Saya sering merasa sedih ketika melihat komentar di Facebook Page saya, karena menurut saya, komentar2 itu adalah cermin dari kondisi nyata rakyat di seluruh negara. Ketika saya post apa saja ttg Jokowi atau Prabowo, dalam hitungan jam ada 100-200 komentar. Dan tadi saya bertanya secara santai ttg snak apa yang enak dimakan sambil ketik, lalu ada 40 komentar dalam sekejap.
Tetapi ketika saya berusaha mengangkat sebuah topik serius, contohnya tadi, tentang seorang anak yang tenggelam, lalu orang tua dibujuk membuat surat pernyataan tidak akan menuntut, maka terlihat dalam bbrp jam hanya dua orang yang ingin berkomentar.
Kejadian serupa di Australia, Inggris, atau negara maju yg lain bisa menjadi salah satu berita paling besar dalam satu minggu! Diskusi di tivi, radio, internet dll. akan penuh dengan rakyat yang marah. Ada contoh nyata kemarin di Inggris. Seorang anak makan roti yang mengandung biji wijen, lalu wafat karena alergi. Tidak ada info di bungkusan ttg biji wijen. Pemerintah langsung bergerak. Dibuka pemeriksaan resmi, polisi menyita dokumen, PT itu diperiksa, dan bos dipanggil hakim utk berikan kesaksian. Orang tua tidak kerjakan apapun. Semuanya ditangani pemerintah, disebabkan kematian SATU anak saja, dan menjadi berita terus selama beberapa minggu. Rakyat peduli dan berkomentar, dan pemerintah bertindak untuk melindungi rakyat.
Beda sekali dengan Indonesia. Bukan karena “tidak bisa”, tapi karena tidak ada yang PEDULI. Kematian seorang anak Indonesia, selama bukan anak kita sendiri, bukan sebuah perkara penting. Tidak ada tanda kemarahan dari rakyat, bahkan komentar basi-basa saja juga tidak ada. Ini yang diberikan oleh 200 juta Muslim yang menyatakan diri “bersaudara”. Tapi komentar ttg “Jokowi belanja di pasar” dll. tidak ada hentinya!
Semoga para pejuang kemerdekaan di kuburan tidak menyadari kondisi negara ini, karena ternyata cucu-cucu mereka tidak punya nilai tinggi! Ketika anak bangsa mati, rakyat tenang-tenang saja. Kalau dulu rakyat punya sikap begini, tidak akan terjadi kemerdekaan! Prajurit Belanda boleh bunuh anak Indonesia secara bebas, karena tidak ada yg peduli… Semoga anak anda bukan korban yang berikutnya, karena rakyat dan pemerintah juga tidak akan peduli pada anak anda!
-Gene Netto
Father Of Girl Who Died Of Allergy On Plane Blames Pret A Manger
https://www.theguardian.com
Search This Blog
Labels
alam
(8)
amal
(97)
anak
(317)
anak yatim
(117)
bilingual
(22)
bisnis dan pelayanan
(6)
budaya
(8)
dakwah
(87)
dhuafa
(18)
for fun
(12)
Gene
(222)
guru
(64)
hadiths
(9)
halal-haram
(24)
Hoax dan Rekayasa
(34)
hukum
(69)
hukum islam
(51)
indonesia
(586)
islam
(559)
jakarta
(34)
kekerasan terhadap anak
(372)
kesehatan
(97)
Kisah Dakwah
(11)
Kisah Sedekah
(11)
konsultasi
(13)
kontroversi
(5)
korupsi
(28)
KPK
(16)
Kristen
(14)
lingkungan
(19)
mohon bantuan
(40)
muallaf
(53)
my books
(2)
orang tua
(10)
palestina
(34)
pemerintah
(138)
Pemilu 2009
(63)
pendidikan
(519)
pengumuman
(27)
perang
(10)
perbandingan agama
(11)
pernikahan
(11)
pesantren
(46)
politik
(127)
Politik Indonesia
(53)
Progam Sosial
(60)
puasa
(37)
renungan
(192)
Sejarah
(5)
sekolah
(90)
shalat
(10)
sosial
(323)
tanya-jawab
(15)
taubat
(6)
umum
(13)
Virus Corona
(24)
Popular Posts
-
Salah satu kata kesukaan orang Indonesia adalah: “Oknum”. Kalau ada orang-orang yang bercerita bahwa mereka mengalami suatu “masalah” di sek...
-
[Kisah dari teman]: Kemarin di rumah ustadz ana yang punya ponpes. Katanya belum lama mengeluarkan belasan santri yang terlibat dalam kegiat...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Ada berita tentang peringkat Indonesia di FIFA: Hanya bisa mencapai urutan 122 pada bulan Oktober 2025, dan tidak ...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Pada tahun 2024, tercatat 1,8 juta orang Indonesia melakukan Umrah dan 241 ribu orang melakukan Haji. Jadi totalnya ...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Pada tanggal 29 September, 2025, gedung baru dalam sebuah pesantren di Sidoarjo ambruk pada saat banyak anak melakuk...
-
Banyak orang yang kerja sebagai “guru” hanyalah orang dewasa yang berdiri di kelas dan memberikan tugas kepada anak, TANPA memiliki ilmu yan...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Mohon maaf, apa pantas disebut “Tragedi Maut”? Bukannya itu kasus “kematian yang disebabkan oleh kelalaian” (yang bi...
-
Pertanyaan Assalamu'alaikum wr.wb., Saya mau bertanya kalau orang Muslim boleh mendoakan orang non-Muslim? Kalau ada teman atau sauda...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Mohon maaf Pak Menteri, tetapi apakah bapak sudah pegang data yang akurat, sehingga berani bilang jumlahnya sedikit?...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Beberapa minggu yang lalu, ada orang di Panama yang hubungi saya untuk belajar tentang Islam. Dan alhamdulillah se...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment