Assalamu’alaikum wr.wb., Ucapan “Selamat Natal” ditentukan haram oleh sebagian besar ulama di manca negara. Sebaliknya, ada juga yang membolehkan. Saya sepakat dgn ulama yang melarang. Coba berpikir begini: Mengucapkan “Selamat Natal” sama dengan mengucapkan “Selamat Atas Kelahiran Tuhan Dalam Bentuk Manusia Yang Disalibkan Untuk Menebus Dosa Kita!”
Bagi Muslim, kalimat itu syirik. Muslim tidak boleh percaya Tuhan lahir sebagai manusia. Juga tidak boleh percaya Tuhan bisa dibunuh dgn tiga paku. Jadi, kalau kalimat panjangnya jelas syirik, dan merupakan penyembahan terhadap sosok selain Allah SWT, apa versi singkatnya "Selamat Natal" berbeda? Mau diucapkan untuk hormati orang kafir?
98. Barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat- Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir. (Al-Baqarah QS. 2:98)
Allah SWT adalah musuhnya orang kafir. Tetapi kl mereka baik hati, maka kita harus sama. Apa berarti kita harus ucapkan Selamat Natal pada saat mereka menyembah Yesus sebagai Tuhan? Mau jaga diri atau ikut2an? Mau setia pada Kemauan Allah, atau kemauan manusia?
Dari Ibnu Umar ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk di antara mereka. (HR. Abu Daud)
Kalau dpt ucapan Selamat Natal, saya jawab “Terima Kasih”. Belum pernah ada orang Kristen yg menjadi marah. Kl orang tua kirim kado Natal, saya terima, tapi tidak balas. Tidak menjadi masalah.
TETAPI, kl ada anggota keluarga atau bos yang Kristen, dan merasa perlu menjaga kerukunan, maka bismillah dalam hati dan jawab "Selamat Natal". Tidak berarti harus aktif ucapkan pada semua orang Kristen di mana2. Kl diajak makan silahkan ikut. Kl ada acara2 doa bersama, nyanyi, dll. yg lebih terasa spt perayaan agama, minta maaf dan tidak ikut. Jadi gunakan sikap mulia dan bijaksana. Hindari kl bisa, dan berusaha utk tidak ikut dalam kegiatan ibadah.
85. Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. (Ali-Imron QS. 3:85)
Agama Allah jelas. Ikuti contoh Nabi Muhammad SAW dengan berhati-hati kl ada hal yang kurang jelas hukumnya (syubhat). Sepertinya Rasulullah SAW tidak ucapkan Selamat Natal. Tidak ucapkan selamat pada pengikut ratusan agama lain (yg berhalanya di Kabah sebelumnya). Kebebasan beragama dijamin oleh Nabi, tapi dia tidak ikut kegiatan agama mereka, walaupun sebatas ucapan.
Ada dua pilihan:
1. Memilih jalan Allah yang jelas dengan tinggalkan perkara yg meragukan. Ikuti contoh Nabi SAW yg tidak ucapkan Selamat pada pengikut agama lain.
2. Atau silahkan mengucapkan Selamat Natal, kl yakin itu yang terbaik, krn memang ada sebagian ulama yang membolehkan.
Wallahu a’lam bish-shawab. Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene Netto
Search This Blog
Labels
alam
(8)
amal
(100)
anak
(299)
anak yatim
(118)
bilingual
(22)
bisnis dan pelayanan
(6)
budaya
(8)
dakwah
(87)
dhuafa
(18)
for fun
(12)
Gene
(222)
guru
(61)
hadiths
(9)
halal-haram
(24)
Hoax dan Rekayasa
(34)
hukum
(68)
hukum islam
(52)
indonesia
(570)
islam
(556)
jakarta
(34)
kekerasan terhadap anak
(357)
kesehatan
(97)
Kisah Dakwah
(10)
Kisah Sedekah
(11)
konsultasi
(11)
kontroversi
(5)
korupsi
(27)
KPK
(16)
Kristen
(14)
lingkungan
(19)
mohon bantuan
(40)
muallaf
(52)
my books
(2)
orang tua
(8)
palestina
(34)
pemerintah
(136)
Pemilu 2009
(63)
pendidikan
(503)
pengumuman
(27)
perang
(10)
perbandingan agama
(11)
pernikahan
(11)
pesantren
(34)
politik
(127)
Politik Indonesia
(53)
Progam Sosial
(60)
puasa
(38)
renungan
(178)
Sejarah
(5)
sekolah
(79)
shalat
(9)
sosial
(321)
tanya-jawab
(15)
taubat
(6)
umum
(13)
Virus Corona
(24)
16 December, 2019
11 December, 2019
Kronologi Siswi SMA di Nias Sudah Tewas Lalu Diperkosa
Saya sudah lupa berapa kali saya baca berita tentang seorang anak yang "dibunuh lalu diperkosa". Coba anda jelaskan fenomena ini dari sisi pendidikan, agama, budaya atau yang lain. Dari mana sebagian pemuda Indonesia menjadi begitu gila terhadap seks, sehingga mereka sanggup memperkosa sebuah mayat dari orang yang baru saja mereka bunuh?
Di benak saya, kalau seandainya baru saja membunuh seseorang, seharusnya ada rasa syok, atau rasa ketakutan yang tinggi. Malah di saat itu, sebagian pemuda Indonesia bisa buka celana, mendapat ereksi, telanjangi mayat, dan memperkosanya. Kenapa bisa?
Makin lama, rasanya makin umum terjadi. Minggu ini ada dua kasus. Dan coba ingat juga, semua pemuda ini berasal dari Indonesia, negara timur, yang katanya penuh adat sopan santun dengan budi pekerti yang luhur. Mereka punya orang tua, kakek nenek, om dan tante, guru sekolah, guru agama, dan tetangga yang banyak. Tapi juga bisa memperkosa mayat. Siapa yang mendidik mereka (atau gagal mendidik mereka) sampai mereka bisa menjadi begitu biadab? Dan siapa yang mau bertanggung jawab?
-Gene Netto
Kronologi Siswi SMA di Nias Sudah Tewas Lalu Diperkosa
Rabu, 11 Desember 2019 | VIVA – Pelaku pembunuhan siswa kelas 3 SMA, Tolonasokhi Halawa (27) berhasil diringkus polis. Diduga tersangka melakukan pemerkosaan terhadap korban, yang sudah tewas dengan kondisi berlumuran darah, di Desa Hiwaebu Kecamatan Susua Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara.
Kapolres Nias Selatan, AKBP I Gede Nakti, menjelaskan pada hari itu, sekitar Pukul 19.00 WIB. Di lokasi kejadian, antara pelaku dan korban berpapasan saat jalan kaki. Saat itu korban L (20), hendak pulang ke rumahnya. Entah setan apa merasuki, pelaku memeluk korban dari belakang. Namun, L langsung memberikan perlawanan.
Gede mengungkapkan karena korban terus meronta dan melawan. Pelaku dengan sadis menikam kepala wanita itu dengan pisau, yang disimpannya di kantong celananya. Setelah korban dipastikan tewas, pelaku kemudian memperkosanya.
https://www.viva.co.id
Di benak saya, kalau seandainya baru saja membunuh seseorang, seharusnya ada rasa syok, atau rasa ketakutan yang tinggi. Malah di saat itu, sebagian pemuda Indonesia bisa buka celana, mendapat ereksi, telanjangi mayat, dan memperkosanya. Kenapa bisa?
Makin lama, rasanya makin umum terjadi. Minggu ini ada dua kasus. Dan coba ingat juga, semua pemuda ini berasal dari Indonesia, negara timur, yang katanya penuh adat sopan santun dengan budi pekerti yang luhur. Mereka punya orang tua, kakek nenek, om dan tante, guru sekolah, guru agama, dan tetangga yang banyak. Tapi juga bisa memperkosa mayat. Siapa yang mendidik mereka (atau gagal mendidik mereka) sampai mereka bisa menjadi begitu biadab? Dan siapa yang mau bertanggung jawab?
-Gene Netto
Kronologi Siswi SMA di Nias Sudah Tewas Lalu Diperkosa
Rabu, 11 Desember 2019 | VIVA – Pelaku pembunuhan siswa kelas 3 SMA, Tolonasokhi Halawa (27) berhasil diringkus polis. Diduga tersangka melakukan pemerkosaan terhadap korban, yang sudah tewas dengan kondisi berlumuran darah, di Desa Hiwaebu Kecamatan Susua Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara.
Kapolres Nias Selatan, AKBP I Gede Nakti, menjelaskan pada hari itu, sekitar Pukul 19.00 WIB. Di lokasi kejadian, antara pelaku dan korban berpapasan saat jalan kaki. Saat itu korban L (20), hendak pulang ke rumahnya. Entah setan apa merasuki, pelaku memeluk korban dari belakang. Namun, L langsung memberikan perlawanan.
Gede mengungkapkan karena korban terus meronta dan melawan. Pelaku dengan sadis menikam kepala wanita itu dengan pisau, yang disimpannya di kantong celananya. Setelah korban dipastikan tewas, pelaku kemudian memperkosanya.
https://www.viva.co.id
10 December, 2019
Saat Menteri Adu Akting di depan Presiden
Saya sudah berusaha berkali-kali untuk melihat sisi "baik" dari acara ini. Belum berhasil. Seorang menteri pendidikan yang baru dilantik punya waktu kosong untuk menjadi pelawak dan menghibur presiden. Jokowi diundang ke acara anti-korupsi dengan KPK tapi tidak mau hadir. Malah pergi ke sebuah sekolah dan nonton menteri menjadi pelawak.
Wartawan selalu tanya ttg program kerja 100 hari dari menteri baru. Mungkin ini pertama kali dalam 70 tahun merdeka seorang menteri punya program "menjadi pelawak untuk menghibur presiden". Begitu tidak sibuk? Begitu sedikit tugasnya? Manfaatnya apa dari menjadi pelawak satu hari? Setahu saya tidak ada hubungan antara acara komedi dari menteri dan pencegahan korupsi di masa depan.
Ada atap sekolah yang ambruk, anak dan guru luka-luka, dan ada yang wafat. Ada sekolah dengan 3 guru PNS dan 25 guru honorer. Ada guru honorer yang digaji 300 ribu per bulan, dan menunggu 6 bulan untuk dapat gaji itu. Guru di pelosok bisa habis gajinya untuk beli sembako, karena begitu mahal tinggal di sana. Setiap kali ganti menteri, ganti kurikulum juga, dan membuat 3 juta guru pusing. Setiap ganti kurikulum, buku teks ganti juga, dan membuat 100 juta orang tua pusing. Dari 60 juta siswa, ada jutaan yang tidak sampai kelas 3 SMA karena biaya sekolah begitu mahal. Dana pendidikan korupsi. Dana BOS dikorupsi. Ujian Nasional sudah dilarang oleh MA karena melanggar konstitusi, tapi masih perlu "dikaji dulu" oleh menteri pendidikan yang mengaku tidak mengerti pendidikan.
Tapi menteri pendidikan dan dua menteri lain punya waktu kosong untuk menjadi pelawak dan menghibur presiden selama 1 hari. Maaf, saya tidak bisa melihat sisi baiknya. Kasihan anak Indonesia yang dapat pemimpin negara seperti ini. Kerja, kerja, kerja. Daripada minta menteri menjadi pelawak, lebih baik presiden dan para menteri fokus pada masa depan 80 juta anak Indonesia.
-Gene Netto
Saat Menteri Adu Akting di depan Presiden: Pentas Prestasi Tanpa Korupsi
https://www.youtube.com/watch?v=GsaSOrP0leo
Wartawan selalu tanya ttg program kerja 100 hari dari menteri baru. Mungkin ini pertama kali dalam 70 tahun merdeka seorang menteri punya program "menjadi pelawak untuk menghibur presiden". Begitu tidak sibuk? Begitu sedikit tugasnya? Manfaatnya apa dari menjadi pelawak satu hari? Setahu saya tidak ada hubungan antara acara komedi dari menteri dan pencegahan korupsi di masa depan.
Ada atap sekolah yang ambruk, anak dan guru luka-luka, dan ada yang wafat. Ada sekolah dengan 3 guru PNS dan 25 guru honorer. Ada guru honorer yang digaji 300 ribu per bulan, dan menunggu 6 bulan untuk dapat gaji itu. Guru di pelosok bisa habis gajinya untuk beli sembako, karena begitu mahal tinggal di sana. Setiap kali ganti menteri, ganti kurikulum juga, dan membuat 3 juta guru pusing. Setiap ganti kurikulum, buku teks ganti juga, dan membuat 100 juta orang tua pusing. Dari 60 juta siswa, ada jutaan yang tidak sampai kelas 3 SMA karena biaya sekolah begitu mahal. Dana pendidikan korupsi. Dana BOS dikorupsi. Ujian Nasional sudah dilarang oleh MA karena melanggar konstitusi, tapi masih perlu "dikaji dulu" oleh menteri pendidikan yang mengaku tidak mengerti pendidikan.
Tapi menteri pendidikan dan dua menteri lain punya waktu kosong untuk menjadi pelawak dan menghibur presiden selama 1 hari. Maaf, saya tidak bisa melihat sisi baiknya. Kasihan anak Indonesia yang dapat pemimpin negara seperti ini. Kerja, kerja, kerja. Daripada minta menteri menjadi pelawak, lebih baik presiden dan para menteri fokus pada masa depan 80 juta anak Indonesia.
-Gene Netto
Saat Menteri Adu Akting di depan Presiden: Pentas Prestasi Tanpa Korupsi
https://www.youtube.com/watch?v=GsaSOrP0leo
Pembunuhan Keji Bocah SD di Kalteng, Disodomi lalu Dipenggal
Seorang anak SD minta rokok dari pelaku, yang sudah menikah dan punya anak. Tiba2 pelaku ingin sodomi korban, tapi dilawan. Jadi anak kecil itu dicekik, dan setelah mati, disodomi juga. Lalu pelaku jalan pulang ke rumah dengan santai, ambil mandau (pedang), kembali ke jenazah dan potong kepalanya. Jangan terlalu heran. Kekerasan terhadap anak sangat "normal" di Indonesia.
Mungkin besok Kapolri dan dua menteri lain bisa menjadi pelawak di depan presiden, dan membuat drama anti-kekerasan terhadap anak, dan presiden dan para menteri bisa ketawa2, lalu menyatakan niat baiknya untuk melindungi 80 juta anak Indonesia dari kekerasan.
Kita harus selalu ingat pada prinsip yang utama: "Bukan anak saya jadi bukan urusan saya!" Yang penting adalah anaknya orang elit selalu aman dan dilindungi 24 jam. Jadi tidak ada yang perlu peduli pada anaknya orang miskin…
-Gene Netto
Kronologi Pembunuhan Keji Bocah SD di Katingan Kalteng, Disodomi lalu Dipenggal
Ade Sata · Selasa, 10 Desember 2019 - PALANGKARAYA, iNews.id – Polisi mengungkap kasus penemuan mayat bocah sekolah dasar (SD) tanpa kepala di Desa Tumbang Mahup, Kecamatan Katingan Hulu, Katingan, Kalimantan Tengah (Kalteng). Sebelum dibunuh dengan cara dipenggal, korban lebih dahulu disodomi pelaku.
Hasil penyidikan, identitas pelaku kejahatan keji ini berinsial A, warga yang masih satu kampung dengan korban dan telah berkeluarga serta memiliki tiga anak.
https://www.inews.id
Mungkin besok Kapolri dan dua menteri lain bisa menjadi pelawak di depan presiden, dan membuat drama anti-kekerasan terhadap anak, dan presiden dan para menteri bisa ketawa2, lalu menyatakan niat baiknya untuk melindungi 80 juta anak Indonesia dari kekerasan.
Kita harus selalu ingat pada prinsip yang utama: "Bukan anak saya jadi bukan urusan saya!" Yang penting adalah anaknya orang elit selalu aman dan dilindungi 24 jam. Jadi tidak ada yang perlu peduli pada anaknya orang miskin…
-Gene Netto
Kronologi Pembunuhan Keji Bocah SD di Katingan Kalteng, Disodomi lalu Dipenggal
Ade Sata · Selasa, 10 Desember 2019 - PALANGKARAYA, iNews.id – Polisi mengungkap kasus penemuan mayat bocah sekolah dasar (SD) tanpa kepala di Desa Tumbang Mahup, Kecamatan Katingan Hulu, Katingan, Kalimantan Tengah (Kalteng). Sebelum dibunuh dengan cara dipenggal, korban lebih dahulu disodomi pelaku.
Hasil penyidikan, identitas pelaku kejahatan keji ini berinsial A, warga yang masih satu kampung dengan korban dan telah berkeluarga serta memiliki tiga anak.
https://www.inews.id
Laporan: Ada 56 Orang Korban Pelecehan Seksual di Gereja Katolik Indonesia, Termasuk Seminaris dan Suster
10 Desember 2019. Katoliknews.com – Majalah Warta Minggu yang diterbitkan oleh Paroki Tomang – Gereja Maria Bunda Karmel (MBK), Keuskupan Agung Jakarta menyajikan laporan yang memicu pembicaraan luas, terkait pelecehan seksual di dalam Gereja Katolik di Indonesia.
Majalah milik paroki yang dilayani para imam Karmel itu melaporkan setidaknya 56 orang mengalami pelecehan seksual di dalam Gereja Katolik di seluruh Indonesia. Laporan yang berjudul “Pelecehan Seksual di Gereja Indonesia: Fenomena Gunung Es?” itu, diterbitkan pada edisi Minggu, 7 Desember 2019.
Dijelaskan dalam majalah itu yang file dalam formatnya PDF-nya diperoleh Katoliknews.com bahwa laporan itu berdasarkan sebuah diskusi yang diadakan di Universitas Katolik Atma Jaya, Jakarta pada akhir November untuk menandai kampanye 16 hari penghapusan kekerasan terhadap perempuan.
Selama diskusi itu, Sekretaris Eksekutif Komisi Seminari KWI, RD Joseph Kristanto mengatakan, walaupun dia tidak memiliki data pasti tentang jumlah korban pelecehan seksual di Gereja Katolik di Indonesia, timnya telah menerima laporan dari informan yang merinci setidaknya 56 korban.
“Dari jumlah itu, ada 21 korban dari kalangan seminaris dan frater, 20 orang suster dan 15 korban nonreligius,” kata RD Kristanto seperti dikutip Warta Minggu. “Pelakunya siapa? Ada 33 imam dan 23 pelaku bukan imam. Ternyata banyak juga kejadian di tempat-tempat pendidikan calon imam.”
Kristanto mengatakan ia meyakini bahwa ini adalah fenomena gunung es. “Hitung saja, di Indonesia ada 37 keuskupan, kalau masing-masing keuskupan lima atau sepuluh kasus, silahkan hitung sendiri. Itu baru di keuskupan. Belum di sekolah-sekolah atau panti-panti asuhan,” katanya.
https://katoliknews.com
Majalah milik paroki yang dilayani para imam Karmel itu melaporkan setidaknya 56 orang mengalami pelecehan seksual di dalam Gereja Katolik di seluruh Indonesia. Laporan yang berjudul “Pelecehan Seksual di Gereja Indonesia: Fenomena Gunung Es?” itu, diterbitkan pada edisi Minggu, 7 Desember 2019.
Dijelaskan dalam majalah itu yang file dalam formatnya PDF-nya diperoleh Katoliknews.com bahwa laporan itu berdasarkan sebuah diskusi yang diadakan di Universitas Katolik Atma Jaya, Jakarta pada akhir November untuk menandai kampanye 16 hari penghapusan kekerasan terhadap perempuan.
Selama diskusi itu, Sekretaris Eksekutif Komisi Seminari KWI, RD Joseph Kristanto mengatakan, walaupun dia tidak memiliki data pasti tentang jumlah korban pelecehan seksual di Gereja Katolik di Indonesia, timnya telah menerima laporan dari informan yang merinci setidaknya 56 korban.
“Dari jumlah itu, ada 21 korban dari kalangan seminaris dan frater, 20 orang suster dan 15 korban nonreligius,” kata RD Kristanto seperti dikutip Warta Minggu. “Pelakunya siapa? Ada 33 imam dan 23 pelaku bukan imam. Ternyata banyak juga kejadian di tempat-tempat pendidikan calon imam.”
Kristanto mengatakan ia meyakini bahwa ini adalah fenomena gunung es. “Hitung saja, di Indonesia ada 37 keuskupan, kalau masing-masing keuskupan lima atau sepuluh kasus, silahkan hitung sendiri. Itu baru di keuskupan. Belum di sekolah-sekolah atau panti-panti asuhan,” katanya.
https://katoliknews.com
09 December, 2019
Anak Ceria Bermain Layang-Layang? Atau Pendidikan Agama Anak Kurang Baik?
Kemarin saya lihat berita dengan judul, "Cerianya Anak-anak di Ibu Kota Bermain Layang-layang." Saya buka karena ingin lihat bentuk layang2 yang dipakai. Ketika melihat fotonya, saya langsung abaikan layang2nya. Fokus saya pindah ke tempat berdirinya anak2 itu: Di tengah kuburan.
Saya langsung dapat dua buah pemikiran dari semua foto itu. Pertama, Pemda DKI begitu gagal menciptakan taman kota dan lokasi terbuka yang bisa dipakai oleh anak, sehingga kuburan dijadikan tempat bermain. Mereka bisa main di mana lagi? Dengan jutaan anak di seluruh kota, seharusnya menjadi prioritas menciptakan lokasi bermain untuk anak2 itu, daripada bangun sekian banyak mall lagi.
Kedua, bagaimana pendidikan agamanya bagi anak ini sehingga mereka tidak bisa menghormati tempat pemakaman? Terlihat keasyikan mereka main layang2, dan kuburan orang diinjak2. Apa orang tua dan gurunya tidak mendidik mereka untuk hormati kuburan? Bagaimana kalau anda datang utk berziarah ke kuburan saudara, dan ada 3 anak yang sedang injak2 dan loncat2 di atas kuburan itu?
Anak Indonesia perlu diperhatikan oleh pemerintah dan pemda. Bukan seragamnya yang perlu dipikirkan terus, atau PRnya, atau jam datang ke sekolah. Akhlak yang paling penting utk diutamakan, karena dengan akhlak yang baik, insya Allah semua yang lain akan menjadi baik juga.
-Gene Netto
Cerianya Anak-anak di Ibu Kota Bermain Layang-layang
Sabtu 07 Desember 2019, Rifkianto Nugroho - detikNews
https://news.detik.com
Saya langsung dapat dua buah pemikiran dari semua foto itu. Pertama, Pemda DKI begitu gagal menciptakan taman kota dan lokasi terbuka yang bisa dipakai oleh anak, sehingga kuburan dijadikan tempat bermain. Mereka bisa main di mana lagi? Dengan jutaan anak di seluruh kota, seharusnya menjadi prioritas menciptakan lokasi bermain untuk anak2 itu, daripada bangun sekian banyak mall lagi.
Kedua, bagaimana pendidikan agamanya bagi anak ini sehingga mereka tidak bisa menghormati tempat pemakaman? Terlihat keasyikan mereka main layang2, dan kuburan orang diinjak2. Apa orang tua dan gurunya tidak mendidik mereka untuk hormati kuburan? Bagaimana kalau anda datang utk berziarah ke kuburan saudara, dan ada 3 anak yang sedang injak2 dan loncat2 di atas kuburan itu?
Anak Indonesia perlu diperhatikan oleh pemerintah dan pemda. Bukan seragamnya yang perlu dipikirkan terus, atau PRnya, atau jam datang ke sekolah. Akhlak yang paling penting utk diutamakan, karena dengan akhlak yang baik, insya Allah semua yang lain akan menjadi baik juga.
-Gene Netto
Cerianya Anak-anak di Ibu Kota Bermain Layang-layang
Sabtu 07 Desember 2019, Rifkianto Nugroho - detikNews
https://news.detik.com
Warga NTT Sangkal Menista Yesus: Saya Pertanyakan Agama Saya, Kok Dipenjara?
Dengan adanya UU 156 penistaan agama (tanpa definisi yg jelas) dan UU ITE, kita hanya perlu tunggu saja pemeluk agama yang sama saling melaporkan. UU ini sangat buruk, dan merusak masyarakat. Pemerintah anggap UU itu menjaga kerukunan. Tapi yang didapatkan hanya kerukunan palsu. Orang yang diam karena takut masuk penjara tidak sama dengan orang yang menerima pendapat yang berbeda.
Kondisi ini membuat rakyat Indonesia setara dengan anak balita. Banyak orang tua melihat anaknya lari, tabrak kursi, jatuh, dan menangis. Orang tua datang ke balita, dan suruh jangan menangis. Kursi yang jahat! Anak tidak bersalah! Kursinya ditampar dan disalahkan. Ini sebuah pola pendidikan yang umum, tapi salah. Anak tidak dididik untuk bersikap dewasa, berlapang dada, dan menjaga diri sendiri. Kesalahan dilimpahkan pada pihak yang lain. Anak yang sakit hati harus dilindungi dari "kejahatan" pihak lain yang menjadi penyebab sakit hati.
Pemerintah Indonesia sepertinya senang dengan sistem pemikiran seperti itu sejak masa Orde Baru. Rakyat dianggap setara dengan anak balita, yang perlu diarahkan dan dilindungi oleh pemerintah. Rakyat tidak bisa mengurus diri sendiri, atau menjadi dewasa. Ketika terjadi masalah, rakyat diharapkan menunggu pemerintah datang, mengusap kepala rakyat, dan "memukul" pihak yang bikin rakyat sakit hati. Rakyat tidak perlu dewasa dan menerima kenyataan ada orang yang punya pendapat yang buruk di dunia ini. Pemerintah akan melindungi rakyat, agar rakyat selalu "senang" dan tidak perlu diganggu dengan pemikiran yang berat.
Indonesia akan maju lebih cepat, dan lebih siap menjadi pemimpin dunia, kalau ada kebebasan bicara di sini. Yang sangat takut memberikan hak bicara bebas pada rakyat hanyalah para diktator di seluruh dunia.
-Gene Netto
Warga NTT Sangkal Menista Yesus: Saya Pertanyakan Agama Saya, Kok Dipenjara?
2019/11/10 Andi Saputra – detikNews. Alor - Lamboan Djahamao dinyatakan Mahkamah Agung (MA) telah menista agama dan dijatuhi hukuman 6 bulan penjara. Lamboan yang juga penganut Protestan itu merasa janggal dengan putusan itu karena ia mempertanyakan keyakinan yang dianutnya yaitu kelahiran Yesus pada 25 Desember.
https://news.detik.com
Kondisi ini membuat rakyat Indonesia setara dengan anak balita. Banyak orang tua melihat anaknya lari, tabrak kursi, jatuh, dan menangis. Orang tua datang ke balita, dan suruh jangan menangis. Kursi yang jahat! Anak tidak bersalah! Kursinya ditampar dan disalahkan. Ini sebuah pola pendidikan yang umum, tapi salah. Anak tidak dididik untuk bersikap dewasa, berlapang dada, dan menjaga diri sendiri. Kesalahan dilimpahkan pada pihak yang lain. Anak yang sakit hati harus dilindungi dari "kejahatan" pihak lain yang menjadi penyebab sakit hati.
Pemerintah Indonesia sepertinya senang dengan sistem pemikiran seperti itu sejak masa Orde Baru. Rakyat dianggap setara dengan anak balita, yang perlu diarahkan dan dilindungi oleh pemerintah. Rakyat tidak bisa mengurus diri sendiri, atau menjadi dewasa. Ketika terjadi masalah, rakyat diharapkan menunggu pemerintah datang, mengusap kepala rakyat, dan "memukul" pihak yang bikin rakyat sakit hati. Rakyat tidak perlu dewasa dan menerima kenyataan ada orang yang punya pendapat yang buruk di dunia ini. Pemerintah akan melindungi rakyat, agar rakyat selalu "senang" dan tidak perlu diganggu dengan pemikiran yang berat.
Indonesia akan maju lebih cepat, dan lebih siap menjadi pemimpin dunia, kalau ada kebebasan bicara di sini. Yang sangat takut memberikan hak bicara bebas pada rakyat hanyalah para diktator di seluruh dunia.
-Gene Netto
Warga NTT Sangkal Menista Yesus: Saya Pertanyakan Agama Saya, Kok Dipenjara?
