Labels

alam (8) amal (100) anak (293) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (18) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (564) islam (546) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (96) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (48) my books (2) orang tua (7) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (171) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (7) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)
Showing posts with label islam. Show all posts
Showing posts with label islam. Show all posts

21 December, 2022

 Shalat Jumat Yang Keliling Dunia Seperti Gelombang

(Saya mengirim tulisan ini kepada seorang pria yang sedang belajar tentang Islam, untuk membantunya berpikir tentang apa yang dilakukan orang Muslim setiap hari Jumat, di seluruh dunia.)

Sekarang jam 1 siang pada hari Jumat. Saya baru saja selesai menunaikan shalat Jumat di Indonesia, bersama sekitar 100 juta pria dan anak laki-laki. Dan sekarang akan muncul sebuah "gelombang" yang terjadi di seluruh dunia, di mana pria dan anak laki-laki di setiap negara akan pergi ke masjid pada siang hari, membasuh muka, lengan, dan kaki mereka, lalu berdiri dengan tenang di belakang seorang imam, menghadap Kabah (Rumah Tuhan yang pertama di bumi ini, yang dibangun oleh Nabi Ibrahim) di Makkah, dan melakukan shalat (berdoa) dengan cara yang sama kepada Tuhan Yang Maha Esa. Satu ibadah (doa), satu metode, satu bahasa, satu arah, satu pemimpin, satu Kitab Suci.

Sesudah Indonesia, jutaan orang di setiap negara, akan melakukan shalat yang sama, dengan format yang sama, pada siang hari juga di Singapura, Malaysia, Thailand, Myanmar, Bangladesh, India, Pakistan, Afghanistan, Kazakhstan, Tajikistan, Uzbekistan, Turkmenistan, Iran, Irak, Yaman, Somalia, Ethiopia, Tanzania, Arab Saudi, Yordania, Palestina, Suriah, Turki, Sudan, Mozambik, Mesir, Libya, Nigeria, Niger, Mali, Senegal, Aljazair, Tunisia, Maroko, Spanyol, Prancis, Jerman, Belanda, Inggris, Kanada, dan Amerika. (Dan banyak negara lain yang tidak disebutkan.)

Shalat Jumat akan berlanjut di seluruh dunia, hingga sekitar 1 miliar pria dan anak laki-laki selesai berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan cara yang sama, pada siang hari di setiap negara. Dan minggu depan, akan terulang lagi. Tolong jelaskan, agama yang mana selain Islam yang pernah sanggup melakukan hal serupa dalam 10.000 tahun terakhir?

Kewajiban agama ini, yang disebut Shalat Jumat, diajarkan oleh Muhammad (SAW), yang merupakan Nabi Terakhir dari Tuhan Yang Maha Esa, yang diutuskan kepada seluruh umat manusia. Dan tata cara shalat itu tidak berubah selama 1.400 tahun. Tidak ada yang menggantikan bahasa Arab dengan bahasa ibu mereka. Tidak ada yang menambahkan atau menghapus tindakan atau gerakan apa pun dalam shalat itu. Tidak ada yang menggunakan selain ayat-ayat suci dari Al-Qur'an (Perjanjian Terakhir dari Tuhan, yang menggantikan Perjanjian Baru dan Perjanjian Lama). Dan Al Qur'an itu masih digunakan dalam bahasa aslinya, yaitu bahasa Arab, yang juga merupakan bahasa ibu dari Nabi Muhammad (SAW). Dan jumlah pria dan anak laki-laki yang melakukan shalat ini setiap hari Jumat bertambah terus setiap tahun.

Saya berharap informasi ini bisa membantu anda untuk merenung secara serius tentang skala globalnya Islam, dan sekitar 2 miliar Muslim yang terus mengikuti Nabi Terakhir Muhammad (SAW).

Salam,
-Gene Netto

25 November, 2022

Istri Belum Setrika Baju Suami, Dilarang Pergi Ke Rumah Orang Tua?

[Pertanyaan]: Assamualaikum pak ustadz Gene Netto, Apakah saya berdosa jika saya melarang istri saya main ke rumah ortunya jika urusan rumah tangga seperti menyetrika dan memasak dalam satu hari belum tuntaskan. Kalau dituntaskan dahulu saya tidak melarang istri saya main ke rumah ortunya.

[Jawaban]: Wa alaikum salam wr.wb. Cukup kita bahas kalimat ini saja: "…jika urusan rumah tangga seperti menyetrika dan memasak belum dituntaskan." Apakah di dalam Akad Nikah dulu, ada janji bahwa istri wajib masak dan menyetrika baju? Apakah bapaknya mengatakan: "Saya nikahkan anak saya, dengan mas kawin 10gm emas, dan jaminan anak saya akan masak, cuci baju, setrika, buang sampah, menyapu, mengepel, bersihkan sepatu, dan siap layani semua urusan rumah tangga dari A-Z agar suami bisa duduk manis dan nonton bola sepuasnya, tanpa perlu kerja sedikitpun!"

Ada jaminan seperti itu dalam akad nikah? Tidak? Kenapa anda anggap semua itu "tugas istri dalam pernikahan"? Apa ada ayat Al-Qur'an yang menyatakan "Masak adalah tugas istri"? Tidak? Kenapa anda anggap itu "tugas istri"? Koki-koki terkemuka di dunia adalah laki-laki semua! Di banyak negara, ada suami yang pulang dan masak bagi keluarganya karena istrinya capek setelah menjaga 3 anak balita. Banyak suami dan istri melakukan tugas rumah tangga secara bergantian atau dikerjakan berdua.

Mungkin ketika menikah, anda merasa sudah menikah dengan "pembantu rumah tangga". Segitu rendah pandangan anda terhadap istri? Anda melihat istri yang mencintai anda, dan menjadi ibu dari anak anda, lalu anda berpikir, "Pembantu rumah tangga saya mau ke rumah orang tuanya tapi belum setrika baju! Kurang ajar!" Coba baca hadits di bawah ini tentang pembantu dan merenung. Ini sikap seorang Muslim terhadap pembantunya! Pembantu saja harus dibantu ketika kerjakan tugas rumah tangga. Apalagi istri!!

Rasulullah SAW bersabda, "Pelayan-pelayanmu adalah saudara-saudaramu. Allah menjadikan mereka bernaung di bawah kekuasaanmu. Barangsiapa saudaranya yang berada di bawah naungan kekuasaannya hendaklah mereka diberi makan serupa dengan yang dia makan dan diberi pakaian serupa dengan yang dia pakai. Janganlah membebani mereka dengan pekerjaan yang tidak dapat mereka tunaikan. Jika kamu memaksakan suatu pekerjaan hendaklah kamu ikut membantu mereka." (HR. Bukhari)

Mohon maaf, tapi pola pikir anda yang samakan istri dan pembantu rumah tangga (karyawan yang dibayar) sangat keliru dan jauh dari contoh mulia Rasulullah SAW. Apakah istri anda tidak lebih dari itu dalam hati anda? Coba membangun komunikasi berkualitas dengan istri. Minta tolong kepadanya untuk masak dulu (kalau anda capek), dan jangan menuntut! Dan anda juga bisa belajar masak! Mungkin istri anda akan tambah sayang kepada anda, kalau anda juga masak, cuci piring, cuci baju, setrika, sapu lantai, dan kerjakan tugas rumah tangga yang lain.

Kalau berhenti melihat istri anda sebagai "karyawan" (pembantu), tetapi melihatnya sebagai pasangan idaman bagi anda, mungkin hubungan anda akan tambah baik. Dan melarang istri bertemu orang tuanya merupakan tindakan yang tidak mulia dan tidak ada landasan agamanya. Coba sebaliknya, dan malah suruh dia sering ketemu orang tuanya. Insya Allah dari kemuliaan itu, pernikahan anda akan dilimpahkan rahmat Allah yang sangat luas. Tolong pikir kembali. Semoga bermanfaat.
Wassalamu'alaikum wr.wb.,
-Gene Netto

Dari Abu Hurairah ra., Rasulullah SAW bersabda: "Kaum mukmin yang paling sempurna keimanannya ialah yang paling baik akhlaknya, dan sebaik-baik kalian ialah yang terbaik kepada istri-istrinya." (HR. At-Tirmidzi, Abu Daud dan Ahmad)

Dari Aisyah ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik kepada keluarganya, dan aku adalah orang yang terbaik di antara kalian kepada keluargaku." (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Dari al-Aswad, ia mengatakan, "Aku bertanya kepada 'Aisyah ra., 'Apa yang diperbuat Nabi SAW dalam keluarganya?' Ia menjawab, 'Beliau membantu istrinya lalu ketika waktu shalat telah tiba, maka beliau beranjak untuk menunaikan shalat.'" (HR. Bukhari At-Tirmidzi, dan Ahmad)

Dari 'Urwah, ia menuturkan: "Seseorang bertanya kepada 'Aisyah, 'Apakah Rasulullah SAW mengerjakan sesuatu di rumahnya?' Ia menjawab, 'Ya, beliau menambal sandalnya, menjahit bajunya, dan bekerja di rumahnya sebagaimana salah seorang dari kalian berbuat di rumahnya.'" (HR. Al-Bukhari, At-Tirmidzi, dan Ahmad)

17 November, 2022

Al-Qur’an Penuh Dengan Petunjuk Bagi Orang Yang Beriman

138. (Al-Qur’an) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.
(QS. Ali Imran 3:138)

76. Sungguh, Al-Qur’an ini menjelaskan kepada Bani Israil sebagian besar dari (perkara) yang mereka perselisihkan.
77. Dan sungguh, (Al-Qur’an) itu benar-benar menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.
(QS. An-Naml 27:76-77)

52. Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan sebuah Kitab (Al-Qur’an) kepada mereka yang Kami telah menjelaskannya atas dasar pengetahuan Kami; menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.
(QS. Al-A’raf 7:52)

9. Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang Mu’min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar,
(QS. Al-Isra’ 17:9)

101. Dan apabila Kami letakkan suatu ayat di tempat ayat yang lain sebagai penggantinya padahal Allah lebih mengetahui apa yang diturunkan-Nya, mereka berkata: “Sesungguhnya kamu adalah orang yang mengada-adakan saja”. Bahkan kebanyakan mereka tiada mengetahui.
102. Katakanlah: “Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al-Qur’an itu dari Tuhanmu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)”.
(QS. An-Nahl 16:101-102)

43. Dan Kami tidak mengutus sebelum engkau (Muhammad), melainkan orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui,
44. (mereka Kami utus) dengan membawa keterangan-keterangan (mukjizat) dan kitab-kitab. Dan Kami turunkan Adz-Dzikr (Al-Qur’an) kepadamu, agar engkau menerangkan kepada manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan agar mereka memikirkan,
(QS. An-Nahl 16:44)

2. Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,
3. (yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, melaksanakan shalat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka,
4. dan mereka yang beriman kepada (Al-Qur’an) yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dan (kitab-kitab) yang telah diturunkan sebelum engkau, dan mereka yakin akan adanya akhirat.
5. Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.
(QS. Al-Baqarah 2:2-5)

20. Al-Qur’an ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini.
(QS. Al-Jathiya 45:20)

54. Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulangi bagi manusia dalam Al-Qur’an ini bermacam-macam perumpamaan. Dan manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah.
(QS. Al-Kahf 18:54)


14 November, 2022

Banyak Orang Muslim Kandangkan Burung, Kenapa Banyak Orang Kafir Tidak Mau?

Assalamu’alaikum wr.wb. Ada teman yang ingin tangkap dan kandangkan seekor burung agar bisa dengar suaranya setiap hari. Saya berkomentar, di Australia dan banyak negara lain, anak diajarkan bahwa "burung diciptakan dengan sayap agar bisa terbang". Kenapa mau rampas haknya? Anak sekolah diajarkan untuk membuat "tempat makan burung" (Bird Feeder) berisi biji-bijian dan buah, agar burung datang sendiri setiap hari. Setelah burung liar merasakan kasih sayang dari manusia, sebagian akan bersedia disentuh juga.

Sikap yang utamakan haknya binatang (sesuai penciptaan Allah) seharusnya menjadi sikap anak Muslim. Malah banyak anak kafir yang berikan contoh yang baik. Anak teman saya pernah bingung. Burung yang ditembak sayapnya agar bisa ditangkap, tidak mau makan sampai mati. Kenapa tidak mau makan?? Saya jawab, coba saya tembak kamu, lalu taruh kamu di kandang. Apa kamu akan merasa bahagia? Sangat aneh rasanya kalau sebagian orang Muslim perlu dikasih contoh dari orang kafir, sehingga akhirnya orang-orang Muslim itu bisa sadar bahwa Allah SWT menciptakan binatang dengan haknya sendiri. Daripada harus mengambil contoh dari orang kafir, seharusnya orang Muslim sudah ambil contoh yang terbaik dari Rasulullah SAW. Semoga bermanfaat sebagai renungan.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

Red Parrot Brings Girlfriend Over To Meet The Woman He Visits Every Day
https://www.youtube.com/watch?v=TCRwQikQbxs

Hand Feeding Wild Australian Parrots
https://www.youtube.com/watch?v=ugXusFK7o2A

Hand Feeding Wild Australian King Parrots! | Backyard Birds
https://www.youtube.com/watch?v=YUulJc5Z2lA

Kookaburras Laughing
https://www.youtube.com/watch?v=3puMIfxm9fU

Will the wild kookaburras let me pet them? We test it with 5 different kookaburras!
https://www.youtube.com/watch?v=ZyU7I-rbS08

Jangan menyangka hanya bisa begitu kalau punya halaman rumah yang luas. Di gedung apartemen dan rumah kecil tanpa pohon juga bisa. Seperti ini:

We installed a bird feeder and here is the result
https://www.youtube.com/shorts/zLmHNkOGTyg

High-Rise Bird Feeder
https://www.youtube.com/watch?v=YAm0zjey1T0

Clear Acrylic Window Bird Feeder Review
https://www.youtube.com/watch?v=lhNdLTMPq_k

09 November, 2022

Bukannya Lebih Enak Hidup Di Negara Barat Daripada Negara Muslim?

[Pertanyaan]: Bukankah negara barat lebih mengamalkan ajaran Islam daripada negara Muslim? Contohnya, di sana lingkungan bersih, rakyat tertib, pendidikan berkualitas, dsb. Pasti lebih enak tinggal di sana, betul?

[Jawaban]: Assalamu’alaikum wr.wb. Ada benarnya, tapi tergantung cara pandang kita. Lingkungan di sana bersih. (Tapi banyak kota di AS kotor. Lihat di YouTube.) Sistem sosial bagus. Sekolah, rumah sakit, perpustakaan, dll. gratis untuk umum. Tapi ada sisi lain yang perlu diperhatikan oleh orang yang beriman kepada Allah. Di sana, kalau mau buang agama dari kehidupan masyarakat, politik, dan hukum, dianggap normal. Agama tidak penting. Pengumpulan harta dan kenikmatan dunia menjadi tujuan hidup yang normal.

Dilarang belajar agama di dalam sekolah? Normal. Agama tidak penting. Biarkan anak hidup bebas tanpa agama. Anak berusia 16 tahun tetapi belum berzina? Wajar kalau diejek. Masa mau perjaka dan perawan terus? Anak hamil di luar nikah? Merepotkan punya bayi? Aborsi saja! Normal. Dan rumah sakit dilarang memberi tahu orang tuanya. Rahasia pasien. Orang tua tidak perlu diberi tahu kalau anaknya berzina, hamil, dan aborsi. Anak remaja butuh kondom? Boleh dibeli secara bebas. Masa anak dilarang berzina?

Ingin hidup bersama pacar dan besarkan anak tanpa menikah? Normal. Pernikahan adalah sistem kuno bagi orang bodoh yang ikuti agama yang tidak berguna karena tidak ada Tuhan. Dua orang homoseks menikah dan besarkan anak? Normal. Laki-laki "mengubah" jenis kelamin menjadi perempuan, dan telanjang di kamar ganti perempuan? Normal. Dinyatakan laki-laki bisa melahirkan anak dan bisa menyusui bayi? Normal. Masa masyarakat tidak sepakat? Laki-laki bisa menyatakan diri perempuan lalu bersaing dengan perempuan dalam lomba, dan menang terus? Normal. Perempuan punya penis? Normal.

Dan begitu seterusnya. Jadi memang ada sisi baiknya di sana kalau menilai kehidupan dari infrastruktur, sistem, dan lingkungan. Tapi bagi orang Muslim, mendapat rumah besar dan jalan yang bersih bukan tujuan dari kehidupan ini. Memang kita perlu membangun negara yang maju dan sejahtera, tapi bukan dengan cara lepaskan keimanan kita. Di banyak negara barat, sekitar 50% dari rakyat adalah ateis.

[112]. Allah bertanya, "Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?"
[113]. Mereka menjawab, "Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung."
[114]. Allah berfirman, "Kamu tidak tinggal (di bumi), melainkan sebentar saja kalau kamu sesungguhnya mengetahui."
(QS. Al-Mu'minum 23:112-114)

Dari Anas bin Malik ra., Rasulullah SAW bersabda, "Kelak pada hari kiamat akan didatangkan penduduk neraka yang pernah merasakan kenikmatan paling lezat selama di dunia lalu dia dicelupkan di neraka sekali celupan. Kemudian ditanyakan kepadanya, 'Wahai anak Adam, apakah kamu pernah melihat kebaikan? Apakah kamu pernah merasakan kenikmatan?' Maka dia menjawab, 'Sama sekali tidak pernah, wahai Tuhanku.' Dan juga didatangkan penduduk surga yang hidupnya paling susah selama di dunia, lalu dicelupkan sekali celupan di dalam surga. Kemudian ditanyakan kepadanya, 'Wahai anak Adam, apakah kamu pernah melihat kesusahan? Apakah kamu pernah merasakan kesulitan?' Maka dia menjawab, 'Sama sekali tidak pernah, wahai Tuhanku. Aku belum pernah merasakan kesusahan dan belum pernah melihat kesulitan.'" (HR. Muslim)

Daripada merasa iri dengan kenikmatan lingkungan bersih di barat, kita harus banyak bersyukur kepada Allah kalau anak kita dilahirkan dalam keluarga besar Muslim, dan terbiasa dengan makanan yang halal, dan shalat di masjid, dan berpuasa sejak kecil. Ibaratnya kita sudah punya satu kaki di dalam surga, jadi insya Allah jalan menuju surga dibuat mudah kalau berangkat dari sini. Dunia barat makin kacau setiap tahun. Tetapi kondisi umat Islam masih stabil karena kita punya pedoman hidup, yaitu Al Quran dan Sunnah Rasulullah SAW, dan juga ada tujuan hidup yang jelas: Surga! Orang barat tidak punya, dan tidak peduli. Mereka mau menikmati dunia ini saja. Silahkan!!
Semoga bermanfaat sebagai renungan.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

02 November, 2022

Bagaimana Membedakan Teguran Dan Ujian Dari Allah?

[Pertanyaan]: Bagaimana caranya membedakan antara sesuatu yang bisa merupakan teguran atau ujian dari Allah?

[Jawaban]: Assalamu’alaikum wr.wb. Orang Muslim yang sudah berada di jalan Allah yang benar tidak perlu dikasih "teguran" atau hukuman yang berat. Kalau sudah menjalankan ibadah dengan baik, sesuai kemampuan, dan ada dosa-dosa kecil, maka dosa itu dihapus lewat shalat, istighfar, sedekah, shalat taubat, puasa, umrah, dll. Jadi apabila dia alami suatu "musibah" maka itu ujian dari Allah. Dan sesudahnya, insya Allah pangkatnya di sisi Allah bisa naik. Ibaratnya, dari sersan, menjadi letnan. Setelah naik pangkat, dia akan merasakan doanya lebih cepat dikabulkan atau lebih banyak dikabulkan, di antara berbagai manfaat yang lain. Jadi orang itu diuji agar bisa naik pangkat, agar menuju jalannya menjadi orang saleh yang membawanya ke surga.

Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya besarnya pahala tergantung dengan besarnya ujian. Sesungguhnya, apabila Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan mengujinya. Siapa yang ridha dengan ujian itu, maka ia akan mendapat keridhaan-Nya. Siapa yang membencinya maka ia akan mendapatkan kemurkaan-Nya."  (HR. At-Tirmidzi no. 2396 dan Ibnu Majah no. 4031)

Sebaliknya, ada orang Muslim yang lain yang hindari ibadah, melakukan dosa-dosa kecil dan besar tanpa peduli, lalu dia juga alami suatu musibah. Itu merupakan teguran atau hukuman untuk mengingatkan dia bahwa dunia ini tidak nyata, dan dia harus segera bertaubat, sebelum waktunya di sini habis. Jadi dia perlu introspeksi diri, dan minta bantuan dari guru agama untuk membantunya berubah dan menjadi Muslim yang baik. Atau dia bisa banyak mengeluh, marah terhadap Allah, menjauhi Allah, dan di saat itu Allah akan abaikan dia juga.

Jadi insya Allah jelas bedanya antara teguran dan ujian. Yang mengalaminya sudah tahu dirinya jadi bisa paham apa sekiranya Allah marah (teguran) atau Allah inginkan dia menjadi lebih baik dari sebelumnya (ujian). Kalau orang Muslim yang baik harus dikasih "teguran" maka tidak perlu musibah. Demam satu hari saja sudah mulai introspeksi diri. Jadi musibah sebagai teguran atau hukuman disimpan bagi orang yang banyak berdosa dan cuek terhadap Allah. Dan apabila orang saleh juga mengalami musibah, dia akan tetap bersabar dan makin dekat kepada Allah, sehingga jelas bahwa musibah itu hanyalah sebuah ujian (bukan teguran atau hukuman). Dia akan naik pangkat terus, hingga akhirnya menjadi jenderal (orang saleh). Sebaliknya, orang yang banyak berdosa dan tidak mau introspeksi malah akan melarikan diri dari markas tentara dan malas pakai seragam, jadi belum sanggup "naik pangkat". Harus bertaubat dulu dan memperbaiki diri.

Dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah berkata: 'Aku sesuai prasangka hamba-Ku pada-Ku dan Aku bersamanya apabila ia memohon kepada-Ku.'" (HR. Muslim)  

Semoga jelas. Wa billahi taufiq wal hidayah,
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

07 October, 2022

Anak Murtad, Kenapa Guru Merasa Berhak Mengejeknya Di Kelas?

Assalamu’alaikum wr.wb. Kemarin saya bantu seorang anak yang murtad, dan alhamdulillah sudah masuk Islam lagi dan rajin shalat. Sudah beberapa minggu tidak ikut pelajaran di sekolah karena kurang sehat, tertekan, depresi, dll. Saya tanya kenapa kondisinya begitu buruk. Katanya, ketika ketahuan murtad, semua teman kelas marahi, mengancam, dan mengejek dia. Mereka anak remaja juga, jadi memang kurang bijaksana, karena tidak dapat pendidikan "tata cara hadapi orang murtad" dari siapapun. Jadi tidak mengherankan kalau mereka tidak tahu caranya hadapi kondisi itu.

Yang parah adalah gurunya di sekolah negeri. Kata anak itu, gurunya menjadikan dia bahan ejekan agar seluruh kelas ikut menertawakan dia. Sekarang, dia sudah semangat menjadi Muslim yang baik, tetapi menolak kembali ke sekolah itu. Sudah merasa sebagai korban diskriminasi, disebabkan guru sekolah dan teman yang tidak punya belas kasihan terhadapnya. Seorang anak yang alami kesulitan dalam memahami ajaran agamanya, bukannya dibantu, dirangkul, dan dididik, tapi malah dimarahi, diancam, dan dijadikan bahan candaan seluruh kelas, dengan guru sebagai pemimpin. Sekarang lagi dicari tempat belajar yang baru.

Sebagai seorang guru, saya sangat terganggu mendengar kisah ini, tapi juga tidak heran. Setara dengan ratusan kisah dari orang lain tentang kualitas guru sekolah negeri, yang tidak begitu peduli terhadap isi hati siswanya, dan anggap seorang guru punya kebebasan untuk menghina, mengejek dan melakukan hal-hal lain terhadap para siswanya (tanpa perlu peduli pada efeknya). Bahkan berkomentar tentang agamanya juga boleh. Sejak zaman Reformasi, ada gerakan anti-SARA. Tapi sayangnya, banyak guru belum paham. Kelasnya menjadi tempat murid pilihan bisa menjadi sasaran komentar miring dari gurunya sendiri. Jadi siapa yang bisa melindungi anak Indonesia dari guru sekolah negeri yang tidak mengerti tugasnya sebagai seorang guru?
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

Dakwah Dan Doa Bagi Anak Yang Murtad Berhasil

Assalamu’alaikum wr.wb. Kemarin saya bertemu seorang anak yang murtad lebih dari 1 tahun. Dia punya banyak pertanyaan dari kecil, berdasarkan logika, tetapi tidak bisa dapat jawaban. Malah dimarahi oleh keluarga, teman, dan ustadz. Akhirnya dia merasa bingung dan gelisah, jadi dia tinggalkan Islam untuk "mencari ketenangan". Dia pelajari agama2 lain, coba pindah agama, bahkan coba menjadi "spiritual" tanpa agama. Hasilnya, kehidupannya tambah hancur. Menjadi lebih bingung, lebih stres, dan dimarahi lebih banyak dari sebelumnya. Dia merasa sendirian karena tidak ada yang mau menolongnya dengan tenang.

Alhamdulillah dia mau ketemu saya dan setelah diskusi dia ikut shalat ashar dan maghrib. Kami makan siang, makan malam, dan diskusi terus selama 10 jam, sampai saya merasa yakin dia sudah benar2 puas dan hatinya berubah. Saya jawab dan menjelaskan terus, sampai dia kehabisan pertanyaan. Yang dipikirkan bertahun-tahun jadi beres dalam 1 pertemuan. Saya ajarkan dia bahwa Allah tidak pernah tinggalkan dia, tapi dia yang lari dari Allah. Umpamanya, dia bertanya sama guru sekolah, kenapa X=5 dan bukan X=6, lalu jawabannya kurang jelas. Apa solusinya, A) tanya pada guru lain, atau B) kabur dari sekolah dan menjadi pemulung di kota terpencil sambil merenung sendirian di gubuk? Sambil ketawa, dia jawab "A". Lalu mengaku bahwa dia yang salah karena tinggalkan Allah dan Islam, daripada lebih semangat mencari jawaban dari orang lain.

Kami bahas semua agama, kenapa hanya Islam yang masuk akal, dan faktanya Muslim masih setia mengikuti ibadah dan ajarannya Nabi Muhammad SAW sampai sekarang, dengan Al Quran yang tidak berubah, masih dalam bahasa aslinya. Akhirnya dia sepakat dengan semua penjelasan saya, dan yakin hanya Islam yang bisa berikan dia jawaban yang dicari. Saya ajarkan dia untuk berdoa dalam bahasa Indonesia saja, dan setelah shalat, mohon ketenangan dari Allah dan mohon bantuan untuk dapat jawaban yang dicari. Dia laksanakan, dan mengaku setelah shalat dan berdoa di samping saya, langsung ada rasa tenang. Alhamdulillah.

Yang dia butuhkan sejak dulu hanya satu: Bantuan dari orang Muslim yang mengerti agama, yang bisa jawab pertanyaannya berdasarkan logika, tanpa menjadi marah. Terlalu banyak Muslim ingin paksa dia "ikut saja" tanpa pakai otak. Saya bantah. Kalau tidak perlu akal dalam Islam, kenapa Allah kasih otak? Dia senang sekali dengan jawaban itu. Dia berjanji akan menjaga shalatnya dan mulai belajar Islam lagi dari nol. Allah Maha Kuasa. Dan kalau kita mencari pertolongan Allah, maka dalam sekejap bisa dapat bantuan.

Jadi kalau ada orang yang bertanya-tanya kepada anda tentang Islam, dan pertanyaannya ganggu hati anda, mohon jangan dimarahi. Ajak diskusi dengan tenang atau bantu dia cari orang lain yang bisa menjawab. Insya Allah hasilnya akan lebih baik daripada dimarahi saja. Semoga bermanfaat. Dan terima kasih kepada semua teman yang bantu dengan doanya kemarin.
Wa billahi taufiq wal hidayah,
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
-Gene Netto

08 August, 2022

Bersedekah Karena Allah Tanpa Rasa Takut

133. Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang BERTAQWA,
134. (yaitu) orang-orang yang MENAFKAHKAN (hartanya), baik di waktu LAPANG maupun SEMPIT, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.”
(QS. Ali Imran 3:133-134)

Assalamu’alaikum wr.wb. Tadi siang saya mau transfer uang kepada anak yatim piatu. Terkumpul 2,8 juta. Di rekening pribadi saya tersisa 208 ribu. Muncul niat bersedekah karena terasa sudah lama tidak bantu anak yatim, disebabkan kebutuhan saya sendiri juga banyak. Lalu muncul rasa ragu-ragu… Saya juga butuh uang! Tapi saya ingat: Sedekah kita akan dibalas oleh Allah SWT! Dan RAHMAT ALLAH yang didapatkan tidak bisa dihitung oleh akal manusia. Saya bismillah, dan pindahkan 200 ribu. Rekening saya tersisa 8 ribu. Saya transfer 3 juta, dan memberi tahu teman ustadz agar dicek.

Setelah lihat rekening saya kosong, dan berpikir tentang kebutuhan beberapa juta per bulan, saya senyum saja. Sudah terlanjur! Harus yakin pada Allah. Lalu, sambil chatting di WA dengan teman, saya ketawa dan bilang rekening saya kosong. Tiba-tiba, dia kasih tahu sudah kirim 250 ribu ke saya! Baru lewat 5 menit, dan sedekah saya sudah dikembalikan. Tetapi hati saya lebih tenang lagi memikirkan anak yatim piatu yang insya Allah akan dikejutkan melihat 3 juta! Rahmat Allah sebesar apa kalau bisa menyantuni, menghibur, menjaga, dan berikan semangat kepada anak yatim piatu?

