Search This Blog

Labels

alam (8) amal (100) anak (299) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (8) dakwah (87) dhuafa (18) for fun (12) Gene (222) guru (61) hadiths (9) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (52) indonesia (570) islam (556) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (357) kesehatan (97) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (52) my books (2) orang tua (8) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (503) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (11) pesantren (34) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (178) Sejarah (5) sekolah (79) shalat (9) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

02 February, 2018

Nasehat Bagi Ibu Kristen Yang Mau Aborsi


Seorang Ibu yang beragama Kristen berpikir tentang aborsi. Sebagai orang Muslim, saya tidak bisa kutip ajaran Islam dan Al Quran kepadanya. Jadi saya coba berikan nasehat yang sesuai dengan ajaran agama yang dia yakini. Mungkin bermanfaat bagi orang lain juga. -Gene

Ibu, setahu saya, ajaran agama Kristen juga melarang aborsi. Saya akan coba menjelaskan sebaik mungkin. Ibu juga tanyakan juga kepada teman yang lebih ahli, atau ke Pendeta. Ibu mau akhiri nyawa seorang bayi yang tidak berdosa, karena merasa “repot”? Dan merasa perlu waktu untuk menjaga dan main bersama kakaknya yg masih balita? Atas dasar itu saja ibu ingin akhiri nyawa anak sendiri? Apa Yesus mengajarkan, bahwa kalau kita merasa repot dengan adanya seorang manusia lain, maka solusi adalah untuk membunuhnya?

9:36 Maka Yesus mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka, kemudian Ia memeluk anak itu dan berkata kepada mereka:
9:37 "Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Dan barangsiapa menyambut Aku, bukan Aku yang disambutnya, tetapi Dia yang mengutus Aku." (Markus 9:36-37)

Menyambut seorang anak = menyambut Yesus ke dalam kehidupan orang tua. Apa ibu mau menyambut anak itu, menyambut Yesus, atau membunuh anak itu, dan membuang Yesus?

9:42 "Barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut. (Markus 9:42)

Yesus mengajarkan bahwa orang yg menyesatkan anak akan dikecam, dan lebih baik diri kita sendiri ditenggelamkan dalam laut daripada menyesatkan anak. Bagaimana kalau membunuh seorang anak, karena merasa repot dan terbeban? Lebih buruk lagi, betul?

Ibu, daripada bunuh bayi yg belum lahir, kenapa tidak bunuh anak yg sudah ada? Ibu bisa istirahat, tenang, tidak diganggu oleh balita. Cukup membunuhnya saja. Dan nanti kl bayi di kandungan sekarang sudah lahir, dan ternyata merepotkan juga, Ibu tinggal bunuh dia juga dan membuat anak baru lagi nanti. Dan kalau suami juga merepotkan, bisa dibunuh juga dan nanti cari suami baru. Betul? Ibu mau begitu atau tidak? Mau hilangkan rasa repot dengan membunuh sekian banyak manusia yang merepotkan ibu?

Ibu yakin solusi terhadap rasa "repot, takut, trauma kehamilan" dsb. adalah membunuh manusia? Kenapa tidak bunuh balita yg ada sekarang, dan suami, dan mertua, dan tetangga, dll. Lalu bisa istirahat sampai sehat, dan cari keluarga yg baru di kemudian hari. Apa Ibu mau? Kenapa tidak mau? Bayi yg tidak berdosa mau dibunuh. Kenapa tidak bunuh suami dan anak balita dan mertua sekaligus? Apa bedanya? Sama-sama manusia. Kenapa ibu pilih-pilih mau bunuh yang mana?  

Kalau ibu punya keimanan kepada Tuhan, dan merasa tertekan, maka itulah saatnya utk berpegang teguh pada Tuhan. Dan bukan saatnya utk cari jalan pintas membunuh manusia. Coba buang pikiran itu jauh-jauh. Kuatkan hati ibu utk bersabar dan menerima ujian kesabaran ini. Kalau ibu punya keimanan pada Tuhan, pasti tahu semua orang juga diuji. Di dalam Alkitab dikisahkan bahwa Yesus pun diuji oleh Setan, betul? Kenapa ibu mau merasa harus hidup bebas dari ujian? Ibu orang khusus? Lebih khusus dari Yesus, sehingga boleh hidup tanpa ujian? Kalau ibu mau lewati ujian ini, harus yakin akan ada balasan dari Tuhan nanti.

Tuhan melarang pembunuhan. Dan Tuhan selalu siap menolong Ibu. Tapi Ibu yg harus minta tolong. Mohon bantuan sebanyak banyak-banyaknya dari semua saudara, teman, kenalan, teman alumni, pastor, tetangga dan lain lain. Jelaskan bahwa Ibu lagi merasa berat dgn kehamilan ini. Dan mohon bantuannya. Nasehat. Dikunjungi. Dsb. 

Ketika ibu merasa tertekan, di saat itu Tuhan mendekati Ibu. Menguji Ibu. Dan Tuhan siap menolong Ibu. Kalau Ibu mau minta tolong. Dan kalau Ibu bersabar, dan ambil tindakan yg benar di mata Yesus dan di mata Tuhan, walaupun terasa berat di saat ini, Tuhan akan limpahkan kebaikan pada ibu dan keluarga ibu nanti. Harus yakin! 

Tinggalkan pemikiran buruk. Bersabar. Dan bersyukur kepada Tuhan bahwa Ibu dikasih bayi yang tumbuh dengan baik. Dan semoga nanti dia menjadi seorang manusia yang mulia dan menjadi kebanggaan Ibu.

1:5 "Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa."
(Yeremia 1:5)

Tuhan yang menempatkan bayi itu dalam rahim Ibu. Masa ibu mau membuang pemberian dari Tuhan? Kalau dikasih emas murni dari Tuhan, apa juga mau dibuang, karena tidak perlu bersyukur atas semua hal yang Tuhan berikan? Tolong berpikir dengan hati yang tenang! Berserah diri kepada Tuhan, dan mohon bantuan dan kebaikan dari Tuhan.

Semoga bermanfaat. Mohon maaf kalau ada yang salah.
-Gene Netto

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...