Search This Blog

Labels

alam (8) amal (100) anak (299) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (8) dakwah (87) dhuafa (18) for fun (12) Gene (222) guru (61) hadiths (9) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (52) indonesia (570) islam (556) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (357) kesehatan (97) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (52) my books (2) orang tua (8) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (503) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (11) pesantren (34) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (178) Sejarah (5) sekolah (79) shalat (9) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

14 October, 2015

Memprihatinkan, Ada Guru Hanya Bisa Jawab Satu Soal Ujian


Dita Angga Rusiana Rabu, 14 Oktober 2015
JAKARTA - Kualitas guru di Indonesia dinilai masih memprihatinkan. Hal tersebut dapat dilihat dari tingkat kompetensi guru saat ini. Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Sumarna Surapranata mengatakan, kompetensi guru salah satunya dapat dilihat dari gambaran hasil uji kompetensi guru (UKG). Dia mengatakan sangat sedikit guru yang memperoleh nilai yang baik dalam UKG.

“Hasil uji kompetensi awal (UKA) dan uji kompetensi guru (UKG) 2012-2014 hanya 192 orang guru yang memiliki skor 90-100. Sedangkan lebih dari 1,3 juta guru memiliki skor dibawag 60,” kata dia saat mengunjungi Kantor KORAN SINDO di Gedung SINDO, Jakarta, Selasa 13 Oktober 2015.  Seperti diketahui total guru yang ada saat ini sebanyak 3.015.315 orang. Sebanyak 1.677.365 berstatus pegawai negeri sipil (PNS), 523.471 guru tetap yayasan, dll.

Ironinya dari hasil uji kompetensi tersebut ditemuka skor guru bergelar doktor kalah dengan yang hanya lulusan SMA. Padahal guru ini tetap menerima tunjangan profesi. “Mereka ini dapat tunjangan profesi tapi kompetensinya seperti ini. Guru SD lulusan SMP masih ada nilainya 30. Lebih baik dari guru gelarnya yang gelarnya master karena nilainya di bawah 10,” paparnya. Dia menceritakan saat melakukan uji kompetensi kepada 1,1 juta calon guru, namun hasilnya tidak kalah memprihatinkan. Sumarna mengungkapkan ada guru yang hanya mampu menjawab satu dari 40 soal. “Ini sebuah fakta. Ada guru fisika yang berhasil menjawab satu dari 40 soal yang ada. Ini terjadi di beberapa mata pelajaran,” kata dia.

“Apakah mereka tetap jadi guru? Jawabannya iya. Mereka mengajar di sekolah yang bergaji kecil. Mereka tidak ada pilihan. Mereka punya ijazah tidak pernah dites,” ungkapnya. “Ada guru SD lulusan SD juga. Ini kan jeruk makan jeruk. Itu masih ada,” pungkasnya. Ditambah lagi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) yang bermutu sangat sedikit. Banyak LPTK swasta tang bermasalah dan berkualitas rendah menyebabkan kualitas guru juga rendah. “Setidaknya ada 342 LPTK bermasalah. Ini perlu kita kendalikan,” ujar dia.
 

Dia menegaskan pemerintah terus berupaya memperbaiki kualitas guru. Di antara perbaikan rekrutmen bagi penerimaan baru. “Kita akan membuat skema insentif bagi guru seperti pemberian beasiswa, tunjangan belajar dan simposium. Lalu juga pembinaan karier, kerja sama implementasi kebijakan dnegan pemda, dunia industri, organisasi profesi dan pelibatan publik. Lalu pengembangan layanan infomasi terpadu bagi,” tuturnya. http://nasional.sindonews.com

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...