Teman-teman, jangan mengira bahwa tugasnya "bersedekah" hanya untuk orang "kaya" saja. Kita semua sanggup, walaupun hanya dengan 5 ribu, walaupun hanya dengan bagikan makanan, walaupun hanya dengan senyum kepada orang lain, atau berikan waktu 5 menit untuk dengarkan masalah teman dan berikan nasehat. Bersedekah. Karena Allah. Seberapa bisanya. Dan YAKIN bahwa Allah SWT akan membalas.
Semoga bermanfaat. Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto



12 July, 2022

Tata Cara Sembelih Hewan Qurban: Cuek Saja Dan Kasih Tukang Jagal

Assalamu’alaikum wr.wb. Saya pernah berdiri di tengah puluhan orang, yang menunggu sapi dan kambing disembelih. Semua orang sibuk ketawa, berbincang, membahas baju, makanan, kegiatan keluarga dll. sambil bersenang-senang. Yang mau potong leher sapi itu bertato di lengan dan leher, sambil merokok. Saya tanya mereka siapa. Katanya tukang jagal, yang didapatkan agar "cepat prosesnya" daripada ustadz dan pria muslim harus repot belajar. Diserahkan pada "ahlinya".

Saya lihat kaki sapi diikat, dibanting dengan keras, diseret lewat lumpur penuh darah,  sampai lehernya di atas lubang penuh darah, lalu dipegang oleh 4-5 tali agar tidak bisa melawan, dan setelah sekitar 3-4 menit begitu, akhirnya lehernya dipotong. Sapi yang lain menyaksikan dari jarak sekitar 10m. Saya merasa kesal, dan tinggalkan mereka, dan malas makan dagingnya yang menjadi kebanggaan semua orang yang hadir. Jadi merasa malu bergabung dengan umat Islam. Tidak terbayang komentarnya Rasulullah SAW apabila beliau bisa berdiri di situ, dan menyaksikan pria bertato yang sangat cuek pada hukum agama yang menurus hewan qurban.

Dan setelah menyaksikan hal serupa bertahun-tahun, saya malas diajak lihat hewan qurban disembelih dan malas makan dagingnya. Sayangnya, siapa saja boleh sembelih hewan qurban, tanpa kita perlu peduli apa ilmunya sesuai ajaran agama atau tidak. Yang penting hasil, bukan proses! Sapi hanya makhluk Allah yang rendah, jadi buat apa pedulikan haknya? Masa Allah keberatan kalau sikap kita buruk?
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

Mercy Halal Islamic Slaughter Part 1
https://www.youtube.com/watch?v=quhVxLUwiBw

Mercy Halal Islamic Slaughter Part 2 - A
https://www.youtube.com/watch?v=5LiqjyQqLW4

23 June, 2022

Apa Penyakit Kulit Skabies Di Pesantren Dan Panti Asuhan Tidak Boleh Diobati?

Assalamu’alaikum wr.wb. Tulisan saya dari beberapa tahun yang lalu tentang penyakit kulit “Skabies” (kudis, korengan) menjadi ramai lagi di Facebook pada minggu ini. Tidak semua orang paham bahwa penyakit kulit itu disebabkan oleh sebuah “parasit” (serangga kecil, seperti semut, tapi hanya bisa dilihat dengan mikroskop). Serangga itu gigit kulit anak, masuk ke dalam, membuat terowongan di bawah kulit, dan bertelur. (Parasit skabies memang hanya bisa hidup di situ!) Dalam waktu singkat, ada ratusan sampai ribuan ekor di badan anak itu, di bawah kulitnya.

Penyakit ini BISA diobati. Obatnya (antara lain) adalah Scabimite. Membunuh serangga itu. Sering dibutuhkan antibiotik (diminum) dan salep antibiotik untuk kulit yang sudah terinfeksi. Harga per anak untuk 2 kali pengobatan sekitar Rp.100-200 ribu. Selesai. Kadang, juga perlu ganti jenis kasur, pindahkan kasur, pindahkan gantungan baju, dll. Jadi ilmu untuk atasi masalah ini sudah ada sejak dulu. Para dokter tahu. Yang belum tahu adalah banyak ustadz, santri, dan orang tua.

Saya pernah ketemu seorang anak di pesantren, yang seluruh pantatnya terinfeksi, merah, dan ada banyak nanah. Ditanya dokter berapa lama begitu, dia jawab 5 tahun.
Kalau tidak akan diblokir Facebook, saya ingin tampilkan foto itu di sini, agar semua orang tua bisa sadar. Yang paling menyakiti anak adalah ketika pantat dan kemaluan mereka kena gigitan, terinfeksi, dan penuh nanah. Bayangkan seorang anak kecil di pesantren, yang penisnya atau vaginanya kena luka terbuka, merah, terinfeksi, bernanah, dan gatal terus setiap hari? Lalu sebagian ustadz ketawa saja, dan bilang "Belum kena kudis, belum menjadi santri!"

Kenapa tidak ada kasih sayang yang luas terhadap anak kecil di pesantren? Kenapa hanya boleh ada penderitaan dan "ujian dari Allah"? Kenapa tidak ada kemauan untuk belajar ilmu dari dokter? Penyakit ini bisa diobati. Harganya cukup murah. Kenapa mau dilestarikan? Sikapnya sebagian Ustadz: “Saya dulu menderita, jadi bukan masalah kalau kamu menderita juga!” Dari mana sikap itu? Ayat atau hadits mana mendidik Muslim dewasa untuk hidup seperti itu? Kita bisa berantas penyakit skabies dari semua pesantren dan panti asuhan di seluruh negara. Kalau kita bersatu dan tidak menerima kondisi di mana anak Muslim dibiarkan menderita. Apa kita sudah siap bersatu?
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

13 June, 2022

Negara Berpenduduk Muslim Terbanyak Di Dunia

Assalamu’alaikum wr.wb. Kapan umat Islam di Indonesia akan bangkit, bersatu, dan menciptakan negara maju yang memimpin dunia ini? Allah SWT siap mendukung. Tetapi kita yang harus mulai. Jangan sampai masa depan anak-cucu kita sama saja dengan sekarang. Jepang, Amerika, Jerman, Inggris dll. bisa kalah dengan kemajuan teknologi dan ekonomi kita, KALAU kita bersatu dan saling mendukung satu sama lain.
Sudah siap bersatu dan berjuang di jalan Allah?
Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sampai… (Masih ingat ayatnya? Kalau lupa, cari sendiri, biar menjadi semangat belajar agama! hehe)
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

Negara Berpenduduk Muslim Terbanyak Di Dunia | comparation | animasi 3D
https://www.youtube.com/watch?v=A80bAajTdcM

08 June, 2022

Nikmatnya Memberikan Nasehat Yang Bermanfaat

Assalamu’alaikum wr.wb. Ada orang yang konsultasi dengan saya tentang suatu masalah keluarga. Kemarin saya chatting lagi dan dia jelaskan: WA saya yang lama (dari 4 bulan sebelumnya sering dibaca berulang-ulang karena membuat hatinya tenang. Nasehat yang saya berikan alhamdulillah bermanfaat dan membantunya menghadapi masalahnya dengan sikap yang baik.

Saya jadi kaget. Sesuatu yang saya tulis, yang sifatnya "instan", bisa begitu bermanfaat sampai dibaca terus berulang kali. Nasehat yang saya tulis itu tidak dipikirkan berminggu-minggu sebelumnya, tapi hanya ditulis secara langsung sebagai balasan terhadap pertanyaan yang diberikan. Ternyata dampaknya besar dan luas. Alhamdulillah.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang melepaskan satu kesulitan seorang Muslim, pasti Allah akan melepaskan darinya satu kesulitan pada hari kiamat. Barangsiapa yang menjadikan mudah urusan orang lain, pasti Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat. Barangsiapa yang menutupi aib seorang Muslim, pasti Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Allah senantiasa menolong hamba-Nya selama hamba-Nya itu suka menolong saudaranya." (HR. Muslim)

Dapat komentar dari ibu itu membuat saya bersyukur bisa menolong orang yang konsultasi. Kadang dikhawatirkan nasehat saya kurang bermanfaat atau bahkan salah. Dan karena ada orang baru yang hubungi saya terus, orang lama yang dibantu 1 kali jarang kembali untuk jelaskan dampak dari nasehat saya itu. Jadi sulit untuk tahu apa bermanfaat atau tidak. Alhamdulillah waktu yang dihabiskan untuk menolong semua orang itu tidak sia-sia. Jangan takut memberikan saran dan nasehat kepada yang membutuhkannya. Insya Allah ada hikmah dan pahala yang luas dari sisi Allah SWT.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

28 April, 2022

Orang Kafir Akan Masuk Neraka, Jadi Kenapa Muslim Perlu Melebihi Mereka Di Dunia?

[Komentar]: Orang yg beriman, sejahat apapun, akan masuk surga. Orang kafir, sebaik apapun dan sehebat apapun penemuan mereka tidak akan menjamin mereka masuk surga. Kenapa umat Islam dituntut untuk menjadi hebat seperti orang2 kafir? Semua kehebatan dan kegeniusan mereka tidak akan berarti apa2 di akhirat.

[Gene]: Assalamu’alaikum wr.wb. Ini sebuah perumpamaan. Bagaimana kalau seorang Ibu berikan nasehat ini kepada anaknya: "Kamu masih sekolah, jadi di masa prakerja. Lupakan saja masa ini. Masa depan kamu sudah dijamin karena kamu akan kerja di perusahaan milik bapak. Kamu ada kecerdasan dan bakat? Lupakan saja. Punya cita-cita memajukan dunia? Cuek saja. Masa depan kamu dijamin. Tidak usah pikirkan karakter kamu, ilmu, kemampuan, bakat, kemajuan dunia, atau yang lain. Kamu menjadi manusia yang pintar atau bodoh, baik atau buruk, masa depan kamu tetap dijamin."

Itu sebuah perumpamaan tentang caranya banyak orang Muslim hadapi dunia ini. Cuek saja karena hanya masa depan di Surga yang penting. Tidak perlu berusaha, berjuang, manfaatkan bakat, menuntut ilmu dunia, mencari yang terbaik, berusaha atasi masalah, atau menolong kemajuan umat manusia. Cuek saja terhadap dunia dan menunggu dikasih Surga. Hanya ilmu agama yang penting. Betul?

Dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga." (HR. Muslim No. 2699)

Bayangkan kalau anak muslim hanya dikasih pilihan menjadi petani, pedagang, atau ustadz (karena dunia tidak penting)? Dan ketika kita butuh dokter, akuntan, manajer, pilot, dsb. hanya ada orang kafir karena orang Muslim "tidak butuh ilmu dunia"! Bukannya kita akan rugi sendiri? Dan kalau kita bisa melebihi orang kafir dalam semua bidang, bukannya mereka akan kaget dan bertanya tentang kenapa kitalah yang begitu maju dibandingkan mereka? Lalu kita bisa jelaskan tentang kebenaran Islam, yang menjadi landasan semua usaha kita.

Jadi umat Islam perlu berjuang untuk melebihi kemajuan orang kafir untuk buktikan bahwa kita bisa, untuk kebutuhan kita sendiri. Dan juga untuk berikan semangat kepada setiap generasi anak Muslim, agar mereka yakin atas doa mereka. Mereka akan lihat: Orang kafir tidak berdoa kepada Allah, dan kemajuan mereka hanya 1.000 barang bermanfaat saja. Orang Muslim pakai otak yang sama, dan berdoa juga, dan kemajuan kita 10.000 barang. Anak Muslim akan menjadi lebih semangat berdoa, lebih peduli pada ajaran agama, dan lebih sukses di dunia ini, dan juga di akhirat. Keberhasilan kita di semua bidang dunia akan membuat anak Muslim semangat untuk menjadi ahli agama juga, karena mereka akan sadari bantuan Allah dibutuhkan untuk berhasil di sini juga.
Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto


17 April, 2022

Melihat Masa Depan Umat Islam, Kenapa Mau Putus Asa?

[Komentar]: Sejujurnya saya merasa hopeless [putus asa] terhadap masa depan umat Islam di Indonesia. Karena mereka berpikirnya cuma sejengkal ke depan.

[Gene]: Assalamu’alaikum wr.wb. Jangan begitu Pak! Insya Allah ada harapan. Allah Maha Besar, dan bisa mengubah kondisi apa saja menjadi lebih baik. Insya Allah ada banyak ulama yang saleh yang mohon kebaikan bagi umat Islam terus. Kita semua harus ikut berdoa, berjuang di jalan Allah, dan yakin Allah akan berikan pertolongan.

Rasulullah SAW bersabda, “Berdoalah kepada Allah dalam keadaan YAKIN DITERIMA dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai.” (HR. Tirmidzi)

Bapak cerdas dan sudah kuliah. Kalau bapak mengatakan "tidak ada harapan", bagaimana dengan orang lain? Kalau dalam perang, jenderal bilang, "Percuma menyerang, kita akan kalah!" bagaimana para prajurit akan semangat? Kalau Allah menghendaki, dalam 10 tahun Indonesia bisa menjadi pemimpin dunia! Kalau dianggap tidak mungkin, berarti bapak anggap Allah Maha Lemah. Kita harus yakin Allah akan berikan kemajuan pada waktu yang terbaik. Para sahabat ikut perang bersama Rasulullah SAW. Tapi tidak dikasih jaminan akan menang, apalagi "menang dengan cepat". Masa untuk menyelamatkan 200 juta Muslim kita gampang menyerah? Lemah sekali keimanan kita!

Bapak kecewa karena umat Islam baru paham tentang ibadah, dan belum mendalami banyak ilmu dunia? Kenapa heran? Lihat sejarah dari penjajahan Belanda sampai Orde Baru. Siapa yang berikan pendidikan berkualitas kepada rakyat? Negara barat sudah 100 tahun punya sistem pendidikan berkualitas yang gratis untuk UMUM. Indonesia baru berapa tahun? Jadi di zaman dahulu, ketika belum ada sistem pendidikan yang berkualitas untuk umum, ulama menjaga prioritas utama: Ibadah yang wajib! Taat pada perintah Allah, dan jauhi larangan-Nya!

Tidak ada hadits, "Di akhirat, manusia akan ditanyakan sudah menciptakan berapa banyak robot!" Yang ditanyakan adalah apakah kita taat kepada Allah atau tidak. Ulama sudah membentuk umat Islam yang beriman kepada Allah. Kalau bapak kecewa, karena orang Muslim belum bisa kirim robot ke planet Mars, dan belum ada banyak kemajuan duniawi, maka kita semua harus angkat cermin, dan bertanya, "Apa yang bisa saya lakukan untuk mencerdaskan umat Islam dan memajukan Indonesia?" Lalu kita bersatu dengan yang lain, dan berjuang di jalan Allah, sesuai kemampuan kita masing-masing.

Ulama sudah membentuk umat Islam yang beriman kepada Allah. Sekarang umat Islam hanya butuh satu hal yang lain: Pendidikan umum yang berkualitas! Kalau sudah ada, insya Allah segala sesuatu akan berubah! Semangat dan berjuang terus setiap hari ya Pak! Jangan pernah putus asa terhadap Rahmat Allah!
Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
-Gene Netto


14 April, 2022

Dipukul Dengan Kayu Sampai Mati: Siapa Yang Bertanggung Jawab Terhadap Anak Yatim?

Assalamu’alaikum wr.wb. Seorang anak yatim piatu berusia 7 tahun dihajar dengan kayu oleh sepupunya, lalu tewas. Kenapa tidak bisa diselamatkan? Mungkin karena tidak ada pihak yang bertanggung jawab terhadap anak yatim di Indonesia. Ketika anak itu hilang dari TK selama seminggu, diduga sakit, tapi tidak dicari oleh gurunya. Anak yatim piatu, diduga jatuh sakit, di tengah bulan suci Ramadhan, tapi diabaikan saja? Kenapa bisa?

Ketika masuk Senin berikutnya, badan anak itu penuh lebam, dan kakinya diseret. Dia mengaku dipukul dengan kayu. Tindakan guru dan kepala sekolah Muslim itu apa? Bawa ke dokter dan polisi? Tidak. Mereka suruh dia MASUK KELAS. Ketika sepupu menjemput, dia mengaku anak itu dipukul dengan kayu. Apa sekarang guru dan kepala sekolah bawa ke dokter dan polisi? Tetap tidak! Mereka hanya menasihati remaja itu, "Jangan pukul dengan kayu lagi ya," dan membiarkan korban pulang dengan pelaku. Besoknya, anak yatim piatu itu mati…

Coba mencari hadits terkait anak yatim seperti ini: "Barangsiapa yang banyak shalat dan ngaji tapi membiarkan anak yatim hidup sengsara dan mati di sampingnya akan masuk surga berdua dengan saya begini (lalu diangkat dua jari)." Apa ada? Tidak? Jadi kenapa banyak Muslim sangat fokus dan bangga pada ibadahnya sendiri, tapi ketika anak yatim piatu hidup dalam kesulitan, tidak banyak yang peduli? Kenapa dianggap bukan tanggung jawab kita? Kalau kita yakin bisa masuk surga berdua dengan Nabi disebabkan ibadah yang banyak, apa berarti tidak usah peduli pada penderitaan anak yatim di samping kita?

Rasulullah SAW sudah jelaskan keutamaan anak yatim. Tapi umatnya Nabi Muhammad SAW malah buang muka, abaikan penderitaan sejuta anak yatim, dan banggakan diri atas banyaknya ibadahnya, lalu anak yatim dikasih nasi bungkus satu-dua kali di tengah bulan suci Ramadhan. Di saat yang sama, anak yatim di seluruh negara hidup dalam kemiskinan dan kesulitan, menjadi calon korban pencabulan, dan harus siap mati kapan saja. Mereka tidak bisa berharap pada umat Islam atau pemerintah. Kalau Nabi Muhammad SAW bisa menyaksikan kita, apa tangisan akan membuat Jakarta banjir? Siapa yang mau bertanggung jawab terhadap sejuta anak yatim di Indonesia?
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

Kesaksian Guru Soal Kematian Bocah 7 Tahun di Kartasura: Tubuh Penuh Lebam, Curhat Dipukul Kayu
https://solo.tribunnews.com


12 April, 2022

Tinggalkan Shalat Dan Islam 7 Tahun, Mulai Shalat 5 Waktu Setelah 1x Diskusi

Assalamu’alaikum wr.wb. Minggu kemarin saya diskusi selama 8 jam dengan seorang pemuda yang telah berhenti shalat dan tinggalkan Islam selama 7 tahun, setelah dia mengalami suatu musibah. Di waktu itu, dia berdoa berbulan-bulan agar dapat pertolongan Allah, tapi merasa diabaikan. Jadi dia anggap Allah tidak adil dan Allah pasti membencinya. Jadi dia balas dendam dengan membenci Allah juga.

Setelah itu, dia mengaku tidak memiliki tujuan dalam kehidupannya. Dia diskusi dengan beberapa ustadz tetapi mereka hanya suruh dia pasrah dan bersabar, padahal dia mencari "alasan logis" tentang kenapa dia harus hidup dalam kondisi yang (bagi dia) sangat buruk dan sulit diterima. Dalam diskusi dengan saya, dan setelah diberikan penjelasan yang didasarkan pada logika, alhamdulillah dia merasa sangat dibantu dan akhirnya bisa menerima pengalaman buruk itu sebagai suatu ujian dari Allah, dan sebuah tantangan untuk bangkit dan berjuang.

Langsung saja dia berhenti membenci Allah dan semangat ikut shalat bersama saya. Kebencian terhadap Allah selama 7 tahun lenyap dan dia menjadi rajin shalat dan banyak berdoa kepada Allah sepanjang hari. Dia menjadi sadar bahwa dulu bukan Allah yang tinggalkan dia (atau benci dia) tapi malah dia yang melarikan diri dan tinggalkan Allah, dan sekarang mau berubah dan menjadi dekat dengan Allah lagi.

272. Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi taufik) siapa yang dikehendaki-Nya.
(QS. Al-Baqarah 2:272)

Kalau anda punya saudara atau teman yang tidak shalat dan tidak yakin terhadap Islam, bersabar dulu. Jangan anggap mereka tidak pernah akan bisa berubah. Hanya perlu menunggu saatnya sampai mereka dapat bantuan yang dibutuhkan agar pemikiran mereka menjadi terbuka, dan mereka bersedia mengenal Allah SWT lagi.
Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

05 April, 2022

Puasa, Shalat, Dan Minum Alkohol

[Pertanyaan]: Saya mau tanya kan nggak ada hubungannya antara malam dan siang hari masih pusa. Kalo setiap hari terkena alkohol tapi sholat terus apakah sholatnya tetap diterima? Tadi pak ustad bilang 40 hari sholat tdk diterima kalo selama 40 hari minum alkohol. Dan setelah 40 hari minum alkohol apakah sholat d terima?

[Jawaban]: Assalamu’alaikum wr.wb. Yang dilakukan di malam hari tidak batalkan hal yang dilakukan di siang hari. Makan di waktu malam tidak membatalkan puasa di siang hari. Tapi kalau makan yang busuk di malam hari, maka bisa ada efek di waktu siang: diare dan muntah. Jadi kalau minum alkohol (haram) di malam hari, maka tidak ada hubungan langsung dengan puasa (wajib) di siang hari tetap ada efek buruknya: Shalat ditolak 40 hari. Shalat masih WAJIB dikerjakan, tapi jangan berharap dapat pahala. Kalau berhenti minum alkohol, setelah 40 hari, shalatnya diterima kembali insya Allah. Dan shalat hanya ditolak 40 hari kalau belum bertaubat. Tapi kalau bertaubat, insya Allah shalatnya diterima lagi, KARENA bertaubat.

Contohnya seperti orang yang menghina bosnya di malam hari. Dia tetap wajib absen di kantor jam 8 pagi, tapi jangan berharap dapat pujian dari bos. Tugas kantornya masih wajib dikerjakan, tapi kalau bosnya marah dan tidak mau diskusi, jangan heran. Tapi kalau dia MINTA MAAF kepada bos (bertaubat dan menyesal), insya Allah bosnya akan kembali baik hati. Shalat wajib, puasa wajib, tapi alkohol haram. Yang haram dikerjakan, yang wajib juga dikerjakan. Lalu bertanya apa yang wajib masih diterima? Kalau berhenti melakukan yang haram, maka tidak perlu bertanya lagi.

Hidup di dunia ini tujuannya apa? Membuat Allah marah terus? Lalu setelah mati, dan hidup kembali, mau tinggal di mana? Di Surga milik Allah? Tapi selama di dunia membuat Allah marah? Kalau bos di kantor dibuat marah dan kesal terus, kenapa berharap nanti akan dikasih liburan yang enak yang dibayar oleh kantor? Jadi bagi orang yang minum alkohol, dia harus coba sekuat mungkin untuk berhenti. Kalau ada di rumah, dibuang saja. Kalau minum di kafe atau warung, jangan ke sana lagi, dan hindari "teman" yang merusak kehidupannya. Harus dicari teman yang lain, yang bisa ajak dia masuk Surga.

53. Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu terputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
(QS.Az-Zumar 39:53)

Masa lalu tidak penting. Dia bisa berubah hari ini, dan membuat Allah sangat bahagia. Dia harus pikirkan Allah seperti teman sejati yang selalu siap menolong dia. Pikirkan Allah seperti orang yang lebih kuat daripada presiden negara, yang mau ditelfon setiap hari karena dia senang kalau ada orang yang minta tolong kepadanya. Kalau dikasih nomor HP presiden, dan diizinkan telfon setiap hari, apa dia akan telfon? Allah lebih mau ditelfon (diminta bantuan-Nya lewat doa kita)!

Diriwayatkan oleh Anas bin Malik ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Kebahagiaan Allah dengan taubat hamba-Nya lebih besar daripada kebahagiaan seseorang yang menemukan kembali untanya yang penuh dengan barang-barang setelah hilang di padang tandus." (Sahih Bukhari No. 321, Sahih Muslim  No. 6611)

Jangan banting dan injak HP (shalat) yang hubungkan manusia langsung dengan Allah! Lebih baik kita pakai HP itu dan minta kepada Allah terus. Tinggalkan yang haram, dan minta bantuan Allah untuk menjadi orang yang lebih baik. Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto


06 March, 2022

Anak Tenggelam Merupakan Takdir Allah Dan Bukan Kelalaian Orang Dewasa!

Assalamu’alaikum wr.wb. Hampir setiap hari ada berita tentang anak Indonesia yang tenggelam setelah ikuti kegiatan resmi dari sekolah atau pesantren. Saya tidak paham kenapa 100 juta dewasa tidak marah. Dalam setiap kasus, pola yang sama terlihat. Puluhan anak dibawa ke suatu lokasi di mana ada air yang dalam atau arus deras. Para penjaga tidak mengerti P3K. Ketika anak tenggelam, penjaga seharusnya langsung melakukan RJP (Resusitasi Jantung Paru, juga dikenal sebagai CPR). Akan tetapi korban malah dibawa ke jalan, ditaruh di mobil, dan dibawa ke rumah sakit. Lalu setelah tidak bernafas selama 15-30 menit, korban dinyatakan tewas.

Kenapa bisa terjadi terus? Karena kelalaian orang dewasa! Kenapa orang tua korban tidak marah dan menuntut pertanggungjawaban? Karena mereka diyakini oleh para ustadz bahwa itu adalah "TAKDIR" dari Allah, padahal sudah jelas itu "takdir pilihan" di mana orang dewasa bersikap lalai, dan merasa tidak perlu bertanggung jawab!

Coba kita bahwa pemikiran ini ke ranah yang lain untuk menguji logikanya. Misalnya, anak anda sedang dioperasi di rumah sakit. Tiba-tiba mati lampu. Seharusnya mereka nyalakan genset, dan lanjutkan operasinya. Tapi bagaimana kalau anak anda dibawa ke jalan, ditaruh di taksi, dan dibawa ke rumah sakit yang lain? Dan setelah perjalanan 30 menit, anak anda dinyatakan mati dari perdarahan.

Ketika anda bertanya kenapa rumah sakit pertama tidak nyalakan genset saja, bagaimana kalau mereka menjawab, "Ohh maaf ya, tidak ada yang mengerti caranya menyalakan genset. Kami tidak diwajibkan belajar! Jadi ketika mati lampu, pasien operasi hanya bisa dibawa ke rumah sakit lain. Maaf ya, kematian anak anda adalah takdir Allah. Bukan kelalaian kami!"

Apa anda akan terima? Saya yakin kebanyakan orang tua akan marah dan anggap kelalaian. Jadi kenapa guru dan ustadz bisa diizinkan membawa puluhan anak ke lokasi seperti kolam renang, sungai, embung, danau, laut dsb. tetapi tidak ada KEWAJIBAN menghadirkan orang dewasa yang mengerti P3K? Karena tidak diwajibkan belajar, kenapa para guru dan ustadz bisa lepaskan tanggung jawab dengan mengatakan, "Ini takdir Allah, bukan kelalaian kami!"

Rumah sakit yang punya genset wajib belajar cara menggunakannya. Dan guru yang punya tangan seharusnya wajib belajar RJP sebelum boleh membawa puluhan anak ke kolam renang atau sungai. Kalau guru tidak mau belajar, solusinya gampang: Potong gajinya 30% karena mereka tidak bisa menjaga anak secara maksimal. Bisa dijamin 4 juta guru dan ustadz akan langsung semangat belajar P3K. Dan mungkin setelah itu berita "anak tenggelam" akan muncul setahun sekali, daripada setiap hari.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

Hendak Membersihkan Badan Usai Kegiatan Ekstrakurikuler, Dua Santri Tewas Tenggelam di Embung
https://www.tribunnews.com

22 February, 2022

Kebakaran Pesantren di Karawang Tewaskan 8 Anak

Kejadian ini tidak mengherankan. Yang mengherankan adalah kenyataannya bahwa hal seperti ini tidak terjadi lebih sering dan tewaskan lebih banyak santri! Kalau memeriksa asrama di banyak pesantren, sangat jelas bahwa tidak dibangun dengan sikap waspada terhadap kebakaran. Satu pintu masuk, satu tangga, tidak ada akses atau jalan keluar yang lain, tidak ada selang air yang bisa mencapai semua kamar, tidak ada alat pemadam api, dan apabila ada, santri tidak dilatih untuk menggunakannya, dan juga tidak ada latihan evakuasi setiap tahun. Artinya, ketika tidak ada persiapan untuk hadapi musibah yang umum terjadi, maka sangat tidak bijaksana untuk menyatakan, "Kami tidak menyangka!"

Masalah terbesar hanya satu: Banyak orang yang bangun pesantren tidak mempunyai landasan keselamatan dan kesejahteraan anak sebagai prioritas utama. Yang penting hanya ilmu agama, dan selain itu, cukup "Bismillah" saja! Lalu, kalau ada hal buruk yang terjadi, langsung dicap musibah saja (tidak pernah dianggap kelalaian pihak pesantren!), lalu orang dewasa yang seharusnya bijaksana hanya menyatakan, "Kami tidak menyangka!" Dengan begitu saja perkaranya selesai, sampai kemudian terjadi di tempat lain dengan pola yang persis sama. Seharusnya persiapan menghadapi kebakaran dan bencana lain menjadi bagian dari izin mendirikan pesantren. Berapa banyak dari 30 ribu pesantren di Indonesia siap hadapi kebakaran? Dan berapa banyak anak perlu menjadi korban sebelum terjadi perubahan dalam sistem operasional pesantren?
-Gene Netto

Kebakaran Pesantren di Karawang Tewaskan 8 Orang, Ini Penyebabnya
Tim detikcom – detikNews, Selasa, 22 Feb 2022 Jakarta - Kebakaran pesantren di Karawang melahap bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Khoirot, Desa Manggungjaya, pada Senin (21/2/2022) kemarin. Akibat peristiwa maut tersebut, delapan santri dikabarkan meninggal dunia. Polisi menyebut kebakaran tersebut dikarenakan adanya korsleting kipas angin yang berada di gedung lantai dua.
https://news.detik.com

Jenazah para santri telah dibawa ke RSUD Karawang. Dari 8 korban, tujuh di antaranya berhasil diidentifikasi. Berikut identitas korban: 1. Alif Satria (7) asal Cikampek. 2. Muhamad Fatir (7) asal Subang. 3. Rian Aditio (7) asal Subang. 4. M Akmal Maulana (12). 5. Mujaki Riadi (13) asal Cilamaya. 6. Moreno (10) asal Cilamaya. 7. Azka Pairul Gupron (11) asal Subang. 8. Masih proses identifikasi.
https://news.detik.com

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...