2019/11/10 Andi Saputra – detikNews. Alor - Lamboan Djahamao dinyatakan Mahkamah Agung (MA) telah menista agama dan dijatuhi hukuman 6 bulan penjara. Lamboan yang juga penganut Protestan itu merasa janggal dengan putusan itu karena ia mempertanyakan keyakinan yang dianutnya yaitu kelahiran Yesus pada 25 Desember.
https://news.detik.com
07 December, 2019
Kegagalan Sistem Pendidikan Indonesia = Anak Gampang Dicabuli
Assalamu’alaikum wr.wb. Di dalam sebuah artikel berita di bawah ini (dan juga di ribuan artikel serupa), dijelaskan bahwa banyak anak SMP merasa "terpaksa" taat pada gurunya. Dan oleh karena itu, 18 anak laki-laki bisa dicabuli, berkali-kali, karena tidak punya daya pikir logis atau akal yang sehat yang akan membuat mereka menolak. Mereka takut pada gurunya karena semua anak Indonesia tahu: 1) Siswa wajib "diam dan taat" pada guru; 2) Guru selalu benar; 3) Guru bisa mengubah nilai siswa tanpa alasan; 4) Siswa tidak bisa berharap dapat bantuan atau keadilan dari guru yang lain.
Di bawah ini, ada daftar semua hal yang terjadi, sehingga 18 anak itu menjadi korban pencabulan di sekolah:
1. Guru itu suruh anak ikut kegiatan modelling. Anak menolak, tidak tertarik, tapi disuruh terus, jadi dia diam dan taat sama gurunya.
2. Disuruh masuk ruangan guru BK, lalu pintu dikunci, jendela dan gorden ditutup. Anak seharusnya protes, tapi dia diam dan taat.
3. Anak diminta bantu guru dengan penelitian S3 karena membutuhkan contoh sperma dan bulu kemaluan, dan harus mengukur penis anak. Anak mengaku ketakutan, dan tidak mau ikut penelitian itu, tapi diam dan taat.
4. Sebelum dicabuli, anak disumpah dengan Al Quran agar kegiatan "berikan contoh sperma untuk penelitian" tidak boleh diceritakan kepada orang lain. Anak tidak mau setuju, tapi diam dan taat.
5. Anak disuruh berbaring di atas meja. Anak tidak mau, tapi diam dan taat.
6. Anak ditelanjangi oleh gurunya. Anak tidak mau, tapi diam dan taat.
7. Penis anak itu dikocok oleh gurunya terus, sampai dapat ereksi. Anak tidak mau, tapi diam dan taat.
8. Guru itu tidak izinkan anak keluar ruangan, kalau spermanya belum keluar. Jadi anak harus diam di atas meja, telanjang, dimasturbasi oleh gurunya, hingga alami klimaks. Anak tidak mau, tapi diam dan taat.
9. Di lain waktu, beberapa anak dipanggil lagi untuk ikut "penelitian" lagi. Anak2 itu tidak mau, tapi diam dan taat.
Coba kita kembali ke anak yang pertama. Ketika pintu dikunci, dan dia ditelanjangi gurunya, dan disuruh kasih contoh sperma (yang harus dihasilkan dengan cara dimasturbasi oleh gurunya), anak itu bisa saja berontak, melawan, dobrak pintu, pecahkan jendela, teriak, lari, dan mencari pertolongan. Atau kalau tidak berani, setelah selesai, dia bisa langsung lari ke ruangan kepala sekolah, atau cari guru untuk dapat pertolongan.
Apakah terjadi? Tidak. Setiap anak diam dan taat, selama 2 tahun, sehingga 18 anak menjadi korban. Kenapa? Karena semua anak diajarkan untuk diam dan taat pada gurunya, jangan berani melawan, dan banyak anak tidak melihat para guru sebagai sahabat, pelindung atau penolong. Mereka juga tidak sanggup menggunakan akal yang sehat dan berpikir sendiri, "Ini tidak normal, saya harus melawan!" Mereka diam dan taat. Walaupun disuruh melakukan hal yang sangat buruk.
Ini bukti kegagalan sistem pendidikan, yang dibangun oleh para guru, dan didukung oleh para orang tua, selama puluhan tahun. Kalau sistem ini tidak diubah, makin banyak anak Indonesia akan menjadi korban. Tolong. Kalau anda sudah baca ini, jangan abaikan saja. Ajarkan anak anda untuk berdebat, berpikir secara logis, berani untuk tidak setuju dengan anda, dan berani melawan kedzholiman dari siapapun (saudara, guru, tetangga, dll.), walaupun ada rasa takut. Kalau anda tidak mau, karena anda lebih senang punya anak yang "diam dan taat", risikonya adalah anak anda yang menjadi korban besok. Semoga anda mau selamatkan anak anda dan semua anak Indonesia sekaligus.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto
Sebelum Dicabuli, Belasan Siswa SMP Dipaksa Oknum Guru BK Cabul Ikut Kegiatan Modelling
https://malangtimes.com
Di bawah ini, ada daftar semua hal yang terjadi, sehingga 18 anak itu menjadi korban pencabulan di sekolah:
1. Guru itu suruh anak ikut kegiatan modelling. Anak menolak, tidak tertarik, tapi disuruh terus, jadi dia diam dan taat sama gurunya.
2. Disuruh masuk ruangan guru BK, lalu pintu dikunci, jendela dan gorden ditutup. Anak seharusnya protes, tapi dia diam dan taat.
3. Anak diminta bantu guru dengan penelitian S3 karena membutuhkan contoh sperma dan bulu kemaluan, dan harus mengukur penis anak. Anak mengaku ketakutan, dan tidak mau ikut penelitian itu, tapi diam dan taat.
4. Sebelum dicabuli, anak disumpah dengan Al Quran agar kegiatan "berikan contoh sperma untuk penelitian" tidak boleh diceritakan kepada orang lain. Anak tidak mau setuju, tapi diam dan taat.
5. Anak disuruh berbaring di atas meja. Anak tidak mau, tapi diam dan taat.
6. Anak ditelanjangi oleh gurunya. Anak tidak mau, tapi diam dan taat.
7. Penis anak itu dikocok oleh gurunya terus, sampai dapat ereksi. Anak tidak mau, tapi diam dan taat.
8. Guru itu tidak izinkan anak keluar ruangan, kalau spermanya belum keluar. Jadi anak harus diam di atas meja, telanjang, dimasturbasi oleh gurunya, hingga alami klimaks. Anak tidak mau, tapi diam dan taat.
9. Di lain waktu, beberapa anak dipanggil lagi untuk ikut "penelitian" lagi. Anak2 itu tidak mau, tapi diam dan taat.
Coba kita kembali ke anak yang pertama. Ketika pintu dikunci, dan dia ditelanjangi gurunya, dan disuruh kasih contoh sperma (yang harus dihasilkan dengan cara dimasturbasi oleh gurunya), anak itu bisa saja berontak, melawan, dobrak pintu, pecahkan jendela, teriak, lari, dan mencari pertolongan. Atau kalau tidak berani, setelah selesai, dia bisa langsung lari ke ruangan kepala sekolah, atau cari guru untuk dapat pertolongan.
Apakah terjadi? Tidak. Setiap anak diam dan taat, selama 2 tahun, sehingga 18 anak menjadi korban. Kenapa? Karena semua anak diajarkan untuk diam dan taat pada gurunya, jangan berani melawan, dan banyak anak tidak melihat para guru sebagai sahabat, pelindung atau penolong. Mereka juga tidak sanggup menggunakan akal yang sehat dan berpikir sendiri, "Ini tidak normal, saya harus melawan!" Mereka diam dan taat. Walaupun disuruh melakukan hal yang sangat buruk.
Ini bukti kegagalan sistem pendidikan, yang dibangun oleh para guru, dan didukung oleh para orang tua, selama puluhan tahun. Kalau sistem ini tidak diubah, makin banyak anak Indonesia akan menjadi korban. Tolong. Kalau anda sudah baca ini, jangan abaikan saja. Ajarkan anak anda untuk berdebat, berpikir secara logis, berani untuk tidak setuju dengan anda, dan berani melawan kedzholiman dari siapapun (saudara, guru, tetangga, dll.), walaupun ada rasa takut. Kalau anda tidak mau, karena anda lebih senang punya anak yang "diam dan taat", risikonya adalah anak anda yang menjadi korban besok. Semoga anda mau selamatkan anak anda dan semua anak Indonesia sekaligus.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto
Sebelum Dicabuli, Belasan Siswa SMP Dipaksa Oknum Guru BK Cabul Ikut Kegiatan Modelling
https://malangtimes.com
“Nggak menyangka sama sekali kita. Dia itu orangnya rajin, ramah, suka membantu."
Coba perhatikan kalimat di atas. Ini kalimat yang hampir SELALU diucapkan dalam hampir semua kasus pencabulan terhadap anak di seluruh negara setiap hari. Saya sudah baca kalimat itu ribuan kali dalam beberapa tahun terakhir. Seorang guru, guru ngaji, bapak tiri, bapak kandung, kakek kandung, tetangga atau pria tua usia 55 ke atas (sudah menjadi kakek) ditangkap polisi. Anak remaja usia 12-18 juga ditangkap terus. Mereka telah perkosa, sodomi, atau cabuli (meraba kemaluan dsb.) seorang anak kecil. Apa kata keluarga, tetangga, kenalan, rekan kerja, atasan, teman, dan lain-lain? Mereka semua selalu mengatakan hal yang sama." Nggak menyangka."
Zaman ini, kalau anda berani lepaskan anak anda di bawah pengasuhan orang lain, siapapun orang itu, remaja atau dewasa, maka diharapkan selalu waspada. Jangan anggap orang lain "aman" hanya dengan alasan terlihat remaja yang baik dan biasa, atau dewasa yang telah menikah dan punya anak, atau sudah menjadi kakek, atau bersikap baik hati dan ramah terhadap tetangga dan rekan kerja. Sikap "baik" terhadap orang lain tidak merupakan jaminan apapun. Dia tetap bisa berbuat jahat terhadap anak kecil, lalu sembunyikan.
Dan kalau anda merasa cukup ucapkan "insya Allah aman", maka perlu dipahami bahwa semua orang tua korban dalam semua kasus pencabulan juga menganggap anak mereka aman, dan juga merasa insya Allah aman. Dan anak mereka aman bertahun-tahun, sampai tiba suatu hari di mana mereka tidak aman lagi… Tidak ada solusi jangka pendek selain selalu waspada dan selalu curiga terhadap semua orang yang lain, dari usia 12 ke atas, karena anak usia 12 sudah bisa menjadi pemerkosa sekarang. Bahkan terhadap suadara kandung sendiri juga perlu waspada. Dan kalau anda tidak mau, semoga suatu hari anda tidak masuk berita dengan mengatakan, "Saya tidak menyangka…"
-Gene Netto
Belasan Siswa Laki Dicabuli Guru, Ini Kata Kepsek SMPN 4 Kepanjen
“Pak CH ini sudah 5 tahun mengajar disekolah kami. Kita tidak menduga jika perangainya seperti itu. Siapapun pasti tidak akan menduga. Sebab selama disekolah, orangnya baik, disiplin dan suka membantu,” ungkap Supriyanto pada awak media, Jumat (6/12/2019). “Nggak menyangka sama sekali kita. Dia itu orangnya rajin, ramah, suka membantu. Terus kalau ada acara apapun di sekolah selalu tampil di depan. Kalau datang pagi, salam-salaman dengan siswa yang tiba di sekolah. Sama sekali kita nggak nyangka,” Supriyanto mengakhiri. (yog/ted)
https://beritajatim.com
Zaman ini, kalau anda berani lepaskan anak anda di bawah pengasuhan orang lain, siapapun orang itu, remaja atau dewasa, maka diharapkan selalu waspada. Jangan anggap orang lain "aman" hanya dengan alasan terlihat remaja yang baik dan biasa, atau dewasa yang telah menikah dan punya anak, atau sudah menjadi kakek, atau bersikap baik hati dan ramah terhadap tetangga dan rekan kerja. Sikap "baik" terhadap orang lain tidak merupakan jaminan apapun. Dia tetap bisa berbuat jahat terhadap anak kecil, lalu sembunyikan.
Dan kalau anda merasa cukup ucapkan "insya Allah aman", maka perlu dipahami bahwa semua orang tua korban dalam semua kasus pencabulan juga menganggap anak mereka aman, dan juga merasa insya Allah aman. Dan anak mereka aman bertahun-tahun, sampai tiba suatu hari di mana mereka tidak aman lagi… Tidak ada solusi jangka pendek selain selalu waspada dan selalu curiga terhadap semua orang yang lain, dari usia 12 ke atas, karena anak usia 12 sudah bisa menjadi pemerkosa sekarang. Bahkan terhadap suadara kandung sendiri juga perlu waspada. Dan kalau anda tidak mau, semoga suatu hari anda tidak masuk berita dengan mengatakan, "Saya tidak menyangka…"
-Gene Netto
Belasan Siswa Laki Dicabuli Guru, Ini Kata Kepsek SMPN 4 Kepanjen
“Pak CH ini sudah 5 tahun mengajar disekolah kami. Kita tidak menduga jika perangainya seperti itu. Siapapun pasti tidak akan menduga. Sebab selama disekolah, orangnya baik, disiplin dan suka membantu,” ungkap Supriyanto pada awak media, Jumat (6/12/2019). “Nggak menyangka sama sekali kita. Dia itu orangnya rajin, ramah, suka membantu. Terus kalau ada acara apapun di sekolah selalu tampil di depan. Kalau datang pagi, salam-salaman dengan siswa yang tiba di sekolah. Sama sekali kita nggak nyangka,” Supriyanto mengakhiri. (yog/ted)
https://beritajatim.com
05 December, 2019
Apa Cina Akan Segera Pecah?
Apa ada orang lain yang juga berpikir seperti saya, bahwa Cina akan segera pecah, perang saudara, dan menjadi bbrp negara kecil? Saya sudah lama menunggu perpecahan Cina. Pemerintahan yang diktator akan dilawan oleh rakyat ketika kekayaan rakyat dan pengalaman rakyat merasakan kebebasan di lain negara mencapai suatu titik kritikal (tipping point). Dalam sejarah, semua pemerintahan diktator ada masa runtuhnya.
Melihat gejolak di Hong Kong sekarang, saya merasa ini adalah awal dari perpecahan yang sudah lama saya tunggu. Hong Kong akan menyatakan diri merdeka. Beijing akan kirim tentara. Terjadi perang saudara di Hong Kong. Negara lain akan tawarkan bantuan untuk membela Hong Kong. Industri di Cina akan mulai terganggu. Lalu Taiwan akan menyatakan diri merdeka juga. Lalu ada propinsi2 di dalam Cina yang kaya dan juga ingin merdeka yang akan mulai berontak.
Lama-lama, Beijing akan mengalami kesulitan menahan demo dan pemberontakan yang mulai terjadi di berbagai wilayah, dan orang elit akan mulai kabur untuk selamatkan uangnya. Yang dipedulikan diktator dan kalangan elit hanya uangnya saja. Dan saya kira ada banyak orang yang ingin menjadi "pemimpin baru" di Cina, dan mereka juga kaya, dan punya kekuasaan. Jadi mereka akan ambil kesempatan untuk ciptakan negara baru.
Kalau misalnya sekelompok orang kaya di Shanghai membuat garis baru di peta, mencetak negara baru, maka pemimpin tentara bisa menjadi Panglima baru. Gubenur bisa menjadi presiden. Mata uang bisa dicetak sendiri. Dan ada banyak hal lain yang akan membuat mereka gembira ambil kesempatan untuk memperkaya diri, dan lepaskan diri dari Beijing.
Tapi perang saudara di Cina akan ganggu seluruh ekonomi dunia sekaligus, karena sudah terlalu lama banyak perusahaan skala besar pindahkan seluruh kegiatannya ke pabrik2 di Cina, yang di saat itu, tidak akan bisa diakses lagi, dan barang2 di situ mungkin akan dicuri juga. Jadi setiap negara akan alami berbagai kesulitan ekonomi kalau Cina pecah. Tapi mungkin rakyat di sana sudah tidak bisa ditahan lagi, dan perpecahan akan segera terjadi. Hanya perlu menunggu waktunya. Bagaimana? Setuju?
-Gene Netto
Melihat gejolak di Hong Kong sekarang, saya merasa ini adalah awal dari perpecahan yang sudah lama saya tunggu. Hong Kong akan menyatakan diri merdeka. Beijing akan kirim tentara. Terjadi perang saudara di Hong Kong. Negara lain akan tawarkan bantuan untuk membela Hong Kong. Industri di Cina akan mulai terganggu. Lalu Taiwan akan menyatakan diri merdeka juga. Lalu ada propinsi2 di dalam Cina yang kaya dan juga ingin merdeka yang akan mulai berontak.
Lama-lama, Beijing akan mengalami kesulitan menahan demo dan pemberontakan yang mulai terjadi di berbagai wilayah, dan orang elit akan mulai kabur untuk selamatkan uangnya. Yang dipedulikan diktator dan kalangan elit hanya uangnya saja. Dan saya kira ada banyak orang yang ingin menjadi "pemimpin baru" di Cina, dan mereka juga kaya, dan punya kekuasaan. Jadi mereka akan ambil kesempatan untuk ciptakan negara baru.
Kalau misalnya sekelompok orang kaya di Shanghai membuat garis baru di peta, mencetak negara baru, maka pemimpin tentara bisa menjadi Panglima baru. Gubenur bisa menjadi presiden. Mata uang bisa dicetak sendiri. Dan ada banyak hal lain yang akan membuat mereka gembira ambil kesempatan untuk memperkaya diri, dan lepaskan diri dari Beijing.
Tapi perang saudara di Cina akan ganggu seluruh ekonomi dunia sekaligus, karena sudah terlalu lama banyak perusahaan skala besar pindahkan seluruh kegiatannya ke pabrik2 di Cina, yang di saat itu, tidak akan bisa diakses lagi, dan barang2 di situ mungkin akan dicuri juga. Jadi setiap negara akan alami berbagai kesulitan ekonomi kalau Cina pecah. Tapi mungkin rakyat di sana sudah tidak bisa ditahan lagi, dan perpecahan akan segera terjadi. Hanya perlu menunggu waktunya. Bagaimana? Setuju?
-Gene Netto
04 December, 2019
Pemerintah Amerika Menculik Anak-anak Suku Indian Dulu
Ada sejarah gelap Amerika di mana pemerintah menculik anak dari suku Indian dan taruhnya di panti untuk dididik menjadi setara orang kulit putih. Orang kulit putih dianggap lebih beradab. Hal ini terjadi di Amerika, dan juga di Kanada, Australia, Selandia Baru, dan beberapa negara lain. Tujuannya agar suku asli bisa "diasimilasi" menjadi setara dgn suku kulit putih.
Setelah banyak panti ditutup karena penuh kekerasan dan pencabulan, diubah menjadi sistem "adopsi" di mana keluarga Kristen diyakini utk adopsi anak suku Indian (yang diculik) untuk "memperbaikinya". Anak itu dilarang ketemu orang tua kandung, kakek nenek, dan keluarga besar. Dilarang pakai bahasa Ibu, dipaksakan pakai bahasa Inggris, harus pakai baju barat, dan beragama Kristen. Mereka dididik bahwa suku aslinya dan keluarga kandungnya adalah bagian dari budaya primitif yang harus ditinggalkan. Ini sejarah yang sangat buruk, dan menimbulkan banyak trauma bagi anak itu.
Kenapa kita perlu peduli? Mungkin karena ada orang Muslim yang melakukan hal serupa di Indonesia. Bukan pemerintah, tapi lembaga swasta. Di sebuah panti asuhan di Jakarta, saya kaget karena sebagian dari anak itu bukan anak yatim. Ada anak yang punya orang tua, beragama Kristen, dan dibawa dari wilayah sangat jauh seperti pulau Nias untuk dapat "pendidikan". Lalu, mereka dibujuk terus utk menjadi muallaf "agar sama" dgn anak lain (saya lihat sendiri dulu). Donator mengira "panti asuhan anak yatim" akan penuh anak yatim. Ternyata, tidak semuanya begitu.
Saya dapat kabar tentang seorang anak yang keluar dari panti dan kembali ke orang tua kandungnya. Dia sudah kembali ke agama Kristen. Saya tidak tahu skalanya kondisi seperti itu, dan juga tidak tahu apakah ada pihak yang mau peduli atau periksa. Anak itu memang diserahkan oleh orang tuanya, untuk dapat makanan dan pendidikan gratis. Tapi saya kira orang tuanya tidak dikasih tahu bahwa anaknya akan dibujuk masuk Islam, tinggalkan bahasa dan budaya orang tuanya, untuk menjadi "sama" dengan mayoritas penduduk Indonesia yang Muslim. Setahu saya, pemerintah tidak peduli pada asal usul anak yang masuk "panti asuhan", karena anak itu sudah diserahkan orang tua, jadi pemerintah bersikap EGP.
Kita mengutuk orang kafir atas perbuatannya mengganggu keluarga dan budaya orang lain. Tapi kita tidak mau introspeksi dan berpikir apakah kita lebih baik dari mereka.
-Gene Netto
How The US Stole Thousands Of Native American Children
https://www.youtube.com/watch?v=UGqWRyBCHhw
Setelah banyak panti ditutup karena penuh kekerasan dan pencabulan, diubah menjadi sistem "adopsi" di mana keluarga Kristen diyakini utk adopsi anak suku Indian (yang diculik) untuk "memperbaikinya". Anak itu dilarang ketemu orang tua kandung, kakek nenek, dan keluarga besar. Dilarang pakai bahasa Ibu, dipaksakan pakai bahasa Inggris, harus pakai baju barat, dan beragama Kristen. Mereka dididik bahwa suku aslinya dan keluarga kandungnya adalah bagian dari budaya primitif yang harus ditinggalkan. Ini sejarah yang sangat buruk, dan menimbulkan banyak trauma bagi anak itu.
Kenapa kita perlu peduli? Mungkin karena ada orang Muslim yang melakukan hal serupa di Indonesia. Bukan pemerintah, tapi lembaga swasta. Di sebuah panti asuhan di Jakarta, saya kaget karena sebagian dari anak itu bukan anak yatim. Ada anak yang punya orang tua, beragama Kristen, dan dibawa dari wilayah sangat jauh seperti pulau Nias untuk dapat "pendidikan". Lalu, mereka dibujuk terus utk menjadi muallaf "agar sama" dgn anak lain (saya lihat sendiri dulu). Donator mengira "panti asuhan anak yatim" akan penuh anak yatim. Ternyata, tidak semuanya begitu.
Saya dapat kabar tentang seorang anak yang keluar dari panti dan kembali ke orang tua kandungnya. Dia sudah kembali ke agama Kristen. Saya tidak tahu skalanya kondisi seperti itu, dan juga tidak tahu apakah ada pihak yang mau peduli atau periksa. Anak itu memang diserahkan oleh orang tuanya, untuk dapat makanan dan pendidikan gratis. Tapi saya kira orang tuanya tidak dikasih tahu bahwa anaknya akan dibujuk masuk Islam, tinggalkan bahasa dan budaya orang tuanya, untuk menjadi "sama" dengan mayoritas penduduk Indonesia yang Muslim. Setahu saya, pemerintah tidak peduli pada asal usul anak yang masuk "panti asuhan", karena anak itu sudah diserahkan orang tua, jadi pemerintah bersikap EGP.
Kita mengutuk orang kafir atas perbuatannya mengganggu keluarga dan budaya orang lain. Tapi kita tidak mau introspeksi dan berpikir apakah kita lebih baik dari mereka.
-Gene Netto
How The US Stole Thousands Of Native American Children
https://www.youtube.com/watch?v=UGqWRyBCHhw
Orang Kafir Ciptakan Tangan Robot Untuk Manusia, Orang Muslim Ciptakan Apa?
Assalamu’alaikum wr.wb. Banyak orang Muslim di sini menjadi ahli korupsi dan hanya ingin memperkaya diri. Di saat yang sama, banyak orang kafir mengembangkan ilmu dan teknologi untuk kemajuan umat manusia, yang nanti harus dibeli oleh orang Muslim. Kalau mau jujur, harus diakui bahwa kita yang Muslim tidak sumbangkan banyak barang yang bermanfaat dalam kemajuan umat manusia dalam 200 tahun terakhir.
Listrik, lampu, komputer, internet, Google, HP, GPS, mobil, pesawat, alat medis, dan ribuan barang lain diciptakan oleh orang kafir dan menjadi bermanfaat untuk umat Islam sekaligus. Sedangkan banyak Muslim berpecah-belah, saling menjatuhkan, dan sibuk mendalami ilmu korupsi. Banyak orang kafir menciptakan barang yang bermanfaat, dan banyak orang Muslim tidak berniat menciptakan apapun.
Seharusnya kita malu, tapi tidak, dan malah sering sibuk menghujat orang kafir padahal kita hanya tahu tentang perbuatannya karena MEREKA yang ciptakan listrik, radio, TV, internet, YouTube, Facebook, WA, Instagram, dll. agar kita bisa melihat dan mengetahui kegiatan mereka. Dan sekarang mereka juga ciptakan tangan bionik (yaitu tangan robot yang disambungkan dengan lengan manusia).
Seharusnya kita malu. Seharusnya kita yang mau gali ilmu terus karena sebenarnya semua ilmu itu berasal dari Allah. Tetapi untuk kerjakan hal yang sederhana seperti "menjaga kebersihan" kita tidak bisa. Coba bandingkan WC masjid kita dengan WC umum di Jepang! Apalagi menciptakan tangan bionik. Kalau seandainya dalam 200 tahun terakhir, kemajuan umat manusia berasal dari kalangan Muslim, dan korupsi di sini termasuk paling rendah di dunia, saya yakin jutaan orang kafir akan tertarik pada Islam. Malah sekarang, mereka melihat kita dan ketawa saja! Katanya, siapa yang mau gabung dengan komunitas seperti kita?
Kita harus bangun dari dunia mimpi, bersatu, saling tolong menolong, peduli pada anak yatim dan dhuafa, marah pada koruptor, dan mendidik anak kita untuk tidak hanya fokus pada "ritual agama" saja. Mereka harus dididik untuk menghidupkan ajaran Islam, dan membawanya dalam perbuatan mereka sehari-hari, terutama ketika menggali semua ilmu yang ada di bumi ini. Kalau kita mau kerja sama untuk mendidik anak kita begitu, insya Allah Indonesia akan menjadi pemimpin dunia, dan orang kafir akan datang sendiri dan bertanya, "Kenapa masyarakat kalian yang penuh orang Muslim bisa begitu luar biasa?"
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto
These Customized 3D-Printed Bionic Hands Are Changing Lives
https://www.youtube.com/watch?v=K8YwiRBTp28
Listrik, lampu, komputer, internet, Google, HP, GPS, mobil, pesawat, alat medis, dan ribuan barang lain diciptakan oleh orang kafir dan menjadi bermanfaat untuk umat Islam sekaligus. Sedangkan banyak Muslim berpecah-belah, saling menjatuhkan, dan sibuk mendalami ilmu korupsi. Banyak orang kafir menciptakan barang yang bermanfaat, dan banyak orang Muslim tidak berniat menciptakan apapun.
Seharusnya kita malu, tapi tidak, dan malah sering sibuk menghujat orang kafir padahal kita hanya tahu tentang perbuatannya karena MEREKA yang ciptakan listrik, radio, TV, internet, YouTube, Facebook, WA, Instagram, dll. agar kita bisa melihat dan mengetahui kegiatan mereka. Dan sekarang mereka juga ciptakan tangan bionik (yaitu tangan robot yang disambungkan dengan lengan manusia).
Seharusnya kita malu. Seharusnya kita yang mau gali ilmu terus karena sebenarnya semua ilmu itu berasal dari Allah. Tetapi untuk kerjakan hal yang sederhana seperti "menjaga kebersihan" kita tidak bisa. Coba bandingkan WC masjid kita dengan WC umum di Jepang! Apalagi menciptakan tangan bionik. Kalau seandainya dalam 200 tahun terakhir, kemajuan umat manusia berasal dari kalangan Muslim, dan korupsi di sini termasuk paling rendah di dunia, saya yakin jutaan orang kafir akan tertarik pada Islam. Malah sekarang, mereka melihat kita dan ketawa saja! Katanya, siapa yang mau gabung dengan komunitas seperti kita?
