[Pertanyaan]: Saya sering mendapat saran untuk jangan
pakai logika dalam memahami Islam. Ada orang yang dapat hidayah dan menjadi Muslim, tapi
yang lain tidak dapat hidayah, menjadi non-Muslim, dan masuk neraka? Bagaimana Allah bisa menjadi Maha Adil
kalau takdir masuk neraka sudah ditentukan dari awalnya?
[Gene]: Assalamu’alaikum wr.wb., Mohon maaf, tapi teman2
anda salah. Logika tetap dipakai dalam Islam. Tapi mungkin mereka tidak biasa
pakai logika dalam berikan argumen dan pelajaran, jadi mereka hanya bisa suruh
anda jangan pakai logika
dalam memahami Islam.
Saya katakan sebaliknya: logika harus dipakai.
Allah adalah Tuhan Yang Maha Kuasa. Allah yang
ciptakan alam semesta. Allah yang ciptakan manusia. Allah yang ciptakan Surga
dan Neraka. Allah yang menjadi
pemilik terhadap segala sesuatu yang ada. Allah menciptakan ujian di bumi ini
bagi manusia. Allah yang membuat aturannya utk ujian ini. Allah yang berhak menilai siapa yang lulus dan siapa yang gagal. Sudah jelas?
Semuanya logis, insya Allah.
Kalau peserta dalam sebuah “lomba” tidak setuju
dengan aturan lomba, apa yg bisa dia lakukan? Bisa protes, dan minta pemilik
lomba mengubah aturan. Kalau ditolak, peserta bisa mundur dari lomba sebagai bentuk protes. Dalam konteks
kehidupan kita, bentuk
dan sifat lomba ini (yaitu ujian di dunia) dibuat oleh Allah. Aturan dibuat oleh
Allah. Kemenangan ditentukan oleh Allah. Hadiah utama (Surga) ditentukan oleh
Allah. Siapa yang jadi pemenang, dan bagaimana caranya, ditentukan oleh Allah.
Dan sekaligus Allah cap Diri Sendiri sebagai Tuhan Yang Maha Adil.
Kalau
kita protes karena tidak suka aturan Allah, tidak ada ada efek
karena Allah
tidak akan mengubah aturannya. Jadi kita hanya bisa “mundur” dari ujian ini. Caranya sederhana: ciptakan sendiri alam semesta yang berbeda, pindah ke bumi yang berbeda di sana, membuat ujian yg berbeda, dan ciptakan Surga yang berbeda sebagai tujuan akhir kehidupan. Sederhana kan?
Tetapi kalau tidak bisa, hanya ada satu pilihan “protes” lain yaitu bunuh diri. Dan Allah sudah membuat aturan: yang
bunuh diri akan masuk neraka!
Pindah
ke alam semesta lain tidak bisa, bunuh diri tidak boleh, jadi hanya ada sisa
satu lagi yaitu PASRAH dan MENERIMA ujian ini, walaupun mungkin tidak disenangi. Surga milik Allah. Mau
masuk Surga, harus taat dengan aturan Allah sebagai syarat masuk karena alam semesta ini
milik Allah,
bukan milik kita.
Allah
tidak terikat pada konsep “waktu” kita. Riwayat hidup semua orang diketahui Allah
sebelum orang itu lahir. Allah tahu banyak orang tidak akan beriman, SEBELUM
mereka memilih utk tidak beriman. Jadi Allah biarkan mereka memilih jalan itu. Contohnya,
ada orang Quriash yang melihat Rasulullah SAW pecahkan bulan di depan mata
mereka (suatu mu’jizat yang mereka minta sendiri), dan mereka tetap kafir. Dan Allah
tahu mereka akan kafir, walaupun melihat mu’jizat itu. Allah tidak memaksakan
mereka menjadi kafir, tapi Allah sudah tahu mereka akan kafir. Jadi mereka
tidak “dapat hidayah” karena mereka sendiri tidak ingin dapat hidayah. Hidayah
hanya disediakan bagi orang yang mencarinya, bukan utk semua orang. Jadi insya Allah konsep ini logis, kalau percaya kepada Allah Yang
Maha Tahu.
Kalau
mau bahas pengertian kita terhadap “keadilan” dan Allah sebagai Tuhan Yang Maha
Adil, harus dipahami dulu tentang siapa yang berhak membuat definisi “adil”?
Allah-lah yang menjadi pemilik keadilan, karena seluruh alam semesta ini adalah
milik Allah. Bumi ini, badan kita, harta, isteri dan anak kita juga milik
Allah. Tidak ada di alam semesta ini yang dimiliki orang selain Allah SWT.
Jadi
ujian yang sedang kita jalankan, dan aturan utk lulus dari ujian ini, dan izin
untuk masuk Surga nanti juga dimiliki Allah dan menjadi hak mutlak Allah untuk
ambil keputusan sendiri. Itulah keadilan yang sebenarnya. Bukan definisi kita.
Kalau kita merasa berhak menentukan “keadilan”, silahkan. Ciptakan dulu alam
semesta yang berbeda, di mana anda punya hak mutlak untuk ambil keputusan
terhadap barang ciptaan anda!
Semoga
bermanfaat, Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene
Netto
Kalau perlu tambahan, silahkan baca ini juga:
ReplyDeleteApa Allah Tidak Adil Terhadap Orang Kafir Yang Baik Hati?
http://www.genenetto.com/2014/04/apa-allah-tidak-adil-terhadap-orang.html
Terimakasih atas pencerahanya, sangat menginspirasi
ReplyDelete