Kalau bahas dunia siswa yg penuh dgn kekerasan, banyak guru
“bela diri” dgn mengatakan “Jangan salahkan guru, karena guru memukul siswa
agar ada efek jera, dan tawuran terjadi di luar sekolah, jadi bukan urusan
guru.” Kl seorang siswa kesal karena sering dimarahi, maka sesuai contoh guru,
dia berikan “hukuman fisik” kepada gurunya, agar ada efek jera. Guru dibacok 5
kali dan masih kritis. Ibunya guru muda itu juga dibacok 2 kali. Kenapa bisa
bacok? Mungkin siswa itu terbiasa ikut tawuran, yg selalu dikatakan “bukan
urusan guru”. Banyak guru pakai kekerasan dan kemarahan dalam mengatur
siswanya. Apakah harus ada pembacokan terhadap guru untuk dapat “efek jera”?
Siswa bisa dididik tanpa kekerasan, tanpa kemarahan. Kl tidak mau coba mengajar
dgn ILMU PENDIDIKAN, buat apa menjadi guru?
-Gene Netto