Assalamu’alaikum
wr.wb., Kemarin
saya bertemu dengan orang Belanda yang tertarik pada Islam. Thomas (nama
samaran) mulai belajar dari
buku ttg Islam karena
mau ke sini.
Dari ajaran dasar Islam itu,
ada perasaan tertarik. Masuk akal, mulia, dan bisa
diterima. Jadi dia datang dgn sikap “hati terbuka” untuk mengenal “orang Muslim” yg sifatnya digambarkan dalam buku. Di sini dia dapat realitas yang bertolak belakang.
Ada
temannya, Max (nama
samaran) yang baru
selesai keliling
Indonesia selama
3 bulan. Thomas bertemu Max di Jakarta dan jelaskan tertarik utk pelajari Islam
lebih dalam. Max ketawa. Katanya, apa tidak sadar bahwa umat Islam adalah kaum
yang paling munafik di dunia! Max sudah ke beberapa kota, bertemu banyak orang Muslim dan berusaha mengenalnya. Perasaannya setelah 3 bulan
saja adalah kebanyakan orang Muslim di sini munafik. Kata Max, kl tertarik belajar Islam utk bergabung dgn kaum spt itu,
berarti Thomas gila.
Ketika
Thomas jelaskan percapakannya dgn Max, saya ketawa. Sudah ratusan kali saya
dengar yg sama dari orang asing di sini. Saya selalu berpesan: kalau tertarik
pada Islam, JANGAN MELIHAT UMAT ISLAM!! Belajar dari buku atau Al Qur’an saja. Kemuliaan
yg ditulis dalam Al Qur’an sulit ditemukan di sini. Dari muallaf yang saya
kenal, tidak ada yang menjadi Muslim karena terpesona dgn umat Islam.
Sebaliknya. Mereka belajar dari buku dan Al Qur’an, dan setelah kenal umat Islam
secara langsung, malah ingin kabur jauh. Tapi karena isi Al Qur’an dianggap
kebenaran, mereka masuk Islam dgn berat hati, karena tidak ingin menjadi bagian
dari umat Islam yang dinilai penuh kemunafikan, kerusakan, dan tidak berikan
apa-apa untuk kemajuan dunia.
Sekarang
Thomas menjadi gelisah. Hatinya tertarik pada Islam. Tapi dia tidak bisa
temukan BUKTI kebenaran Islam itu dalam perilaku umatnya. Ajarannya tidak diamalkan.
Jadi kalau akhirnya masuk Islam, bagaimana bisa hadapi teman dan keluarga? Ketika
melihat umat Islam, ritual teknis spt shalat, puasa, dan haji bisa, tapi bicara
dgn jujur sulit. Ritual teknis penting, tapi akhlak dan contoh mulia Rasulullah
SAW ditinggalkan. Jadi hatinya berat utk masuk Islam. Disebabkan umat Islam.
Isi
diskusi ini saya sampaikan utk renungan saja. Kapan umat Islam akan sadari
kenyataan bahwa cara kita hidup di sini punya dampak yg luas? Banyak orang bisa tertarik pada ajaran Islam, tapi setelah mengenal umat Islam, ingin kabur. Kita punya contoh dari Rasulullah SAW dan Al Qur’an yang suci, tapi tidak mengamalkan keduanya. Jadi orang asing yang ingin
mencari "keindahan Islam" terpaksa mendapatkan dari buku saja, karena
tidak berhasil ketemunya di tengah umat Islam di Indonesia. Contoh sederhana, kl mau
lihat negara bersih, harus ke Eropa atau Jepang karena kebanyakan orang Muslim
tidak peduli pada kebersihan. Apalagi yg lain. Semoga bermanfaat sebgai renungan.
Wassalamu’alaikum
wr.wb.,
Gene Netto
Gene Netto
No comments:
Post a Comment