Search This Blog

Labels

alam (8) amal (100) anak (299) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (8) dakwah (87) dhuafa (18) for fun (12) Gene (222) guru (61) hadiths (9) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (52) indonesia (570) islam (557) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (357) kesehatan (97) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (52) my books (2) orang tua (8) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (503) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (11) pesantren (34) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (179) Sejarah (5) sekolah (79) shalat (9) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

04 December, 2019

Pemerintah Amerika Menculik Anak-anak Suku Indian Dulu

Ada sejarah gelap Amerika di mana pemerintah menculik anak dari suku Indian dan taruhnya di panti untuk dididik menjadi setara orang kulit putih. Orang kulit putih dianggap lebih beradab. Hal ini terjadi di Amerika, dan juga di Kanada, Australia, Selandia Baru, dan beberapa negara lain. Tujuannya agar suku asli bisa "diasimilasi" menjadi setara dgn suku kulit putih.

Setelah banyak panti ditutup karena penuh kekerasan dan pencabulan, diubah menjadi sistem "adopsi" di mana keluarga Kristen diyakini utk adopsi anak suku Indian (yang diculik) untuk "memperbaikinya". Anak itu dilarang ketemu orang tua kandung, kakek nenek, dan keluarga besar. Dilarang pakai bahasa Ibu, dipaksakan pakai bahasa Inggris, harus pakai baju barat, dan beragama Kristen. Mereka dididik bahwa suku aslinya dan keluarga kandungnya adalah bagian dari budaya primitif yang harus ditinggalkan. Ini sejarah yang sangat buruk, dan menimbulkan banyak trauma bagi anak itu.

Kenapa kita perlu peduli? Mungkin karena ada orang Muslim yang melakukan hal serupa di Indonesia. Bukan pemerintah, tapi lembaga swasta. Di sebuah panti asuhan di Jakarta, saya kaget karena sebagian dari anak itu bukan anak yatim. Ada anak yang punya orang tua, beragama Kristen, dan dibawa dari wilayah sangat jauh seperti pulau Nias untuk dapat "pendidikan". Lalu, mereka dibujuk terus utk menjadi muallaf "agar sama" dgn anak lain (saya lihat sendiri dulu). Donator mengira "panti asuhan anak yatim" akan penuh anak yatim. Ternyata, tidak semuanya begitu.

Saya dapat kabar tentang seorang anak yang keluar dari panti dan kembali ke orang tua kandungnya. Dia sudah kembali ke agama Kristen. Saya tidak tahu skalanya kondisi seperti itu, dan juga tidak tahu apakah ada pihak yang mau peduli atau periksa. Anak itu memang diserahkan oleh orang tuanya, untuk dapat makanan dan pendidikan gratis. Tapi saya kira orang tuanya tidak dikasih tahu bahwa anaknya akan dibujuk masuk Islam, tinggalkan bahasa dan budaya orang tuanya, untuk menjadi "sama" dengan mayoritas penduduk Indonesia yang Muslim. Setahu saya, pemerintah tidak peduli pada asal usul anak yang masuk "panti asuhan", karena anak itu sudah diserahkan orang tua, jadi pemerintah bersikap EGP.

Kita mengutuk orang kafir atas perbuatannya mengganggu keluarga dan budaya orang lain. Tapi kita tidak mau introspeksi dan berpikir apakah kita lebih baik dari mereka.
-Gene Netto

How The US Stole Thousands Of Native American Children
https://www.youtube.com/watch?v=UGqWRyBCHhw

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...