[Pertanyaan]: Pak Gene, kalau kita ingin ngajarin orang non-Muslim
terutama Ateis tentang Islam, apa yang harus kita beri tahu?
[Gene]: Assalamu’alaikum wr.wb., Ini sangat sulit, karena
harus berusaha utk buka pikirannya sehingga dia bisa pakai akalnya utk memahami
Tuhan. Tapi selama ini dia sudah pakai akalnya utk menolak keberadaan Tuhan,
jadi harus dibelokkan pikirannya 180 derajat, dan tidak mudah. Saya paling
banyak fokus ke hal2 seperti ini:
1. Begitu banyak “kebetulan” yang memungkinkan kehidupan di
bumi ini. Contohnya seperti jarak bumi dari matahari, adanya oksigen, adanya
ozone, adanya pohon yg menciptakan oksigen dan makan CO2, adanya air, dsb. Apa
semuanya kebetulan? Banyak sekali kebetulan itu, yang berlapis2 sehingga
menjadi mungkin ada kehidupan di sini. Lalu ada ayat Al Qur'an yg menyatakan
seluruh kehidupan di bumi diciptakan dari air. Bagaimana Nabi bisa tahu itu,
padahal baru 100 tahun yg lalu dipahami ilmuwan dunia, dan sekarang diajarkan
dlm semua sekolah? Begitu juga dgn konsep Big Bang, yg juga ada di dalam Al Qur'an
di ayat yg sama. Apa hanya “kebetulan” seorang manusia buta huruf bisa
mengetahui hal2 spt itu?
Ini ayatnya: 30. Dan apakah orang-orang yang kafir tidak
mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang
padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala
sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” (QS Al-Anbiya 21:30)
2. Begitu banyak Nabi dalam sejarah manusia yg ucapkan hal
yang sama. Mereka suruh kita menyembah Tuhan yg Maha Esa. Lalu melakukan
mujizat yg disaksikan banyak orang. Apa itu kebetulan juga? Apa mrk hanya “orang
gila”? Kok bisa begitu banyak “orang gila” muncul di mana2 dan ucapkan hal2
yang persis sama ttg keberadaan Tuhan yang Maha Esa, yang menciptakan alam
semesta dan manusia, dan menciptakan sorga dan neraka? Apa untungnya semua “orang
gila” itu memberikan pesan yg sama kepada umat manusia? Sepertinya tidak ada
untung bagi mereka. Jadi kenapa terjadi terus selama ribuan tahun?
3. Kalau begitu yakin Tuhan tidak ada, kenapa tidak buktikan
langsung dgn berusaha bicara dgn Dia? Soalnya, kl Tuhan tidak ada, tidak
mungkin ada hal yang terjadi. Saya jelaskan dulu bahwa Tuhan tidak mungkin
muncul di depan kita dan bicara dgn kita. Dia Maha Suci, dan Maha Kuasa. Jadi kita
tidak bisa “panggil Dia utk menghadap kita” seperti seorang pembantu. Dan Dia
hanya bicara secara langsung dgn para Nabi-Nya, dan itu juga jarang. Walaupun
begitu, kita BEBAS utk bicara dengan Tuhan, dan minta “bukti” bahwa Dia ada dan
mendengarkan kita. Kl yakin Tuhan tidak ada, kenapa tidak berani coba? (Hanya
akan buang waktu bbrp menit per hari, jadi bukan kerugian besar).
4. Kalau mau coba bicara dgn Tuhan, minta tolong kepada Dia
untuk dapatkan 2 hal. Pertama, minta Tuhan membantu dia percaya pada Tuhan. Terserah
Tuhan mengatur caranya. Bisa lewat buku, diskusi, mimpi, kejadian aneh,
keselamatan dari kecelakaan, dll. Minta Tuhan bukakan hati, dan menjadikan dia
orang yg percaya pada Tuhan. (Dan kl Tuhan memang tidak ada, maka tidak mungkin
bisa menjadi org yang beriman).
Kedua, minta Tuhan berikan bukti nyata, lewat kejadian di depan
mata, untuk buktikan pembicaraan dia (doa) didengarkan. Contohnya, minta bantuan
dapat taksi, minta bantuan dpt tempat parkir, minta bantuan ketemu kunci mobil
yg hilang, dan sebagainya. Minta terus, selama beberapa hari dan minggu,
sehingga terjadi banyak kejadian yg sesuai doa itu, atau tidak. Kl Tuhan tidak
ada, maka tidak mungkin ada kejadian.
5. Kalau dia mulai merasa ada hal2 yang terjadi yg sesuai
dgn permintaannya (sebenarnya itu doa), maka ajak dia merenung. Apakah itu
hanya “kebetulan”? Dan berapa banyak “kebetulan” perlu terjadi sehingga dia
siap membuka pikirannya dan mengatakan, “Tidak mungkin semua hal ini terjadi
terus, secara kebetulan, pas setelah saya bermohon kepada Tuhan yg Maha Esa!”
Lalu kl banyak hal terjadi sesuai permintaan, bukannya itu bisa menjadi BUKTI
ada Tuhan yang Maha Mendengar?
6. Permintaan itu sebaiknya utk hal2 kecil dulu. Hal2 ringan
yg mudah diatur, dan tidak libatkan orang lain. Makin besar permintaan, makin
sulit diberikan. Kl minta bantuan utk dapat tempat parkir di mall yg penuh,
lalu dapat, maka itu hal yg mudah. Kalau minta kemiskinan di Indonesia hilang
dalam sehari, maka itu sulit sekali dan hampir tidak mungkin terjadi. Jadi
harus minta yg wajar, yg kecil2 dulu, dan diulangi terus. Dan kl tidak dapat
satu hal, bisa dibahas kenapa barangkali mendapatkan hal itu tidak baik, dan
Tuhan akan memberikan yg lebih baik dari apa yg diminta. Misalnya, tidak langsung
ketemu kunci mobil, lalu tidak jadi pergi, dan tidak kena banjir dan macet karena
bbrp jam sesudahnya ada hujan besar. Jadi tidak ketemu kunci ada hikmahnya, kl
mau disadari.
7. Kl sudah mulai merasa mungkin saja ada Tuhan, maka harus
pilih agama. Islam berikan solusi. Semua Nabi adalah Nabi Allah dalam Islam,
dan tidak ada satupun yg ditolak. Pesan mereka semua sama: menyembah Tuhan, dan
berhak masuk sorga. Kl mau pilih agama selain Islam, maka harus “pilih-pilih”
antara Nabi Tuhan, karena satu atau dua harus ditolak. Bagaimana bisa beriman
kepada Tuhan kl ada Nabi2 yg ditolak?
8. Kalau dia sudah mempelajari ajaran Islam, maka mungkin
saja dia masih ragu2 utk menjadi Muslim. Kalau begitu suruh dia berdoa saja kepada
Tuhan yg Maha Esa, dan minta Tuhan memilih untuk dia dan memberikan petunjuk
kepada agama yg BENAR. Minta Tuhan membuat dia YAKIN utk mengikuti Islam kl Islam
memang benar. Kebanyakan orang di luar Islam tidak berani berdoa begitu, karena
takut tinggalkan agama yg mereka ikuti selama ini. Jadi pilihan mereka untuk
ikuti agama di luar Islam tidak pernah mau dibahas dgn Tuhan. Semua yg lain mau
dibahas, tapi bukan topik itu!
Jadi coba buka diskusi seputar hal2 seperti itu, dan
berusaha membuka akalnya. Akalnya harus diarahkan untuk memikirkan kemungkinan
Tuhan benar2 ada. Tapi sulit dan butuh diskusi yg lama. Tidak ada trik pintas
utk dapat hasil dalam sekejap. Orang yang sudah lama menjadi ateis sudah lama
berlatih untuk membantahkan semua hal yg dikatakan oleh orang yang beragama. Jadi
harus sabar dalam menghadapinya. Dari pengalaman saya, butuh waktu berminggu2,
dan sesudahnya hanya sebagian org yang bisa menerima Islam. Banyak yang tetap
menolak, dan biasanya itu yang tidak bersedia bicara dgn Tuhan. Hatinya
tertutup. Tapi selama hati dan akal pikiran mereka terbuka, masih ada harapan,
walaupun butuh waktu lama. Saya belajar Islam selama 5 tahun sebelum menjadi
yakin. Jangan berharap dapat hasil dalam 1 jam.
Semoga bermanfaat, dan semoga berhasil.
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene
Menarik sekali mas gene... saya kebetulan menemukan blog anda ketika mencari kebenaran akan berita dr.fidelma sang neurologi..
ReplyDeleteSaya menyarankan anda untuk melihat iera.org. sekumpulan orang yang tergabung dalam organisasi dakwah bernama iERA, (islamic education and research analysis), mereka berasal dari inggris. Yang mana selama ini sudah berdebat akbar dengan atheis2 terkemuka. Seperti krauss, hoodbhoy, simon, dan lain lain...
Mungkin anda bisa menjadi pelebaran sayap mereka di indonesia sini, insya Allah.
Karena atheis sudah semakin menjamur di indonesia... khususnya di kota kota besar.
Saya tidak punya waktu untuk berdebat terus dgn orang ateis. Bikin capek, habiskan waktu, dan manfaatnya minimal sekali, karena kebanyakan dari mereka sangat keras kepala dan tidak mau belajar. Jadi tidak usah dilayani.
Delete