Kemarin saya lihat berita dengan judul, "Cerianya Anak-anak di Ibu Kota Bermain Layang-layang." Saya buka karena ingin lihat bentuk layang2 yang dipakai. Ketika melihat fotonya, saya langsung abaikan layang2nya. Fokus saya pindah ke tempat berdirinya anak2 itu: Di tengah kuburan.
Saya langsung dapat dua buah pemikiran dari semua foto itu. Pertama, Pemda DKI begitu gagal menciptakan taman kota dan lokasi terbuka yang bisa dipakai oleh anak, sehingga kuburan dijadikan tempat bermain. Mereka bisa main di mana lagi? Dengan jutaan anak di seluruh kota, seharusnya menjadi prioritas menciptakan lokasi bermain untuk anak2 itu, daripada bangun sekian banyak mall lagi.
Kedua, bagaimana pendidikan agamanya bagi anak ini sehingga mereka tidak bisa menghormati tempat pemakaman? Terlihat keasyikan mereka main layang2, dan kuburan orang diinjak2. Apa orang tua dan gurunya tidak mendidik mereka untuk hormati kuburan? Bagaimana kalau anda datang utk berziarah ke kuburan saudara, dan ada 3 anak yang sedang injak2 dan loncat2 di atas kuburan itu?
Anak Indonesia perlu diperhatikan oleh pemerintah dan pemda. Bukan seragamnya yang perlu dipikirkan terus, atau PRnya, atau jam datang ke sekolah. Akhlak yang paling penting utk diutamakan, karena dengan akhlak yang baik, insya Allah semua yang lain akan menjadi baik juga.
-Gene Netto
Cerianya Anak-anak di Ibu Kota Bermain Layang-layang
Sabtu 07 Desember 2019, Rifkianto Nugroho - detikNews
https://news.detik.com
Search This Blog
Labels
alam
(8)
amal
(97)
anak
(317)
anak yatim
(117)
bilingual
(22)
bisnis dan pelayanan
(6)
budaya
(8)
dakwah
(87)
dhuafa
(18)
for fun
(12)
Gene
(222)
guru
(64)
hadiths
(9)
halal-haram
(24)
Hoax dan Rekayasa
(34)
hukum
(69)
hukum islam
(51)
indonesia
(586)
islam
(559)
jakarta
(34)
kekerasan terhadap anak
(372)
kesehatan
(97)
Kisah Dakwah
(11)
Kisah Sedekah
(11)
konsultasi
(13)
kontroversi
(5)
korupsi
(28)
KPK
(16)
Kristen
(14)
lingkungan
(19)
mohon bantuan
(40)
muallaf
(53)
my books
(2)
orang tua
(10)
palestina
(34)
pemerintah
(138)
Pemilu 2009
(63)
pendidikan
(519)
pengumuman
(27)
perang
(10)
perbandingan agama
(11)
pernikahan
(11)
pesantren
(46)
politik
(127)
Politik Indonesia
(53)
Progam Sosial
(60)
puasa
(37)
renungan
(192)
Sejarah
(5)
sekolah
(90)
shalat
(10)
sosial
(323)
tanya-jawab
(15)
taubat
(6)
umum
(13)
Virus Corona
(24)
Popular Posts
-
Salah satu kata kesukaan orang Indonesia adalah: “Oknum”. Kalau ada orang-orang yang bercerita bahwa mereka mengalami suatu “masalah” di sek...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Ada berita tentang peringkat Indonesia di FIFA: Hanya bisa mencapai urutan 122 pada bulan Oktober 2025, dan tidak ...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Pada tahun 2024, tercatat 1,8 juta orang Indonesia melakukan Umrah dan 241 ribu orang melakukan Haji. Jadi totalnya ...
-
Assalamu’alaikum wr.wb., Seperti biasa, ini kisah rekayasa, dengan menggunakan nama orang yang benar. Prof. Fidelma O'Leary mema...
-
[Kisah dari teman]: Kemarin di rumah ustadz ana yang punya ponpes. Katanya belum lama mengeluarkan belasan santri yang terlibat dalam kegiat...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Pada tanggal 29 September, 2025, gedung baru dalam sebuah pesantren di Sidoarjo ambruk pada saat banyak anak melakuk...
-
Banyak orang yang kerja sebagai “guru” hanyalah orang dewasa yang berdiri di kelas dan memberikan tugas kepada anak, TANPA memiliki ilmu yan...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Mohon maaf, apa pantas disebut “Tragedi Maut”? Bukannya itu kasus “kematian yang disebabkan oleh kelalaian” (yang bi...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Mohon maaf Pak Menteri, tetapi apakah bapak sudah pegang data yang akurat, sehingga berani bilang jumlahnya sedikit?...
-
Pertanyaan Assalamu'alaikum wr.wb., Saya mau bertanya kalau orang Muslim boleh mendoakan orang non-Muslim? Kalau ada teman atau sauda...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment