Search This Blog

Labels

alam (8) amal (100) anak (299) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (8) dakwah (87) dhuafa (18) for fun (12) Gene (222) guru (61) hadiths (9) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (52) indonesia (570) islam (557) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (357) kesehatan (97) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (52) my books (2) orang tua (8) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (503) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (11) pesantren (34) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (179) Sejarah (5) sekolah (79) shalat (9) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

08 April, 2009

Anak Suka Bertanya “Kenapa” Dan Berkhayal

Di milis pendidikan, ada seorang bapak yang mengatakan bahwa anaknya yang berumur 5 tahun suka bertanya “kenapa” terus. Bapak menjadi capek membalas pertanyaan itu, dan juga suka menghentikan anaknya saat dia berimaginasi karena bapak takut anaknya akan menjadi pembohong. Di bawah ini adalah jawaban yang saya berikan untuk menjawab kedua masalah itu. Mungkin yang lain juga ingin membaca. Semoga bermanfaat. – Gene

Assalamu'alaikum wr.wb.,

Bapak tidak perlu kuatir kalau anak sering bertanya. Kalau mau kuatir, malah yang sebaliknya yang tidak baik: anak kalam terus dan tidak pernah bertanya. (Berarti mungkin ada gejala autis atau gangguan yang lain.). Kalau anak bertanya banyak, itu sangat normal dan perlu didukung biar anak menjadi kreatif. Kalau bapak balik tanya, anak tentu saja tidak sanggup menjawab terus jadi dia “membela diri” dengan mengatakan bapak cerewet.
Terjemahannya “bapak cerewet” = “Ayah, aku tidak bisa jawab karena tidak punya ilmu, dan kalau ditanyakan terus tapi tidak bisa menjawab, aku merasa malu dan tertekan. Jadi tolong diam ya.”

Kalau anak bertanya terus, silahkan menjawab sebanyak bisa. Tetapi agar tidak berfokus pada jawaban dari bapak terus, justru bisa dikembalikan kepada si anak dengan bertanya kepada dia. Tetapi kalau dia kelihatan tidak bisa jawab, bapak harus mau membantunya (sesuai umurnya).
Anak senang berkreasi dan berimaginasi (dunia dia adalah dunia mainan dan imaginasi). Yang kita anggap “normal” tidak penting bagi dia. Jadi kalau dia mau simpan robot dinosaurus yang setinggi rumah di dalam tas sekolahnya, silahkan saja. Yang dia bicarakan tidak selalu perlu dikoreksi. Tetapi justru dengan menjadi rajin bertanya kepada dia, dia malah terdorong untuk menggunakan otaknya untuk berfikir sendiri daripada sekedar mendengarkan jawaban yang “benar” dari bapak.

Berbohong adalah masalah yang terpisah dan semua anak akan berbohong, tetapi bisa diajarkan untuk tidak berbohong terus, dan untuk bicara dengan jujur, terutama pada saat penting. Anak belajar secara bertahap dan salah satu tahap yang harus dilewati adalah tahap berbohong untuk melihat apakah bisa dan boleh (dia mengetes batas2 yang wajar di dalam rumah/kelas).

Bapak tidak perlu mengatakan anak suka berkhayal yang terlalu jauh, karena arti “terlalu jauh” itu sangat relatif. Ini beberapa contoh dari hasilnya orang yang berkhayal “terlalu jauh”:
Pesawat, mobil, komputer, satelit, suntikan, antibiotik, operasi jantung, operasi transplan organ tubuh, kabel fiber optik, mesin cetak, handphone, Al Qur'an digital di HP, kompas, universitas dan sekolah untuk umum, perpustakaan, demokrasi, lampu, listrik, dan seterusnya.

Semuanya dihasilkan oleh orang yang “suka berkhayal yang terlalu jauh” dan sebelum diciptakan atau ditemukan, orang lain akan mengatakan “tidak mungkin”. Kalau seorang dokter dari zaman sekarang bisa kembali ke masa yang lalu sekitar 400 tahun, dia sangat mungkin akan dibunuh karena dianggap tukang sihir, tetapi di zaman ini kita anggap semua yang dia lakukan itu sebagai tindakan dokter rutin. Yang tahu batas daya imaginasi manusia hanya Allah, dan daya itu yang Allah berikan kepada kita bisa digunakan untuk hal yang baik dan yang buruk. Yang perlu dibatasi hanya bila anak mengarah ke hal yang tidak baik, yang membawa dia jauh dari nilai Islam atau akan menyebabkan gangguan serius atau kerusakan.
Tetapi selama dia sebatas bermain dengan ide, lebih baik bapak mendukung dan membuka pikirannya seluas mungkin. Siapa tahu dalam waktu 40 tahun lagi, anak bapak akan mendapatkan penghargaan internasional atas apa yang dia ciptakan.

Ini contoh diskusi ya Pak, antara bapak dengan anak:

Anak: Kenapa mobil tidak bisa terbang?
Bapak: Karena tidak ada sayapnya.
A: Kenapa tidak ada sayapnya?
B: Karena hanya burung dan pesawat punya sayap.

(Di sini, anak akan bertanya “kenapa” terus, tetapi bapak bisa balik tanya pada anak supaya dia berfikir sendiri).

A:Kenapa pesawat ada sayapnya?
B: Karena dibuat begitu. Ehh, bapak mau tanya, kamu lebih suka pesawat atau mobil?
A: Mobil.
B: Oh iya? Kenapa?
A: Mmm, karena mobil cepat.
B: Tapi peswat lebih cepat dari mobil.
A: Nggak. Kata abang, mobil Ferrari paling cepat.
B: Oke, Ferrari memang cepat. Kalau kamu punya Ferarri, akan ditaruh di mana?
A: Di garasi.
B: Sudah ada Kijang!
A: Mmm… di depan rumah!
B: Nanti ada yang bisa mengambilnya. Bisa di mana lagi?
A: Dibikin garasi baru aja!
B: Di mana garasi barunya?
A: Di atap rumah. Kosong di situ.
B: Nanti naik ke atap rumah gimana? Tidak ada jalan.
A: Terbang aja.
B: Ohh, jadi Ferarrinya bisa terbang ke atas? Berarti punya sayap ya, kaya pesawat?
A: Ya!
B: Wah, keren mobil Ferarri begitu. Tapi ayah mau taruh helikopter ayah di atap rumah. Muat nggak?
A: Muat!
B: Kalau nggak muat gimana?
A: Yaaa, helicopter taruh di garasi saja!
B: Tapi sudah ada kijang! Kijangnya taruh ke mana?
A: Yaaa sudah! Kijangnya dijual saja!!!

Hahaha.
Dengan bertanya kembali seperti itu, dan kalau sudah biasa, jangan heran kalau anak mulai bicara panjang lebar sendiri (bercerita sendiri), dan semua yang dia jelaskan adalah rekayasa dia. Bapak cukup ikut bicara sewaktu-waktu untuk menambahkan ide baru atau mengarahkan ke ide yang lebih baik.
Dengan latihan yang rutin seperti itu, anak jadi senang berfikir, senang memikirkan solusi untuk masalah, senang berdiskusi, senang berbeda pendapat, senang berfikir secara kreatif (out of the box), dan insya Allah hasilnya bukan anak yang rajin berbohong, tetapi malah anak yang sangat pintar dan senang belajar.

Anak teman saya, yang sudah diajak berbicara seperti itu setiap minggu selama 4-5 tahun, sekarang sudah masuk kelas 2 di SD, menjadi murid ranking 3 di kelas (walaupun sebenarnya ranking tidak penting), dan diakui semua orang yang kenalnya sebagai anak yang sangat pintar. Adiknya juga kelihatan sama sekarang. Dalam perjalanan di mobil, bapak dan ibu di depan, saya di belakang sama anak (menjadi babysitter) dan kami bisa membahas dinosaurus, robot, roket, mobil, truk, bulldozer, keluarga, sekolah, berhitung, bahasa inggris, liburan, dan seterusnya, selama kita berada di situ.

Topik diskusi diambil dari apa yang dilihat dari mobil, ditambah lagi semua rekayasa anak.
Mislanya, diawali dari melihat truk kontainer, menjadi ada dinosaurus di dalam truknya, menjadi dinosaurus itu robot, menjadi dinosaurus itu akan terbang keluar dengan roketnya dan akan mendarat di sekolah untuk main bola sebelum kembali ke rumahnya di luar angkasa. Dan seterusnya.
Tidak ada batas terhadap imaginasi anak-anak, dan tidak perlu dibatasi oleh orang dewasa kecuali mereka mulai bicarakan yang tidak baik atau tidak sopan. Dan kalau dikoreksi karena tidak sopan, tidak perlu menjadi masalah besar. Cukup koreksi sebentar dan kembali ke dinosurus (atau topik yang dibicarakan sebelumnya).
“Kalau robot dinosaurus dibawa ke sekolah boleh nggak? Nanti Bu Guru takut dong. Ohh, dinosaurusnya baik ya? Tidak suka gigit? Siapa namanya…?” Dan seterusnya.

Sudah bisa paham pak?
Insya Allah bermanfaat,

Wassalamu'alaikum wr.wb.,
Gene

MURI : PKS Partai 'Terbesar' (di GBK)

Lumayan, sebagai suatu prestasi. Tetapi berhasil mengisi GBK tidak sama dengan memperoleh suara terbesar di Indonesia. -Gene

Muri: PKS Partai 'Terbesar' (di GBK)

Politik
07/04/2009 - 19:59
Djibril Muhammad

INILAH.COM. Jakarta - Keberhasilan PKS 'memutihkan' Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, berbuah pada penghargaan dari MURI. DPW PKS DKI Jakarta bahkan memecahkan rekor sebagai penyelenggara peserta kampanye terbanyak.

"Kita dapat laporan dari Sekneg Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno, peserta kampanye yang ada di dalam tribun tempat duduk sejumlah 87.000 orang, di lapangan sepakbola sejumlah 20.000 orang, sedangkan yang berada di luar gedung 15.000 orang. Sehingga total 122.000 orang," papar Ketua Umum MURI, Jaya Suprana.
Hal tersebut disampaikannya ketika menyerahkan penghargaan berupa rekor MURI kepada PKS sebagai parpol yang dapat mengerahkan massa terbanyak dalam kampanye terbuka, di Cafe D Lounge, Jakarta, Selasa, (7/4).

Menurut Suprana, penghargaan yang diberikan kepada PKS bukan karena kedekatannya dengan mantan Presiden PKS, Hidayat Nur Wahid. Karena dirinya juga berdekatan dengan tokoh-tokoh politik lainnya seperti, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Tapi saya datang karena fakta bahwa memang Gelora Bung Karno pada waktu itu (kampanye terbuka, 30 April) PKS membawa peserta terbanyak," ujarnya.

Sedangkan Ketua DPW PKS, Triwisaksana mengatakan semoga penghargaan MURI tersebut dapat menambah kepercayaan massa dan pendukung PKS. Karena tidak mungkin masyarakat begitu antusian mengikuti kampanye tanpa didahului dengan kerja-kerja nyata PKS.
"Para kaderlah yang patut mendapat penghargaan ini, berkat mereka masyarakat mau ke Gelora Bung Karno tanpa harus dibayar" jelasnya. [jib]

Sumber: Inilah.com

07 April, 2009

Lurah Mengaku Diperintah Wali Kota Intimidasi Warga Untuk Pilih Golkar

Selasa, 7 April 2009 | 07:09 WIB
GORONTALO, KOMPAS.com — Puluhan warga Kelurahan Botu, Kota Gorontalo, mendatangi panwaslu untuk melaporkan intimidasi yang dilakukan Lurah Yusni Hadia.
Menurut warga, Yusni mendatangi rumah warga satu per satu untuk memastikan warga memilih caleg dari Partai Golkar pada 9 April nanti.
"Kalau tidak memilih Partai Golkar, kami tak akan dapat BLT, PKH, dan beras miskin, juga asuransi Jiwasraya dari Partai Golkar," kata Jufri M, sang pelapor.

Panwas berjanji akan segera memproses kasus tersebut setelah meminta klarifikasi dari Lurah Botu. Yusni Hadia mengaku telah mendatangi rumah warga atas perintah wali kota untuk menyampaikan pesan-pesan menjelang hari pemungutan suara.
"Memang benar saya mendatangi rumah warga dan minta kepastian apakah mereka memilih Partai Golkar atau tidak karena saya hanya menjalankan perintah," tuturnya tanpa merasa bersalah.

Menurut dia, pada setiap kali pertemuan dengan seluruh lurah, wali kota menekankan agar setiap lurah berupaya memenangkan Partai Golkar sebesar 70 persen dari suara pemilih di setiap kelurahan.
"Kalau tidak mencapai target itu, kami para lurah diancam akan dicopot. Jadi, jangan salahkan saya kalau mendatangi rumah warga guna meminta mereka memilih Partai Golkar," katanya.

Sumber: Kompas.com

06 April, 2009

Anak Dan Ular


Assalamu'alaikum wr.wb.,

Pada hari minggu kemarin, saya sempat melihat televisi di rumah teman. Biasanya saya tidak nonton tivi jadi kebetulan sekali saya lihat acara yang mau dibahas sekarang. Tayangan tersebut kelihatan sebagai iklan yang mempromosikan salah satu sekolah swasta temahal di Jakarta Selatan. Kalau tidak salah, durasinya sekitar 30 menit, tetapi saya hanya lihat 15 menit terakhir.

Di dalam tayangan itu, yang sepertinya bertujuan mempromosikan sekolah, saya melihat anak TK yang dibawa ke sebuah kebun binatang. Itu bukan masalah. Tetapi pada saat mereka diperkenalkan dengan berbagai binatang, ternyata juga ada ULAR yang dihadirkan. Anak-anak TK itu bukan dilihatkan ular saja, tetapi diajak maju dan memegang atau menyentuhnya. Ular yang ditunjukkan sepertinya jenis sanca (python), jadi itu memang tidak berbisa.