Kita harus bangun dari dunia mimpi, bersatu, saling tolong menolong, peduli pada anak yatim dan dhuafa, marah pada koruptor, dan mendidik anak kita untuk tidak hanya fokus pada "ritual agama" saja. Mereka harus dididik untuk menghidupkan ajaran Islam, dan membawanya dalam perbuatan mereka sehari-hari, terutama ketika menggali semua ilmu yang ada di bumi ini. Kalau kita mau kerja sama untuk mendidik anak kita begitu, insya Allah Indonesia akan menjadi pemimpin dunia, dan orang kafir akan datang sendiri dan bertanya, "Kenapa masyarakat kalian yang penuh orang Muslim bisa begitu luar biasa?"
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto
These Customized 3D-Printed Bionic Hands Are Changing Lives
https://www.youtube.com/watch?v=K8YwiRBTp28
23 November, 2019
11 Anak Yang Disodomi Anggap Itu Hal Biasa??
Sebelas anak, usia 4 sampai 11 tahun, diiming-iming ikan cupang. Lalu disodomi oleh seorang pemuda usia 19 tahun. Itu sudah merupakan suatu kejadian yang sangat umum di seluruh Indonesia sekarang. Tapi dalam berita kali ini, ada satu kalimat yang mengejutkan: "Sebagian besar korban banyak menganggap perbuatan keji tersebut [disodomi pelaku] adalah sesuatu yang biasa."
Jadi anak SD, yang polos dan tidak berdosa, menggangap disodomi oleh seorang anak besar adalah hal "biasa" dan tidak mengherankan bagi mereka. Coba renungkan pernyataan itu secara dalam. Lalu memikirkan masa depan anak bangsa ini. Dan coba jelaskan kepada para pemimpin negara dan pemimpin agama belum merasa ada keadaan darurat kekerasan seks terhadap anak di negara ini.
-Gene Netto
Kasus Sodomi 11 Bocah, Remaja di Cirebon Ancam Bunuh Para Korban Jika Melapor
Jumat, 22 November 2019 19:37 RIBUNJABAR.ID, CIREBON- Pelaku sodomi terhadap 11 bocah, MN (19), ditangkap petugas dari Kepolisian Resor (Polres) Cirebon.
Warga Kecamatan Beber, Kabupaten Cirebon, itu mengaku perbuatan cabulnya terhadap belasan bocah lantaran ia sering menonton film porno.
Ke-11 korban yang dicabuli oleh MN, setiap hari sering bermain di dekat rumah korban, kemudian satu per satu korban tersebut dibujuk oleh MN, diming-imingi hadiah berupa ikan cupang. Selain diiming-imingi ikan cupang oleh tersangka, korban pun diancam akan dibunuh kalau melaporkan perbuatannya tersebut ke orangtua atau pun kepolisian. Dalam hasil pemeriksaan pun, kata Suhermanto, SEBAGIAN BESAR KORBAN BANYAK MENGANGGAP PERBUATAN KEJI TERSEBUT ADALAH SESUATU YANG BIASA.
https://jabar.tribunnews.com
Jadi anak SD, yang polos dan tidak berdosa, menggangap disodomi oleh seorang anak besar adalah hal "biasa" dan tidak mengherankan bagi mereka. Coba renungkan pernyataan itu secara dalam. Lalu memikirkan masa depan anak bangsa ini. Dan coba jelaskan kepada para pemimpin negara dan pemimpin agama belum merasa ada keadaan darurat kekerasan seks terhadap anak di negara ini.
-Gene Netto
Kasus Sodomi 11 Bocah, Remaja di Cirebon Ancam Bunuh Para Korban Jika Melapor
Jumat, 22 November 2019 19:37 RIBUNJABAR.ID, CIREBON- Pelaku sodomi terhadap 11 bocah, MN (19), ditangkap petugas dari Kepolisian Resor (Polres) Cirebon.
Warga Kecamatan Beber, Kabupaten Cirebon, itu mengaku perbuatan cabulnya terhadap belasan bocah lantaran ia sering menonton film porno.
Ke-11 korban yang dicabuli oleh MN, setiap hari sering bermain di dekat rumah korban, kemudian satu per satu korban tersebut dibujuk oleh MN, diming-imingi hadiah berupa ikan cupang. Selain diiming-imingi ikan cupang oleh tersangka, korban pun diancam akan dibunuh kalau melaporkan perbuatannya tersebut ke orangtua atau pun kepolisian. Dalam hasil pemeriksaan pun, kata Suhermanto, SEBAGIAN BESAR KORBAN BANYAK MENGANGGAP PERBUATAN KEJI TERSEBUT ADALAH SESUATU YANG BIASA.
https://jabar.tribunnews.com
21 November, 2019
Biarawati di Perancis Dilarang pakai Kerudung Suster di Rumah Jompo
Seorang biarawati di Perancis sudah masuk usia pensiun. Setelah mengabdi di Gereja 50 tahun, dia kembali ke kota asalnya, dan lamar untuk masuk rumah jompo milik negara (seperti haknya semua warga biasa di sana). Mereka mau terima, tetapi dengan syarat: kerudung suster yang dipakai sebagai simbol pengabdian dalam agamanya wajib dicopot. Juga dilarang memakai kalung salib kalau "terlalu besar".
Ini efek dari hukum di Perancis yang melarang semua simbol agama dalam semua instansi milik negara (sekolah, universitas, gedung pemerintah dan pemda, dll.). Dianggap hukum "sekuler" ini membuat semua orang menjadi "sama" dan "bebas" karena tidak "terganggu" oleh agamanya orang lain. Di sana diperdebatkan oleh rakyat, tapi sampai saat ini, pihak yang melarang menang di atas pihak yang ingin memberikan kebebasan untuk memakai pakaian apa saja, termasuk pakaian agama.
Di banyak negara barat, kebebasan merupakan hasil perjuangan ratusan tahun, karena dulu rakyat ditindas dengan banyak larangan oleh raja, penguasa, atau pemerintah yang tidak peduli pada rakyat. Dari perjuangan melawan penindasan itu, muncul kebebasan mutlak (dengan beberapa larangan khusus saja). Perancis malah memaksa rakyat taat pada kemauan pemerintah utk sembunyikan agama, dan mereka anggap itu "paling bebas". Ini salah satu efek negatif ketika agama dibuang jauh2 dari pemerintahan.
-Gene Netto
French nun misses out on retirement home place over veil ban
Ini efek dari hukum di Perancis yang melarang semua simbol agama dalam semua instansi milik negara (sekolah, universitas, gedung pemerintah dan pemda, dll.). Dianggap hukum "sekuler" ini membuat semua orang menjadi "sama" dan "bebas" karena tidak "terganggu" oleh agamanya orang lain. Di sana diperdebatkan oleh rakyat, tapi sampai saat ini, pihak yang melarang menang di atas pihak yang ingin memberikan kebebasan untuk memakai pakaian apa saja, termasuk pakaian agama.
Di banyak negara barat, kebebasan merupakan hasil perjuangan ratusan tahun, karena dulu rakyat ditindas dengan banyak larangan oleh raja, penguasa, atau pemerintah yang tidak peduli pada rakyat. Dari perjuangan melawan penindasan itu, muncul kebebasan mutlak (dengan beberapa larangan khusus saja). Perancis malah memaksa rakyat taat pada kemauan pemerintah utk sembunyikan agama, dan mereka anggap itu "paling bebas". Ini salah satu efek negatif ketika agama dibuang jauh2 dari pemerintahan.
-Gene Netto
French nun misses out on retirement home place over veil ban
19 November, 2019
Atta Halilintar Dilaporkan ke Polisi atas Dugaan Penistaan Agama
Ini kondisi Indonesia
sekarang. Satu kalimat, satu tindakan, bisa menjadi penyebab pelaku kena pasal penistaan agama dan masuk
penjara. Cukup satu orang yang merasa dalam hatinya, "Saya tersinggung
atas nama agama saya" dan pelaku bisa ditangkap. Tidak ada kebebasan
bicara. Tidak ada kebebasan beragama. Yang ada hanyalah kebebasan untuk "tidak
pernah berbeda pendapat dengan semua orang yang lain". Hanya ada satu
bentuk kebenaran, yang dimiliki orang yang merasa sebagai korban. Pendapat
orang lain tidak penting.
Satu orang yang merasa
"tersinggung", atas nama sebuah agama dengan 1,8 milyar pengikut,
berhak penjarakan orang lain untuk mengatasi rasa sakit hati pribadinya.
Definisi "penghinaan" milik 3 hakim. Niat dan tujuan pelaku tidak
penting. Permintaan maaf dari pelaku tidak penting. Yang penting hanya
"korban" yang merasa agamanya telah disakiti oleh 1 kalimat atau 1
tindakan. Toleransi berasal dari kemampuan untuk tidak setuju dengan orang lain
dan tetap sopan dan bersahabat. Sedangkan di sini, toleransi diartikan semua
orang takut membahas agama karena terancam masuk penjara.
Semoga pemerintah punya
rencana bangun banyak penjara baru. Soalnya, dengan pasal penistaan agama, pembahasan
agama apapun oleh siapapun (termasuk membahas agama sendiri) menjadi penuh
risiko. Kasihan anak Indonesia yang harus hidup di negara seperti ini.
-Gene Netto
Kalau Presiden Buruk, Di Amerika Boleh Ditampilkan, Di Indonesia Bisa Masuk Penjara
Dalam video ini, HANYA ada perkataan Presiden Trump sendiri. Tapi dikemas kembali untuk menunjukkan beberapa sifat buruknya. Dia selalu cap diri "paling baik" dalam berbagai hal. Dia mengaku punya banyak "teman". Dia menghitung sampai "nomor paling besar". Dia selalu berlebihan, selalu menyatakan "milyaran" tentang hal apapun.
Trump terbukti berbohong lebih dari 10 ribu kali sejak menjadi presiden. Video ini menjadi bagian dari sifat buruk Trump, yang ingin ditampilkan. Di Amerika boleh. Ada hak bicara bebas. Tetapi di Indonesia, presiden wajib "dihormati" dan definisi hormat terserah pemerintah. Jadi kalau ada video seperti ini yang dibuat tentang Jokowi, walaupun bermanfaat untuk rakyat, maka pelaku dan orang yang sebarkan bisa terancam dengan penjara. Terserah pemerintah menggangap suatu video sebagai penghinaan atau tidak.
Indonesia akan menjadi lebih baik kalau ada hak bicara bebas. Kalau kita tidak suka pendapat orang lain dalam suatu hal, cukup kita berhenti mendengarkan mereka. Penjara bukan solusi, karena hanya membuat rakyat takut bicara, tanpa manfaat yang jelas bagi negara. Negara yang paling anti terhadap hak bicara bebas hanyalah negara diktator. Kenapa Indonesia tidak berani memberikan kebebasan terhadap rakyat? Indonesia adalah negara demokrasi milik rakyat, bukan milik orang yang menjadi pejabat sementara.
-Gene Netto
Trump Talk: All Our Best Mashups In One Video
Trump terbukti berbohong lebih dari 10 ribu kali sejak menjadi presiden. Video ini menjadi bagian dari sifat buruk Trump, yang ingin ditampilkan. Di Amerika boleh. Ada hak bicara bebas. Tetapi di Indonesia, presiden wajib "dihormati" dan definisi hormat terserah pemerintah. Jadi kalau ada video seperti ini yang dibuat tentang Jokowi, walaupun bermanfaat untuk rakyat, maka pelaku dan orang yang sebarkan bisa terancam dengan penjara. Terserah pemerintah menggangap suatu video sebagai penghinaan atau tidak.
Indonesia akan menjadi lebih baik kalau ada hak bicara bebas. Kalau kita tidak suka pendapat orang lain dalam suatu hal, cukup kita berhenti mendengarkan mereka. Penjara bukan solusi, karena hanya membuat rakyat takut bicara, tanpa manfaat yang jelas bagi negara. Negara yang paling anti terhadap hak bicara bebas hanyalah negara diktator. Kenapa Indonesia tidak berani memberikan kebebasan terhadap rakyat? Indonesia adalah negara demokrasi milik rakyat, bukan milik orang yang menjadi pejabat sementara.
-Gene Netto
Trump Talk: All Our Best Mashups In One Video
Nabi Muhammad Dibandingkan, Sukmawati Dipolisikan
Ini efek buruk dari pasal 156 dan UU ITE. Orang yang "bicara" bisa masuk penjara, selama 2 tahun, ditaruh di sel yang sama dengan pembunuh, pemerkosa, dan perampok. Kalau membahas agama lain, cukup mengucapkan 1 kalimat, dan cukup 1 orang merasa tersinggung, kita bisa masuk penjara. Ditangkap polisi, ditahan menunggu persidangan, lalu 3 hakim akan memutuskan sendiri apa 1 kalimat itu telah "menistakan agama" tersebut. Membahas agama lain berbahaya. Membahas agama sendiri berbahaya. Siapapun, di mana pun, dari ucapan apapun, dengan niat apapun, bisa masuk penjara.
Tidak ada pengecualian untuk orang yang melakukan "diskusi agama". Atau untuk orang yang melakukan perbandingan agama secara akademis. Cukup 1 kalimat. Cukup 1 orang yang mengangkat diri menjadi korban. Tidak penting niat pelaku apa. Tidak penting 2 milyar manusia lain TIDAK merasa tersinggung. Satu orang yang angkat diri menjadi "korban sakit hati" menjadi cukup untuk penjarakan orang lain.
Pasal2 ini merusak kemajuan Indonesia, dan membuat rakyat takut bicara. Kita tidak bisa tahu isi hati orang yang sebenarnya, karena kebanyakan orang akan takut buka mulut dan bicara dgn jujur ttg apa yang mereka pikirkan. Negara ini menjadi penuh dengan pembohong dan orang munafik, yang terpaksa rahasiakan isi hati mereka agar tidak masuk penjara. Sejarah di negara lain membuktikan bahwa kondisi seperti itu akan timbulkan kerusakan dan perpecahan di jangka panjang. Indonesia akan maju lebih cepat kalau rakyat boleh bicara secara bebas dan kita bisa tahu secara pasti siapa teman dan siapa yang musuh. Tapi dalam kondisi sekarang, semua orang terpaksa pasang topeng, dan kita tidak tahu apa-apa...
-Gene Netto
Nabi Muhammad Dibandingkan, Sukmawati Dipolisikan
Tidak ada pengecualian untuk orang yang melakukan "diskusi agama". Atau untuk orang yang melakukan perbandingan agama secara akademis. Cukup 1 kalimat. Cukup 1 orang yang mengangkat diri menjadi korban. Tidak penting niat pelaku apa. Tidak penting 2 milyar manusia lain TIDAK merasa tersinggung. Satu orang yang angkat diri menjadi "korban sakit hati" menjadi cukup untuk penjarakan orang lain.
Pasal2 ini merusak kemajuan Indonesia, dan membuat rakyat takut bicara. Kita tidak bisa tahu isi hati orang yang sebenarnya, karena kebanyakan orang akan takut buka mulut dan bicara dgn jujur ttg apa yang mereka pikirkan. Negara ini menjadi penuh dengan pembohong dan orang munafik, yang terpaksa rahasiakan isi hati mereka agar tidak masuk penjara. Sejarah di negara lain membuktikan bahwa kondisi seperti itu akan timbulkan kerusakan dan perpecahan di jangka panjang. Indonesia akan maju lebih cepat kalau rakyat boleh bicara secara bebas dan kita bisa tahu secara pasti siapa teman dan siapa yang musuh. Tapi dalam kondisi sekarang, semua orang terpaksa pasang topeng, dan kita tidak tahu apa-apa...
-Gene Netto
Nabi Muhammad Dibandingkan, Sukmawati Dipolisikan
15 November, 2019
Facebook Page "Gene Netto – Author" (dalam bahasa Inggris)
Saya sudah membuat Facebook Page baru untuk saya sebagai penulis. Namanya "Gene Netto - Author". Pembahasan di situ hanya tentang isi buku saya, agama Islam, dan semuanya dalam bahasa Inggris untuk pembaca manca negara. Kalau ada yang ingin bergabung di situ silahkan.
Tapi mohon selalu diingat, nanti akan muncul orang asing yang ingin menghujat Islam, Al Quran, Rasulullah SAW dan umat Islam. Kalau ingin ikut diskusi di situ dalam bahasa Inggris, jangan mudah terpancing utk berdebat. Mohon maaf, tapi kebanyakan orang Indonesia tidak pernah boleh dapat pengalaman "berdebat keras" tentang agama, karena pemerintah melarang lewat pasal 156 Penistaan Agama. Sebaliknya di sana, ada hak bicara bebas (termasuk hak menghinakan keyakinan orang lain).
Jadi orang asing harus berdebat dengan argumen yang kuat dan logis (dan sebagian menghinakan yg lain kalau tidak punya argumen yang baik). Sayangnya di Indonesia, pemerintah melarang orang berbeda pendapat secara bebas untuk menjaga "kerukunan". Sebagai efek samping, banyak orang Indonesia tidak bisa berdebat secara logis, dan hanya bisa menjadi emosi kl berhadapan dengan pendapat yang berbeda. Jadi, kalau anda merasa tidak sanggup terima pendapat keras dari orang lain agama dan ateis, lebih baik anda tidak ikut diskusi di sana, karena hanya akan menjadi emosi.
Gene Netto – Author
https://www.facebook.com/Gene-Netto-Author-100917794712188/
Tapi mohon selalu diingat, nanti akan muncul orang asing yang ingin menghujat Islam, Al Quran, Rasulullah SAW dan umat Islam. Kalau ingin ikut diskusi di situ dalam bahasa Inggris, jangan mudah terpancing utk berdebat. Mohon maaf, tapi kebanyakan orang Indonesia tidak pernah boleh dapat pengalaman "berdebat keras" tentang agama, karena pemerintah melarang lewat pasal 156 Penistaan Agama. Sebaliknya di sana, ada hak bicara bebas (termasuk hak menghinakan keyakinan orang lain).
Jadi orang asing harus berdebat dengan argumen yang kuat dan logis (dan sebagian menghinakan yg lain kalau tidak punya argumen yang baik). Sayangnya di Indonesia, pemerintah melarang orang berbeda pendapat secara bebas untuk menjaga "kerukunan". Sebagai efek samping, banyak orang Indonesia tidak bisa berdebat secara logis, dan hanya bisa menjadi emosi kl berhadapan dengan pendapat yang berbeda. Jadi, kalau anda merasa tidak sanggup terima pendapat keras dari orang lain agama dan ateis, lebih baik anda tidak ikut diskusi di sana, karena hanya akan menjadi emosi.
Gene Netto – Author
https://www.facebook.com/Gene-Netto-Author-100917794712188/
Subscribe to:
Posts (Atom)