sekarang Thomas menjadi gelisah. Hatinya tertarik pada Islam. Tapi dia tidak bisa temukan BUKTI kebenaran Islam itu dalam perilaku umatnya. Ajarannya tidak diamalkan. Jadi kalau akhirnya masuk Islam, bagaimana bisa hadapi teman dan keluarga? Ketika melihat umat Islam, ritual teknis spt shalat, puasa, dan haji bisa, tapi bicara dgn jujur sulit. Ritual teknis penting, tapi akhlak dan contoh mulia Rasulullah SAW ditinggalkan. Jadi hatinya berat utk masuk Islam. Disebabkan umat Islam.

Isi diskusi ini saya sampaikan utk renungan saja. Kapan umat Islam akan sadari kenyataan bahwa cara kita hidup di sini punya dampak yg luas? Banyak orang bisa tertarik pada ajaran Islam, tapi setelah mengenal umat Islam, ingin kabur. Kita punya contoh dari Rasulullah SAW dan Al Quran yang suci, tapi tidak mengamalkan keduanya. Jadi orang asing yang ingin mencari "keindahan Islam" terpaksa mendapatkan dari buku saja, karena tidak berhasil ketemunya di tengah umat Islam di Indonesia. Contoh sederhana, kl mau lihat negara bersih, harus ke Eropa atau Jepang karena kebanyakan orang Muslim tidak peduli pada kebersihan. Apalagi yg lain. Semoga bermanfaat sebgai renungan.
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene Netto

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...