Seorang Ibu yang beragama Kristen berpikir tentang aborsi. Sebagai orang Muslim, saya tidak bisa kutip ajaran Islam dan Al Quran kepadanya. Jadi saya coba berikan nasehat yang sesuai dengan ajaran agama yang dia yakini. Mungkin bermanfaat bagi orang lain juga. -Gene
Ibu, setahu saya, ajaran agama Kristen
juga melarang aborsi. Saya akan coba menjelaskan sebaik mungkin. Ibu juga tanyakan juga kepada
teman yang lebih ahli, atau ke Pendeta. Ibu mau akhiri
nyawa seorang bayi yang tidak berdosa, karena merasa “repot”? Dan merasa perlu waktu untuk menjaga dan main bersama kakaknya yg masih
balita? Atas dasar itu saja ibu ingin akhiri nyawa anak sendiri? Apa Yesus mengajarkan, bahwa kalau kita
merasa repot dengan adanya seorang manusia lain, maka solusi adalah untuk
membunuhnya?
9:36
Maka Yesus mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah
mereka, kemudian Ia memeluk anak itu dan berkata kepada mereka:
9:37
"Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia
menyambut Aku. Dan barangsiapa menyambut Aku, bukan Aku yang disambutnya,
tetapi Dia yang mengutus Aku." (Markus 9:36-37)
Menyambut
seorang anak = menyambut Yesus ke dalam kehidupan orang tua. Apa ibu mau
menyambut anak itu, menyambut Yesus, atau membunuh anak itu, dan membuang
Yesus?
9:42
"Barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil yang percaya ini,
lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia
dibuang ke dalam laut. (Markus 9:42)
Yesus
mengajarkan bahwa orang yg menyesatkan anak akan
dikecam, dan
lebih baik diri kita sendiri ditenggelamkan dalam
laut daripada menyesatkan anak. Bagaimana kalau
membunuh seorang anak, karena merasa repot dan terbeban? Lebih buruk lagi,
betul?
Ibu,
daripada bunuh bayi yg belum lahir, kenapa tidak bunuh anak yg sudah ada? Ibu
bisa istirahat, tenang, tidak diganggu oleh balita. Cukup membunuhnya saja. Dan
nanti kl bayi di kandungan sekarang sudah lahir, dan ternyata merepotkan juga,
Ibu tinggal bunuh dia juga dan membuat anak baru lagi nanti. Dan kalau suami juga
merepotkan, bisa dibunuh juga dan nanti cari suami baru. Betul? Ibu mau
begitu atau tidak? Mau hilangkan rasa “repot” dengan membunuh sekian
banyak manusia yang merepotkan ibu?
Ibu
yakin solusi terhadap rasa "repot, takut, trauma kehamilan" dsb. adalah membunuh manusia? Kenapa tidak
bunuh balita yg ada sekarang, dan suami, dan mertua, dan tetangga, dll. Lalu
bisa istirahat sampai sehat, dan cari keluarga yg baru di kemudian hari. Apa
Ibu mau? Kenapa tidak mau? Bayi yg tidak berdosa mau dibunuh. Kenapa tidak
bunuh suami dan anak balita dan mertua
sekaligus? Apa bedanya? Sama-sama manusia. Kenapa ibu pilih-pilih mau bunuh
yang mana?
Kalau
ibu punya keimanan kepada Tuhan, dan merasa tertekan, maka itulah saatnya utk
berpegang teguh pada Tuhan. Dan bukan
saatnya utk
cari jalan pintas membunuh manusia. Coba buang pikiran itu jauh-jauh.
Kuatkan hati ibu utk bersabar dan menerima ujian kesabaran ini. Kalau ibu punya
keimanan pada Tuhan, pasti tahu semua orang juga diuji. Di dalam Alkitab
dikisahkan bahwa Yesus pun diuji oleh Setan, betul? Kenapa ibu mau merasa harus
hidup bebas dari ujian? Ibu orang khusus? Lebih khusus dari Yesus,
sehingga boleh hidup tanpa ujian? Kalau ibu mau lewati ujian ini, harus yakin
akan ada balasan dari Tuhan nanti.
Tuhan
melarang pembunuhan. Dan Tuhan selalu siap menolong Ibu. Tapi Ibu yg harus
minta tolong. Mohon bantuan sebanyak banyak-banyaknya dari semua saudara,
teman, kenalan, teman alumni, pastor, tetangga dan lain lain. Jelaskan bahwa
Ibu lagi merasa berat dgn kehamilan ini. Dan mohon bantuannya. Nasehat.
Dikunjungi. Dsb.
Ketika
ibu merasa tertekan, di saat itu Tuhan mendekati Ibu. Menguji Ibu. Dan Tuhan
siap menolong Ibu. Kalau Ibu mau minta tolong. Dan kalau Ibu bersabar, dan ambil
tindakan yg benar di mata Yesus dan di mata Tuhan, walaupun terasa berat di
saat ini, Tuhan akan limpahkan kebaikan pada ibu dan keluarga ibu nanti.
Harus yakin!
Tinggalkan
pemikiran buruk. Bersabar. Dan bersyukur kepada Tuhan bahwa Ibu dikasih bayi
yang tumbuh dengan baik. Dan semoga nanti dia menjadi seorang manusia yang mulia dan menjadi kebanggaan Ibu.
1:5
"Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal
engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau,
Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa."
(Yeremia
1:5)
Tuhan
yang menempatkan bayi itu dalam rahim Ibu. Masa ibu mau membuang pemberian dari
Tuhan? Kalau dikasih emas murni dari Tuhan, apa juga mau dibuang, karena tidak
perlu bersyukur atas semua hal yang Tuhan berikan?
Tolong berpikir dengan hati yang tenang! Berserah diri kepada Tuhan, dan mohon
bantuan dan kebaikan dari Tuhan.
Semoga
bermanfaat. Mohon maaf kalau ada yang salah.
-Gene Netto
No comments:
Post a Comment