Sabtu, 10 Oktober 2015 | 08:47 WIB
TEMPO.CO, Ternate - Seorang siswa sekolah menengah atas di
Pulau Moti Ternate Maluku Utara tewas setelah dipukul mistar kayu oleh guru
honor saat apel pagi, Jumat, 9 Oktober 2015. Yusran Hasan, siswa kelas tiga
Sekolah Menengah Atas Negeri 7 Moti itu tewas akibat pendarahan di kepala
bagian belakang karena benturan benda keras.
Peristiwa itu terjadi karena Yusran tak mengenakan seragam batik pada saat apel pagi. Korban justru datang mengenakan seragam olah raga. Fajrin Samsudin, salah seorang guru honorer menegur dan menampar Yusran. Saat ditampar, korban melawan dan membuat pelaku naik pintam. Mistar pengaris kayu yang dipegangnya kemudian dilayangkan tepat di kepala bagian belakang Yusran.
Peristiwa itu terjadi karena Yusran tak mengenakan seragam batik pada saat apel pagi. Korban justru datang mengenakan seragam olah raga. Fajrin Samsudin, salah seorang guru honorer menegur dan menampar Yusran. Saat ditampar, korban melawan dan membuat pelaku naik pintam. Mistar pengaris kayu yang dipegangnya kemudian dilayangkan tepat di kepala bagian belakang Yusran.
Korban langsung jatuh pingsan dengan mengeluarkan busa dari mulutnya. Yusran langsung membawanya ke puskesmas namun nyawa korban tak tertolong. Ironisnya kejadian ini terjadi di hadapan ratusan siswa yang tengah apel pagi.
Kapolres Ternate, Ajun Komisaris Besar Kamal Baktiar mengatakan, polisi langsung menuju tempat kejadian dan mengamankan pelaku serta mengevakusinya dari Pulau Moti. "Kasusnya saat ini sedang didalami. Pelaku sudah kami tahan. Semalam terpaksa kami evakuasi dari Pulau Moti untuk menghindari amukan massa,"kata Kamal kepada TEMPO Sabtu 10 Oktober 2015.
Menurut Kamal, hasil pemeriksaan medis sementara menunjukkan korban meninggal akibat terjadinya pendarahan di kepala bagian belakang karena benturan benda keras. "Jadi dugaan sementara korban meninggal akibat pendarahan. Dan jasad sudah dikembalikan ke pihak keluarga untuk dimakamkan," ujar Kamal.
BUDHY NURGIANTO
No comments:
Post a Comment