Singapura dapat 17 juta turis per tahun, yang belanjakan $US 27 milyar (365 triliun rupiah). Indonesia hanya dapat 10 juta turis per tahun, yang belanjakan $US 12 milyar (162 triliun rupiah). Singapura, sebuah pulau kecil, dgn penduduk 5 juta orang saja, tidak punya hutan, tidak punya laut, bisa dapat lebih banyak turis dan lebih banyak uang. Indonesia, negara besar yg seharusnya menjadi “sorga dunia” bagi turis, dengan hutan dan luat yang luas dan indah, KALAH sama negara kecil Singapura! Kenapa? Karena kekayaan alam yang Allah berikan kepada rakyat Indonesia DIBUNUH dan DIRUSAK demi pencapaian kecil di jangka pendek.
Orang elit mau jadi lebih kaya secepat mungkin. Orang miskin mau jadi kaya secepat mungkin. Ditawarkan 10 juta rupiah sekarang, atau 1 milyar rupiah dalam puluhan tahun mendatang, kebanyakan orang akan memilih 10 juta saja, asal bisa dapat sekarang. Tidak penting membangun dan investasikan sesuatu untuk generasi mendatang. Anak Indonesia dikasih kerusakan dan kehancuran sebagai warisan orang dewasa yang berpikiran jangka pendek.
Seharusnya orangutan dan semua kekayaan alam Indonesia menjadi daya tarik turis yang sangat besar. Seharusnya Indonesia memimpin dunia dalam bidang turisme. Tapi kebanyakan orang tidak mau peduli. Yang penting fokus ke diri sendiri, ambil sebanyak mungkin buat diri sekarang, dan tidak usah peduli tentang masa depan bangsa. Kasihan anak Indonesia dapat orang dewasa seperti kita.
-Gene Netto
Dalam 16 Tahun, 100 Ribu Orangutan Terbunuh
Jumat 16 Februari 2018, Australia Plus ABC – detikNews, Sekitar setengah dari jumlah orangutan di Pulau Kalimantan terbunuh atau pindahkan dari habitatnya antara tahun 1999 dan 2015. "Itu merupakan kehilangan yang sangat besar," kata Profesor Serge Wich dari Liverpool John Moores University, salah satu penulis penelitian yang diterbitkan di jurnal Current Biology hari ini (16/2/2018).
"Angka ini lebih tinggi dari perkiraan dan kami mendasarkannya pada penelitian sebelumnya," ujar Profesor Wich. Maria Voigt dari Max Plank Institute for Evolutionary Anthropology turut menulis laporan penelitian yang mengumpulkan data dari 38 lembaga internasional. "Kami menggunakan data survei orangutan yang sangat luas untuk memodelkan persebaran mereka. Selain itu juga menemukan bahwa mereka mengalami penurunan lebih dari 100.000 ekor," kata Voigt.
Search This Blog
Labels
alam
(8)
amal
(100)
anak
(299)
anak yatim
(118)
bilingual
(22)
bisnis dan pelayanan
(6)
budaya
(8)
dakwah
(87)
dhuafa
(18)
for fun
(12)
Gene
(222)
guru
(61)
hadiths
(9)
halal-haram
(24)
Hoax dan Rekayasa
(34)
hukum
(68)
hukum islam
(52)
indonesia
(570)
islam
(556)
jakarta
(34)
kekerasan terhadap anak
(357)
kesehatan
(97)
Kisah Dakwah
(10)
Kisah Sedekah
(11)
konsultasi
(11)
kontroversi
(5)
korupsi
(27)
KPK
(16)
Kristen
(14)
lingkungan
(19)
mohon bantuan
(40)
muallaf
(52)
my books
(2)
orang tua
(8)
palestina
(34)
pemerintah
(136)
Pemilu 2009
(63)
pendidikan
(503)
pengumuman
(27)
perang
(10)
perbandingan agama
(11)
pernikahan
(11)
pesantren
(34)
politik
(127)
Politik Indonesia
(53)
Progam Sosial
(60)
puasa
(38)
renungan
(178)
Sejarah
(5)
sekolah
(79)
shalat
(9)
sosial
(321)
tanya-jawab
(15)
taubat
(6)
umum
(13)
Virus Corona
(24)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment