Selasa, 7 April 2009 | 07:09 WIB
GORONTALO, KOMPAS.com — Puluhan warga Kelurahan Botu, Kota Gorontalo, mendatangi panwaslu untuk melaporkan intimidasi yang dilakukan Lurah Yusni Hadia.
Menurut warga, Yusni mendatangi rumah warga satu per satu untuk memastikan warga memilih caleg dari Partai Golkar pada 9 April nanti.
"Kalau tidak memilih Partai Golkar, kami tak akan dapat BLT, PKH, dan beras miskin, juga asuransi Jiwasraya dari Partai Golkar," kata Jufri M, sang pelapor.
Panwas berjanji akan segera memproses kasus tersebut setelah meminta klarifikasi dari Lurah Botu. Yusni Hadia mengaku telah mendatangi rumah warga atas perintah wali kota untuk menyampaikan pesan-pesan menjelang hari pemungutan suara.
"Memang benar saya mendatangi rumah warga dan minta kepastian apakah mereka memilih Partai Golkar atau tidak karena saya hanya menjalankan perintah," tuturnya tanpa merasa bersalah.
Menurut dia, pada setiap kali pertemuan dengan seluruh lurah, wali kota menekankan agar setiap lurah berupaya memenangkan Partai Golkar sebesar 70 persen dari suara pemilih di setiap kelurahan.
"Kalau tidak mencapai target itu, kami para lurah diancam akan dicopot. Jadi, jangan salahkan saya kalau mendatangi rumah warga guna meminta mereka memilih Partai Golkar," katanya.
Sumber: Kompas.com
Search This Blog
Labels
alam
(8)
amal
(97)
anak
(317)
anak yatim
(117)
bilingual
(22)
bisnis dan pelayanan
(6)
budaya
(8)
dakwah
(87)
dhuafa
(18)
for fun
(12)
Gene
(222)
guru
(64)
hadiths
(9)
halal-haram
(24)
Hoax dan Rekayasa
(34)
hukum
(69)
hukum islam
(51)
indonesia
(586)
islam
(559)
jakarta
(34)
kekerasan terhadap anak
(372)
kesehatan
(97)
Kisah Dakwah
(11)
Kisah Sedekah
(11)
konsultasi
(13)
kontroversi
(5)
korupsi
(28)
KPK
(16)
Kristen
(14)
lingkungan
(19)
mohon bantuan
(40)
muallaf
(53)
my books
(2)
orang tua
(10)
palestina
(34)
pemerintah
(138)
Pemilu 2009
(63)
pendidikan
(519)
pengumuman
(27)
perang
(10)
perbandingan agama
(11)
pernikahan
(11)
pesantren
(46)
politik
(127)
Politik Indonesia
(53)
Progam Sosial
(60)
puasa
(37)
renungan
(192)
Sejarah
(5)
sekolah
(90)
shalat
(10)
sosial
(323)
tanya-jawab
(15)
taubat
(6)
umum
(13)
Virus Corona
(24)
Popular Posts
-
Salah satu kata kesukaan orang Indonesia adalah: “Oknum”. Kalau ada orang-orang yang bercerita bahwa mereka mengalami suatu “masalah” di sek...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Ada berita tentang peringkat Indonesia di FIFA: Hanya bisa mencapai urutan 122 pada bulan Oktober 2025, dan tidak ...
-
[Kisah dari teman]: Kemarin di rumah ustadz ana yang punya ponpes. Katanya belum lama mengeluarkan belasan santri yang terlibat dalam kegiat...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Pada tahun 2024, tercatat 1,8 juta orang Indonesia melakukan Umrah dan 241 ribu orang melakukan Haji. Jadi totalnya ...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Pada tanggal 29 September, 2025, gedung baru dalam sebuah pesantren di Sidoarjo ambruk pada saat banyak anak melakuk...
-
Banyak orang yang kerja sebagai “guru” hanyalah orang dewasa yang berdiri di kelas dan memberikan tugas kepada anak, TANPA memiliki ilmu yan...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Mohon maaf, apa pantas disebut “Tragedi Maut”? Bukannya itu kasus “kematian yang disebabkan oleh kelalaian” (yang bi...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Mohon maaf Pak Menteri, tetapi apakah bapak sudah pegang data yang akurat, sehingga berani bilang jumlahnya sedikit?...
-
Pertanyaan Assalamu'alaikum wr.wb., Saya mau bertanya kalau orang Muslim boleh mendoakan orang non-Muslim? Kalau ada teman atau sauda...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Beberapa minggu yang lalu, ada orang di Panama yang hubungi saya untuk belajar tentang Islam. Dan alhamdulillah se...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Assalamu'alaikum wr wb
ReplyDeleteYach, ini sih lagu lama, sudah jadi rahasia umum.Kalau saat PILGUB Jakarta kemarin masyarakat dan perangkat pemerintahnya bisa secerdas ini, mau mengakui dan melaporkan intimidasi dan ancaman yang mereka terima, mungkin bisa lain cerita Gubernur terpilihnya.Tapi ini suatu kemajuan saya kira, apa hanya karena ketahuan...?
kalau dulu setiap pns mesti golkar. dulu ibu saya ikut kalau gak salah santiaji di zaman orde baru lumayan dapet 15.000. Ibu2 dan sekelaurga diarahkan untuk golkar aja. sekarang emang udah berubah tetapi kalau di masyarakat pinggiran cara seperti ini masih saja ada
ReplyDeleteAh ngga heran... dulu, sekarang golkar mah samaaaa aja. Makanya... hareee gini masih ada yang milih golkar???!! Eh ternyata masih banyak ya hehe..
ReplyDelete