Ada LSM yang membawa 34 sukarelawan dari Amerika ke sini
untuk bantu mengajar bahasa Inggris di beberapa sekolah. Tapi apakah mereka
berprofesi sbg guru bahasa Inggris? Kemungkinan besar tidak. Hanya orang bule
saja. Sedangkan sejak 2010, ribuan guru asing tidak diizinkan kerja di sini
lagi, karena visa kerja dari Kemdikbud ditolak, termasuk utk saya juga. Gelar
saya gunakan kata "Pendidikan" dan tidak pakai kata
"Inggris" dan oleh karena itu saja, visa kerja utk saya tiba2
ditolak. Dikatakan saya tidak sanggup mengajar bahasa Inggris, setelah mengajar
bahasa Inggris di sini selama 15 tahun.
Orang Irlandia dgn suara mirip David Cameron dicap
"tidak sanggup mengajar bahasa Inggris" hanya karena persoalan
paspor. Orang Jerman yg kemampuan bahasa Inggrisnya terbatas langsung dikasih
visa kerja hanya karena punya paspor dua bangsa, dari Jerman dan juga dari
Inggris. Jadi dicap "Native Speaker" dan diizinkan mengajar. Guru
yang sanggup mengajar dan mau kerja di sini diusir terus selama 5 tahun, tapi
anehnya setiap tahun pemerintah juga terima beberapa sukarelawan dari Amerika,
dalam rangka “memperbaiki kualitas bahasa Inggris di sekolah!” Sangat aneh.
Selama saya tinggal di sini, saya belum melihat kepedulian
terhadap bahasa Inggris dari pejabat mana saja. Dan itu salah satu sebabnya
Indonesia tidak bisa bersaing dgn negara lain spt India, dsb. Banyak tugas dari
PT swasta manca negara di-outsourcing sekarang, contohnya pembuatan software
komputer, pembuatan film kartun, pelayanan bisnis (customer service), dsb.
Selama 5 tahun saya terima tawaran kerja terus. Dari UI,
Trisakti, Binus, Wall Street, TBI, dan banyak yg lain. Tapi semuanya tidak bisa
dapat visa utk saya. Tidak ada cara utk protes ke Kemdikbud, tidak bisa minta
interview. Banyak guru asing di sini pakai gelar dan CV yang palsu. Kemdikbud
terima saja tanpa periksa. Guru jujur diusir. Guru yang berbohong diterima tanpa
masalah.
Kalau mau kembangkan bahasa Inggris di sini, coba serius
dulu. Saya setuju sekali. Tapi membawa 34 sukarelawan ke sini bukan tindakan
serius!
-Gene Netto
34 Sukarelawan AS Bantu Guru Bahasa Inggris di Indonesia
Satuju pisan...
ReplyDeleteSaya yang bekerja di lingkungan industri dengan kegiatan ekspor impor hanya bisa terkejut dan pasrah karena level sebagian besar (tidak semua) karyawan di sini dari berbagai strata, kemampuan bahasa inggrisnya lebih rendah daripada anak SMP jaman sekarang. (Bahkan operator mesin lebih jago daripada manajernya)
Lebih parahnya, ketika saya koreksi mereka malah marah-marah dan berkata bahwa di sini dari dulu sudah pakai bahasa yang begitu. Apakah ini tanda-tanda tidak mau berubah atau sekedar malu?