Pertanyaan saya adalah: apakah anak TK bisa membedakan antara ular yang berbisa dan ular yang tidak berbisa?

Saya merasa marah bahwa pihak sekolah bisa begitu bodoh sampai mereka membuat anak TK merasa “sayang” sama ular. Bayangkan kalau anak itu diajak menyentuh dan memegang ular sanca di kebun binatang. Lalu pada hari Sabtu berikut, dia berkunjung ke rumah neneknya di Sukabumi atau di Bogor. Saat dia main di sekitar rumah, dia lihat ular lagi. Lalu, sesuai dengan ajaran yang didapatkan di sekolah, dia maju dan berusaha untuk memegangnya. Ular itu pasti baik dan bersahabat, bukan? Ular suka dipegang, bukan? Tetapi ternyata, ular yang baru ini adalah ular KOBRA

Bisa bayangkan?

Pesan saya kepada orang tua:

Pertama: pemilik sekolah swasta anak anda adalah pengusaha (rata-rata). Dia tidak paham apa-apa tentang pendidikan! Dia melakukan tindakan yang dia anggap baik dan berguna menurut ilmu bisnis dia, dan dia tidak bisa berfikir seperti seorang guru, karena dia memang bukan seorang guru! Dia pengusaha!

Kedua: kalau ada orang tua yang mau berprotes dan mengatakan “Ahh, jangan berlebihan. Belum pernah ada kasus seperti itu, yaitu anak pegang ular di sekolah (atau acara sekolah di kebun binatang), lalu coba pegang ular di kampung, digigit dan mati. Belum ada kasusnya.” Kalau ada yang berkomentar seperti itu, maka, saya hanya ingin mengatakan: “Apakah anda mau anak anda menjadi kasus pertama???!!!” Kalau 1 juta anak TK diajarkan untuk memegang ular, dan tidak menjadi korban, tetapi anak anda berumur 5 tahun menjadi korban pertama, apakah anda mau?

Ketiga: kalau seandainya pernah ada kasus, apakah mungkin sekolah swasta tersebut akan biarkan info itu beredar? Bukannya mereka akan berusaha sekeras mungkin untuk menutupinya supaya tidak diketauhi oleh konsumen mereka (orang tua)? Kalau pernah ada kasus seperti itu, tentu saja pihak sekolah tidak mau disalahkan karena bisnis mereka akan rugi sekali kalau orang tua tahu bahwa pernah ada seorang anak yang diajarkan untuk memegang ular di sekolah, lalu digigit ular di kampung dan mati (atau juga mungkin sakit keras tapi tidak mati). Saya kira pengacara dari sekolah itu akan mengancam orang yang hendak membocorkan informasi tersebut. Milyaran rupiah dari orang tua adalah taruhannya. Sekolah tidak mau dirugikan tentu saja!

Keempat: pemilik sekolah (si pengusaha) tidak menganggap bahwa hal tersebut (yaitu mengajarkan anak TK memegang ular) adalah hal yang berbahaya karena ular sanca memang tidak berbisa. Tetapi anak TK justru TIDAK SANGGUP membedakan antara semua jenis ular yang ada (dan orang tuanya juga belum tentu sanggup). Jadi, bagi anak, semua ular itu akan dinilai sama. Ini salah satu sifat dari pemikiran seorang anak di mana semua yang setara dianggap SAMA. Hal ini menjadi salah satu landasan dari ilmunya psikolog anak terkenal seperti Jean Piaget pada puluhan tahun yang lalu. Anak melihat X lalu dianggap mirip sekali dengan Y (barang yang baru) jadi dia samakan dan mengatakan bahwa Xnya ada dua. Dia tidak sanggup membedakan, tetapi orang dewasa bisa. Makanya, kalau seorang anak kecil dikasih sesuatu yang mirip dengan X, dia akan mengatakan bahwa itu X juga, padahal orang dewasa bisa tahu dari bentuknya bahwa itu adalah dua barang (X dan Y) yang berbeda. Bagi anak, tidak ada bedanya.
Lalu bagaimana kalau anak lihat ular kobra atau ular lain yang berbisa? Apakah dia akan melihat ular yang berbahaya? Atau apakah dia akan melihat ular yang baik dan manis seperti yang dikasih lihat oleh Bu Guru di sekolah (atau kebun binatang)? Apakah anda mau anak anda menjadi korban pertama?

Kelima: baru 2-3 minggu yang lalu, ada teman saya yang tinggal di Jakarta Timur, yang ketemu ular kobra di depan pintu rumah. Ular itu berukuran 2 meter. Untungnya, anak teman itu masih kecil dan belum masuk TK jadi dia tidak berusaha memegang ular tersebut. Seminggu setelah itu, ada ular lain yang berhasil masuk rumah. Bagaimana kalau anak itu masuk TK di sekolah swasta yang bayarannya selangit dan justru diajarkan untuk memegang ular?? Lalu anak pulang ke rumah, dan… “Wahhh asyik… ada ular juga di rumah!!! Coba pegang ya, kaya di sekolah… yang diajarkan oleh Bu Guru!!”.

Keenam: walaupun anda bersedia memberikan ratusan juta rupiah kepada para pengusaha yang tidak punya latar belakang di bidang pendidikan, tidak secara automatis berarti mereka berhak membahayakan anak anda, baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah. Saat saya belajar menjadi guru di Australia, kami diajarkan bahwa hanya ada satu peraturan yang penting di dalam sekolah: Anak Harus Selamat! Selain dari itu kalah penting. Percuma anda bayar ratusan juta kalau hasilnya adalah anak anda digigit kobra di kampung (setelah anak coba pegang ularnya).

Sekolah swasta tidak berhak mengajarkan anak TK anda untuk memegang binatang yang berbahaya karena bisa dijamin 100% mereka tidak akan mau disalahkan dan tidak mau bertanggung jawab bila anak anda mati setelah digigit ular di kampung. Saran saya, kalau sekolah anda mengirim anak ke kebun binatang, pastikan dulu apa yang akan dilakukan di sana. Dan kalau ada binatang yang akan dibawa ke sekolah, pastikan bahwa tidak ada yang berbahaya.

Kalau anak anda sudah lebih dewasa, sekitar 10-12 tahun, insya Allah dia sudah sanggup membedakan antara ular yang berbahaya dan yang tidak. Minimal, dia bisa paham untuk tidak langsung pegang, tetapi harus cek dulu jenis ularnya apa, dengan bertanya kepada orang tua dan sebagainya. Tetapi anak TK sama sekali TIDAK sanggup membedakan, jadi saya menilai tindakan sekolah swasta yang membuat anak TK “sayang” sama ular sebagai tindakan yang hampir bisa dikatakan kriminal dan sangat jauh dari sikap yang bijaksana bagi sebuah organisasi pendidikan. Apalagi bila dilakukan di negara seperti Indonesia di mana ular yang berbisa masih bisa ditemukan di dalam rumah orang di ibu kota.

Kalau anda tahu bahwa anak anda sudah pernah diajarkan oleh sekolah untuk memegang ular, saya sarankan dua hal:

Pertama, jangan meremehkan perkara ini. Kalau anda punya anak di bawah umur 10 tahun, duduk dengan anak anda dan jelaskan dengan suara yang tegas bahwa ular itu berbahaya sekali, dan sama sekali TIDAK boleh dipegang untuk alasan apapun. Kalau dia melihat ular di mana saja, dia harus langsung hindari dan panggil orang tua. Kalau dia sendirian, misalnya di halaman rumah atau di tempat lain, dia harus lari dan menjauhi ular itu. Tidak boleh diganggu, tidak boleh didekati, dan tidak boleh dipegang. Tanya kalau anak paham. Setelah beberapa hari, tanya lagi kalau ular boleh dipegang. Dan sekali lagi setelah 1-2 minggu. Lakukan lagi beberapa kali sampai anda yakin anak sudah paham dan tidak akan mau pegang ular di mana saja.

Kedua, saya sarankan agar anda mengirim surat ke pihak sekolah dan menyatakan bahwa anda sama sekali tidak senang bila anak anda diajarkan untuk “sayang” dengan binatang yang berbahaya. Sangat tidak pantas untuk mengajarkan anak TK memegang dan sayangi ular (walaupun hanya ular sanca), karena anak TK sangat tidak sanggup membedakan antara ular sanca dan ular lain yang berbahaya. Minta penjelasan dari pihak sekolah tentang kenapa mereka mengajarkan hal-hal yang berbahaya kepada anak anda. Dan minta janji dari mereka untuk tidak mengulanginya.

Secara pribadi, saya anggap tindakan ini dari sekolah swasta sama bodohnya dengan tindakan mengajarkan anak TK untuk memegang PISTOL. Kebanyakan orang tua pasti bisa paham sendiri bahwa akan sangat berbahaya dan bodoh kalau sekolah mengajarkan anak TK memegang pistol walaupun tidak ada pelurunya, jadi dianggap “aman”. Pistol yang tidak punya peluru itu mirip dengan ular sanca yang tidak punya bisa, jadi bisa dianggap “aman” juga! Tetapi efeknya terhadap persepsi anak kecil sama sekali TIDAK AMAN. Menurut pendapat saya, mengajarkan anak TK untuk memegang ular tidak berbeda dengan mengajarkan mereka untuk memegang pistol.

Karena sekolah swasta anak anda didirikan oleh pengusaha (rata-rata) maka anda sendiri harus waspada terhadap mereka. Mereka berharap anda akan bayar terus dan selama anda tidak sadar atas apa yang mereka lakukan, rekening mereka tetap penuh. Dan jangan terlalu berharap guru sekolah akan bertindak untuk menjaga kepentingan anak anda. Ada guru sekolah yang sangat baik (yang kerja dalam kondisi yang sulit, di bawah tekanan dari si pengusaha yang jadi pemilik sekolah), dan ada juga guru sekolah yang hanya dapat pekerjaan karena bisa berbahasa Inggris, padahal latar belakangnya di bidang ekonomi, psikologi, hukum, fisika, (atau yang lain), bukan pendidikan. Hal itu tidak berarti mereka orang jahat, hanya saja mereka tidak punya ilmu pendidikan, jadi pandangan mereka terhadap semua perkara berbeda dengan seorang guru.
Lebih para lagi bila guru anak anda adalah orang asing. Jangan heran kalau guru tersebut adalah mantan kuli bangunan di luar negeri. Tetapi di sini menjadi guru karena memenuhi syarat: berkulit pitih, hidung mancung, bisa berbahasa inggris = cukup untuk meyakinkan orang tua yang kaya bahwa sekolah tersebut adalah sekolah bilingual! Anda sendiri yang harus waspada!

Insya Allah semua anak dari orang tua yang membaca ini akan selamat dari gigitan ular berbisa, walaupun anak-anak anda telah diajarkan untuk merasa sayang pada ular oleh Bu Guru di sekolah. Amin.

Semoga bermanfaat.
Wassalamu'alaikum wr.wb.,
Gene Netto

Kompetisi Iklan Politik Terbaik

Assalamu'alaikum wr.wb.,

Setelah melihat begitu banyak iklan politik di tivi selama masa kampanye ini, ternyata ada banyak yang tidak begitu bermutu. Kemarin saya lihat iklan ini untuk pertama kali, dan langsung merasa bahwa ini sudah menjadi salah satu iklan politik yang terbaik selama masa kampanye ini. Lihat iklannya di You Tube.

Dalam hampir semua iklan yang ada, satu tokoh dimajukan dan diutamakan, seakan-akan kalau kita berfokus pada diri dia (Megawati, Prabowo, Yusuf Kalla, Wiranto, dll.) maka semua persoalan bangsa akan selesai. Tetapi di iklan yang ini, walaupun saya kira masih bisa lebih bagus lagi, ada fokus terhadap DPR yang belum bersih sebagai landasan dari sebagian besar masalah bangsa. Gambar-gambarnya cukup tepat dan musiknya juga. Makanya saya anggap salah satu iklan terbaik selama ini.

Saya jadi berfikir, kenapa tidak dibuat semacam kompetisi untuk memilih iklan politik terbaik. Yang menjadi juri adalah pengamat politik dan wartawan atau dosen, dll. Lalu, mereka bisa tayangkan dan bahas baik-buruknya setiap iklan dari berbagai sisi. Setelah itu, mereka bisa memilih iklan yang dianggap terbaik (perlu ditentukan syarat2nya), dan memberikan penghargaan. Dengan demikan, Production House dan partai politik akan mendapat dorongan untuk menciptakan iklan politik yang berkualitas (untuk pemilihan mendatang).

Hanya sebuah ide saja.

Wassalamu'alaikum wr.wb.,
Gene

04 April, 2009

PKS Wacanakan Pembentukan Kementerian Anak

Assalamu'alaikum wr.wb.,

Saya kira ini akan sangat bermanfaat untuk membantu anak-anak Indonesia bila memang terwujud. Semoga pemerintah yang baru di tahun 2009 ini (siapapun mereka) siap menerima usulan ini dan melakukan tindakan nyata untuk menjaga anak bangsa.

Wassalamu'alaikum wr.wb.,
Gene

PKS Wacanakan Pembentukan Kementerian Anak

04 April 2009 22:00 WIB
TANGERANG--MI: Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring mengatakan, partainya mengusulkan agar pemerintahan hasil Pemilu 2009 membentuk kementerian baru yang bertugas mengurus sekitar 80 juta anak Indonesia.

"Kami mengusulkan agar pemerintah mendatang membentuk Menteri Anak supaya sekitar 80 juta anak dapat hidup lebih sejahtera," kata Tifatul Sembiring dalam kampanye PKS putaran terakhir di Lapangan Cilenggang, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (4/4).

