Anak menjadi korban bullying setiap hari di sekolah. Guru
diam, siswa lain diam, perlindungan tidak ada. Jadi dia bunuh diri. Orang tua
harus waspada kalau anaknya tidak bahagia di sekolah, atau di rumah. Banyak anak
anggap masuk sekolah sama dgn masuk penjara, dan mrk dibiarkan sebagai korban
sistem pendidikan yang tidak utamakan kepentingan siswa. Tapi bukan anak saya,
jadi bukan urusan saya!
-Gene
Tiap Hari Di-Bully, Agung Gantung Diri
Senin, 5 Oktober 2015
CIREBON– Cerita ini bikin prihatin. Cerita ini menjadi
perhatian bagi para orang tua dan juga pihak sekolah. Cara bergaul, cara
memperlakukan teman, terutama di sekolah, jangan sampai kelewat batas. Muhammad
Agung (17), siswa MTs swasta di Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon,
mengakhiri hidupnya dengan gantung diri karena sering di-bully (jadi bahan olok
olokan) teman- temannya di sekolah.
Tasiah (60) begitu terpukul melihat anak bungsunya memilih
langkah nekat tersebut. Tasiah mengatakan, sehari sebelumnya atau Sabtu (3/10)
Agung meminta kepadanya agar bisa pindah sekolah. Diceritakan, saat itu Agung
mengeluh kalau teman-teman di sekolahnya memperlakukannya dengan tidak baik.
Dia kerap dihina dan tidak jarang mengalami kekerasan fisik ketika memasuki kelas.
“Tadinya minta pindah, cuma pikir saya kan nanggung. Kan sudah kelas tiga, jadi
saya suruh sabar saja,” ujarnya saat dijumpai Radar Cirebon, kemarin.
Dilanjutkan Tasiah, Agung adalah anak yang baik dan tidak
seperti kebanyakan anak seusianya. Dia tergolong pendiam dan tidak banyak
bicara serta rajin membantu orang tua. Dikatakan, sekolah tempat anaknya
menimba ilmu sepertinya kurang mengawasi pergaulan siswa sehingga peristiwa ini
terjadi. Teman sekelas korban di sekolah, Difka Pramudi, mengaku hampir setiap
hari korban diolok-olok dan dihina oleh oknum siswa di sekolah tersebut.
Menurutnya, ia pernah melihat beberapa kali korban dijahili, bahkan mengalami
kekerasan fisik. “Gak ada yang berani melerai, setiap hari pasti dijahili,”
tuturnya.
No comments:
Post a Comment