Search This Blog

Labels

alam (8) amal (100) anak (299) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (8) dakwah (87) dhuafa (18) for fun (12) Gene (222) guru (61) hadiths (9) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (52) indonesia (570) islam (557) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (357) kesehatan (97) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (52) my books (2) orang tua (8) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (503) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (11) pesantren (34) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (179) Sejarah (5) sekolah (79) shalat (9) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

22 July, 2020

Bagaimana Caranya Hadapi Orang Tua Yang Selalu Marah?

[Pertanyaan]: Bagaimana cara ngadepin orang tua yang suka marah, dan tidak bisa kontrol emosi? Orang tuaku suka marah-marah, ngeluh, aku dengernya pusing, jadi capek!

[Jawaban]: Ini suatu hal yang cukup umum. Banyak orang tua tidak pedulikan cara mereka berkomunikasi sama anaknya. Mereka anggap anak yang "harus mengerti" dan menyesuaikan diri. Orang tua merasa tidak bisa berbuat salah, dan selalu anak yang salah. Mereka lepaskan tanggung jawab pribadi. Tetapi dengan orang lain, mereka bisa "jaga diri", berhati-hati, bertanggung jawab, dan cepat minta maaf kalau ada miskomunikasi. Sayangnya, terhadap anak tidak mau. Anda perlu hormati orang tua dan bersabar, tapi ada batasnya. Misalnya, orang tua yang membuat anaknya depresi sampai mau bunuh diri tidak bisa dikatakan "benar".

Rasulullah SAW bersabda, “Bila seorang dari kamu sedang marah hendaklah diam.” (HR. Ahmad)

Seorang sahabat berkata kepada Nabi SAW, “Ya Rasulullah, berpesanlah kepadaku.” Nabi SAW berpesan, “Jangan suka marah (emosi).” Sahabat itu bertanya berulang-ulang dan Nabi SAW tetap berulang kali berpesan, “Jangan suka marah.” (HR. Bukhari)

Mungkin obatnya hanya satu: Mendalami agama. Orang tua perlu mulai belajar dengan ustadz untuk menahan rasa marah. Juga tidak boleh mengeluh terus, dan harus berusaha bersyukur. Kita perlu lihat orang di bawah, yang lebih sulit kehidupannya, lalu bersyukur. Dan ketika kita banyak bersyukur, Allah akan menambahkan kenikmatan bagi kita.

7. Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.” (QS. Ibrahim 14:7)

Orang tua anda perlu belajar berdzikir, tambah ibadah, pelajari dan mengamalkan Al Qur'an, menyantuni anak yatim, dan selalu ingat bahwa dunia ini sementara saja. Mereka sedang diuji oleh Allah. Jangan sampai mereka gagal karena tidak mau bersyukur.

Suatu hari seorang laki-laki datang mengadu kepada Rasulullah SAW tentang hatinya yang keras (qaswatul qalb). Nabi menjawab: "Usaplah kepala yatim, dan berilah makan orang miskin." (HR. Al Hakim)

Mungkin sulit untuk ajak mereka belajar, tapi coba pelan2. Coba undang ustadz ke rumah, ajak saudara, dan membuat pengajian rutin. Minta ustadz itu mendidik orang tua agar menahan kemarahan, banyak bersyukur, dan membangun keluarga sakinah. Dan anda juga harus bersyukur dan tidak mengeluh. Coba memikirkan anak yatim yang akan senang sekali kalau bisa dimarahi ibunya sekali saja karena sudah lupakan suara ibunya seperti apa.

Banyak bersabar. Jangan menjadi marah. Kalau sulit tahan, pergi dari rumah sebentar dan cari ketenangan. Diskusi dengan orang tua dan jelaskan bahwa anda merasa sakit hati ketika mereka marah. Jelaskan ajaran Nabi SAW untuk menahan kemarahan. Dan doakan mereka dan minta Allah mengubah sikap mereka menjadi lembut dan Islamiah. Kalau Allah menghendaki, mereka bisa berubah dengan cepat. Semoga bermanfaat.
-Gene Netto

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...