Saya diskusi dgn seorang calon guru. Dia masih mahasiswa,
dan dikirim ke sekolah utk magang 3 bulan. Saya dulu di Australia juga begitu. Di
sekolah, dibina terus, dan setiap hari membahas apa yg akan saya lakukan di
kelas. Lalu ada pengarahan, dan dibantu terus agar bisa mengajar dgn cara lebih
baik.
Saya mengira mahasiswa ini sedang dapat pengalaman serupa. Ohh
TIDAK!! Katanya, dia masuk sekolah, diberikan bbrp kelas, lalu guru senior
duduk diam saja dan menatap ke depan, menunggu dia selesai mengajar. Jadi guru2
senior merasa “dikasih waktu libur mengajar selama 3 bulan” karena mahasiswa yg
datang akan mengajar, dan guru kelas bisa abaikan kelas selama 3 bulan. Tidak ada
pembinaan, pengarahan, bantuan, atau diskusi apapun.
Saya tanya, mungkin hanya terjadi di sekolah satu itu. Tidak!
Dia sudah cek ke banyak mahasiswa lain, bahkan dari universitas lain. Semuanya dpt
pengalaman yg sama. Lebih parah lagi, dia calon guru bahasa Inggris, tapi tidak
ada manfaatnya diskusi dgn guru2 bahasa Inggris di sekolah, karena mereka tidak
bisa berbahasa Inggris!! Saya tanya sikap kebanyakan guru senior terhadap dia
seperti apa. Dia jawab dgn satu kata: CUEK!
Ini yang terbaik yang bisa diberikan oleh 3 juta guru, yang
kebanyakan beragama Islam? Di ibukota saja sudah begitu, bagaimana di daerah
yang lain? Pendidikan di Indonesia tergantung gurunya. Kalau gurunya luar
biasa, hasil pendidikan insya Allah juga luar biasa. Gurunya cuek, hasil
pendidikan dijamin buruk. Memang ada siswa di sini yg cerdas, sayangnya
kebanyakan dr mereka sudah cerdas sendiri, dan itu bukan hasil pendidikan dari
gurunya. Dan guru2 yg memang baik dan semangat (yg minortias), hanya diam saja
menyaksikan guru2 lain yg bersikap cuek terhadap siswanya dan kualitas
pendidikan.
Kalau guru yang baik bersatu, dan melawan guru2 yang buruk,
mungkin dalam satu semesta akan terjadi perubahan besar di dunia pendidikan. Tapi
kebanyakan guru sibuk memikirkan diri sendiri. Memikirkan masa depan siswanya
sendiri tidak, apalagi kualitas pendidikan nasional! Kapan guru Indonesia akan
bangkit dan menjadi guru paling berprestasi di dunia, biar guru Finlandia mau
studi banding ke sini? Halangannya cuma satu: guru Indonesia sendiri!
-Gene Netto
kalimat "Jadi guru2 senior merasa dikasih waktu libur mengajar selama 3 bulan" memang benar adanya pak. herannya diakhir magang tsb, si mahasiswa magang dapat nilai dari guru seniornya?
ReplyDelete