Hadir dalam kampanye tersebut antara lain Anggota Majelis Syuro PKS yang juga Ketua MPR RI Hidayat Nurwahid, Dubes RI untuk Arab Saudi Dr Salim Sagaf Al Jufri dan caleg DPR RI daerah pemilihan Banten, Jazuli Juwaeni. Menurut dia, kondisi anak-anak di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan dan banyak pula yang terlibat dalam narkoba dan prostitusi, namun tidak ada menteri yang mengurusnya.

Tetapi, katanya, hanya untuk mengurus Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang jumlahnya sekitar 13 juta, ada menteri khusus yang menanganinya, padahal masalah anak juga tidak kalah pentingnya ketimbang TKI.

Demikian pula Kementrian Negara Lingkungan Hidup selama ini harus diubah karena tugas dan kewenangan sangat terbatas untuk menjadi sebuah Departemen Lingkungan Hidup agar lebih luas cakupan tugasnya.

Pernyataan tersebut bahwa pihaknya dapat belajar dari kasus jebolnya Situ Gintung, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan yakni saat ini ekspolitasi lingkungan lebih banyak ketimbang konservasi.

Meski ada beberapa menteri yang terkait seperti Menteri Energi dan Sumber Daya Manusia (ASDM), Menteri Pekerjaan Umum (PU) dan Menteri Kehutanan, tapi kinerjanya lebih banyak menyangkut ekspolitasi alam. Bahkan saat ini pihaknya berharap agar warga PKS bila menebang satu pohon akan menanam kembali seribu pohon dengan harapan bahwa keseimbangan alam, dan selama ini yang terjadi adalah menebang 1.000 pohon tetapi hanya menanam satu pohon.

Namun, lanjut Tifatul, untuk dapat mewujudkan Menteri Anak dan Departemen Lingkungan Hidup itu, masyarakat agar dapat memilih anggota DPR RI dari PKS yang terbukti bersih dan jumlahnya menjadi banyak sehingga posisi tawar di parlemen menjadi kuat untuk mengusulkan menteri yang diinginkan tersebut.

Dia menambahkan pada Pemilu Legsilatif 9 April 2009, maka warga PKS harus dapat mengajak komponen lain untuik memilih anggota DPR yang bersih dan tidak korupsi agar dapat mengontrol kinerja eksekutif supaya lebih baik. (Ant/OL-03)

Sumber: Mediaindonesia.com


Tifatul: Kita Perlu Menteri Anak
Sabtu, 28 Maret 2009

"Mengurus tenaga kerja, ada. Mengapa negeri kita tidak mempunyai Menteri Anak? Ini perlu agar anak-anak Indonesia dapat diperhatikan secara khusus," demikian Presiden PKS Tifatul Sembiring menjelaskan di sela kampanye PKS di Balikpapan.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa di negeri ini kasus-kasus anak semakin mengkhawatirkan. Penggunaan obat terlarang, seks bebas, serta pendidikan yang terabaikan masih mewarnai dunia anak di Indonesia. Ditanya oleh wartawan mengenai kemungkinan tumpang tindihnya kementrian ini dengan Depdiknas, Tifatul dengan tegas menampiknya.
"Tentu tidak, Depdiknas mengurusi pendidikan bagi semua kalangan. Tidak hanya bagi anak-anak. Ini sudah kami kaji di dalam PKS. Dan kami pikir ini suatu hal yang sangat penting apabila ingin Indonesia lebih maju."

Sumber: pks-balikpapan.org

03 April, 2009

Bayangkan Kalau Al Qur’an Anda Kena Lumpur

Assalamu'alaikum wr.wb.,

Setelah tsunami kecil di Situ Gintung lebih dari seminggu yang lalu, ada banyak yang menjadi korban. Kita semua tahu tentang warga setempat yang kehilangan rumah dan anggota keluarga. Tetapi tadi saya baca di Detik.com tentang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) yang juga menjadi korban. Perpustakaan mereka juga kena tsunami, air bah dan lumpur, dan oleh karena itu 15.000 Al Qur’an yang digunakan untuk pelajaran mereka menjadi hilang. Dari jumlah Al Qur’an tersebut, tinggal beberapa ratus saja, yang dalam kondisi sangat tidak layak untuk kitab suci Allah. Dalam foto-foto di Detik.com kelihatan mahasiswa UMJ yang terpaksa membersihkan Al Qur’an yang kotor supaya bisa digunakan kembali. (Saya kira baunya dari air kotor tidak bisa dihilangkan dengan cara mengelap saja).

Dengan ini, saya ingin mengajak teman-teman untuk periksa Al Qur’an di rumah. Mungkin ada stok yang berlebihan yang tidak digunakan sehari-hari dan hanya ditaruh di lemari, yang bisa disumbangkan kepada mahasiswa UMJ Fakultas Islam untuk meneruskan pelajaran mereka dengan kitab suci yang bersih. Bagi dermawan yang terbiasa sumbangkan Al Qur’an pada masjid, mungkin bisa menggunakan kesempatan ini untuk menyumbangkan Al Qur’an pada perpustakaan UMJ saja, karena kebutuhan mereka lebih utama pada saat ini.

Selain Al Qur’an, mungkin ada juga buku agama lain yang sangat dibutuhkan: kitab hadits, tafsir, fiqih, dan buku agama Islam yang lebih umum. Kalau ada sejumlah kitab dan buku di rumah, yang tidak digunakan begitu banyak, semoga bapak dan ibu bersedia membantu mahasiswa UMJ dengan segera mengisi kembali perpustakaan mereka untuk membantu mereka melanjutkan pelajarannya. Merekalah ustadz dan ustadzah kita di masa depan.

Komputer dan buku-buku lain di dalam perpustakaan juga menjadi rusak, jadi bagi orang yang ingin beramal lebih banyak silahkan hubungi Kantor Rektor UMJ dan bertanya tentang apa yang dibutuhkan. Dan jangan lupa pula korban lain di Situ Gintung yang masih membutuhkan bantuan nyata dari masyarakat beruapa uang, makanan, pakaian, dan lain-lain.

Bantuan berupa Al Qur’an dan lain-lain bisa dibawa ke kampus dan dititip pada Kantor Rektor. Bila Kantor Rektor tutup (Sabtu-Minggu), silahkan titip saja di salah satu Posko UMJ dan mereka akan urus sendiri insya Allah.

Tolong sebarkan email ini.
Wassalamu'alaikum wr.wb.,
Gene Netto

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
KAMPUS A
Jl. KH. Ahmad Dahlan, Ciputat, Jakarta Selatan
Telp: 021 7401894, 7492862
Faks: 021 7430756
Email: info@umj.ac.id

KAMPUS B
Jl. Cempaka Putih Tengah 27 Jakarta Pusat
Telp: 021 4256024, 4244016






Sumber foto: Detik.com

31 March, 2009

Ruang Kelas Ambruk Diduga Karena Pelaksana Proyek Lalai

Senin, 30/03/2009 16:44 WIB
SD Sejahtera Ambruk

Baban Gandapurnama - detikBandung
Bandung - Kejadian ambruknya ruang kelas SD Sejahtera IV bukan kejadian tidak disengaja. Ada dugaan, kejadian ambruknya bangunan tersebut karena ada kelalaian pelaksana proyek.

"Diduga kejadian ini karena pemborong tidak memperhitungkan infrastruktur bangunan yang lemah," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bandung Dadang Iradi, Senin (30/3/2009).
Seperti diberitakan, SD Sejahtera IV baru selesai direnovasi satu minggu lalu. Renovasi yang diawasi oleh pihak sekolah ini berencana untuk memperbaiki kondisi kelas yang rusak berat. Namun, perbaikan hanya mengganti asbes dengan genteng dan lantai semen menjadi keramik sedangkan bagian tembok tidak direnovasi.
Selain tidak merenovasi tembok, kayu penyangga atap juga menggunakan bahan material bekas. Karena beberapa hal itu, atap yang baru saja diganti ambruk. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
"Bangunan baru diperbaiki kok rusak lagi, artinya ada dugaan kelalaian dalam proyek," katanya.
Mengenai ruang kelas sekolah di Kota Bandung yang tergolong rusak berat dan terancam ambruk, Dadang mengatakan jumlahnya ada 1.500 ruang kelas. Angka kelas rusak itu tersebar dari sekolah dasar sampai sekolah menengah atas.
"Ruang kelas SD paling banyak yang rusak," ujar Dadang tanpa merinci detail jumlahnya.
Kejadian ambruknya ruang kelas SD Sejahtera IV bukan kejadian pertama kali. Kejadian seperti ini pernah terjadi SD Ciparay dan SD Babakan Surabaya. Sejak tahun 2008, pemerintah Kota Bandung sudah menganggarkan Rp 8 miliar untuk perbaikan ruang kelas yang rusak.

Sumber: bandung.detik.com


Murid dan Guru Masih Syok
Selasa, 31/03/2009 12:54 WIB
SD Sejahtera Ambruk

Tya Eka Yulianti – detikBandung
Bandung - Meski tak menimbulkan korban jiwa, namun peristiwa ambruknya dua ruangan kelas SD Sejahtera, membuat para siswa, guru, maupun orangtua murid masih syok.

Mila (8), siswi kelas 3-II SD Sejahtera I mengaku masih merasa takut. "Takut kelasnya rubuh lagi," ujarnya saat ditemui di Komplek SD Sejahtera, Jalan Sejahtera, Selasa (31/3/2009). Gara-gara kelasnya rubuh, siswa Kelas 3-II dipindahkan ke ruangan kelas kosong lainnya.
Ternyata tak hanya Mila, menurut Wali Kelas 3-II Tati Susilawati (48), murid lainnya pun masih ketakutan. "Mereka masih sering nanya, bu kelasnya akan rubuh lagi enggak," ujarnya menirukan ucapan para muridnya.
Tati pun mengaku dirinya hingga saat ini masih syok. Bahkan, tadi malam Tati mengaku tak bisa tidur hingga dirinya harus minum obat tidur.
"Saya deg-degan bagaimana kalau anak-anak tak dipindahkan. Dalam pikiran saya terus menerus terbayang bagaimana jika kita semua masih di dalam kelas, bagaimana orangtua murid nanti, mereka akan berkata apa," tutur Tati yang wajahnya terlihat masih cemas.
Tati pun mengaku tak berani melihat foto ambruknya kelas yang terpampang di beberapa media. "Saya juga enggak berani melihat kelas yang rubuh," kata dia.
Ternyata perasaan trauma juga dirasakan orangtua murid. Seperti yang dikatakan Rostika (35), orangtua siswa Kelas 3-II, Tita (9). Menurutnya hingga kini dirinya masih syok bila mengingat peristiwa ambruknya ruangan kelas.
"Saya kemarin dapat telepon dari orangtua murid lain yang bilang kalau ruangan ambruk, saya kira main-main. Tapi banyak yang nelepon, akhirnya saya langsung ke sekolah dan kaget sekali ternyata benar ruang kelas anak saya ambruk," ujarnya sambil berkaca-kaca.

Sumber: bandung.detik.com

Polisi Tembak Penebar Paku di Tubagus Angke

Selasa, 31/03/2009 08:55 WIB

E Mei Amelia R - detikNews
Jakarta - Anggota Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menangkap 4 pelaku penyebar ranjau paku yang sering mengkhawatirkan pengguna jalan. Salah seorang pelaku ditembak polisi di dada bagian kirinya karena berusaha melarikan diri saat ditangkap.

Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol M Iriawan saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. "Ya, pelakunya kita tangkap tadi malam. Pelakunya empat orang. Satu ditembak karena berusaha melarikan diri," ujarnya saat berbincang dengan detikcom, Selasa (31/3/2009).

Pelaku yang ditembak adalah Andi Irfan (40), warga Gunung Sahari Raya, Jakarta Pusat. Sementara itu, 3 orang pelaku lainnya diamankan di Polda Metro.

Keempat pelaku penyebar paku ini ditangkap saat beraksi di Jalan Tubagus Angke, Jakarta Barat, pada Senin (30/3/2009) malam. Saat itu, korban Dharmadi Gani (52) berhenti beberapa meter dari jalan tersebut karena ban mobilnya gembos kena paku.

Petugas yang sudah mengintai segera bertindak saat pelaku mengincar korbannya. Namun, saat hendak ditangkap, salah seorang pelaku, Andi, mencoba melarikan diri.

Satu butir timah panas pun menembus dada kiri Andi. Andi lalu dibawa ke Rumah Sakit Polri Sukanto untuk perawatan.

Dari tangan pelaku, polisi menyita satu paku, satu ban mobil dan satu tas hitam untuk kejahatan. Keempat pelaku dikenakan Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan dengan ancaman hukuman minimal 5 tahun penjara. (mei/nrl)

Sumber: Detiknews.com

Masjid Jabalurrahmah Tetap Berdiri Kokoh di Tengah Kehancuran


Ahad, 29 Maret 2009 16:10

warnaislam.com — Masjid Jabalur Rahman yang terletak di dekat Jalan Kampung Gunung menjadi buah bibir bagi warga yang berkunjung ke lokasi bencana. Hal itu lantaran masjid itu tidak roboh walau pun rumah di sekitarnya rusak parah, bahkan sebagiannya rata dengan tanah.

Meski hanya berjarak 50 meter dari tanggul Situ Gintung yang jebol, namun masjid itu tetap berdiri kokoh. Nyaris tidak ada kerusakan pada masjid bercat putih yang tingginya sekira 10 meter tersebut.

Fenomena masjid di tempat bencana tapi tidak rusak ini mengingatkan kita kepada kejadian yang serupa pada saat tsunami di Aceh pada 26 Desember 2004.

Masjid Jabalur Rahman yang yang baru dibangun sekitar setengah tahun silam terletak di dekat Jalan Kampung Gunung. Masjid ini sekali seakan menjadi saksi atas kebesaran Allah. Bahkan menurut warga, korban yang tinggal di sekitar masjid itu hanya satu orang saja.

Saat ini di sekitar masjid ribuan warga itu nampak berdatangan menyaksikan, disamping juga tampak petugas Tim SAR gabungan yang sedang membersihkan puing-puing dari berbagai bangunan di sekitarnya.

penulis : Redaksi

Sumber: Warnaislam.com

30 March, 2009

Cari bantuan antarkan jas ke Inggris

Assalamu'alaikum wr.wb.,

Kalau ada teman yang punya saudara atau teman lain yang akan berkunjung ke Inggris dalam waktu 1-2 bulan mendatang (April-Mei), saya ingin minta tolong. Ada 2 jas (celana dan jaket) pesanan kakak aku yang perlu dikirim ke London, Inggris. Kalau ada teman yang punya rencana ke Inggris, saya ingin minta tolong dengan titip jas itu. Di sana cukup telfon kakak aku dan atur pertemuan di London.

Kalau tidak ada yang ke sana, saya akan kirim lewat courier (Tiki, DHL, atau yang lain) yang pasti cukup mahal. Kalau ada yang bisa bantu, tolong kirim email kepada saya. (genenetto@gmail.com). Terima kasih.

Wassalamu'alaikum wr.wb.,
Gene

PKB Janji Beri Setiap Desa Rp 1 Miliar

Minggu, 29/03/2009 18:35 WIB

Zainal Effendi - detikPemilu
Surabaya - Janji setiap desa akan diberi dana APBN sebesar Rp 1 miliar tidak hanya dilontarkan Partai Amanat Nasional (PAN). PKB pun seakan juga tak mau kalah. Partai berlambang bintang sembilan ini juga mengobral janji akan memberikan 20 persen APBN untuk desa apabila menang.

"Pembangunan saat ini belum dirasakan oleh masyarakat serta APBN yang berjumlah triliunan itu belum pernah sampai ke desa," kata Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar dalam orasi politiknya di halaman parkir GOR Sidoarjo, Minggu (29/3/2009).

Wakil Ketua DPR RI ini mengatakan 20 persen dari APBN yang nilainya triliunan itu akan diberikan ke desa. "Maka setiap desa mendapat Rp 1,5 - 2 miliar," kata Cak Imin, panggilan akrab Cak Imin.

Cak Imin juga mengatakan saat ini masyarakat masih belum menikmati uang APBN. Terutama masyarakat di pedesaan. Masyarakat pedesaan kata dia belum merasakan APBN dan terpinggirkan.

Dia juga yakin kalau PKB bisa menjadi juara dua dalam Pileg 2009 ini. Keyakinannya karena partai pimpinannya didukung oleh banyak pihak, kiai dan juga warga nahdliyin.

"Pemilu 2004 PKB juara tiga, saya berharap PKB 2009 paling tidak menjadi juara dua. Kenapa saya meminta seperti ini karena PKB didukung para kiai dan nahdliyin," tandasnya.

Artis ibukota dihadirkan oleh partai pemenang di Jawa Timur pada tahun 2004 lalu tersebut. Sebut saja Gita KDI dan juga pentolan grup band Dewa, Dhani Ahmad. Kehadiran artis ibukota ini menambah semarak kampanye partai berlambang bintang sembilan tersebut.

Hadir dalam kampanye tersebut, beberapa petinggi PKB di Jatim, Ketua DPW PKB Jatim, Imam Nahrawi, Ketua DPC Sidoarjo, Syaiful Illah yang juga wakil bupati Sidoarjo serta Ketua DPC Kota Surabaya Musyafak Rouf. Walau terlibat dalam kasus hukum, Musyafak Rouf terlihat asyik berjoget.

Sumber: detiknews.com

27 March, 2009

Alasan Saya Tidak Mau Pilih Golkar

Assalamu'alaikum wr.wb.,

Kalau bisa memilih partai mana saja dalam pemilu, saya tidak ingin memilih Golkar. Alasan saya sederhana. Selama 32 tahun, Soeharto berkuasa di sini dan semua keburukan yang dilakukannya sudah dikomentari di mana-mana, jadi tidak perlu diulangi di sini.

Selama periode itu, Golkar memberikan dukungan penuh kepada Soeharto. Soeharto menjadi Presiden terus karena Golkar.

Di dalam hukum pidana di beberapa negara, seperti misalnya Amerika, seorang kriminal ikut bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukan oleh teman sekelompok. Kalau misalnya 4 orang merampok bank, dan salah satu orang menembak dan membunuh satpam, maka keempat orang tersebut akan menghadapi hukuman pembunuhan, bukan satu orang saja (yang pegang pistol). Artinya, tiga orang yang lain, yang tidak pegang pistol, dinilai ikut bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut karena mereka memberikan dukungan terhadap si pembunuh dan bantu menciptakan kesempatan bagi dia untuk membunuh.

Bagaimana kalau kita aplikasikan prinsip hukum yang sama terhadap Golkar? Artinya, semua kesalahan yang dilakukan oleh Soeharto juga menjadi tanggung jawab Golkar. Semua petinggi Golkar adalah orang yang dulu cukup dekat dengan Soeharto. Keluarga Soeharto menjadi kaya raya dan petinggi Golkar juga demikian. Soeharto dan petinggi Golkar hidup dengan tenang dan makmur saat masyarakat hidup dalam kemiskinan dan kesulitan. Semua kesalahan Soeharto seperti korupsi, kolusi, nepotisme, pelanggaran HAM, penekanan pada hak-hak masyarakat, dan seterusnya hanya bisa terjadi terus karena ada dukungan moral dari Golkar.

Tidak pernah Golkar tinggalkan Soeharto atau melawan Soeharto karena lebih ingin berpihak pada rakyat yang miskin.

Kalau petinggi Golkar mau mengatakan bahwa itu “Golkar lama” dan Golkar yang baru tidak sama, maka perlu ditanyakan, “Siapa yang menjadi anggota ‘Golkar lama’ dan kapan mereka diganti dengan anggota ‘Golkar baru’?” Sepertinya, semua petinggi Golkar sudah cukup tua, dan bukan anak muda yang baru muncul.

Artinya, merekalah yang hadir saat Soeharto memimpin, dan merekalah yang merestui dan mendukung dia. Sekarang mereka juga ingin berkuasa terus dengan cara mana saja: yang penting tetap berkuasa. Mereka tidak pernah minta maaf kepada rakyat atas keterlibatan mereka dengan apa yang dilakukan Soeharto selama 32 tahun. Mereka tidak minta maaf karena selama kekuasaan negara ini ada di tangan mereka (di DPR selama 32 tahun), Indonesia malah menjadi salah satu negara terkorup di dunia. Itu hasil nyata kerjaan mereka di negara ini.

Sekarang saatnya untuk masyarakat menjadi sadar. Sekarang saatnya untuk tinggalkan Golkar untuk selama-lamanya. Pada tahun 1998, kekuasaan sudah diambil dari Soeharto oleh rakyat. Sekarang saatnya masyarakat mengambil kekuasaan dari Golkar juga dan mencari yang lebih baik.

Wassalamu'alaikum wr.wb.,
Gene

EARTH HOUR INDONESIA 28 Maret 2009

Dear Teman-teman,
Tinggal 1 hari lagi EARTH HOUR akan berlangsung.

64 negara - 1 Milyar orang di dunia sudah berkomitmen

Sabtu malam, tanggal 28 Maret 2009
Pukul 20.30 - 21.30 waktu setempat


Matikan lampu dan peralatan elektronik yang tidak sedang dipergunakan
HANYA 1 JAM SAJA


Cukup utk menghemat 300MW, menyalakan 900 desa, mengurangi beban biaya listrik Jakarta Rp. 200 jt, menghasilkan O2 utk lebih dari 568 orang, mengurangi emisi CO2 sekitar 284 ton, mengurangi dampak pemanasan global

Cara berpartisipasi di EARTH HOUR INDONESIA:

1. Daftarkan diri di www.earthhour.org/indonesia
· ayo warga Jakarta yang notabene menjadi tuan rumah pertama di Indonesia dan pengonsumsi energi terbesar di Indonesia pula

2. kulik-kulik semua isi yang ada di website tersebut
· bisa kasih komentar
· masukin info berapa banyak lampu dan alat elektronik yang berhasil dimatikan
· kirim aja ke earthhourindonesia@gmail.com
· download materi kampanye
· donasi lewat merchandise EARTH HOUR

3. pikirkan ide menarik yang bisa dilakukan selama lampu mati selama 1 jam
· kumpul keluarga sambil refleksi kehidupan saat belum ada lampu
· main bayang-bayang di tembok dengan anak-anak
· candle light dinner di teras rumah dgn menu makanan tradisional
· camping di luar rumah beramai-ramai
· main "truth or dare"
· berzikir
· silakan cari alternatif asyik Anda

4. foto atau videokan bukti partisipasi Anda (before & after) - mulai dari kamera pro, sampai kamera hape
· kirim foto, video (tidak perlu diedit terang dan gelapnya), ataupun artikel menarik untuk website EARTH HOUR ke: earthhourindonesia@gmail.com

5. punya facebook? Pasti punya! klik: www.causes.com/earthhourindonesia
· sudah ada lebih dari 17,000 orang partisipan, apakah salah satunya Anda? Hayo...walk the talk :)

PILIH BUMI SELAMAT
PILIH EARTH HOUR INDONESIA

R. Adhita Dewi
Nature Guardian Supporter of WWF
0818773620
adhitadewi@gmail.com

Ayo dukung Earth Hour Jakarta - Indonesia!
Matikan lampu selama 60 menit
Dan, alat elektronik yang sedang tidak dipakai.
Serentak di seluruh dunia!
28 Maret 2009
20.30 - 21.30
1 orang, 1 lampu, 1 jam, 1 hari, 1 bumi

24 March, 2009

Prajurit Israel Memakai Kaos Yang Tidak Manusiawi

Sebuah penyelidikan dari koran harian Haaretz melaporkan bahwa sebagian prajurit Israel memakai kaos yang sangat tidak manusiawi dan sangat menghinakan warga Palestina. Salah satu contoh menggungakan gambar seorang wanita Arab Muslim yang hamil, yang sedang dibidik oleh sniper, dengan teks yang mengatakan "1 shot 2 kills" (satu tembakan, dua pembunuhan). Ada juga gambar seorang anak dengan teks, "the smaller they are, the harder it is" (makin kecil, makin sulit [menembaknya]).

Pernyataan resmi dari tentara Israel mengatakan bahwa penggunaan kaos tersebut tidak ada hubungan dengan tentara Israel, karena dilakukan secara pribadi. Tetapi juru bicara mengatakan “tidak sesuai dengan nilai-nilai tentara Israel”. Selanjutnya, dia juga mengaku bahwa tidak ada peraturan yang mengatur pakaian yang boleh atau tidak boleh dipakai oleh para prajurit.

Seorang sosiolog dari Israel mengatakan gambar-gambar tersebut bisa memperkuat dan memberikan legitimasi terhadap persepsi di benak prajurit bahwa warga Palestina bukan manusia yang punya hak-hak asasi, dan karena itu apa saja bisa dilakukan terhadap mereka.
Di antara gambar kaos yang lain, ada juga yang merayakan pemerkosaan terhadap wanita Palestina, dan juga tindakan militer yang secara resmi terlarang seperti "confirming the kill" (menembak kepala musuh yang sudah jatuh untuk memastikan bahwa dia sudah mati), atau pengeboman terhadap masjid.

Kaos-kaos tersebut sering dibuat untuk merayakan pengakhiran latihan dasar atau kursus militer lainnya yang harus dihadiri prajurit Israel. Perusahaan yang membuat kaos itu mempunyai 500 gambar yang berbeda. Pada hari Senin kemarin, Panglima tentara Israel menolak semua kritikan yang diarahkan pada anak buahnya dengan mengatakan tentara Israel adalah “tentara yang bermoral”.

Sumber: BBC News

Baca juga:

“Better Use Durex (Lebih Baik Gunakan Durex)” adalah slogan di salah satu kaos yang bergambar anak Palestina yang mati – dengan bangga dikenakan oleh prajurit infantry Israel di tel Aviv. Sebuah kata sindiran untuk warga Palestina supaya jangan punya banyak anak karena nanti akan mati ditembak oleh pasukan Israel.
Harian Hareetz melaporkan tren terbaru kaos-kaos yang ada di Israel saat ini - kaos baseball atau switer yang di produksi di percetakan Adiv di selatan kota Tel aviv menggambarkan “bayi-bayi yang mati, ibu-ibu yang menangisi kuburan anak-anak mereka, sebuah senjata yang ditodongkan ke seorang anak dan mesjid yang hancur terkena bom.
‘Bet you got raped!” adalah slogan favorit dari kaos batalion Lavi. Kaos mereka menggambarkan seorang wanita Palestina yang memar-memar.

Hareetz : Prajurit Israel Bangga Gunakan Kaos Bergambar Bayi Palestina yang Mati

Kaos Bergambar Tembak Ibu Hamil Marak Digunakan Tentara Israel

########

Assalamu'alaikum wr.wb.,

Makin lama, makin jelas bahwa apa yang sudah diciptakan di Israel-Palestina adalah negara yang berbasis “apartheid”. Inilah istilah yang digunakan beberapa tahun yang lalu untuk menggambarkan sistem politik di Afrika Selatan, di mana orang berkulit putih berkuasa penuh (padahal mereka minoritas) dan orang berkulit hitam hidup dalam kondisi yang tidak manusiawi. Orang berkulit putih bisa membunuh orang berkulit hitam secara bebas, karena orang berkulit hitam tidak dianggap manusia yang mempunyai hak. Mereka hanya satu tahap di atas binatang dan diperlakukan seolah mereka memang binatang.

Dunia menjadi marah dan melakukan boikot terhadap Afrika Selatan sampai akhirnya orang berkulit putih menyerah, lepaskan Nelson Mandela dari tahanan, dan menciptakan negara baru di mana orang berkulit hitam kembali berkuasa sebagai kaum yang mayoritas.

Tetapi ketika menyaksikan hal yang persis sama di Palestina, dunia diam. Semua orang takut sama Amerika Serikat, dan Israel diberikan kebebasan untuk menghidupkan sistem apartheid lagi di tanah Palestina. (Bedanya antara Afrika Selatan dan Israel hanya satu: Afrika Selatan berani untuk mengakui sistem apartheid, dan menciptakan UU yang mendukungnya. Sebaliknya, Israel lebih pengecut dan tidak mau terang-terangan mengakui bahwa mereka telah menerapkan sistem yang sama, walaupun nyata bagi semua orang yang punya mata.)
Kenapa dunia bisa begitu kompak untuk melawan sistem apartheid di Afrika Selatan, tetapi tidak mau tahu ketika melihat kejahatan-kejahatan yang sama di Palestina?

Wassalamu'alaikum wr.wb.,
Gene Netto

Beginilah Israel di Atas Tanah Palestina


Assalamu'alaikum wr.wb.,

Ini menarik. Karena ada bantuan setiap tahun senilai milyaran dolar dari Amerika, selama beberapa dekade, Israel sudah terlihat sebagai negara maju, yang memiliki fasilitas dan prasarana modern.
Sebaliknya, Palestina, khususnya Gaza, hancur sekali. Lihat selengkapnya di sini:

Beginilah Israel di Atas Tanah Palestina

Wassalamu'alaikum wr.wb.,
Gene

Siap-siap menghadapi jalan macet pd Senin 30 Maret

Senin, 23/03/2009 19:32 WIB
Anak-anak Dilarang Ikut, PKS Putihkan Jakarta pada 30 Maret
Indra Subagja – detikPemilu

Jakarta - PKS akan all out pada kampanye putaran kedua di Jakarta. Rencananya pada 30 Maret 2009, 500 ribu warga Jakarta akan dikerahkan untuk memutihkan Ibukota. Kampanye dipusatkan di kawasan Senayan.

"Kami pernah menggalang kekuatan sebanyak itu pada kampanye tahun 2004, Pilkada tahun 2007, dan Milad PKS tahun 2008," kata Ketua Umum DPW PKS DKI Jakarta Triwisaksana dalam siaran pers yang diterima detikcom, Senin (23/3/2009).
Dalam kampanye itu, rencananya akan dihadiri oleh para calon anggota legislatif dari PKS, di antaranya Adang Daradjatun, Rama Pratama, Akhmad Faradis dan para caleg tingkat DPR serta DPRD lainnya.
"Putihkan Jakarta dan hadirkan DPR/D bersih. Target 500 ribu peserta kampanye bukanlah target ambisius," tutur pria yang akrab dipanggil Sani ini.
Sedang menurut mantan kandidat Gubernur DKI Jakarta Adang Daradjatun asal PKS, yang juga ketua panitia pelaksanaan kampanye ini mengimbau agar para kader dan simpatisan PKS menjaga aturan main kampanye.
"Seperti tertib lalu lintas dan menghindari membawa anak-anak," jelasnya.
( ndr / anw )

Sumber: detiknews.com

23 March, 2009

Situs baru

Ada situs lokal baru yang mungkin bermanfaat, situs mirip facebook/friendster tapi khusus ibu2 : BundaGaul.com

Juga ada informasi lalulintas dgn cctv di LewatMana.com

22 March, 2009

The Real News

Assalamu'alaikum wr.wb.,

http://therealnews.com/t/ (Bagi yg bisa bahasa Inggris.)

Saya ketemu situs ini. Mereka hidup dari sumbangan, jadi beritanya (menurut mereka) lebih jujur, adil, terbuka, dan tidak terpengaruh oleh kemauan partai politik atau pengusaha yang jadi pemilik perusahaan media. Saya baru nonton satu tayangan, dan sepertinya cukup menarik.
Silahkan nonton.

Wassalamu'alaikum wr.wb.,
Gene

Demokrasi dan Khilafah, apakah tepat diperbandingkan?

[Saya baca ini di milis. Semoga bermanfaat sebagai renungan. Wassalam, Gene Netto]

Ada sebuah polemik menarik di sebuah khilafah tentang Demokrasi dan Khilafah. Satu dua orang anggota milis itu menilai demokrasi sebagai "barang najis yang harus dijauhi." Lalu menyodorkan konsep Khilafah yang Islam, hingga mutlak harus diikuti oleh setiap muslim. Sedang demokrasi harus ditinggalkan, termasuk pemilu sebagai alat dari demokrasi.

Pertanyaannya disini: Apakah DEMOKRASI pantas dilawankan dengan KHILAFAH? Bukankah DEMOKRASI itu lebih sebagai cara atau sistem pengaturan terhadap kekuasaan? Sementara KHILAFAH itu lebih sebagai bentuk negara atau pemerintahan?

KHILAFAH mungkin lebih tepat kalau dilawankan dengan KERAJAAN dan REPUBLIK. Sementara DEMOKRASI lebih tepat dilawankan dengan OTORITARIANISME, DIKTATORSHIP, dan sejenisnya.

Apakah mungkin kalau bentuk negaranya adalah KHILAFAH ISLAMIYAH, tapi pemerintahnya menganut sistem demokratis? Artinya, pemilihan seorang khalifah itu dilakukan dengan cara yang demokratis, tidak dengan keturunan. Bukankah zaman khalifah rasyidah seperti itu?

Kekuasaan juga harus dibagi dalam tiga bagian (trias politica), yaitu kekuasaan eksekutif sebagai penyelenggara negara (khalifah dan perdana menteri, serta amir-amir daulah); kekuasaan legislatif (parlemen sebagai wakil aspirasi rakyat); dan peradilan yang bebas dari intervensi pemerintah?

Konsep trias politica itu bagian paling penting dari demokrasi, disamping konsep pemilihan pemimpin yang diserahkan kepada rakyat atau perwakilan rakyat (parlemen atau ahlul halli wal aqdi).

Ini yang membedakan antara DEMOKRASI dengan sistem OTORITARIAN. Kalau soal kritik bahwa dalam Demokrasi kita harus mengikuti apa yang menjadi suara rakyat, meski bertentangan dengan hukum Allah, maka itu debatable. Karena, bisa dibuat sebuah lembaga khusus yang wewenangnya adalah mem-VETO UU yang bertentangan dengan hukum Allah tersebut.

Ini sudah ada contohnya di Iran (ini sekedar contoh, tolong tidak dilarikan ke soal Sunni-Syiah). Disana ada lembaga khusus yang kerjanya mengevaluasi semua produk hukum yang dikeluarkan parlemen, dan bisa membatalkan UU yang bertentangan dengan Islam. Lembaga tersebut berisi para fuqaha senior, yang dipilih oleh pemimpin spiritual mereka, Ayatollah Ali Khamanei.

Kalau kita tak mau dengan lembaga-lembaga baru seperti itu, fungsi VETO tersebut bisa berada di tangan Khalifah. Bukankah Presiden Amerika Serikat juga punya HAK VETO seperti itu? Seluruh produk UU yang dikeluarkan Kongres atau Senat AS bisa batal berlaku kalau di-VETO oleh Presiden AS.

Lagipula, kekhawatiran itu mestinya tidak perlu dibesar-besarkan kalau para ulama dan tokoh umat serius mendidik umatnya. Umat yang sudah terdidik baik akhlak dan agamanya, pasti akan memilih wakilnya di parlemen dan atau amir (presiden) mereka yang baik-baik, yang amanah, dan yang komitmen agamanya kuat.

Tapi, kalau rakyat memilih yang sebaliknya, berarti para ulama atau tokoh umat itu lah yang GAGAL melaksanakan amanah yang diberikan oleh Allah Ta'ala. Termasuk para tokoh gerakan Islam manapun.
Wallahu'alam bish shawab
Mohon maaf kalau ada salah kata akibat minimnya ilmu.
Mansyur Alkatiri

*******
[Tambahan komentar dari orang lain]:

Assalamu'alaikum wr.wb.
Demokrasi sebenarnya tidak punya definisi yang jelas. Banyak yang menganggap demokrasi berarti "vox populi vox dei" (suara rakyat adalah suara tuhan), sebuah ungkapan oleh Alcuin. Padahal keduanya tidak berhubungan langsung. Salah satu keberatan teman-teman yang kontra-demokrasi (KD) adalah mengenai adagium suara rakyat = suara tuhan. Padahal suara rakyat adalah suara rakyat dan suara tuhan adalah suara tuhan.

Demokrasi (demos=rakyat kratos=kekuatan) tidak punya definisi universal. Ada yang mengartikan KEDAULATAN di tangan rakyat. Lagi-lagi temen-temen yang KD tidak sepakat dengan hal ini. Kata mereka: kedaulatan ada di tangan Allah, kekuasaan (boleh ada) di tangan rakyat. Padahal, kalau demokrasi mau diartikan kekuasaan ada di tangan rakyat, boleh-boleh saja. Sekali lagi tidak ada definisi yang *saklek* tentang demokrasi.

Masing-masing negara punya definisinya sendiri-sendiri yang berbeda-beda. Tapi setidaknya ada 2 prinsip yang disepakati oleh semua negara penganut demokrasi:

1. Rakyat diakui kebebasan dan kemerdekaannya
2. Rakyat punya akses ke kekuasaan

Tetapi, 2 hal di atas pun untuk tiap negara didefinisikan secara berbeda. TIDAK ADA yang menganut kebebasan mutlak. TIDAK ADA bahwa hukum apapun bisa dibuat jika disetujui oleh suara terbanyak. Selalu ada batasan-batasan. Batasan ini dinamakan undang-undang dasar (constitution). Iran bagi saya merupakan *contoh ideal* bagi sebuah pemerintahan islam yang *mengadopsi* demokrasi.

Silahkan lihat konsitusi iran:
http://www.iranonline.com/iran/iran-info/Government/constitution.html

Kalau mendambakan kehadiran khilafah, sistem suksesi kekhalifahan mana yang mau diambil sebagai contoh?
- pemilihan Abu Bakar bin Abu Quhafa ra adalah lewat *rembukan* di Tsaqifah
- pemilihan Umar bin Khattab ra lewat penunjukkan oleh Abu Bakar ra
- pemilihan Ustman bin Affan ra lewat panitia kecil bentukan Umar ra.
- pemilihan Ali bin Abi Thalib kw dipilih oleh rakyat

Atau apakah mau pakai sistem dinasti umayyah, abbasiyah dll?
Persoalan memilih pemimpin adalah sangat penting sehingga itu pula yang menjadikan muslimin terpecah belah sejak kematian Rasulullah saw.
Wassalaam,
Tatang Sonjaya

20 March, 2009

Prajurit Israel Mengakui Pelanggaran HAM Di Gaza

Sebuah sekolah militer di Israel sudah terbitkan pengakuan dari beberapa prajurit yang mengaku bahwa diri mereka telah membunuh warga sipil dan melakukan kerusakan terhadap rumah warga selama Perang Gaza pada Januari 2009. Salah satu pengakuan berasal dari seorang sniper yang mengatakan membunuh ibu dan anak pada jarak dekat setelah mereka diperintahkan keluar dari rumah.

Salah satu pembicara dalam sebuah seminar menyatakan bahwa dia menyaksikan pembunuhan tanpa alasan terhadap wanita Palestina. Tentara Israel menyatakan bahwa tentaranya tidak bersalah selama perang berlangsung, tetapi mereka akan meyelediki tuduhan tersebut.

Pengakuan2 itu diterbitkan oleh akademi militer Oranim College. Lulusan dari akademi ini terlibat dalam perang di Gaza, dan mereka kembali ke akademi untuk bicara dengan angkatan terbaru. Kata direktur akademi, pengakuan mereka memberi kesan bahwa mereka merasa telah diberikan kebebasan untuk menggunakan kekerasan tanpa batas terhadap warga Palestina. Perang Gaza berlangsung selama 3 minggu dan berakhir pada tanggal 18 Januari 2009.

Para wartawan mengatakan bahwa pengakuan ini menghancurkan pernyataan resmi tentara Israel yang mengatakan mereka berusaha untuk melindungi warga sipil dan Hamas-lah yang bertanggung jawab atas kematian warga sipil karena berperang di wilayah sipil. Ibu Palestina dan kedua anaknya tersebut dibunuh setelah mereka salah jalan (salah paham perintah) untuk tinggalkan rumah dan jalan kaki pada arah yang ditentukan. Kata salah satu ketua pasukan, “Suasananya secara umum… saya tidak tahu bagaimana bisa digambarkan… nyawa warga Palestina, katakanlah, sangat, sangat tidak sama pentingnya bila dibandingkan dengan nyawa prajurit kita.”

Dalam salah satu kasus lain, seorang ketua pasukan menyuruh anak buah membunuh seorang Ibu tua yang sedang berjalan kaki di tengah jalan, walaupun sudah sangat jelas bahwa dia memang sudah tua dan sama sekali tidak berbahaya.

Pengakuan yang lain juga menggambarkan kerusakan pada rumah-rumah warga Palestina. “Kita membuang semuanya keluar lewat jendela untuk membentuk ruangan kosong di dalam rumah. Semuanya… kulkas, piring, perabotan. Perintah adalah membuang segala sesuatu keluar,” kata seorang prajurit.

Salah satu ketua pasukan menceritakan di dalam seminar tentang seorang ibu tua yang sedang menyebrang salah satu jalan raya saat ibu itu ditembak. “Saya tidak tahu apakah dia mencurigakan, tidak mencurigakan, saya tidak tahu. Saya tidak tahu apa-apa tentang dia. Yang saya tahu hanya bahwa atasan saya mengirim orang naik ke atap rumah untuk tembak dia. Itu memang pembunuhan,” kata prajurit tersebut.

Transkrip dari seminar di akademi militer yang telah selesai pada bulan lalu, diterbitkan di dalam majalah akademi. LSM yang peduli pada HAM di Israel sudah mengritik tentara Israel karena belum melakukan penyelidikan terhadap pelanggaran-pelanggaran hukum perang yang dikatakan terjadi dalam Perang Gaza, walaupun sudah banyak sekali bukti bahwa telah terjadi kejahatan perang.

Pengakuan oleh para prajurit di akademi juga menceritakan bahwa ada “intervensi” yang cukup tinggi dari para rabbi (pendeta Yahudi), baik rabbi dari kalangan militer, maupun sipil. Para rabbi itu menyebarkan tulisan mereka yang menggambarkan perang itu sebagai perang berlandasan agama. Kata seorang prajurit, “Semua artikel punya hanya satu pesan yang jelas, yaitu kita adalah orang Yahudi, dan kedatangan kita ke tanah ini ibaratnya sebuah mujizat, dan sekarang kita harus berperang untuk menyingkirkan kaum non-Yahudi yang akan mengganggu kita dalam proses merampas kembali Tanah Suci.”

Tambahnya, “Banyak prajurit merasa bahwa ini adalah perang antar agama.”

Menteri Pertahanan Ehud Barak mengatakan bahwa semua tuduhan tersebut akan diselediki secara serius. Katanya, “Kita punya tentara yang paling bermoral di dunia. Tentu saja ada oknum, tetapi saya yakin ini akan diselediki kasus demi kasus.”

Para dokter di Gaza mengatakan bahwa lebih dari 1.300 warga Palestina dibunuh selama Perang Gaza yang berlangsung 22 hari. Jumlah itu termasuk 440 anak, 110 wanita dan puluhan warga tua. Tujuan perang yang dinyatakan oleh Israel adalah untuk mengakhiri serangan roket dari Gaza terhadap wilayah Israel dari Palestina. Tiga belas warga Israel wafat selama perang Gaza, termasuk 3 warga sipil.

Sumber: Israel troops admit Gaza abuses

Story from BBC NEWS

17 March, 2009

Air Ponari Dijual di Bojonegoro, 1 Kantong Rp 5000

Selasa, 17/03/2009 17:54 WIB

Raisya Ayu - detikSurabaya
Surabaya - Air yang konon menjadi sakti mampu menyembuhkan segala penyakit setelah dicelupi batu Ponari merambah hingga ke Kabupaten Bojonegoro.
Air tersebut dikirim dalam jumlah besar, hingga ribuan liter dengan truk tanki. Awalnya air yang sudah dicelupin batu milik Ponari ini akan dibagikan kepada jamaah Pengajian Taman Sholaya yang beralamat di Desa Pungpungan Kec Kalitidu membagikan air Ponari secara gratis.
Namun jamaah yang akan menggelar pengajian akbar dalam rangka Maulud Nabi Muhammad SAW, Selasa (17/3/2009) akhirnya gigit jari. Sebab sebelum dibagikan, air sebanyak 2 ribu liter keburu habis.
Air mujarab itu telah habis menjadi rebutan oleh warga dari desa setempat maupun luar desa. Mahfud (40) panitia pengajian mengatakan pengambilan air itu dilakukan secara diam-diam.
Namun terlebih dahulu warga memergoki, akhirnya air yang berada di truk tangki diminta oleh warga dengan berbagai alasan. Akhirnya diputuskan air tersebut dijual per kantong plastik.
"Kalau kemarin gratis, sore ini kami jual lima ribu per plastik. Airnya juga sudah ludes," kata Mahfud saat ditemui wartawan. Dia tak kuasa menolak desakan warga karena khawatir terjadi amuk massa.
Untuk mendapatkan air itu, panitia akhirnya memberikan kupon antrean. Sebagian besar warga langsung meminum air yang telah didapatnya dengan diawali membaca kalimat syahadat.
"Kami juga dapat saran, untuk tidak minum air Ponari ini sekaligus, tapi bisa disimpan dan dan dimanfaatkan untuk memasaka dengan cara meneteskan air Ponari dicampur dengan air masakan. Jadi biar awet," kata Sholekhan (37) warga Desa Kenongosari Kec Soko Kab Tuban yang datang ke lokasi pembelian air Ponari.(gik/gik)

Sumber: Surabaya.detik.com

Apakah masyarakat boleh berubah secara bertahap?

Assalamu’alaikum wr.wb.,
Ini tanggapan dari saya terhadap komentar di sini: Kenapa-pks-tidak-bicarakan-syariah.

Gunawan berkata:
Bagimana mungkin bisa beriman dan bertakwa klo kita mencampakkan hukum2 Allah dan mengambil hukum buatan manusia. Hukum pidana buatan manusia, hukum tata pemerintahan buatan manusia, hukum ekonomi buatan manusia, bahkan turan pornografi aja harus dikompromikan dulu dlm forum parlemen, bukankah Allah telah menentukan batasan yg jelas tentang pornografi?
"Barangsiapa yang tidak berhukum dengan apa yang diturunkan oleh Allah maka mereka itulah orang-orang yang kafir." (Al-Maidah: 44)

Ini komentar yang menarik, jadi saya ingin berusaha untuk tanggapi. Di zaman Nabi SAW, semua orang terbiasa minum alkohol. Mereka masuk Islam dan mau nurut dengan Nabi SAW, tetapi mereka masih senangi alkohol. Mereka Muslim, tetapi hati mereka masih terpengaruh oleh kehidupan sebelumnya. Karena itu, dan karena Allah Maha Penyayang, alkohol tidak langsung diharamkan, tetapi terjadi secara bertahap dalam beberapa tahun. Kenapa Allah tidak langsung haramkan dari ayat pertama? Apakah berarti Allah “tidak memhahami hukum Allah”? (Catatan: Saya katakan “tidak memahami hukum Allah” hanya untuk menggarisbawahi bahwa kita akan katakan demikian terhadap seorang manusia kalau dia bertindak dengan cara yang sama, yang kita anggap “tidak pantas”. Tolong jangan ditafsirkan dengan macam2 arti yang lain.)

Allah sudah tahu hukum Allah yang mengharamkan alkohol. Kenapa Allah tidak mau langsung jelaskan demikian? Allah Maha Tahu bahwa alkohol itu sangat buruk dan juga haram, tetapi manusia malah dikasih waktu penyesuaian dulu. Kenapa?

Apakah berarti bahwa Allah sungguh “tidak paham” dan “tidak nurut” dengan hukum Allah?!?! Apa benar? Apa mungkin begitu? Apakah komentar anda akan seperti itu kalau saya tanya kenapa alkohol yang haram tidak langsung dibuat haram oleh Allah? Allah yang Maha Tahu, dan Allah yang tidak langsung bertindak untuk mengharamkan alkohol secara paksa, dan cuek saja kalau masyarakat bisa terima atau tidak.

Apakah berarti Allah “tidak paham” karena Allah tidak langsung tegas dan memaksa semua orang terima sesuatu, padahal mereka belum sanggup? Mungkin sebagian orang (yang merasa sangat beriman, mungkin sangat lebih beriman daripada yang lain) mau melakukan hal yang sama sekarang, dan memaksa masyarakat yang mungkin saja “belum siap” untuk langsung berubah dan menerima segala sesuatu yang “Islamiah” secara paksa. Mungkin dalam berbagi hal, kita memang perlu bersikap begitu dan tidak ada kompromi, misalnya, kalau ada yang membunuh banyak orang, kita berikan hukuman mati dan tidak ada kompromi, sesuai dengan hukum Allah. Langsung tegas dan masyarakat juga bisa terima. Pertanyaan saya bukan apakah sikap seperti itu bisa diterapkan (karena memang bisa), tetapi apakah sikap itu memang yang terbaik untuk SEMUA keadaan yang kita hadapi di bangsa ini?

Jadi, pada saat kita membahas alkohol yang tidak langsung diharamkan, ada dua kemungkinan: Pertama, Allah memang “tidak paham” terhadap hukum Allah, atau dua, Allah memberikan contoh bahwa suatu perubahan bisa terjadi secara bertahap. Sesuatu yang haram bisa menjadi “tidak haram” (atau “belum haram”) untuk sementara, karena barangkali masyarakat belum sanggup menerimanya.

Kita bisa melihat bahwa dari dulu Islam belum diperbolehkan berkembang dengan baik di Indonesia. Di zaman Belanda, dan zaman Orde Baru, Islam ditekan, bukan dikembangkan. Beberapa tahun yang lalu, PNS dilarang memakai jilbab pada masa kekuasaan Soeharto!!! Baru belakangan ini ada banyak perubahan di dalam masyarakat kita. Kelihatan bahwa lebih banyak wanita di jalan dan di televisi memakai jilbab (tanpa dipaksa). Kelihatan lebih banyak pengajian kantor yang dibuat oleh karyawan sendiri (tanpa dipaksa). Kelihatan bahwa ada sekian banyak perubahan lain, seperti syariah banking, makanan halal, dan lain-lain, yang secara pelan dan bertahap muncul dan langsung didukung oleh masyarakat, tanpa ada yang memaksa. Bentuk-bentuk syirik yang begitu umum di zaman lalu, secara pelan dan bertahap ditinggalkan secara bertahap setelah masyarakat sadar bahwa yang mereka lakukan itu adalah tidak benar dan tidak sesuai dengan hukum Islam. Jadi jelas bahwa kalau masyarakat diberikan waktu untuk berubah secara bertahap, dan dengan ajakan yang lembat dan baik hati, dalam waktu hanya 10 tahun banyak sekali perubahan bisa terjadi. Tanpa masyarakat harus dipaksa secara cepat dan tegas oleh pihak lain.

Jadi, ada dua pilihan bagi kita. Satu: mengakui bahwa Islam (secara keseluruhan) belum menempati posisi tertinggi di dalam hati banyak anggota masyarakat Muslim yang masih agak awam. Artinya, masih ada banyak orang yang mengaku Muslim, tetapi sebenarnya mereka hanya pahami sedikit. Buktinya, ada banyak orang yang berzina, mabuk, berjudi, suka tarian dangdut, ziarah untuk syirik (minta kepada mayat), melakuan syirik dengan berbagai ritual dan upacara, dan seterusnya. Karena kita memahami bahwa masyarakat memang seperti itu kondisinya, kita bisa mengambil contoh yang Allah berikan dengan mengharamkan alkohol, dan kita bisa berdakwah untuk mengubah mereka secara bertahap. Hal itu bisa kita lakukan dengan sikap yang baik hati, lembut, hindari konflik, dan ajak mereka belajar dengan harapan pada suatu saat nanti, hal2 yang buruk akan ditinggalkan oleh masyarakat Muslim sendiri karena mereka sudah sadar. Artinya, kita melakukan perubahan secara bertahap untuk mewujudkan masyarakat yang lebih memahami Islam dan sanggup tinggalkan perkara yang tidak islamiah. Itulah contoh yang Allah berikan dengan mengharamkan alkohol secara bertahap.

Atau Dua: kita bisa menegaskan bahwa Alllah memang “tidak paham hukum Allah” karena tidak langsung mengharamkan alkohol saat itu juga. Allah seharusnya lebih nurut dengan hukum Allah dan memaksakan semua orang tinggalkan alkohol secara langsung, tanpa syarat, tanpa tahap, tanpa rasa kasih sayang dan ajakan lembut untuk berubah dan memperbaiki diri. Cukup mengharamkan dan melarang, dan mengancam dan menghukum bagi yang tidak nurut. Karena Allah sangat “tidak paham” terhadap hukum Allah, kita tidak boleh mengikuti “contoh buruk” yang diberikan, dan kita harus mengubah masyarakat sekarang juga, secara paksa, dengan menyebarkan rasa takut, tindakan represif, ancaman hukuman, dan hukuman mati bagi yang tidak langsung berubah. Itu lebih benar, itu lebih Islamiah, dan sangat tidak benar kalau kita mengikuti contoh Allah yang terbukti “tidak paham” hukum Allah.

Terserah mau pilih yang mana. Saya pilih pendapat yang pertama. Saya tidak pernah bisa menganggap bahwa Allah “tidak paham hukum Allah”, dan kalau ada contoh dari Allah bahwa masyarakat BOLEH berubah secara pelan, secara bertahap dan dengan sikap kasih sayang, maka insya Allah itu termasuk yang baik, benar, dan bermanfaat di jangka panjang (untuk keadaan tertentu).

Kalau anda mau setuju dengan pendapat kedua, dan mau mulai memaksakan kehendak saat ini juga, supaya anda terbukti menjadi orang yang paling benar, paling beriman dan paling mengerti hukum Allah, silahkan. Mohon maaf, saya tidak bisa setuju karena saya kuatir masyarakat Indonesia yang sangat awam belum sanggup menjalankan apa yang anda harapkan. Saya hanya bisa berserah diri kepada Allah dan terima semua contoh dan ajaran yang diberikan kepada kita dari Allah SWT lewat Al Qur’an dan Sunnah Nabi SAW.

Kalau keadaan di Indonesia berbeda dengan sekarang, dan masyarakatnya juga berbeda dengan kenyataan yang kita lihat di kampung-kampung dan pinggir jalan, maka saya kira pendapat saya akan berubah juga.

Wallahu a’lam bish-shawab. Mohon maaf bila ada kesalahan.

Wa billahi taufiq wal hidayah, Wassalamu'alaikum wr.wb.,

Gene Netto

11 March, 2009

Profit atau Kesehatan Anak? Gaya Bisnis Versi AS

Disebabkan tekanan yang besar dari publik dan ancaman hukum, 6 perusahaan besar di AS telah setuju untuk berhenti menjual botol susu bayi yang dibuat dari bahan plastik keras (polycarbonate), dan mengandung zat bernama bisphenol A. Zat bisphenol A ini adalah sebuah kimia yang sering digunakan oleh berbagai industri, tetapi ada dugaan kuat bahwa zat ini bisa mengganggu perkembangan manusia (terutama bayi dan anak).

Enam perusahaan tersebut menyatakan bahwa mereka tidak akan menjual botol bayi seperti itu yang dibuat dari zat plastik polycarbonate (yang mengandung bisphenol A) di Amerika Serikat. Salah satu perusahaan tersebut, Avent, yang dimiliki oleh Philips Group, menyatakan bahwa mereka akan berhenti menjual produk tersebut di AS. Tetapi juru bicara juga mengatakan bahwa mereka akan “TETAP MENJUAL BOTOL ITU DI NEGARA-NEGARA LAIN.”
(“The company will continue to sell polycarbonate baby bottles elsewhere in the world, she said.”)

Sebuah koran harian bernama The Chronicle melakukan testing sendiri, dan menemukan bisphenol A di dalam lapisan plastik pada buku anak (waterproof cover), dalam berbagai mainan bayi, dalam mukanya sebuah boneka, dalam boneka kuda, dan juga dalam botol susu untuk bayi.
Studi-studi yang telah dilakukan tidak menunjukkan kerusakan besar pada binatang percobaan atau manusia, tetapi ada juga lebih dari 150 studi dari pemerintah dan universitas yang menunjukkan berbagai masalah, walaupun pada dosis yang rendah. Berbagai studi menunjukkan bahwa jumlah kecil bisphenol A bisa menyebabkan kerusakan otak, kerusakan sistem reproduksi, mengubah kelenjar dada dan prostat, dan bisa menimbulkan penyakit jantung, obesitas, dan diabet.

KESIMPULANNYA:
Perusahaan di AS, kalau diberitahu ada masalah dengan produknya, yang bisa membahayakan anak dan bayi, menjadi bersedia menghentikan penjualan dari produk tersebut… DI AMERIKA, di mana semua orang kenal pengacara dan setiap tahun ada perusahaan besar yang diganggu dengan tuntutan hukum dari konsumen yang dirugikan.
Tetapi di lain negara, misalnya, di Indonesia, di mana banyak orang asal beli produk-produk impor, dan seringkali tidak tahu kalau apa yang mereka beli itu baik untuk kesehatan atau tidak, maka perusahaan AS ternyata sama sekali tidak peduli pada perkembangan dan kesehatan anak dan bayi.

Sumber: Truthout.org
Six Firms Stop Sales of Hard-Plastic Baby Bottles

Di AS, Ciri-Ciri Bayi Anda Bisa Dipesan

Sebuah klinik fertilitas di AS telah menawarkan orang tua kesempatan untuk memilih beberapa ciri-ciri anak yang diinginkan seperti mata biru, dan rambut pirang. Klinik bernama LA Fertility Institutes yand dikelola oleh Dr Jeff Steinberg berharap seorang bayi pesanan akan lahir pada tahun 2010. Jenis kelamin juga bisa dipilih.

Pelayanan ini didasarkan pada sebuah proses bernama preimplantation genetic diagnosis, atau PGD. Dalam proses ini, sebuah sel diambil dari embrio sebelum implantasi di dalam kandungan ibunya. Dengan periksa sel tersebut, dokter bisa mengetahui kalau embrio itu mempunyai gen-gen yang diinginkan dan, setelah itu, ibunya bisa memutuskan untuk teruskan kehamilan (dengan implantasi embrio di dalam kandungan) atau membuang embrionya dan memeriksa embrio yang lain. Kata Dr Steinberg, orang tua bisa menggunakan pelyanannya untuk alasan medis ataupun kosmetik. Barangkali orang tua ingin memastikan bahwa anak mereka tidak kena penyakit tertentu, tetapi juga mungkin bahwa mereka inginkan anak dengan rambut pirang saja.

Tetapi Dr Gillian Lockwood, seorang ahli fertilitas di Inggris, bertanya apakah cukup bermoral kalau kita menggunakan ilmu sains dengan cara seperti ini. Katanya, pelayanan ini menjadikan bayi setara dengan sebuah komoditas yang bisa dibeli ibarat barang-barang dagangan lain.

Dalam berita lain, ada UU baru di Inggris yang akan disahkan pada bukan April 2009, yang mengizinkan seorang Ibu yang melahirkan lewat inseminasi (IVF) untuk mencatat nama siapa saja sebagai “bapak” dari anaknya, bahkan dia boleh mencantumkan nama perempuan lain (misalnya, pasangan lesbinya).

Sumber: BBC News
Designer baby row over US clinic

10 March, 2009

Vatikan: Perbankan Barat Harus Melihat Sistem Keuangan Islam

Kamis, 5 Maret 2009 | 16:42 WIB

ROMA, KAMIS — Vatikan mengeluarkan pernyataan yang mengejutkan. Vatikan bilang, perbankan dunia seharusnya melongok pada peraturan keuangan Islam untuk meningkatkan kembali kepercayaan para nasabahnya di tengah krisis global seperti sekarang ini.
“Prinsip yang beretika yang diusung perbankan Islam dapat mendekatkan pihak bank dengan para nasabahnya. Selain itu, spirit kejujuran harus tecermin dalam setiap jasa layanan yang diberikan,” demikian seperti yang tertulis dalam artikel harian Vatikan Osservatore Romano, Selasa (3/3) waktu setempat.

Loretta Napoleoni dan Claudia Segre, Abaxbank Spa Fixed Income Strategist, dalam artikel tersebut menulis, perbankan barat dapat menggunakan sejumlah alat, seperti obligasi syariah yang lebih dikenal dengan sukuk sebagai jaminan (collateral). “Sukuk juga dapat digunakan untuk mendanai industri otomotif atau pekan Olimpiade di London nanti,” tulis mereka.
Sebelumnya, pada 7 Oktober lalu, Paus Benedict XVI berpidato, konklusi dari hancurnya pasar finansial saat ini merefleksikan tidak ada yang abadi selain keberadaan Tuhan. Vatikan juga selalu menyoroti kondisi perekonomian global dan merilis sejumlah artikel yang mengkritik model pasar bebas yang banyak berdampak buruk dalam dua dekade terakhir ini.
Sementara itu, Editor Osservatore Giovanni Maria Vian mengatakan, “Agama yang hebat selalu memiliki atensi yang penuh terhadap dimensi perekonomian masyarakatnya.” (Barratut Taqiyyah/Kontan)

Sumber: Kompas.com

08 March, 2009

Maulid Nabi Yang Kurang Tepat (Atau Mubazir)

[re-post dari tahun kemarin. Mungkin masih bermanfaat.]

Assalamu’alaikum wr.wb.,

Saya ingin bertanya, yang mana yang lebih utama:

1. Maulid Nabi diadakan di setiap masjid di seluruh Indonesia?

2. Memberikan makanan kepada anak yatim dan fakir miskin yang hampir mati kelaparan?

Di setiap propinsi, di setiap kota, di setiap kabupaten, di setiap kecamatan, di setiap RT dan RW, sedang diadakan Maulid Nabi. Seperti orang muslim yang lain, saya juga sayang sama Nabi SAW dan Insya Allah rasa kasih sayang saya kepada Nabi SAW tidak kalah dengan yang lain (sehingga saya juga senang kalau kita ingat pada Nabi SAW dengan suatu cara.)

Tetapi saya mulai berfikir. Bayangkan kalau Nabi SAW ada di sini bersama dengan kita pada saat ini. Bayangkan kalau dia bisa melihat kita memuliakan dia dengan mengadakan Maulid Nabi di setiap masjid dan musholla, bahkan sampai masuk ke rumah orang.

Pada suatu sisi, Insya Allah dia akan senang sekali bahwa ada sebagian dari ummatnya yang begitu sayang kepadanya walaupun tidak pernah melihat wajahnya ataupun mendengarkan suaranya.

Pada sisi lain, bagiamana kalau dia membaca koran dan tahu bahwa pada saat kita memuliakan dia dengan Maulid di mana-mana, ada sebagian lain dari ummatnya, yang juga sayang kepadanya, yang tidak bisa ikut merayakan Maulid. Alasannya adalah karena mereka terlalu sakit atau lemas untuk keluar dari rumah. Kenapa? Karena mereka tidak bisa makan setiap hari, dan hidup dalam keadaan lemas, rawan penyakit, dan tidak kuat untuk bertahan hidup di dunia (yang kejam) ini.

Mereka juga Muslim. Mereka juga saudara kita dan saudara Nabi Muhammad SAW. Mereka juga hamba Allah, dan Insya Allah mereka juga sayangi Nabi SAW seperti kita. Sayangnya, kita lebih mempedulikan “pesta-pesta” kita daripada mempedulikan mereka.

Kita sangat sayang pada rasa nikmat yang kita dapatkan ketika kita menghabiskan jutaan, puluhan juta, bahkan ratusan juta rupiah untuk mengadakan sebuh “pesta ulang tahun” untuk Nabi kita. Tetapi kita sangat tidak peduli pada “rasa nikmat” yang akan kita dapatkan pada saat kita menghabiskan jutaan, puluhan juta, bahkan ratusan juta rupiah untuk memberikan makanan kepada anak yatim dan fakir miskin.

Kalau seandainya Rasulullah SAW ada di sini bersama dengan kita, apakah dia akan merasa bahagia pada saat dia melihat “pesta” yang kita buat untuk dirinya? Atau apakah dia akan menangis ketika dia keluar dari masjid dan melihat anak yatim yang tidak berdosa yang sudah mati kelaparan di tengah-tengah masyarakat kita. (Apalagi kalau anak yatim atau anak miskin itu membunuh diri karena tidak tahan terhadap rasa lapar yang telah mengganggu diriya setiap hari selama bertahun-tahun.)

Mana yang lebih utama? Pesta ulang tahun untuk Nabi SAW di setiap masjid di seluruh Indonesia? Atau kumpulkan uang “Maulid” dan menggunakannya untuk santuni anak yatim dan fakir miskin ATAS NAMA NABI?

Sampai saat ini saya belum lihat dan belum pernah hadiri sebuah acara Maulid Nabi yang sekaligus memberikan LEBIH BANYAK UANG kepada anak yatim di saat yang sama. (Maksud saya, bila anggaran untuk Maulid adalah 50 juta, kenapa tidak memberikan lebih dari 50 juta kepada anak yatim pada saat yang sama?)

Pengeluaran untuk Maulid bisa cukup besar, karena ada macam-macam tambahan biaya, seperti undangan, spanduk, tenda, sound system sewaan, konsumsi, konsumsi untuk panita saat rapat, dan tentu saja bayaran untuk pembicara (yang bisa mencapai puluhan juta rupiah bila sekaligus mengundang beberapa “ustadz terkenal”).

Apakah Nabi SAW akan senyum atau menangis ketika dia menyaksikan kita dan “pesta ulang tahun” yang kita buat untuk dirinya?

Mohon jangan salah paham! Saya bukan orang anti-Maulid. Saya bukan orang “garis keras” yang menolak maulid. Saya sebatas merasa sedih karena di dalam satu negara, kita bisa menghabiskan banyak sekali uang (ratusan milyar di seluruh nusantara?) untuk merayakan hari kelahiran Nabi SAW, sedangkan ada manfaat yang lebih utama dari uang itu. Bukannya dengan menyantuni anak yatim kita juga “ingat kepada Nabi SAW”? Bukannya dengan memberikan makanan kepada orang miskin kita juga “ingat kepada Nabi SAW”? Kenapa kita utamakan suatu bentuk perayaan dengan niat “ingat kepada Nabi SAW” pada saat banyak sekali orang (yang juga sayangi Nabi SAW) menderita dan tidak bisa makan? Bukannya mereka lebih utama dari “pesta” kita?

Kalau suatu saat negara ini makmur, dan tidak ada lagi anak yatim yang mati kelaparan, bunuh diri karena sering kelaparan sehingga putus asa, putus sekolah dan terpaksa kerja, kena penyakit terus-terusan karena tidak ada biaya pengobatan, maka saya siap menghadiri acara Maulid dengan senang hati dan rasa tenang, karena saya akan merasa puas bahwa usaha kita untuk menyantuni anak yatim ATAS NAMA NABI telah berhasil.

Menurut saya, alangkah baiknya bila kita sebagi ummat Muhammad SAW belajar untuk utamakan yang utama. Kita bisa kumpulkan uang “Maulid”, lalu kita kirim kepada anak yatim dan orang miskin yang membutuhkannya, ATAS NAMA NABI. Dan dalam setiap kecamatan atau kabupaten, hanya 1 masjid besar yang perlu mengadakan acara Maulid (atas kesepakatan semua). Bila masjid lain ingin mengadakan, boleh, tetapi dengan sesederhana mungkin, tanpa mengeluarkan biaya sama sekali. Cukup kita datang dan mendengarkan kisah-kisah tentang Nabi SAW dan baca sholawat baginya. Habis itu, kita bisa pulang tanpa harus diberikan apa-apa oleh pihak masjid.

Kasihan anak yatim yang lapar, ketika mereka menyaksikan ribuan orang berkumpul di masjid dan habiskan puluhan sampai ratusan juta rupiah untuk memuliakan satu anak yatim yang sudah wafat 1.400 tahun yang lalu. Anak yatim itu bernama Muhammad SAW dan dia sendiri menyuruh kita melindungi anak yatim di sekitar dia. Dia tidak hanya menyuruh, dia mencontohkan sendiri.

Kenapa kita mau ingat kepada satu anak yatim bernama Muhammad SAW, tetapi lupa contohnya untuk melindungi anak yatim yang lain?

Wassalamu’alaikum wr.wb.,

Gene

04 March, 2009

Kenapa PKS Tidak Bicarakan Syariah Untuk Pemilu?

Assalamu’alaikum wr.wb.,

Ada beberapa komentar di blog saya dari orang yang inginkan hukum syariah diterapkan dengan cepat, dan mereka kecewa dengan PKS dan partai Islam lain karena tidak bicarakan syariah terus. Setelah membaca komentarnya, saya berusaha memberikan tanggapan saya sebagai berikut. Semoga bermanfaat. 

Yang saya paham dari sikap PKS selama ini adalah mereka tidak mau “menjual syariah” sebagai tujuan utama mereka (pada saat ini) dalam pemilu. Yang saya paham, mereka inginkan masyarakat sendiri yang menjadi sadar atas pentingnya syariah, sehingga berkembang dari kemauan masyarakat, dan bukan dipaksakan dari atas. Dalam bahasa inggris, dari “bottom up”, bukan dari “top down”.
Artinya, mereka ingin berada di dalam posisi di mana mereka bisa mengajarkan masyarakat tentang syariah, dan kalau masyarakat siap menerima dan mendukung, maka bisa diterapkan secara bertahap dengan dukungan penuh dari masyarakat. Kalau bisa dilakukan dengan cara seperti itu, lebih mungkin didukung terus karena memang merupakan kemauan masyarakat yang berasal dari pengertian mereka. 
(Ingat Wali Songo? Bagaimana kalau mereka ke sini, dan setiap hari teriak “kafir, haram, bidah, syariah”. Berapa banyak orang Jawa akan masuk Islam kalau pendekatan dilakukan dengan cara seperti itu?)

Mengajarkan syariah secara bertahap dan pelan2 sangat berbeda dengan konsep bahwa setelah meraih kekuasaan, sebuah partai akan memaksakan kehendaknya terhadap rakyat dengan segera, walaupun rakyat belum siap menerimanya. Kalau seandainya PKS hanya bicarakan syariah saja (seperti maunya sebagian orang di sini) dan tidak ada topik pembicaraan selain syariah, dan mereka mengatakan masyarakat akan dipaksakan nurut dengan kemauan pemimpin partai (setelah menjadi pemimpin bangsa), mungkin dukungan terhadap PKS dan partai Islam lain yang akan merosot secara cepat. 
Perlu kita ingat bahwa mayoritas dari masyarakat Indonesia hanya lulus dari SD dan banyak dari mereka yang beragama Islam justru tidak paham Islam secara mendalam, dan mungkin cukup banyak yang juga tidak shalat. 

Dalam kondisi tersebut, kalau ada sebuah partai Islam, yang mana saja, yang HANYA membicarakan syariah, dan bagaimana mereka akan memaksakan seluruh bangsa nurut dengan hukum tersebut setelah mereka menang dalam pemilu, maka sangat mungkin hanya minoritas saja dari ummat Islam yang akan mendukung mereka. Dan karena itu, partai tersebut akan kalah. Dan karena itu, sangat tidak mungkin ada partai lain yang ingin membahas syariah apalagi menerapkannya. 
Kalau ada partai seperti PKS yang hanya bicarakan syariah, dan lupakan semua persoalan yang lain, mungkin hanya minoritas saja yang senang. Orang awan justru sangat mungkin tidak mau mendukungnya karena mereka tidak paham syariah itu apa. 

Kemarin, MUI mengeluarkan fatwa bahwa merokok haram untuk wanita hamil dan anak, dan di tempat umum. Kenapa tidak langsung haramkan secara mutlak? 
Alasannya: Karena masyarakat belum siap menerimanya. Jadi, karena tidak mau mengganggu masyarakat dan karena ingin mengajarkan mereka secara bertahap, MUI tidak langsung mengatakan haram, tetapi ambil langkah kecil dulu. Setelah itu, mereka akan lihat perkembangannya dalam tahun2 yang datang. Kalau masyarakat mulai berubah, MUI akan memberikan fatwa yang lebih lengkap lagi. Dan seterusnya. 
Cara bijaksana untuk mengubah masyarakat secara pelan dan secara bertahap, supaya tidak ada gejolak sosial, justru berasal dari Allah dan Al Quran, di mana Allah turunkan ayat yang mengharamkan alkohol dalam 3 tahap. (Semua ustadz dan anak pesantren belajar tentang ini, dan saya juga diajarkan guru saya.) Karena Allah tidak mau langsung membuat masyarakat reseh dan gelisah, alkohol tidak langsung diharamkan, dan ada proses adaptasi. Yang penting, alkohol dibicarakan dulu, dan masyarakat dianjurkan untuk berpaham bahwa alkohol itu tidak baik. Setelah sekian tahun, ayat terakhir turun dan alkohol menjadi haram.

Di dalam konteks pemilu, kalau PKS dan partai Islam lain langsung teriak “Syariah NOW!” dan tidak ada kompromi, maka sangat mungkin kebanyakan orang Indonesia yang awam akan takut. Di dalam konteks Indonesia, di mana kebanyakan masyarakat sangat awam dalam urusan agama, untuk memilih sebuah partai ISLAM sebagai partai terbesar sudah menjadi langkah yang sangat BESAR. Sebelumnya, ummat Islam lebih cenderung memilih Golkar dan PDIP! Kalau sebagai langkah pertama, dan sebagai awal dari proses dakwah, PKS dan partai Islam lain berusaha untuk meraih kekuasaan dulu, dan mendapatkannya, maka itu sudah merupakan suatu kemenangan yang besar. 

Umpamanya, PKS menjadi partai terbesar setelah Pemilu 2009. Berarti mereka juga dapat kekuasaan terhadap anggaran negara, bisa bantu KPK dan Polisi yang baik dalam tugasnya memberantas korupsi, bisa angkat Menteri yang layak dan bukan asal orang kaya saja, dan bisa membentuk berbagai macam program pendidikan dan dakwah yang akan mengajarkan masyarakat tentang Islam dan syariah secara bertahap, dan seterusnya. 
Hasilnya, sangat mungkin bahwa setelah 10 tahun, masyarakat Indonesia menjadi lebih islamiah, mengerti Islam secara mendalam, lebih rajin shalat, tingkat perzinaan dan narkoba turun, semua anak bangsa bisa lulus dari SMA, semua orang miskin bisa berobat gratis, dan seterusnya. Lalu, Indonesia akan dicap sebagai negara maju. 
Dalam konteks itu, dan dengan masyarakat yang berpendidikan tinggi yang hidup secara sejahtera, justru akan sangat mudah untuk mengadakan seminar dan diskusi tentang bagaimana hukum negara bisa diubah sedikit (dengan izin penuh dari masyarakat secara luas) untuk mengakomodasi hukum syariah juga. 

Dakwah adalah proses yang lewat beberapa tahap. Dan kalau kita maju terlalu cepat, tujuan kita bisa hancur. Kalau bicara dengan orang non-Muslim tentang Islam (dan saya sudah sering melakukan itu), belum tentu dia bisa langsung terima, jadi kita perlu ambil jalan bijaksana untuk mengajak dia berfikir secara pelan dan bertahap. Kita perlu memikirkan tahap2 yang perlu dia lewati sebelum dia bisa lihat apa yang sudah jelas bagi kita. Kalau ada orang non-Muslim yang sangat anti-Islam (kata temannya), tetapi dia bersedia untuk bertemu dengan saya, dan dengar penjelasan saya tentang Islam, maka itu sudah merupakan langkah yang sangat besar bagi dia. Kemudian, dibuat rencana untuk mendidik dia secara pelan, sesuai dengan sikap dan kepribadian dia. Ada yang bisa terima Islam dengan cepat, ada yang masih bersikap keras dan kritis. Karena itu, cara kita bicara dengan mereka harus disesuaikan. Tidak mungkin kita bertemu mereka dan langsung teriak “kafir, haram, syariah” dan sebagianya. Kita perlu berfokus pada tujuan akhir, dan bukan pada langkah pertama.

Ada dulu yang minta ketemu saya untuk diskusi ttg Islam, tetapi hanya mau ketemu di kafe. Dia kira saya akan takut atau menolak masuk kafe dan bicarakan Islam di situ. Dia salah, dan saya terima karena saya lihat tujuan akhir, bukan tempat pertemuan pertama. 
Begitu juga politik. Untuk mengubah 220 juta orang tidak mudah. Dan kalau ada orang yang mengatakan, “Kalian hanya boleh melakukan perubahan terhadap bangsa ini dengan cara yang saya setujui, yaitu harus teriak ‘Syariah NOW!’” maka itu justru berarti orang yang membuat rencana jangka panjang tidak bisa bertindak, karena langkah strategis yang mereka susun menjadi hancur dan tidak didukung dari awalnya.

Kalau ada orang yang hanya mau lihat 1 langkah di depan kaki dan teriak “Syariah NOW” walaupun berisiko akan membuat banyak orang Muslim yang awam mundur dan tidak mendukung partai Islam, silahkan. Tetapi kalau anda bisa bersabar, dan merasa yakin bahwa teman2 kita di PKS dan partai Islam lain bukan orang bodoh, bukan orang kafir, dan bukan orang yang tidak peduli pada kualitas agama Islam di negara, maka tolong berikan kesempatan kepada mereka dan mendukung mereka dalam mengejar kekuasaan sebagai langkah pertama. 
Kalau dalam 10 tahun mendatang, PKS dan partai Islam lain sudah menjadi partai2 terbesar di negara ini (Golkar, PDIP, dll menjadi partai kecil), dan masyarakat sudah berubah menjadi lebih islamiah dan lebih sejahtera, tetapi anda masih tidak puas terhadap langkah2 yang diambil partai2 Islam untuk memperbaiki bangsa ini, maka pada saat itu anda berhak memprotes dengan keras dan anda akan benar! 
Teatpi untuk sementara ini, tolong jangan terlalu buruk sangka, tetapi memberikan kesempatan, dan melihat sendiri hasilnya nanti…
Masa depan banga Indonesia ada di tangan anda. Ada pilihan percaya pada para ahli agama dalam partai Islam seperti PKS dan lain-lain, atau Golput saja (karena tidak ada partai yang bicarakan syariah). 

Silahkan pilih sendiri. 

Semoga bermanfaat. 

Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene 

Deklarasi Antikorupsi Parpol di KPK Sekadar Seremoni

Rabu, 04/03/2009 14:38 WIB 
Anggota DPR Ditangkap 
Indra Subagja - detikPemilu

Jakarta - Masih segar dalam ingatan. Pentolan partai politik (parpol) peserta pemilu berkumpul di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mereka berikrar menolak praktek korupsi dan suap. Tapi apa lacur, belum genap 1 minggu janji sudah diingkari, anggota DPR untuk kesekian kali tertangkap tangan menerima suap.

"Itu menjadi sekadar seremoni. Kita khawatir acara deklarasi itu justru menjadi kampanye gratis partai politik (parpol) menjelang pemilu," kata anggota Badan Pekerja Indonesian Corruption Watch (ICW) Emerson Yuntho saat berbincang di Jakarta, Rabu (4/3/2009).

Tercatat sejumlah politisi Senayan yang menjadi pesakitan KPK yakni Anthony Zeidra Abidin asal Partai Golkar, Al Amin Nur Nasution asal PPP, Yusuf Erwin Faisal asal PKB, Hamka Yandhu asal Partai Golkar, Sarjan Taher asal Partai Demokrat, Bulyan Royan asal PBR, dan yang masih hangat Abdul Hadi Djamal asal PAN.

"Posisi KPK melemah, mestinya tidak hanya sekadar deklarasi antikorupsi, tetapi juga pernyataan dan komitmen agar tidak segan-segan mengusut tuntas dugaan korupsi," jelas Emerson.

Deklarasi yang dilakukan pada 25 Februari 2009 di KPK itu dihadiri antara lain Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono, Sekjen PDIP Pramono Anung, Presiden PKS Tifatul Sembiring, Ketua Umum PAN Soetrisno Bachir, Sekjen Partai Demokrat Marzuki Ali, Ketua Umum PPP Suryadarma Ali dan lainnya.

Dalam kesempatan itu para pimpinan partai dengan semangat berlomba-lomba memberikan usulan dan rangkaian kata mengenai pemberantasan korupsi yang mesti dilakukan KPK. Misalnya saja yang disampaikan Ketua DPP Partai Demokrat Amir Syamsudin. 

"Membasmi korupsi itu jangan hanya pandai berorasi dan beretorika. Tapi kita laksanakan. Membasmi korupsi itu tidak karena kita pandai berorasi, yang perlu dilakukan adalah tindakan nyata," kata Amir saat itu.

Mungkin yang menarik dan dikaitkan dengan isu yang masih gres yakni apa yang disampaikan Soetrisno Bachir (SB). "PAN itu sejak dulu antikorupsi. PAN, Partai Anti Norupsi (no korupsi)," ujar SB yang lantas disambut gelak tawa hadirin saat itu.

Kini sepertinya bukan hanya sekadar deklrasi, janji dan kata-kata saja yang diperlukan, tapi tindakan konkret dan nyata yang lebih mengena untuk menggaet suara rakyat.

"Rakyat butuh bukti, bukan acara seremonial," tutup Emerson. ( ndr / iy )

Sumber: pemilu.detiknews.com

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...